11 research outputs found

    Dampak Psikologis Tokoh Isabella Dalam Novel Isabella Karya Maulana Muhammad Saeed Dehlvi

    Full text link
    The purpose of this research is to describe the role and impact of converting psychological character Isabella in the novel Isabella works of Maulana Muhammad Saeed Dehlvi by: (1) aspects of the Id, (2) aspects of the Ego, (3) aspects of the Super Ego. The data of this research are the word, phrase, phrases, and sentences that lead to the converting by Isabella that author expressed in the story. The data resources is founded in the novel itself. The data is collected by using descriptive methode that priorityzing the interaction interconcepts that studied empirically. The result of this research is thebpsychological impact that experienced by Isabella in the novel Isabella caused by id impulse that dominating herself

    Studi Ekstraksi Bijih Thorit dengan Metode Digesti Asam dan Pemisahan Thorium dari Logam Tanah Jarang dengan Metode Oksidasi-Presipitasi Selektif

    Full text link
    Thorium (Th) is a radioactive metal that can be formed along with uranumand rare earth metals (REM). Minerals contain radioactive elements are monazite ((Ce,La,Y,U/Th)PO4), thorianite ((Th,U)O2), and thorite (ThSiO4). Mamuju Area is containing radioactive minerals, thorite is one of them. To separate REM from radioactive elements can be conducted by exctracting thorium from thorite ore by acid digestion method using sulphuric acid (H2SO4), followed by leaching and thorium recovery in the form of thorium hydroxide by chemical precipitation using ammonium hydroxide (NH4OH). The experimental results showed that the optimum conditions of acid digestion that give the highest Th extraction percentage on solid to liquid ratio are obtained at 1:2 (g/mL) in 60 minutes with extraction percentages of Th, iron (Fe) and REM are 82.47%, 80.08%, and 83.31% respectively. The highest thorium precipitation percentage, as much as 95.47% , was obtained at pH 4.5 on room temperature (26 ± 1°C). At higher temperature (70°C), a lower percentage of thorium precipitation is obtained, as much as 83.69%. Pre-oxidation by using H2O2 solution with two times stoichiometry for 1.5 hours at room temperature is increasing Fe precipitation percentage from 93.08% to 99.93%

    Pengendapan Unsur Tanah Jarang Hasil Digesti Monasit Bangka Menggunakan Asam Sulfat

    Get PDF
    Unsur tanah jarang merupakan unsur yang banyak digunakan pada berbagai macam produk. Unsur tanah jarang yang berada di alam tidak ditemukan dalam keadaan bebas melainkan dalam bentuk senyawa kompleks sehingga diperlukan pengolahan secara kimia untuk memisahkan unsur tanah jarang dari senyawa kompleksnya. Monasit sebagai hasil samping proses pencucian timah Bangka mengandung beberapa unsur utama antara lain 0,298 % uranium (U), 4,171 % thorium (Th), 23,712 % fosfat (P2O5) dan 58,97 % oksida unsur tanah jarang (RE(OH)3). Monasit yang diolah secara kimiawi akan menghasilkan garam uranium, thorium, unsur tanah jarang dan fosfat. Unsur-unsur tersebut dapat dipisahkan secara individu melalui proses pengendapan secara bertahap. Proses pemisahan yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pengendapan menggunakan asam sulfat sebagai reagen dan filtrat hasil digesti monasit Bangka sebagai umpan pengendapan. Proses digesti menghasilkan uranium, thorium, unsur tanah jarang dan fosfat yang terlarut dari senyawa kompleksnya. Unsur tanah jarang yang telah terlarut dapat dipisahkan dari unsur lainnya dengan metode pengendapan menggunakan asam sulfat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimal pengendapan unsur tanah jarang. Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah H2SO4 yang ditambahkan sebanyak 3,5 kali volume umpan dan waktu pengendapan 20 menit, diperoleh persen rekoveri pengendapan 61,21 % REE, 78,46 % U dan 93,56 % PO4. Rare earth elements are elements that widely used in many products. Rare earth elements nature are not found in a free state, but they are in the complex compounds, so that chemically processing is required to separate the Rare earth elements from their complex compounds. Monazite as by product of Bangka tin process contains several major elements, such as 0.298% uranium (U), 4.171% thorium (Th), 23.712% phosphat (P2O5) and 58.97% rare earth elements (REE) oxide. These elements can be individually separated through a process of precipitation stages. The separation process used in the study is the method of acid by using sulfat acid as reagen and filtrat digestion as feeds. The process of digestion dissolve the elements U, Th, RE and phosphate from the complex compound. Rare earth elements that are disolved can be separated from the complex compounds by using sulfat acid precipitation process. The objective of research is to set the optimal conditions for the Rare earth elements precipitation with sulfat acid. The result showed that the amount of sulphuric H2SO4 which added is 3.5 times volume of feed and precipitation time is 20 minutes, percentage of precipitation recovery is 61.21 % REE, 78.46 % U, and 93.56 % PO4

