8 research outputs found

    Analisis Efisiensi Teknis Usahatani Tebu Lahan Kering di Kabupaten Jombang

    Full text link
    Gula merupakan komoditas strategis dalam perekonomian Indonesia. Konsumsi gula per tahun tidak kurang dari 3 juta ton. Upaya pengembangan industri gula sangat tergantung akan ketersediaan bahan baku yaitu tebu sebagai bahan baku utama. Tebu merupakan tanaman musiman dari salah satu komoditas tanaman yang dikembangkan dalam kawasan perkebunan dan menghasilkan produk akhir gula dan tetes. Kabupaten Jombang merupakan salah satu sentra produksi tebu yang ada di Provinsi Jawa Timur, yakni menempati urutan keempat. Produktivitas tanaman tebu dipengaruhi oleh berbagai faktor, tidak hanya jenis lahan, namun juga dalam penggunaan sarana produksi dan teknik dalam budidaya tanaman tebu. Penggunaan faktor produksi yang tidak efisien tersebut bisa dipengaruhi oleh pengaplikasian yang salah atau tidak sesuai dalam input produksinya yang justru akan menambah biaya produksi yang menyebabkan pendapatan petani semakin berkurang. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis tingkat efisiensi teknis dan efisiensi skala dalam penggunaan faktor-faktor produksi pada USAhatani tebu lahan kering di Kabupaten Jombang. Metode analisis yang digunakan yakni dengan Data Envelopment Anaysis (DEA) dengan menggunakan aplikasi DEAP 2.1. Hasil penelitian untuk tujuan pertama yaitu, tingkat efisiensi teknis dengan menggunakan metode DEA menunjukkan bahwa terdapat 53 % atau 19 responden petani yang berada pada kondisi efisiensi secara teknis, sedangkan sisanya sebesar 47 % atau 17 petani responden yang berada pada kondisi inefisiensi secara teknis. Rata -rata nilai efisiensi teknis adalah 0.982, nilai ini memiliki arti bahwa rata-rata efisiensi penggunaan input adalah 98,2% yang berarti bahwa secara teknis penggunaan faktor – faktor produksi USAhatani tebu lahan kering belum mancapai tingkat full efisiensi (kurang dari 100%) tetapi sudah mendekati kondisi full efisiensi. Penyebab inefisiensi penggunaan faktor-faktor produksi tebu lahan kering di Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang adalah terlalu banyak jumlah input yang digunakan, secara keseluruhan input yang menunjukkan penggunaan berlebih dan harus dikurangi yakni pada input tenaga kerja, bibit, dan herbisida. Hasil analisis untuk tujuan kedua yaitu, tingkat efisiensi skala dengan menggunakan metode DEA menunjukkan bahwa Dari 36 responden (UKE), sekitar 53% atau 19 UKE memiliki skala CRS (constant return to scale), 25% atau 9 UKE memiliki skala DRS (decreasing return to scale) dan 22% atau 8 UKE berskala IRS (increasing return to scale)

    Strategi Pengembangan Agroindustri Sari Apel “Lestari” (Studi Kasus di Koperasi Lestari Makmur, Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang)

    Full text link
    Kecamatan Poncokusumo merupakan sentra buah apel di Jawa Timur. Salah satu upaya untuk meningkatkan nilai jual apel yakni dengan mendukung industrialisasi pertanian melalui agroindustri. Koperasi Lestari Makmur merupakan perintis pertama agroindustri apel di Kecamatan Poncokusumo. Namun mengingat banyaknya produk - produk sari apel yang ada maka perlu diadakannya evaluasi sejauh mana pengembangan agroindustri apel yang dilakukan Koperasi Lestari Makmur sebagai upaya pengembangan agroindustri dalam pengolahan sari apel. Apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi Agroindustri Sari Apel “Lestari” produksi Koperasi Lestari Makmur saat ini? Bagaimana Perumusan strategi pengembangan yang seharusnya diterapkan oleh Agroindustri Sari Apel “Lestari” di Koperasi Lestari Makmur?. Berdasarkan analisis SWOT, alternatif strategi yang dapat digunakan oleh agroindustri sari apel “Lestari” yang sesuai dengan posisi agroindustri yang terletak pada kuadran I adalah strategi SO, diantaranya adalah;1 meningkatkan kualitas, kuantitas, dan kontiunitas produk dengan menggunakan teknologi yang tepat guna strategi 2 meningkatkan kemampuan manajerial pengelola dalam menjalankan USAha dengan dukungan pemerintah daerah setempat 3 meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan pasar yang besar

