11 research outputs found

    Karakteristik Kalus Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max (L.) Merill) dengan Pemberian 2,4D dan Kinetin pada Kondisi Hipoksia Secara In Vitro : Characteristic of callus on several soybean varieties by giving several combination of 2,4 D and Kinetin at Hypoxic Condition.

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kalus pada berbagai varietas kedelai dengan pemberian kombinasi 2,4D dan Kinetin pada kondisi hipoksia secara in vitro. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Universitas Sumatera Utara pada bulan Maret sampai Oktober 2016 menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga faktor perlakuan yaitu varietas yang diuji (Baluran, Gepak Kuning dan Willis), kombinasi ZPT (5 mg/l 2,4D; 10 mg/l 2,4D + 0,5 mg/l Kinetin; 15 mg/l 2,4D + 1 mg/l Kinetin) dan perlakuan penggenangan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa varietas berpengaruh nyata terhadap bobot kalus dan kandungan klorofil. Zat pengatur tumbuh berpengaruh nyata terhadap bobot kalus dan enzim SOD. Perlakuan penggenangan berpengaruh nyata terhadap bobot kalus, kandungan klorofil, enzim SOD dan enzim POD. Interaksi antara varietas dan zat pengatur tumbuh berpengaruh nyata terhadap enzim POD. Interaksi antara varietas, zat pengatur tumbuh dan penggenangan tidak berpengaruh nyata terhadap semua peralakuan

    Identifikasi Karakter Morfologis dan Hubungan Kekerabatan Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)Di Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Dairi : Identification of Morphological Characteristics and Phylogenetic Relationships of Sweet Potato (Ipomoea batatas L.)in Simalungun District and Dairi District

    Get PDF
    The purpose of this research is to identification of morphological characteristic and kinship of sweet potato at Kabupaten Simalungun and Kabupaten Dairi. The research well done in Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Dairi, North Sumatera at March to June 2017 with descriptive survey using characterzed based on International Board for Plant Genetic Resources (IBPGR) standard and purposive random sampling technique. The result of this research indicate there 21 (twenty one) genotype of sweet potato that in Kabupaten Simalungun consists of Kecamatan Silimakuta (G1, G2, G3, and G4), Purba (G5, G6 and G7), Dolok Silau (G8), Pamatang Silimahuta (G9), Dolok Perdamean (G10), Hutabayu Raja (G11) in Kabupaten Dairi consists of Kecamatan Parbuluan (G12, G13, G14, G15, and G16), Sidikalang (G17 and G18), Sumbul (G19 and G20), and Sitinjo (G21) with closest kinship is G18 and G20 with a coefecient similarity 8,541 and farthes kinship is G4 and G5with a coefecient similarity 116,338.   Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakter morfologis dan hubungan kekerabatan tanaman ubi jalar yang ada di Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.Penelitian ini di mulai bulan Maret 2017 sampai dengan Juni 2017 dengan metode survei menggunakan panduan deskriptor ubi jalar IBPGR dan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 21 (dua puluh satu) genotip ubi jalar di Kabupaten Simalungun Kecamatan Silimakuta (G1, G2, G3, dan G4), Purba (G5, G6 and G7), Dolok Silau (G8), Pamatang Silimahuta (G9), Dolok Perdamean (G10), Hutabayu Raja (G11) in Kabupaten Dairi consists of Kecamatan Parbuluan (G12, G13, G14, G15, dan G16), Sidikalang (G17 dan G18), Sumbul (G19 dan G20), dan Sitinjo (G21) dengan nilai kekerabatan yang memiliki jarak terdekat terdapat pada G18 dan G20 yaitu 8,541 nilai kekerabatan dengan jarak terjauh diperoleh pada G4 dan G5 yaitu 116,338

    Respons Pertumbuhan Beberapa Varietas Sorgum (Sorghum Bicolor L.) Pada Tanah Salin Dengan Pemberian Giberelin

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan beberapa varietas sorgum pada tanah salin dengan pemberian giberelin. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan pada bulan Juli sampai Oktober 2015, menggunakan rancangan acak kelompok dengan dua faktor perlakuan yaitu varietas (Kawali, Numbu, Super 2) dan konsentrasi giberelin (0, 100 dan 200 ppm). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, umur berbunga, kehijauan daun dan berat malai per sampel. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perlakuan varietas berbeda nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga, bobot malai per sampel. Perlakuan pemberian giberelin dan interaksinya tidak berbeda nyata

    PENDUGAAN PEWARISAN GENETIK KARAKTER MORFOLOGI HASIL PERSILANGAN F2 TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merr. PADA CEKAMAN SALINITAS

