46 research outputs found
EFEK INDOOR AIR POLLUTION TERHADAP KESEHATAN
ABSTRACT
In recent decades, indoor air quality has been of particular concern because of its contribution to health. It is estimated that as much as 90% of people spend their time indoors rather than outdoors. If the ventilation system is poor, it will result in an accumulation of pollutants in the room. These pollutants can come from outdoor air that enters the room, growing microorganisms, interior furniture or furniture or from the daily activities of humans themselves. The health problems that will be caused also vary. It can be from lung disease caused by inhalation of dangerous pollutants such as lung infections, pneumonia, asthma or COPD. Or other diseases such as Sick Building Syndrome, nasopharyngeal cancer, skin irritation, eye irritation, etc. To overcome this, careful planning is needed when building a room or building to minimize health problems due to indoor air, one of which is collaborating with several experts.
Keywords: Indoor Air Quality, Indoor Air Pollution, Health disease
ABSTRAK
Dalam beberapa decade terakhir,kualitas udara dalam ruangan menjadi perhatian khusus karena kontribusinya pada segi kesehatan. Diperkirakan ada sebanyak 90% orang-orang menghabiskan waktunya di dalam ruangan daripada di luar ruangan. Jika system ventilasi buruk, maka akan menghasilkan akumulasi polutan yang ada dalam ruangan. Polutan tersebut bisa berasal dari udara luar ruangan yang masuk ke dalam ruangan, mikroorganise yang tumbuh, perabotan atau furniture interior ruangan ataupun dari aktivitas keseharian manusia itu sendiri. Gangguan kesehatan yang akan diakibatkan pun bermacam-macam. Bisa dari penyakit paru akibat terhirup polutan yang berbahaya seperti penyakit infeksi paru, pneumonia, asma atau PPOK. Atau penyakit lain seperti Sick Building Syndrome, kanker nasofaring, iritasi kulit, iritasi pada mata, dll. Untuk mengatasinya perlulah perencanaan yang matang pada saat pembangunan sebuah ruangan atau gedung untuk meminimalisir gangguan kesehatan akibat udara dalam ruangan, salah satunya adalah berkolaborasi dengan beberapa ahli.
Keywords: Indoor Air Quality, Indoor Air Pollution, Health diseas
EFEK PEMBERIAN ZAT BESI TAMBAHAN PADA ANAK
ABSTRACT
Iron deficiency can cause a variety of diseases, especially during the growth and development of children. Iron deficiency can cause anemia, disruption of the process of nerve formation, motor disorders, impaired growth, and many more effects caused. For that the world agreed to give additional iron to children under the age of 5 years. But, is there an effect that is also caused on children who do not experience iron deficiency? This article is a review of some literature that discusses the provision of iron supplementation in children. This paper focuses on explaining the effects of iron supplementation, such as benefits, including risks if given in large quantities.
Keywords: Effect of Fortification Iron, benefit and risk of iron
ABSTRAK
Kekurangan zat besi dapat menimbulakan beragam penyakit, terutama pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Kekurangan zat besi dapat menimbulkan anemia, gangguan proses pembentukan saraf, gangguan motorik, gangguan pertumbuhan, dan masih banyak lagi efek yang ditimbulkan. Untuk itu dunia bersepakat untuk memeberikan zat besi tambahan pada anak-anak usia dibawah 5 tahun. Tapi, apakah ada efek yang ditimbulkan juga pada anak-anak yang tidak mengalami kekurangan zat besi? Tulisan ini adalah review dari beberapa literature yang membahas mengenai pemberian suplementasi besi pada anak. Tulisan ini focus menjelaskan mengenai efek yang ditimbulkan pada pemberian zat besi, seperti manfaat, termasuk risiko-risiko jika diberikan dalam jumlah yang banyak.
