20 research outputs found
Pengembangan Media Pembelajaran Literasi Dan Numerasi Berbasis Budaya Lokal Untuk Siswa SD Kelas Rendah
Learning within the Merdeka Curriculum emphasizes the importance of literacy and numeracy. As a result of this focus, there is an increasing demand for instructional media that support literacy and numeracy. Therefore, this research aims to develop literacy and numeracy instructional media, particularly those rooted in local culture, for low-grade elementary school students. The development of media utilizes the 4D development model. The resulting products are assessed for their suitability by experts, including media and instructional design experts. Expert evaluations employ media and instructional design assessment questionnaires. Trial data are then analyzed descriptively. The development results indicate the creation of five literacy media and five numeracy media. Assessment of media quality by experts shows that the developed media falls into the category of excellent according to media and instructional design experts. Furthermore, the experts also affirm the suitability of the media for literacy and numeracy instruction. With the introduction of these new media, it is hoped that the need for instructional media can be effectively met.
Abstrak
Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya literasi dan numerasi. Karena fokus pada aspek ini, permintaan akan media pembelajaran yang mendukung literasi dan numerasi semakin meningkat.. Untuk itu dalam penelitian ini dilakukan pengembangan media pembelajaran literasi dan numerasi khususnya media pembelajaran berbasis budaya lokal untuk siswa sekolah dasar kelas rendah. Pengembangan media menggunakan model pengembangan 4D. Produk hasil pengembangan diuji kelayakannya melalui ahli yang meliputi uji ahli media dan desain pembelajaran. Penilaian ahli menggunakan instrumen angket penilaian media dan desain pembelajaran. Data hasil ujicoba kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil pengembangan memperlihatkan telah dihasilkan lima media literasi dan lima media numerasi. Hasil penilaian hali kualitas media menunjukkan bahwa media yang dikembangkan menurut ahli media dan desain pembelajaran ada pada kategori sangat baik. Selain itu, ahli juga menyatakan media layak untuk digunakan untuk pembelajaran aspek literasi dan numerasi. Dengan adanya media baru ini, harapannya kebutuhan akan media dalam pembelajaran dapat terpenuhi secara efekti
ANALISIS PROSES KOGNITIF ANAK USIA DINI PADA ASPEK PEMECAHAN MASALAH DALAM PEMBELAJARAN DENGAN KURIKULUM MERDEKA
Abstrak: Permasalahan penelitian ini adalah kemampuan kognitif anak usia dini khususnya pada aspek pemecahan masalah belum teratasi dengan baik. Pembelajaran anak usia dini lebih banyak pada aspek non kognitif seperti motorik, kebahasaan, sosial-emosional dan seni. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan kognitif anak dalam menyelesaikan masalah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data mencakup observasi, dokumentasi, dan wawancara. Data temuan kemudian dianalisis secara deskriptif.Hasil  bahwa dalam proses kognitif, terutama pada aspek pemecahan masalah dalam kurikulum Merdeka Belajar, anak-anak mengalami kesulitan dalam hal berhitung. Hal ini disebabkan oleh kekurangan media dan penggunaan strategi pembelajaran yang belum tepat. Dalam pembelajaran aspek kognitif perlu pembiasaan belajar memecahkan masalah, belajar di luar kelas, belajar berinteraksi serta berkomunikasi lisan. Selain itu, perlu memastikan bahwa lingkungan pembelajaran menyediakan sumber belajar yang cukup untuk mendukung pemahaman dan keterampilan kognitif, terutama dalam konteks pembelajaran kurikulum Merdeka Belajar.Abstract:  The issue addressed in this research is the cognitive abilities of young children, particularly in problem-solving aspects, which have not been adequately addressed. Early childhood learning predominantly focuses on non-cognitive aspects such as motor skills, language development, social-emotional skills, and the arts. This study aims to assess children's cognitive development in problem-solving through a qualitative descriptive approach. The research involves data collection methods such as observation, documentation, and interviews, with subsequent descriptive analysis of the findings. The research result challenges in the cognitive process, particularly in counting, within the Merdeka Belajar curriculum due to insufficient media and inappropriate learning strategies. In cognitive learning, fostering problem-solving habits, encouraging learning beyond the classroom, and enhancing oral interaction and communication skills are essential. It is also vital to ensure that the learning environment provides ample resources to support cognitive understanding and skills, especially within the Merdeka Belajar curriculum framework
PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA INDAHNYA KEBERAGAMAN DI NEGERIKU BERBANTUAN LKS BUDAYA LOKAL BERORIENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengembangkan desain rencana pelaksanaan pembelajaran tematik pada tema Indahnya Keberagaman di Negeriku Berbantuan LKS Budaya Lokal Ngada Berorientasi Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw untuk siswa SD. 2) Mengetahui kualitas produk hasil pengembangan desain rencana pelaksanaan pembelajaran tematik pada tema Indahnya Keberagaman di Negeriku Berbantuan LKS Budaya Lokal Ngada berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk siswa SD. Penelitian ini termasuk dalam penelitian pengembangan yang mengacu pada model pengembangan Dick and Carey. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa observasi, wawancara dan pencatatan dokumen. Sedangkan instrumen berupa angket yang berpatok pada Penilaian Badan Standarnisasi Nasional (BSN). Hasil penelitian ini adalah desain pembelajaran tematik pada tema Indahnya Keberagaman Di Negeriku Berbantuan LKS Budaya Lokal Ngada yang terdiri dari: Rencana pelaksanaan pembelajaran berbantuan lembar kerja siswa budaya lokal Ngada. Hasil kelayakan produk desain pembelajaran antara lain sebagai berikut: penilaian ahli materi memperoleh nilai rata-rata 97,57% dengan kategori sangat layak, penilaian ahli desain pembelajaran memperoleh nilai rata-rata 81,82% dengan kategori layak dan penilaian ahli bahasa memperoleh nilai rata-rata 93,33% dengan kategori sangat layak. Berdasarkan hasil data tersebut maka, desain pembelajaran tematik pada tema Indahnya Keberagaman di Negeriku Berbantuan LKS Budaya Lokal Ngada berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk siswa SD layak untuk digunakan
DESAIN PEMBELAJARAN TEMATIK BERBANTUAN LKS BUDAYA LOKAL BERORIENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk menghasilkan desain pembelajaran berupa rencana pelakasanaan pembelajaran berbantuan lembar kerja siswa (LKS) budaya lokal berorientasi model pembelajaran inkuiri untuk siswa sekolah dasar (2) Untuk mengetahui kualitas hasil uji produk pengembangan desain pembelajaran tematik berbantuan LKS budaya lokal berorientasi model pembelajaran inkuiri untuk siswa sekolah dasar. Penelitian ini dikembangkan dengan model ADDIE, yaitu: analize, design, development, implementation, dan evaluation. Pengembangan produk terbatas pada RPP pada salah satu tema kelas IV, yaitu tema indahnya kebersamaan. Kualitas produk desain pembelajaran dinilai pada uji kelayakan produk berdasarkan pengujian para ahli. Pengujian menggunakan angket yang berupa angket uji ahli konten/materi, angket uji ahli bahasa Indonesia, dan angket uji ahli desain. Data kemudian dianalisis secara deskriptif untuk menggambarkan produk hasil pengembangan dan kualitas kelayakan produk. Hasil pengembangan menunjukkan bahwa dapat dihasilkan produk desain pembelajaran berupa rencana pelaksanaan pembelajaran berbantuan LKS budaya lokal berorientasi model pembelajaran inkuiri untuk siswa sekolah dasar. Uji kualitas produk pengembangan menunjukkan bawa kelayakan produk yang dikembangkan dari hasil penilaian para ahli adalah: 1) dari ahli konten/materi memperoleh skor rata-rata 4,8 dengan kategori “sangat baik”, 2) dari ahli bahasa Indonesia memperoleh skor rata-rata 4,5 dengan kategori “sangat baik”. 3) dari ahli desain memperoleh rata-rata 4,0 pada kategori “baik”. Berdasarkan analisis di atas maka produk desain pembelajaran tematik berbantuan LKS budaya lokal ngada berorientasi model pembelajaran inkuiri layak untuk digunakan untuk pembelajaran di sekolah dasar
ELECTRONIC THEMATIC TEACHING MULTIMEDIA WITH LOCAL CULTURE BASED MATERIALS AND ITS EFFECT ON CONCEPTUAL MASTERY OF PRIMARY SCHOOL STUDENTS
It has been identified that the learning resources used in primary education are major concerns that need to be prepared. In accordance with its characteristics, critical thinking skills become the major focus in instructional process in 21st century. The ability to think critically is considered as one of conceptual mastery learning. Therefore, learning resources need to be prepared comprehensively in order to make it applicable for learners. Indonesian 2013 curriculum states that learning in schools must emphasize on the learning experience that are in accordance with the interests and aptitudes of the learners. Considering that the characteristics of students in each region in Indonesia are different from one another, it is necessary to identify elements of local culture (local wisdom) for students’ learning resources. In addition, it is necessary to analyze these local cultural elements and integrate them into the teaching materials used in learning