    Get PDF
    Salinitas menjadi salah satu ancaman bagi sistem produksi bahan pangan, termasuk kedelai. Salah satu strategi untuk mengatasi dan mengeliminasi penurunan produksi kedelai akibat meluasnya salinitas adalah merakit varietas toleran salinitas melalui persilangan. Seleksi merupakan tahap yang sangat menentukan keberhasilan tujuan pemulia dalam perakitan varietas unggul, dimana progeni yang terpilih berdasarkan mekanisme toleransi selanjutnya akan digunakan dalam perakitan varietas kedelai tahan salinitas dan berdaya hasil tinggi.Tujuan dari penelitian ini untuk menduga pewarisan genetik karakter morfologi hasil persilangan F2 tanaman kedelai pada cekaman salinitas. Penelitian dilaksanakan di Rumah kasa kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, pada bulan Februari 2015 sampai dengan November 2015. Benih yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh benih F2 kedelai dari dua hasil persilangan, Varietas Anjasmoro (A) dan Grobogan (G) sebagai tetua betina dan varietas Grobogan yang telah mengalami beberapa tahap seleksi teruji tahan salin sebagai tetua jantan (N1, N2, N3, N4, N5) sehingga didapatkan 9 kombinasi genotipe hasil persilangan yaitu: AxN1, AxN3, AxN4, AxN5, GxN1, GxN2, GxN3, GxN4, GxN5 selanjutnya benih F2 tetua Anjasmoro, Grobogan, dan tetua N. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah analisa Statistik Deskriptif, diman uji kenormalan sebaran data dan frekuensi genotipe generasi F2 dilakukan untuk masing-masing karakter dilanjutkan dengan uji heritabilitas. Hasil penelitian didapat pada hasil persilangan dari keempat karakter yang kemungkinan besar dapat terwariskan adalah karakter jumlah daun dan bobot biji per tanaman pada persilangan GxN

    Respon Pertumbuhan Beberapa Varietas Kedelai (Glycine Max L. Merrill) Pada Keadaan Tergenang Terhadap Pemberian Ga3

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan beberapa varietas kedelai pada keadaan tergenang terhadap pemberian GA3. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan, pada bulan Juli - Desember 2015 menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan tiga faktor perlakuan yaitu varietas (Grobogan, Willis dan Gepak Kuning), genangan (kontrol dan tergenang), dan konsentrasi GA3 (0 ppm dan 150 ppm). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, persentase daun menguning, dan analisis enzim peroksidase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 2 - 5 MST, jumlah daun 3 - 5 MST, dan persentase daun menguning. Perlakuan GA3 berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 3 - 5 MST, dan jumlah daun 5 MST. Interaksi varietas dan GA3 berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 3 MST. Interaksi antara varietas, genangan dan GA3 berpengaruh nyata terhadap jumlah daun 5 MST. Hasil analisis enzim peroksidase menunjukkan bahwa Willis mampu beradaptasi pada keadaan tergenang

    Respons Pertumbuhan Beberapa Varietas Sorgum (Sorghum bicolor L.) Pada Tanah Salin Dengan Pemberian Giberelin : Growth response of some varieties of sorghum on saline soil by applying giberelin

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan beberapa varietas sorgum pada tanah salin dengan pemberian giberelin. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan pada bulan Juli sampai Oktober 2015, menggunakan rancangan acak kelompok dengan dua faktor perlakuan yaitu varietas (Kawali, Numbu, Super 2) dan konsentrasi giberelin (0, 100 dan 200 ppm). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, umur berbunga, kehijauan daun dan berat malai per sampel. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perlakuan varietas berbeda nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga, bobot malai per sampel. Perlakuan pemberian giberelin dan interaksinya tidak berbeda nyata

    Pengaruh Kolkisin Terhadap Keragaman Fenotipe Tanaman Sri Rejeki (Aglaonema sp.) var. Yellow Lipstick Secara Setek Batang : Effect of colchicines on the phenotypic variance of the Aglaonema hybrid var.Yellow Lipstick (Aglaonema sp.) propagated through the cutting stem

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kolkisin terhadap keragaman fenotipe tanaman Aglaonema. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kasa dan Laboratorium Kultur Jaringan, Fakultas Pertanian USU Medan,dari bulan Juni sampai November 2016. Penelitian dilakukan dengan cara perendaman bahan tanam setek secara keseluruhan dengan 4 konsentrasi yakni 0ppm, 2ppm, 4ppm dan 6ppm.Hasil penelitian menunjukkan tanaman Aglaonema hasil perlakuan kolkisin 6ppm berpengaruh sangat nyata pada peubah amatan panjang daun terpanjang. Hasil penelitian menunjukkan tanaman Aglaonema hasil perlakuan kolkisin memiliki karakter morfologis dan kromosom yang berbeda dibandingkan dengan kontrol. Karakter fenotipe paling baik dihasilkan pada dosis kolkisin 6ppm, dan perlakuan konsentrasi kolkisin mampu menghasilkan karakter fenotipe dan kromosom yang aneh dan berbeda

    Analisis Karakter Morfologis dan Hubungan Kekerabatan Tanaman Ubu Jalar (Ipomoea Batatasl.) Di Dataran Tinggi dan Dataran Rendah Sumatera Utara : Analysis morphological characteristic and genetical relationship of sweet potato (Ipomoea batatas L.) in the Highlands and Lowlands of North Sumatera