Kata Kunci: Efek Dari Zat Besi Tambahan, Keuntungan dan Risiko Pemberian Bes
KAJIAN LITERATUR: INTERVENSI MICRONUTRIENT VITAMIN, MINERAL, COLD LIVER OIL, FISH OIL DAN ZAT BESI TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK
ABSTRACTIntroduction: The effect of nutrition on the cognitive function of the brain is highly dependent on the nutrients involvedin the brain maturation process. The effects of these nutrients on brain structure and function may occur over a shortperiod of time, while others may not be apparent until maximal maturation. Optimizing brain development and cognitivefunction has a very long impact on individuals and society. The purpose of this literature review is to determine theimpact of micronutrient interventions, vitamins, minerals, cold liver oil, fish oil and iron on children's cognitivedevelopment.Method: The method used in this research is the Literature Review. The data sources are articles in journalsdownloaded from EBSCOhost, Science Direct, Lancet, ProQuest, Gale, E-perpusnas, Pubmed, Google scholar andWiley Online Library.Results: The study using the vitamin supplement intervention resulted in a significant difference in all test results (UNITtest, executive function and motor function) with children who received the intervention. Research by giving cod liveroil supplements LCPUFAs states that there is a positive effect shown on children's cognitive processes. Researchconducted by giving Supplementary Fish oil capsules showed a positive effect shown from pregnancy given fish oilintervention on eye and hand coordination.Conclusion: The provision of micronutrients such as vitamins, minerals, cold liver oil, fish oil and iron has a significanteffect on children's cognitive development when viewed from various sources.Keywords: Micronutrients intervention, Cognitif DevelopmentABSTRAKPendahuluan: Efek nutrisi pada fungsi kognitif otak sangat tergantung pada nutrisi yang terlibat pada prosespematangan otak. Efek nutrisi ini pada struktur dan fungsi otak dapat terjadi pada jangka waktu pendek, sementarayang lain mungkin tidak terlihat sampai pematangan maksimal. Pengoptimalan perkembangan otak dan fungsi kognitiftersebut memiliki dampak yang sangat panjang bagi individu dan masyarakat. Tujuan kajian literatur ini adalah untukmengetahui dampak intervensi micronutrient vitamin, mineral, cold liver oil, fish oil dan zat besi terhadap perkembangankognitif anak.Metode: Metode Yang Digunakan pada penelitian ini adalah Literatur Review. Sumber datanya adalah artikel di dalamjurnal yang diunduh dari EBSCOhost, Science Direct, Lancet, ProQuest, Gale, E-perpusnas, Pubmed, Google scholardan Wiley Online Library. Hasil: Penelitian dengan memberkan intervensi suplemen vitamin hasilnya adalah adanya perbedaan yang signifikandi semua hasil test (test UNIT, fungsi eksekutif dan fungsi motoric) dengan anak-anak yang menerima intervensitersebut. Peneltian dengan memberikan suplemen cod liver oil LCPUFAs menyebutkan bahwa ada efek yang positifyang ditunjukkan pada proses kognitif anak. Penelitian yang dilakukan dengan memberikan Suplement Fish oil capsulemenunjukkan efek yang positif yang ditunjukkan dari kehamilan yang diberikan intervensi fish oil terhadap mata dankoordinasi tangan.Kesimpulan: Pemberian micronutrient seperti vitamin, mineral, cold liver oil, fish oil dan zat besi memiliki pengaruhyang signifikan terhadap perkembangan kognitif anak jika dilihat dari berbagai sumber.Kata Kunci: Intervensi Mikronutrient, Perkembangan kognitif ana
PROGRAM PELATIHAN STANDARIZED DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU OSCE
Abstract
A Good examination process for medical students must be able to mimic a real world situation. Decrement of number of patients, case complexity, and patient safety issue should be considered. Meanwhile using only one case with real patient does not represent competency sampling. Standardized Patient (SP) Program is a tool to facilitate medical student’s learning. SP is a normal person who is trained to portray real patient. SP can be use in both learning or assessment process of history taking, physical examination, clinical reasoning, diagnostics, therapy, and education. A well established SP system is very crucial. A sets of steps can be done to obtained a good SP system. It comprises: recruitment, training process, rehearsal, and conduction of examination. This article describes those points above while emphasizing on training process which include practical steps and general principals in order to obtain a well managed training.
