7 research outputs found
Differences in the Quality of Household Drinking Water at Facility Points and Consumption Points in Gorontalo Regency
Data UNICEF dan WHO menyebutkan sekitar 2,2 miliar orang di seluruh dunia tidak memiliki layanan air minum yang dikelola dengan aman. Air yang akan dikonsumsi memenhuhi parameter tertantu agar tidak menimbulkan penyakit bagi manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kualitas air minum rumah tangga pada titik sarana dan titik konsumsi di Kabupaten Gorontalo. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian yaitu sebagian air minum rumah tangga yang berada di Kabupaten Gorontalo yang berjumlah 383 sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji T independen atau Mann Whitney. Penelitian ini mengambil sampel air pada titik sarana dan titik konsumsi. Hasil penelitian menunjukkan air minum yang memenuhhi syarat pada titik sarana berdasarkan parameter TDS (96,3%), pH (33,6%), dan E.coli (61,1%). Sedangkan air minum yang memenuhi syarat untuk titik konsumsi berdasarkan parameter TDS (96,6%), pH (32,6%) dan E.coli (80,7%). Hasil analisis data menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan kualitas air minum rumah tangga berdasarkan parameter TDS, pH, E.coli pada titik sarana dan titik konsumsi (p value 0,000 < 0,05)
Kualitas Hidup Penderita Diabetes Mellitus dan Determinannya di Kabupaten Gorontalo
Kualitas hidup adalah penilaian subjektif seseorang melalui pengalaman terhadap sesuatu yang telah dialaminya dalam kehidupan. Salah satu yang banyak menyebabkan penurunan kualitas hidup masyarakat adalah penyakit, seperti Diabetes Melitus (DM) yang banyak diderita oleh masarakat saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kualitas hidup pada penderita Diabetes Melitus di Kabupaten Gorontalo. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 313 responden, yang dipilih dengan teknik stratified random sampling. Analisa data secara univariat dan bivariat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember sampai Januari 2019. Hasil penelitian univariat menunjukkan proporsi responden dengan kualitas hidup tinggi sebesar 44,7%. Hasil bivariat menunjukkan adanya hubungan tingkat pendidikan (p=0.000), status pekerjaan (p=0.000), status ekonomi (p=0.000) dan lama menderita (p=0.000) dengan kualitas hidup penderita diabetes mellitus. Tidak ada hubungan umur (p=0.676) dengan kualitas hidup penderita diabetes mellitus. Untuk itu, diharapkan kepada petugas kesehatan dan masyarakat agar lebih meningkatkan perhatian pada penderita Diabetes Melitus terutama bagi yang telah cukup lama menderita DM
Analisis Kelelahan Kerja pada Petugas Damkar di BPBD Kabupaten Gorontalo
Kecelakaan kerja di Indonesia masih relatif tinggi. Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan tahun 2019, terdapat 114.000 kecelakaan kerja. Tahun 2020 meningkat menjadi 177.000 kasus kecelakaan kerja. Data BPBD Kabupaten Gorontalo tahun 2021 tercatat 11 orang petugas Damkar pernah mengalami kecelakaan saat menjalankan pekerjaannya. Tujuan penelitian untuk menganalisis kelelahan kerja pada petugas Damkar di BPBD Kabupaten Gorontalo. Jenis penelitian observasional dengan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan di BPBD Kabupaten Gorontalo dari bulan Januari sampai Juni tahun 2022. Populasi dan sampel adalah pekerja bagian pemadam kebakaran sebanyak 33 responden dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner, alat Reaction timer, dan alat Pulse meter. Pengelohan data menggunakan perangkat lunak komputer. Analisis data yaitu analisis univariat serta analisis bivariat yang menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan kelelahan kerja bBerat (75,8%), kelelahan kerja normal (15,2%) dan kelelahan kerja sedang (9,1%) sedangkan analisis bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan kelompok umur (p=0,101), masa kerja (p=0,085), dan shift kerja (p=0,441) dengan kelelahan kerja pada petugas Damkar di BPBD Kabupaten Gorontalo. Tidak terdapat hubungan umur, masa kerja, dan shift kerja dengan kelelahan kerja pada petugas Damkar di BPBD Kabupaten Gorontalo
Determinan Kualitas Hidup Penderita Hipertensi di Daerah Pesisir Kabupaten Gorontalo Utara pada Masa Pandemi COVID 19: Determinants of the Quality of Life of Hypertension Patients in the Coastal Areas of North Gorontalo Regency during the COVID-19 Pandemic Period