activities. In this study, the learning materials developed are electronic teaching materials. This is due to electronic teaching materials enables the researchers to insert sound elements and dynamic images into the materials. The objectives of this study are 1) to produce electronic teaching materials with multimedia content by integrating local culture for thematic instructions in elementary schools, and 2) to describe the quality of the product from field test results and development of electronic teaching materials with multimedia content for thematic instructions in elementary schools. Electronic teaching materials with multimedia content are developed using the ADDIE model. This model consists of five steps, namely: (1) analyze, (2) design, (3) develop, (4) implement, and (5) evaluate. The data collected in this study are analyzed descriptive qualitatively. Meanwhile, the data on the effectiveness of the use of the textbook utilizes nonparametric statistical analysis of the Wilcoxon Signed Rank Test Related-Samples. The textbook developed is on the theme 1 about The Beauty of Togetherness and Theme 3 about Caring for Living Things for Grade IV of primary school students. The content feasibility test is carried out by the judgement from content expert, multimedia expert, and instructional design expert. All three assessments result in the very good category. After the local culture based electronic textbook is applicable to be used, this textbook is experimented to determine the effectiveness of its use. Descriptively, it can be obtained that the mean score of students’ conceptual mastery from initial test, week 1, and week 2 are 61.48, 69.63, and 77.78. The results of the nonparametric statistical Related-Samples Wilcoxon Signed Rank Test on the test results before treatment (pretest) with the results of the conceptual mastery test a week after using the electronic textbooks, it can be seen that there are significant differences in conceptual mastery of the fourth graders before and after a week of learning using local culture based electronic textbook media.
Article visualizations
Kemampuan Membaca Pemahaman dalam Pembelajaran Literasi dengan Suplemen Buku Cerita Bergambar: Studi Tindakan Kelas pada Pembelajaran Tematik
Penelitian ini mengkaji kemampuan membaca pemahaman siswa SD melalui penerapan pembelajaran literasi berbasis tematik berbantuan buku cerita bergambar. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5 SDN Radha, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, yang berjumlah 16 orang dengan rincian 11 orang siswa laki-laki dan 5 orang siswa perempuan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan model penelitian tindakan McTaggart Kemmis & Nixon yang terdiri dari 2 siklus dengan 4 tahapan di dalamnya yakni perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pada tahapan prasiklus kemampuan membaca pemahaman siswa mencapai rata-rata 53,43. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, hasil yang dicapai siswa meningkat menjadi 63,43. Selanjutnya pada tindakan siklus II kemampuan membaca pemahaman siswa mengalami peningkatan menjadi 72,18. Dilihat dari hasil di setiap siklusnya, perolehan siswa terus mengalami peningkatan. Dengan demikian pembelajaran literasi dengan suplemen buku cerita bergambar dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas SD
STUDI KELAYAKAN KONTEN DAN DESAIN : BAHAN AJAR MULTILINGUAL BERBASIS KONTEN DAN KONTEKS BUDAYA LOKAL ETNIS NGADA UNTUK SISWA SD
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan bahan ajar multilingual berbasis konten dan konteks budaya lokal etnis Ngada pada tema perkembangan teknologi yang sesuai dengan karateristik siswa kelas III Sekolah Dasar. Bahan ajar ini terdiri dari pengembangan tiga bahasa yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa daerah bajawa. Subjek uji coba dalam penelitian ini antara lain guru kelas 3 SDI Malamude Were sebagai ahli materi atau isi, dosen STKIP Citra Bakti sebagai ahli bahasa Indonesia, guru SMAN 1 Were sebagai ahli bahasa Inggris, seorang tokoh penulis buku bahasa daerah Bajawa sebagai ahli bahasa daerah bajawa dan dosen Universitas Nusantara PGRI Kediri sebagai ahli desain. Sedangkan objek yang diteliti adalah konten dan konteks budaya lokal etnis Ngada yang dapat diintegrasikan dengan materi kelas 3 SD pada tema perkembangan teknologi untuk dijadikan bahan ajar multilingual berbasis konten dan konteks budaya lokal etnis Ngada. Bahan ajarmultilingual berbasis konten dan konteks budaya lokal etnis Ngada ini dikembang dengan menggunakan model ADDIE yang terdiri darilima langkah, yaitu: (1) analize, (2) design, (3) development, (4) implementation, (5) evaluation. Hasil penelitian pengembangan bahan ajar multilingual berbasis konten dan konteks budaya