Keyword: standardized patient, training, clinical skill, OSCE
Abstrak
Proses ujian yang baik bagi mahasiswa kedokteran harus dapat menyerupai situasi nyata. Berkurangnya jumlah pasien, kompleksitas kasus, dan permasalahan keselamatan pasien harus dipertimbangkan. Sementara hanya menggunakan satu pasien sungguhan kurang dapat mewakili sampling kompetensi. Program Standardized Patient (SP) merupakan wahana untuk mendukung proses pembelajaran bagi mahasiswa. SP adalah orang normal yang dilatih untuk menggambarkan pasien sungguhan. SP dapat dipakai untuk proses belajar maupun assessment dari anamnesis, pemeriksaan fisik, penalaran klinis, diagnosis, pilihan terapi, dan edukasi. Terbentuknya sistem penyedia pasien standar dengan mutu yang konstan sangatlah penting. Serangkaian langkah dapat dilakukan untuk mewujudkan ketersediaan tersebut. Langkah tersebut meliputi: rekruitmen, training, gladiresik, dan pelaksanan ujian. Artikel ini membahas satu persatu bagian tersebut di atas dengan menekankan pada proses training yang membahas langkah demi langkah serta prinsip-prinsip utama dalam pelaksanaan training agar dapat berjalan dengan baik.
Kata kunci: Pasien standar, pelatihan, keterampilan klinik, OSC
SURVEILLANCE OF PULMONARY TUBERCULOSIS CASES IN SPECIAL PLACES (ISLAMIC BOARDING SCHOOL/PESANTREN) BANGKA SELATAN, BANGKA BELITUNG
ABSTRACTBackground: Pulmonary tuberculosis is one of the infectious and contagious diseases with the highest prevalencein the world. Tuberculosis is a major public health problem with the third largest number in the world after Chinaand India, accounting for around 10% of the total number of tuberculosis patients in the world. The purpose of thissurveillance is to study the discovery of new TB cases and monitoring of treatment at a Special Place in SouthBangka Regency).Method: This study uses a cross-sectional study design carried out in May 2022. The population of this study isthe students of the Islamic Boarding School in South Bangka Regency. The sample in this study were 47respondents with a history of coughing in the last 2 weeks. Primary data collection was in the form of collectingsputum from respondents who indicated symptoms of pulmonary TB. Interviews by filling out questionnaires torespondents.Result: Based on the results of the examination using the TCM method, there were no positive TB samples.Conclusion: Community Health Center TB officers increase promotive and preventive efforts, especially forstudents/students affected by pulmonary TB to prevent transmission to other students/students.Key Word : Pulmonary tuberculosi
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI
Abstract
Background: Pregnant women must have adequate nutrition, for pregnant women essentially all require additional nutrients, but it is often a shortage of energy are protein and some minerals, such as iron. The number of iron deficiency in pregnant women in Indonesia is quite apprehensive because it reaches 40%. Thus raises fears of the loss of generations of Indonesia.To analyze knowledge and family support for compliance to consume iron tablets to pregnant women.Methods: This study is a quantitative research using analytic survey with cross sectional design. The sampling technique used is non-probability by accidental sampling with a sample of 95 respondents.Results: There was a significant relationship between the level of knowledge with adherence (p-value = 0.002) and the presence of a significant relationship between family support with adherence (p-value = 0.004).Conclusion: Of the 95 respondents who researched obtained respondents who do not comply is 73 (76.8%). Based on the data obtained can be seen that the variable knowledge and family support are factors that affect the compliance of pregnant women consume iron tablets.
Keywords: Compliance, knowledge, and family support.