Risiko kematian penderita COVID 19 meningkat dari 1% menjadi 6% pada penderita penyakit kardiovaskular seperti hipertensi. Sehingga orang dengan komorbid hipertensi perlu mendapat perhatian, termasuk dari segi kualitas hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan kualitas hidup penderita hipertensi pada masa pandemic COVID 19. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional study. Penelitian dilakukan pada dua wilayah kerja Puskesmas yang memiliki daerah pesisir yaitu Puskesmas Kwandang dan Puskesmas Tolinggula. Sampel penelitian sebanyak 347 orang yang dipilih dengan menggunakan metode proportional stratified random sampling. Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis. Analisis bivariat dengan uji chi square dan analisis multivariat dengan regresi logistic. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tingkat stress (p=0,021), status ekonomi (0,006), riwayat komplikasi (p=0,000) dan dukungan keluarga (0,000) memiliki hubungan yang signifikan dengan kualitas hidup penderita hipertensi. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa variabel yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadapa kualitas hidup penderita hipertensi adalah dukungan keluarga. Sehingga dalam penanganan dan penanggulangan masalah hipertensi sebaiknya bukan hanya fokus terhadap penderita saja tetapi juga kepada keluarga yang tinggal bersama penderita
Gambaran Karakteristik Penderita Diabetes Mellitus Pada Beberapa Puskesmas di Kabupaten Gorontalo
Diabetes Mellitus is a chronic metabolic disorder caused by inadequate insulin produced of the pancreas, or a state of the body that cannot use insulin effectively. During the last decade the prevalence of diabetes in low and middle income countries has increased. In 2018, Gorontalo Province ranks eighth for the highest prevalence of Diabetes Mellitus in Indonesia. The purpose of this study aims to description of the characteristics patient with Diabetes Mellitus in several Health Center in Gorontalo District. The study was an observational with descriptive design. The sample in this study was 313 people with diabetes mellitus who were selected as samples in Gorontalo District, who were selected by stratified random sampling technique. Univariate data analysis. The results of this study indicate that there are five health center studied, namely Limboto, Dungaliyo, Tabongo, Batudaa, and Pulubala Health Center. From the 313 respondents suffering from Diabetes Mellitus, 224 people (71.6%) were female, 230 people (73.5%) in the adult category, 271 people (86.6%) were married, 202 people (64.5) %) not working, 94 people (30%) have education levels only up to elementary school level, and 265 people (84.7%) with new status suffer from diabetes mellitus (<10 years). By looking at patient characteristics from the results of the study, it is expected that the health center as a health service provider can improve the Diabetes Mellitus prevention program, especially for preventive and promotive programs.Diabetes Mellitus merupakan penyakit gangguan metabolik yang menahun akibat ketidakcukupan insulin yang diproduksi oleh pankreas, atau keadaan tubuh yang tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Selama dekade terakhir prevalensi diabetes di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah mengalami peningkatan. Provinisi Gorontalo menempati urutan ke delapan untuk prevalensi Diabetes Mellitus paling tinggi di Indonesia pada tahun 2018. Penelitian in bertujuan untuk melihat gambaran karakteristik penderita Diabetes Mellitus pada beberapa puskesmas di Kabupaten Gorontalo. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan desain penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah penderita diabetes mellitus yang terpilih sebagai responden di Kabupaten Gorontalo sebanyak 313 orang, yang dipilih dengan teknik stratified random sampling. Analisis data secara univariat. Terdapat 5 puskesmas yang diteliti yaitu Puskesmas Limboto, Dungaliyo, Tabongo, Batudaa, dan Pulubala. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 313 responden penderita Diabetes Mellitus, 224 orang (71,6%) berjenis kelamin perempuan, 230 orang (73,5%) kategori usia dewasa, 271 orang (86,6%) berstatus memiliki pasangan, 202 orang (64,5%) tidak bekerja, 94 orang (30%) memiliki tingkat pendidikan hanya sampai tingkat Sekolah Dasar (SD), dan 265 orang (84,7%) dengan status baru menderita Diabetes Mellitus (<10 tahun). Dengan melihat karakteristik penderita dari hasil penelitian, maka diharapkan agar puskesmas sebagai penyedia pelayanan kesehatan dapat meningkatkan program penanggulangan Diabetes Mellitus khususnya untuk program preventif dan promotif
Pkm Group of Housewives in Bube Baru Village, Suwawa District, Bone Bolango District, Gorontalo Province