    Permintaan Pangan Hewani di Pedesaan Jawa Timur, Indonesia

    Get PDF
    Households in rural East Java consume protein below the national protein adequacy standard. This study explains the effect of price, income and demographic variables on animal food demand using the Quadratic Almost Ideal Demand System model approach. The research data use the 2016 Susenas data. The results show that the increase in income increases the consumption of animal food. All animal food is a luxury item except eggs and preserved fish. Powdered milk is most sensitive to changes in income, followed by beef. Price increases reduce animal food consumption Income policies are more effective than price policie

    Analisis Efisiensi Teknis Usahatani Tebu Lahan Sawah dan Lahan Kering dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA)

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi dan menganalisis efisiensi teknis dan efisiensi skala USAhatani tebu di lahan sawah dan lahan kering. Penelitian dilakukan di Kabupaten Kediri dan Jember sebagai sentra produksi tebu di Provinsi Jawa Timur dengan menggunakan survey pada 201 petani tebu untuk musim tanam 2015/2016. Pengukuran efisiensi teknis menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata tingkat efisiensi teknis USAhatani tebu di lahan sawah 0.8311 sedangkan untuk lahan kering mencapai 0.7991. Nilai efisiensi teknis ini menunjukkan baik di lahan sawah maupun di lahan kering masih memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi masing-masing sebesar 17% dan 20%. Dekomposisi nilai total efisiensi teknis (TE CRS) menjadi efisiensi teknis murni (TE VRS) dan efisiensi skala menghasilkan bahwa USAhatani tebu di lokasi penelitan memiliki inefisiensi skala lebih besar dibandingkan inefisiensi teknis murni. 99% petani tebu lahan sawah beroperasi pada skala IRS sedangkan petani tebu lahan kering 88% yang beroperasi pada skala IRS. Petani yang beroperasi pada skala optimal (CRS), untuk lahan sawah lebih kecil (8% dari total responden) dibandingkan lahan kering (10% dari total responden). Upaya peningkatan efisiensi teknis USAhatani tebu perlu diarahkan untuk meningkatkan efisiensi skalany

    Analisis Contract Farming Usaha Ayam Broiler

    Full text link
    EnglishSmall farmers' participation in the high-value product market aims to improve quality and income. They are involved in the contract farming for supply improvement, increased production, risk reduction, and profit enhancement. Contract farming types are various as well as the motives of the actors. This study aims to analyze contract farming in broiler farms in Malang Regency, East Java Province. The methods of analyses are logit function, technical efficiency, and performance index. Implementation of contract farming benefits the broiler farms. The farms are technically efficient. Incomes of the farmers are higher due to relatively lower production costs. Contract farming program is still the best option for farmers in order to increase income.IndonesianPartisipasi peternak kecil pada pasar produk bernilai tinggi, dengan tujuan meningkatkan standar kualitas, meningkatkan dan menstabilkan pendapatan adalah alasan rasional untuk memperluas contract farming karena kualitas persediaan, kuantitas produksi meningkat, transfer risiko dari petani ke Perusahaan dan tujuan keuntungan meningkat. Contract farming dapat berfungsi sebagai sebuah alat manajemen risiko oleh karena terjadi sharing antara pelaku yakni Perusahaan (inti) dan peternak. Partisipasi Perusahaan dan peternak dalam program contract farming akan memberikan implementasi kontrak yang bervariasi, sebagai akibat adanya motif pemenuhan kontrak sehingga hal ini merupakan hal yang sangat penting untuk analisis. Penelitian bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan contract farming USAha ternak ayam broiler di Kabupaten Malang Jawa Timur. Metode analisis digunakan fungsi logit, efisiensi teknis dan indeks kinerja. Temuan mengungkapkan bahwa penerapan contract farming memberikan manfaat pada peternak ayam broiler serta pelaksanaan USAha ternaknya efisien secara teknis. Pendapatan peternak kontrak lebih tinggi dengan biaya produksi yang lebih rendah, sehingga program contract farming masih merupakan pilihan terbaik bagi peternak dalam rangka peningkatan pendapatan
    corecore