Abstrak
Pendahuluan: Ibu hamil pada dasarnya memerlukan semua zat gizi tambahan, namun yang terjadi adalah kekurangan energi protein dan beberapa mineral seperti zat besi.Angka kekurangan zat besi pada ibu hamil di Indonesia cukup memprihatinkan karena mencapai 40 %.Sehingga menimbulkan kekhawatiran hilangnya generasi berkualitas Indonesia.Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan pengetahuan dan dukungan keluarga terhadap kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi pada ibu hamil.
Metode Penelitian: Penelitian kuantitatif yang menggunakan metode survei analitik dengan desain Cross Sectional. Tekhnik pengambilan sampel non probability dengan accidental sampling dengan jumlah sampel 95 responden.
Hasil: Adanya hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan (p-value = 0,002) dan adanya hubungan bermakna antara dukungan keluarga dengan kepatuhan (p-value =0,004).
Kesimpulan: 95 responden yang diteliti didapatkan responden yang tidak patuh sebanyak 73 (76,8%). Di harapkan ibu hamil dapat meningkatkan pengetahuan tentang tablet zat besi dan patuh mengkonsumsi tablet zat besi.
Kata Kunci: Kepatuhan, pengetahuan, dan dukungan keluarg
Kualitas Sanitasi di Sekolah dan Dampaknya terhadap Kesehatan dan Gizi Anak : Systematic Literature Review
Latar Belakang: Layanan sanitasi yang tidak memadai di sekolah dapat berdampak buruk pada kesehatan dan gizi anak. Tinjauan sistematis ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak kualitas sanitasi di sekolah terhadap kesehatan dan gizi anak.
Metode: Pencarian komprehensif dilakukan di berbagai database termasuk PubMed, Scopus, dan Google Scholar untuk mengidentifikasi studi yang relevan yang diterbitkan antara tahun 2016 hingga 2023. Sebanyak 18 penelitian memenuhi kriteria inklusi dan dimasukkan dalam tinjauan sistematik review.
Hasil: Temuan dari penelitian menunjukkan hubungan yang kuat antara kualitas sanitasi yang buruk di sekolah dan hasil kesehatan yang negatif di antara anak-anak. Hasil kesehatan ini termasuk peningkatan risiko diare, infeksi parasit, dan malnutrisi.
Kesimpulan: Temuan dari tinjauan sistematis ini menyoroti pentingnya meningkatkan kualitas sanitasi di sekolah untuk melindungi dan meningkatkan kesehatan dan gizi anak-anak
Latar Belakang: Layanan sanitasi yang tidak memadai di sekolah dapat berdampak buruk pada kesehatan dan gizi anak. Tinjauan sistematis ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak kualitas sanitasi di sekolah terhadap kesehatan dan gizi anak.
Metode: Pencarian komprehensif dilakukan di berbagai database termasuk PubMed, Scopus, dan Google Scholar untuk mengidentifikasi studi yang relevan yang diterbitkan antara tahun 2016 hingga 2023. Sebanyak 18 penelitian memenuhi kriteria inklusi dan dimasukkan dalam tinjauan sistematik review.
Hasil: Temuan dari penelitian menunjukkan hubungan yang kuat antara kualitas sanitasi yang buruk di sekolah dan hasil kesehatan yang negatif di antara anak-anak. Hasil kesehatan ini termasuk peningkatan risiko diare, infeksi parasit, dan malnutrisi.
Kesimpulan: Temuan dari tinjauan sistematis ini menyoroti pentingnya meningkatkan kualitas sanitasi di sekolah untuk melindungi dan meningkatkan kesehatan dan gizi anak-anak
 
DETEKSI DINI OSTEOPOROSIS PASCA MENOPAUSE
Abstract
Osteoporosis occurs when the process of bone erosion and bone formation become unbalanced. The cells that cause bone erosion (osteoclasts) begin to make canals and holes in bone faster than the work of osteoblast-producing cells that create new bone to fill the hole, so bone decreases bone mass density and worsening bone microarchitecture Postmenopausal osteoporosis is caused by an estrogen deficiency. Estrogen plays a very important role in bone metabolism, affecting the activity of osteoblast cells and osteoclasts, including maintaining the work balance of both cells. Because osteoporosis is a disease that usually does not start with symptoms, the most important step in preventing and treating osteoporosis is early checking for early detection so that from this examination will be known next step.