The new village of Bube is one of the villages in Suwawa District, Bone Bolango Regency, Gorontalo Province. The village of Bube Baru is located about 12 km from the capital city of the Province whose average population works as farmers and breeders. Housewives in Bube Baru Village generally do not work, they only act as housewives. This causes them to have quite a lot of free time after doing routine tasks as housewives. Based on the above, it is necessary to have an activity or training program that can improve knowledge and also the standard of living of the people of Bube Baru village through the empowerment of housewives in Bube Baru Village. The people of Bube Baru village generally have yard that has not been used optimally. The Community Partnership Program (PKM) which will be conducted in Bube Baru Village, Suwawa District, Bone Bolango District, aims to empower housewives in utilizing home yards through planting of family and vegetable medicinal plants (TOGAS). This PKM activity also aims to improve health, fulfill nutrition and living standards of the people in Bube Baru Village, Suwawa District. The method implemented in the PKM Program is counseling, training and experimentation through the making of a demonstration of the use of home yards for TOGAS. Partners are groups of housewives who have been formed consisting of two groups and have agreed to participate in all activities programmed into the PKM to be implemented. PKM activities will be carried out for eight months, since March to October 2018. Outcomes of PKM activities in the form of increased knowledge and skills of housewives through the use of home yards as a place for family and vegetable medicinal plants (TOGAS) that can improve the health and living standards of the people in the village Bube Baru District of Suwawa.Desa Bube baru merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo. Desa Bube Baru terletak sekitar 12 km dari ibu kota Propinsi yang rata-rata penduduknya bekerja sebagai petani dan peternak. Ibu-ibu rumah tangga di Desa Bube Baru pada umumnya tidak bekerja, mereka hanya beraktifitas sebagai ibu rumah tangga. Hal ini menyebabkan mereka memiliki waktu luang yang cukup banyak setelah melakukan tugas rutin sebagai ibu rumah tangga. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka diperlukan suatu kegiatan atau program pelatihan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan juga taraf hidup masyarakat Desa Bube Baru melalui pemberdayaan ibu-ibu rumah tangga di Desa Bube Baru. Masyarakat desa Bube Baru pada umumnya memiliki lahan pekarangan yang belum dimanfaatkan secara optimal. Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang akan dilakukan di Desa Bube Baru Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango, bertujuan untuk memberdayakan ibu-ibu rumah tangga dalam memanfaatkan pekarangan rumah melalui penanaman tanaman obat keluarga dan sayur (TOGAS). Kegitan PKM ini bertujuan juga untuk meningkatkan kesehatan, memenuhi gizi dan taraf hidup masyarakat di Desa Bube Baru Kecamatan Suwawa. Metode yang dilaksanakan pada Program PKM yaitu penyuluhan, pelatihan dan eksperimen melalui pembuatan percontohan pemanfaatan pekarangan rumah untuk TOGAS. Mitra adalah kelompok ibu-ibu rumah tangga yang telah dibentuk yang terdiri dari dua kelompok dan telah setuju mengikuti seluruh kegiatan yang diprogramkan pada PKM yang akan dilaksanakan. Kegiatan PKM akan dilaksanakan selama delapan bulan yaitu Maret sampai Oktober 2018. Luaran Kegiatan PKM berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu rumah tangga melalui pemanfaatan pekarangan rumah sebagai tempat tanaman obat keluarga dan sayur (TOGAS) yang dapat meningkatkan kesehatan dan taraf hidup masyarakat di Desa Bube Baru Kecamatan Suwawa
Worm Infections (Soil-Transmitted Helminthiasis) in Elementary School Students
Environmental sanitation factors and human behavior factors are factors that greatly influence the occurrence of worm disease. The high incidence of worms is caused by environmental factors or demographic conditions in an area and is also influenced by community behavior. This study aims to determine the factors associated with the incidence of worms in elementary school students in Manggala District, Makassar City. This type of research is observational analytic with a cross-sectional study design. The population in this study were elementary school children in grades IV, V, and VI who attended SD Komplek Inpres, SD Perumnas Antang II, Manggala District, Makassar City, with a total sample of 61 samples. Sampling used the Systematic Random Sampling technique. This research found that 29.5% of elementary school students were positively infected, where Ascaris lumbricoides and Tricuris trichiura were the main infections. The results of the analysis showed that hand washing behavior (p=0.003), nail cleanliness (p=0.031), and clean water facilities (p=0.001) were significantly related to the incidence of worm infections in elementary school students, and the variable clean water facilities were the variable that most dominant in the incidence of worms in elementary school students