lokal etnis Ngada berdasarkan hasil uji coba ahli adalah sebagai berikut. (1) Uji coba ahli konten materi atau isi ada dalam kategori “Sangat Baik” dengan nilai rata-rata 4,4, (2) Uji coba dengan ahli bahasa Indonesia ada dalam kategori “Sangat Baik” dengan nilai rata-rata 4,7, (3) Uji coba dengan ahli bahasa daerah ada dalam kategori “Baik” dengan nilai rata-rata 3,4, (4) Uji coba dengan ahli bahasa Inggris ada dalam kategori “Baik” dengan nilai rata-rata 4,0,(5) Uji coba dengan ahli desain ada dalam kategori “Baik” dengan nilai rata-rata 3,7. Dari hasil pengujian kepada beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahan ajar multilingual berbasis konten dan konteks budaya lokal etnis Ngada pada tema perkembangan teknologi untuk siswa kelas 3 sekolah dasar layak dan siap digunakan
ANALISIS KEBUTUHAN SUMBER BELAJAR BERBASIS BUDAYA LOKAL BAGI GURU SEKOLAH DASAR
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan sumber belajar berbasis budaya lokal yang dialami guru SD. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru SD di Kecamatan Golewa Kabupaten Ngada. Guru yang dijadikan subjek oleh peneliti adalah untuk memperoleh data mengenai kepemimpinan guru, kinerja guru serta kegiatan-kegiatan guru yang dibuat dalam rangka membentuk perubahan sekolah. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah sumber belajar yang ada di SD Kecamatan Golewa Kabupaten Ngada. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi. Dalam proses pembelajaran di sekolah guru-guru sangat membutuhkan sumber belajar berbasis budaya lokal sebagai alat bantu. Sumber belajar berbasis budaya lokal di SD yang ada di Kecamatan Golewa Kabupaten Ngada ada bermacam-macam yaitu suling (seruling), go laba (gong gendang), bombardom, foi doa, dan angklung. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa beragam jenis sumber belajar telah digunakan dan di manfaatkan di SD yang ada di Kecamatan Golewa Kabupaten Ngada secara baik dan benar. Dengan demikian, sumber belajar berbasis budaya lokal sangat penting bagi guru dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah
CONTENT AND FLORES CULTURAL CONTEXT BASED THEMATIC ELECTRONIC LEARNING MATERIALS: TEACHERS AND STUDENTS’ PERCEPTION
This research aimed to investigate teachers and elementary students’ perception on the content and Flores cultural context based thematic electronic learning materials. This research began with developing the electronic learning materials by utilizing the ADDIE model which cover: 1) analyze, 2) design, 3) development, 4) implementation, and 5) evaluation. On the other hand, the data about students’ and teachers’ perception were gathered through questionnaire. The data were then analyzed descriptively to present details regarding teachers’ and students’ perception; this research revealed that teachers’ perception of the electronic learning materials was in the excellent category. Additionally, students’ have also excellent perception of the electronic learning materials. Article visualizations
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MULTILINGUAL BERBASIS KONTEN DAN KONTEKS BUDAYA LOKAL ETNIS NGADA PADA TEMA DIRIKU UNTUK SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan bahan ajar multilingual berbasis konten dan konteks budaya lokal etnis Ngada pada tema diriku yang sesuai dengan karakteristik siswa kelas I Sekolah Dasar, (2) mengetahui kualitas hasil uji produk pengembangan bahan ajar multilingual berbasis budaya lokal etnis Ngada pada tema diriku untuk siswa Sekolah Dasar kelas I. Untuk bahan ajar ini menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa daerah Bajawa. Bahan ajar multilingual berbasis budaya lokal ini dikembangkan menggunakan model ADDIE (analyze, design, development, implementation dan evaluation). Untuk menghasilkan produk bahan ajar yang baik peneliti melakukan uji coba kepada masing-masing ahli yaitu: ahli konten/ materi, ahli bahasa Indonesia, ahli bahasa daerah dan ahli desain. Untuk mengetahui kualitas produk peneliti melakukan uji coba dengan menyerahkan lembar penilaian kuisioner kepada ahli untuk diberi penilaian. Untuk skala penialian 5-1. Berdasarkan hasil uji coba ahli materi/ konten kualitas/mutu produk mendapatkan kriteria “sangat baik” dengan skor rata-rata 4,2. Berdasarkan hasil uji coba ahli bahasa Indonesia kualitas/ mutu produk mendapatkan kriteria “sangat baik” dengan skor rata-rata 4,8. Berdasarkan hasil uji coba ahli bahasa daerah kualitas/ mutu produk mendapatkan kriteria“baik” dengan skor rata-rata 3,7. Berdasarkan hasil uji coba ahli desain kualitas/ mutu produk mendapatkan kriteria“baik” dengan skor rata-rata 3,90. Berdasarkan hasil uji coba tersebut dapat disimpulkan bahwa bahan ajar multilingual berbasis konten dan konteks budaya lokal Ngada layak untuk digunakan