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis morfologis dan produksi tanaman ubi jalar(Ipomoea batatas L.) didataran tinggi dan dataran rendah di Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan di dua Kabupaten yaitu Kabupaten Deli Serdang mewakili daerah dataran rendah dan Kabupaten Tanah Karo mewakili daerah dataran tinggi. Penelitian ini di mulai bulan Maret 2016 sampai dengan Agustus 2016 menggunakan metode survei deskriptif dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Jenis ubi jalar yang diperoleh dari Kabupaten Deli Serdang (dataran rendah) ada 2, yaitu Genotip 1 dari KecamatanHamparan Perak, Namo Rambe dan Delitua, Genotip 2 dari Kabupaten Deli Serdang Kecamatan Sunggal dan Pagar Merbau. Jenis ubi jalar yang diperoleh dari Kabupaten Tanah Kato (dataran tinggi) ada 2, yaitu Genotip 3 dari Kecamatan Berastagi dan Genotip 4 dari Kecamatan Merdeka, Simpang Empat dan Kabanjahe

    Induksi Kalus Embriogenik Beberapa Varietas Kedelai (Glycine Max (L.) Merill) Pada Berbagai Konsentrasi2,4-D Toleran Terhadap Kondisi Hipoksia Secara In Vitro: Induction of embryogenic callus of several soybean varieties (Glycine max (L.) Merrill) with different concentrations of 2,4-D tolerated against hypoxia condition in vitro

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan kalus embriogenik pada berbagai varietas kedelai terhadap pengaruh 2,4-D dan penggenangan secara in vitro. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dari bulan Maret sampai Oktober 2016, Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 faktor perlakuan. Faktor pertama adalah varietas kedelai terdiri dari Baluran, Gepak kuning, serta Wilis, faktor kedua adalah konsentasi zat pengatur tumbuh 2,4 D yang terdiri dari 5 ppm, dan 10 ppm; faktor ketiga adalah kondisi hipoksia yang terdiri dari tanpa penggenangan dan penggenangan dengan MS cair. Penelitian ini menggunakan 3 ulangan. Parameter yang diamati adalah persentase pertumbuhan kalus, keadaan visual kalus, bobot kalus, uji aktivitas SOD, uji aktivitas POD, uji protein dan uji klorofil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan varietas berbeda nyata pada parameter bobot kalus dan uji protein. Pemberian auksin 2,4-D berbeda nyata pada parameter bobot kalus, sedangkan perlakuan penggenangan berbeda nyata pada parameter uji klorofil. Terdapat interaksi antara perlakuan varietas dan penggenangan

    Keragaan Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L. Merrill) Dengan Pemberian BAP, GA3 Dan Tergenang : Characteristics of several varieties of soybean (Glycine max L. Merrill) giving BAP, GA3 and flooded

    Get PDF
    This research aim to know the characteristic of some varieties of soybean giving BAP, GA3 and flooded. The research was conducted at Land Faculty of Agriculture, University of North Sumatra, Medan, Indonesia with altitude ± 25 meters in April 2017 until August 2017 using a randomized block design (RBD) with three factors, i. e : varieties (Grobogan, Argomulyo and Demas 1),hormone BAP and GA3 (0 ppm, BAP 30 ppm + GA3 100 ppm, BAP 60 ppm + GA3 200 ppm, and flooding (control and waterlogged. The parameters observed were plant height, leaf number, root volume, number of plants pods and number of seeds of crop. The results showed that varieties significantly affect plant height 2, 3, 5 week after planting, leaf number 3, 4 week after planting, root volume, number of plant pods and number of seeds of crop. plant growth regulator treatment significantly affected plant height 2, 3, 4 week after planting, and root volume. Flooding significantly affectted number of plants pods and number of seeds of crop. Interaction varieties and hormone significantly affected plant height 2, 3 week after planting, leaf number 4 week after planting and root volume. Interaction varieties and flooding significantly affect root volume. Interaction between varieties, plant growth regulator and flooding significantly affect the root volume.   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karaketristik beberapa varietas kedelai dengan pemberian BAP, GA3 dan tergenang. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia dengan ketinggian tempat ± 25 meter di atas permukaan laut pada bulan April 2017 hingga bulan Juli 2017 menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan menggunakan tiga faktor perlakuan yaitu : varietas (Grobogan, Argomulyo dan Demas 1),ZPT (kontrol, BAP 30 ppm + GA3 100 ppm, BAP 60 ppm + GA3 200 ppm) dan genangan (kontrol dan tergenang). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun,volume akar,jumlah polong pertanaman, jumlah biji pertanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 2, 3, 5 MST, jumlah daun 3, 4 MST, volume akar, jumlah polong pertanaman, jumlah biji pertanaman. Perlakuan ZPT berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 2, 3, 4 MST. Perlakuan genangan berpengaruh nyata terhadap volume akar, jumlah polong pertanaman dan jumlah biji pertanaman. Interaksi varietas dan zpt berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 2, 3 MST dan jumlah daun 4 MST. Interaksi antara varietas dan genangan berpengaruh nyata terhadap volume akar. Interaksi anatara varietas, ZPT dan genangan berpengaruh nyata terhadap volume akar. Interaksi varietas dan GA3 berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 3 MST.Interaksi antara varietas, genangan dan GA3 berpengaruh nyata terhadap jumlah daun 5 MST
    corecore