Keywords: Osteoporosis, Post menopause, Early Checking
Abstrak
Osteoporosis terjadi ketika proses pengikisan tulang dan pembentukan tulang menjadi tidak seimbang. Sel-sel yang menyebabkan pengikisan tulang (osteoklas) mulai membuat kanal dan lubang dalam tulang lebih cepat daripada kerja sel-sel pemicu pembentukan tulang (osteoblas) yang membuat tulang baru untuk mengisi lubang tersebut, sehingga tulang mengalami penurunan densitas massa tulang dan perburukan mikroarsitektur tulang, Osteoporosis pasca menopause disebabkan karena adanya defisiensi estrogen. Estrogen memegang peran yang sangat penting dalam metabolisme tulang, mempengaruhi aktivitas sel osteoblas maupun osteoklas, termasuk menjaga keseimbangan kerja dari kedua sel tersebut. Karena osteoporosis merupakan suatu penyakit yang biasanya tidak diawali dengan gejala, maka langkah yang paling penting dalam mencegah dan mengobati osteoporosis adalah pemeriksaan secara dini untuk deteksi awal sehingga dari pemeriksaan ini akan diketahu langkah selanjutnya.
Katakunci: Osteoporosis, Pasca Menopause, Deteksi din
INOVASI PEMBELAJARAN PENGGUNAAN INSTRUMEN STROBE (Strengthening The Reporting Of Observasional Studies In Epidemiology) DAN PRISMA (Prefered Reporting Items For Systematic Reviews And Meta-Analyses) PADA MATERI AJAR JURNAL READING PROGRAM STUDI PROFESI DO
ABSTRAK
Pendahuluan: Dalam dunia Pendidikan kedokteran, membaca dan mencari literasi adalah satu hal yang wajib dan penting untuk dilakukan oleh mahasiswa, karena seperti diketahui bahwa bidang kedokteran adalah ilmu yang selalu berubah-ubah dan selalu update sesuai dengan perkembangan zaman. Kemampuan peserta didik dalam menelaah sebuah jurnal menjadi keharusan untuk meningkatkan kemampuan literasi. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan keahlian mahasiswa dalam membaca, memahami, menganalisis dan mengkritisi jurnal atau penelitian terdahulu menggunakan instrument STROBE dan PRISMA.
Metode: Penelitian ini adalah jenis penelitan Research and Development yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa mahasiswa profesi dokter stase IKM KK, Instrument yang digunakan adalah STROBE dan PRISMA. Adapun lembar observasi mencakup kesesuaian hasil telaah dan isi jurnal, pemahaman terhadap metodologi, pemahamaan terhadap analisis data, pemahaman terhadap hasil penelitian, pemahaman terhadap konten dan diskusi jurnal dan ketepatan mengambil kesimpulan dari jurnal
Hasil: Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kelompok mahasiswa yang menggunakan instrument STROBE dalam menelaah jurnal memiliki score 89, instrument PRISMA 87 dan istrumen lainnya score 78.
Kesimpulan: dari hasil terlihat bahwa dari 3 kelompok perlakuan kelompok yang menggunakan instrument STROBE dan PRISMA lebih baik dalam kemampuan menganalisis sebuah jurnal dibandingkan dengan instrument dibandingkan dengan kelompok yag tidak memakai kedua instrument tersebut.
