13 research outputs found

    Hubungan antara Workload dengan Turnover Intention Melalui Job Stress sebagai Mediator pada Karyawan PT X

    Get PDF
    Sumber daya manusia merupakan bagian penting dalam era globalisasi dimana teknologi sudah semakin canggih yang semakin menuntut sumber daya manusianya memiliki pengetahuan, semangat dan kedisplinan untuk mencapai tujuan organisasi. Permasalahan yang ada pada suatu organisasi adalah turnover karyawan yang tinggi karena akan menganggu efektifitas organisasi. Beban pekerjaan yang berlebih pada karyawan dapat menimbulkan stres dan akhirnya karyawan mempunyai kecenderungan untuk meninggalkan organisasi. Tujuan dari penelitian ini guna mengetahui hubungan beban kerja (workload) dengan turnover intention melalui stres kerja (job stress) sebagai mediator. Subjek penelitian merupakan karyawan pada PT X divisi keuangan, dan berjumlah 67 subjek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional menggunakan alat ukur Anticipated Turnover Scale dari Hinsaw, Atwood, Gerber dan Erickson (1987) diadaptasi oleh Rosenkranz (2012), Job Stress Questionnaire pengembangan teori Robbins dan Judge (1998), NASA TLX (NASA- Task Load Index) oleh Hart dan Staveland (1981). Hasil penelitian menemukan adanya hubungan tidak langsung workload terhadap turnover intention yang berarti mediator job stress berfungsi (t= 2,915 t hitung > 1,96). Dari hasil data empiris pada PT X tingkat turnover intention yang dimiliki sebesar 40,3% termasuk pada kategori sedang, tingkat job stress yang dimiliki sebesar 46,3% termasuk pada kategori rendah, dan tingkat workload yang dimiliki sebesar 37,3% termasuk pada kategori rendah. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif workload dengan turnover intention yang dimediasi oleh job stress. Saran yang dapat diberikan pada karyawan yaitu dapat memandang beban kerja dan stres kerja sebagai nilai yang positif atau tantangan positif yang akan mengurangi tingkat turnover intention

    Kreatif Mendulang Uang : buku pintar wirausaha

    No full text
    viii+199 hlm.; 29.7 c

    Rencana Menaklukkan Dunia

    No full text

    Dengkul, Modal Tak Ternilai : buku pintar wirausaha

    No full text
    viii+200 hlm.; 29.7 c

    Muda Kaya Raya Mati Masuk Surga : buku pintar wirausaha

    No full text
    viii+199 hlm.;29.7 c

    Orang Kreatif Memimpin Dunia : buku pintar wirausaha

    No full text
    viii+200 hlm.; 29.7 c

    Bisnis-Bisnis Keren Masa Depan : buku pintar wirausaha

    No full text
    viii+199 hlm.; 29.7 c

    Konsep Diri Perempuan Cantik Di Instagram

    Get PDF
    This research is motivated by the phenomenon of beauty standards on Instagram. Women on Instagram, as seen from their photos, have white faces, thin cheeks, and no acne. Of course, they have their own advantages, one of which is getting lots of likes, viewers, and followers on Instagram social media. It should be noted that not all women have such facial privileges. The impact of this beauty standard makes women feel insecure, like comparing themselves and losing their motivation. Even though a beautiful woman is not only a physical but also an attitude, personality, and view of herself. This study discusses how the self-concept of beautiful women on Instagram. This study uses aspects of self-concept, namely Knowledge, Expectations, and Assessment as a reference in the interview process. This research method uses a qualitative descriptive method with a phenomenological approach. For the sampling technique using Linear Snowball Sampling with several criteria for students who come from different Universities in Pekanbaru City. The following are the results of research that have been found based on 3 aspects of self-concept. Regarding the aspect of knowledge that the current standard of beauty is too based on the trend. If the informants don't follow the trend, they'll certainly get different feedback. The informants have a lot of hopes to become a better person so that in the end a positive self-concept (assessment) is formed. The informants feel much happier, comfortable, motivated, and more confident with themselves now. It is very important to know the strengths that are within. Because beautiful is not only outside (outside) but also inside (inside)

    Komunikasi Penjualan Kreatif : buku pintar wirausaha

    No full text
    viii+207 hlm.; 29.7 c
    corecore