5 research outputs found

    Usulan Preventive Maintenance Pada Mesin Komori Ls440 Dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (Rcm II) Dan Risk Based Maintenance (Rbm) Di PT ABC

    Full text link
    PT ABC merupakan Perusahaan cetak dalam skala nasional. Produk yang dihasilkan oleh Perusahaan merupakan buku ajar, majalah, surat kabar, dan lain sebagainya. Kegiatan maintenance yang ada PT ABC terbagi menajadi dua, yaitu preventive maintenance setiap senin dan kamis serta kegiatan corrective maintenance yang dilakukan jika mesin mengalami kegagalan fungsi. Kegagalan fungsi pada mesin Komori masih cukup tinggi. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan pecegahaan untuk meningkatkan reliabilitas mesin. Metode yang dilakukan adalah Reliability Centered Maintenance, yaitu dengan menganalisis failure yang terjadi dengan menggunakan analisis Failure Mode and Effect Analysis dan Decision Worksheet. Hasil dari analisis ini merupakan preventive task masing-masing komponen. Sedangkan untuk menganalisis risiko yang diakibatkan jika mesin mengalami gagal fungsi, yaitu dengan metode Risk Based Maintenance. Hasil yang diperoleh dari nilai risiko yang ditanggung Perusahaan ketika mesin mengalami failure, yaitu sebesar Rp965.904.899,36. Berdasarkan hasil pengolahan data pada subsistem kritis diperoleh kesimpulan bahwa enam komponen dilakukan dengan task scheduled on condition, tiga komponen dengan task scheduled restoration, dan enam komponen dengan task scheduled discard. Sedangkan untuk interval waktu dalam pengerjaan preventive maintenance pada komponen tersebut disesuaikan dengan task yang diperoleh. Setelah mendapatkan interval waktu perawatan, kemudian ditentukan biaya perawatan usulan yang dikeluarkan Perusahaan, yaitu sebesar Rp971.567.519,69

    Pengelompokan Tim Pengembang Berdasarkan Kriteria Perilaku Manusia dalam Kolaborasi Pengembangan Perangkat Lunak

    Full text link
    Teknologi informasi merupakan bidang yang berkembang cukup pesat di akhir dekade ini. Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya kebutuhan akan teknologi informasi. Salah satu bagian dari proyek teknologi informasi yang berkembang cukup pesat adalah proyek pengembangan perangkat lunak yang mempunyai ketidakpastian tinggi dengan tingkat kesuksesan yang rendah. Kualitas dan kecepatan proyek perangkat lunak sangat tergantung pada faktor sumber daya manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan sebuah strategi dan kriteria dengan mengelompokkan perilaku tim pengembang sehingga metode kolaborasi yang akan dilakukan dapat disesuaikan dengan susunan tim yang terlibat dalam pengembangan perangkat lunak. Pengelompokan perilaku programmer dalam kolaborasi tim pengembang perangkat lunak dilakukan dengan menggunakan analisis kluster dengan melihat lima variabel, yaitu usia, gender, interaksi dan komunikasi, kondisi psikologis, dan pemrosesan informasi. Pengujian diambil dari 35 programmer yang berasal dari industri perangkat lunak yang terdapat di Bandung dengan menyebar kuisioner pada tim pengembang secara online maupun offline. Hasil pengolahan data dengan software SPSS menunjukkan bahwa terdapat tiga kluster perilaku programmer dalam kolaborasi tim pengembangan perangkat lunak. Dengan diketahuinya pengelompokan perilaku programmer diharapkan tim pengembang yang dibentuk dapat menghasilkan perangkat lunak dengan kualitas yang lebih baik

    Penentuan Jumlah Operator Optimum Departemen Desain PT Spt melalui Pendekatan Hard System Methodology

    Full text link
    PT SPT adalah sebuah Perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil. Salah satu divisi yang ada di Perusahaan tersebut adalah departemen desain. Departemen ini mempunyai peran vital bagi Perusahaan karena berhubungan langsung dengan permintaan dari pihak konsumen. Pada saat ini, departemen desain mempunyai beberapa permasalahan yang mempengaruhi tingkat efisiensi dan efektifitas kerja dari departemen tersebut, yaitu jumlah permintaan yang fluktuatif dan tingginya down time operator. Kedua permasalahan ini mengakibatkan biaya yang tidak proporsional dengan jumlah pekerja di departemen desain. Salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk permasalahan ini adalah mengurangi jumlah operator tetap sehingga dapat menurunkan down time operator dan meminimumkan total biaya gaji operator. Dari permasalahan tersebut dibuat sebuah model dengan pendekatan Hard System Methodology menggunakan metode trial and error/estimasi parameter. Tujuan dari pembuatan model tersebut adalah untuk mendapatkan solusi optimal jumlah operator tetap yang dapat menurunkankan down time operator serendah mungkin sehingga diperoleh total biaya gaji operator minimum. Implementasi dari permasalahan ini adalah dengan melakukan pengurangan jumlah operator tetap dengan memperhatikan etika kemanusiaan dan memberlakukan subkont
    corecore