Katakunci: Inovasi Pembelajaran, Journal Reading, STROBE, PRISM
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KEBUN KOPI KOTA JAMBI TAHUN 2023
Background: Based on data from health center performance assessment reports (PKP), data coverage of the achievement of the TTD program for pregnant women in the working area of ​​Kebun Kopi Health Center has a target of 62%, whereas from PKP data from January to June 2023 it is only 46.38% . There is no data on the number of pregnant women who consume TTD of at least 90 tablets. To identify problems related to knowledge, attitudes and compliance with TTD consumption among pregnant women towards the low achievement of the TTD program at the coffee plantation health center.Objective: To identify problems related to knowledge, attitudes and compliance with TTD consumption among pregnant women towards the low achievement of the TTD program at the coffee plantation health center.Method: This research is descriptive research using a mix method in the form of interviews and questionnaires. Interviews were conducted with KIA and Nutrition program officers. Questionnaires were given to all pregnant women who visited the Kebun Kopi Health Center.Results: The sample of this research consisted of 30 people. With the characteristics of most respondents aged 21-29 years (70%), the highest level of education was high school (57%), number of children > 1 (53%), and not working (73%). Have good knowledge about blood supplement tablets (57%), with poor attitudes about blood supplement tablets (53%) and mothers who have poor compliance (60%). Officers who hold the program only provide education when pregnant women take medicine, never provide counseling, communication with cadres also does not run smoothly.Conclusion: The problems faced are that the attitude of pregnant women regarding the consumption of TTD during pregnancy is still lacking, the compliance of pregnant women in consuming TTD during pregnancy is still lacking, there is no routine monitoring to monitor compliance with taking TTD medication in pregnant women, pregnant women often forget to consume TTD, mothers Pregnant women do not want to consume TTD because of the side effect of nausea after consuming TTD, there is no interesting promotional media about the importance of consuming TTD and the achievement of the TTD program for pregnant women at the coffee plantation health center is still lacking.Latar Belakang : Berdasarkan data laporan penilaian kinerja puskesmas (PKP), cakupan data pencapaian program TTD pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kebun Kopi memiliki target sasaran yaitu 62%, sedangkan dari data PKP bulan januari sampai Juni tahun 2023 hanya sebesar 46,38%. Untuk data jumlah ibu hamil yang mengkonsumsi TTD minimal 90 tablet itu belum ada. Untuk mengidentifikasi masalah terkait pengetahuan, sikap dan kepatuhan konsumsi TTD pada ibu hamil terhadap rendahnya pencapaian program TTD di puskesmas kebun kopi.
Tujuan : Untuk mengidentifikasi masalah terkait pengetahuan, sikap dan kepatuhan konsumsi TTD pada ibu hamil terhadap rendahnya pencapaian program TTD di puskesmas kebun kopi.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptip yang menggunakan mix method berupa wawancara dan kuesioner. Wawancara dilakukan pada petugas pemegang program KIA dan Gizi. Kuesioner diberikan kepada seluruh ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Kebun Kopi.
Hasil : Sampel penelitian ini berjumlah 30 orang. Dengan karakteristik responden paling banyak berusia 21-29 tahun (70%), tingkat pendidikan paling tinggi SMA (57%), jumlah anak >1 (53%), dan tidak bekerja (73%). Memiliki pengetahuan yang baik mengenai tablet tambah darah (57%) , dengan sikap kurang baik mengenai tablet tambah darah (53%) dan ibu yang memiliki kepatuhan kurang baik (60%). Petugas pemegang program hanya melakukan edukasi saat ibu hamil mengambil obat tidak pernah melakukan penyuluhan, komunikasi dengan kader juga tidak berjalan lancar.
Kesimpulan : Masalah yang dihadapi yaitu sikap ibu hamil tentang konsumsi TTD saat kehamilan masih kurang, kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi TTD selama kehamilan masih kurang, tidak ada pemantauan rutin untuk monitoring kepatuhan minum obat TTD pada ibu hamil, ibu hamil sering lupa mengkonsumsi TTD , ibu hamil tidak mau mengkonsumsi TTD karena efek samping mual setelah mengkonsumsi TTD, tidak adanya media promosi tentang pentingnya untuk mengkonsumsi TTD yang menarik dan pencapaian program TTD pada ibu hamil di puskesmas kebun kopi masih kurang