    Pengendapan Uranium Dan Thorium Hasil Pelarutan Slag II

    Get PDF
    Proses peleburan timah menghasilkan limbah berupa slag II dalam jumlah besar. Slag II sebagai terak pada proses peleburan timah masih mengandung beberapa unsur utama antara lain 0,0619% uranium, 0,530% thorium, 0,179% P2O5, dan 6,194% logam tanah jarang (LTJ) oksida total. Berdasarkan fakta tersebut, maka sangat menarik untuk meneliti pengolahan slag II, terutama untuk memisahkan uranium dan thorium yang terkandung di dalamnya. Uranium dan thorium dilarutkan dengan pelarut asam (H2SO4). Recovery pelarutan slag II dari hasil peleburan timah pada kondisi optimum adalah 98,52% uranium, 83,16% thorium, 97,22% fosfat, dan 69,62% LTJ. Uranium, thorium, LTJ, dan fosfat yang telah terlarut diendapkan agar masing-masing unsur terpisah. Faktor yang mempengaruhi kesempurnaan reaksi pada pengendapan antara lain reagen yang digunakan, pH reaksi, suhu, dan waktu. NH4OH digunakan sebagai reagen pengendapan dengan kondisi optimum proses pada pH 4. Suhu dan waktu reaksi tidak mempengaruhi proses. Recovery pengendapan yang dihasilkan adalah 93,84% uranium dan 84,33% thorium. Tin smelting process produces waste in the form of large amount of slag II. Slag II still consist of major elements such as 0.0619% uranium, 0.530% thorium, 0.179% P2O5 and 6.194% RE total oxide. Based on that fact, the processing of slag II is interesting to be researched, particularly in separating uranium and thorium which contained in slag II. Uranium and thorium dissolved using acid reagent (H2SO4). Percentage recovery of uranium, thorium, phosphate and RE oxides by dissolution method are 98.52%, 83.16%, 97.22%, and 69.62% respectively. Dissolved uranium, thorium, phosphat, and RE were each precipitated. The factors which considerable affect the precipitation process are reagent, pH, temperature, and time. NH4OH is used as precipitation reagent, optimum condition are pH 4. Temperature and time reaction did not influence this reaction. Percentage recovery of this precipitation process at optimum condition are 93.84% uranium and 84.33% thorium

    PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK PADANG: Studi Kasus Konsumen Indihome

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Padang. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitan ini yaitu dengan menggunakan riset lapangan dan riset pustaka. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi sederhana. Populasi dalam penelitian ini ada 40.013 konsumen dengan sampel sebanyak 100  konsumen.  Berdasarkan  hasil  analisis  dan  pembahasan,  didapatkan  variabel  Kualitas  Pelayanan  (X) berpengaruh positif signifikan terhadap Kepuasan Konsumen (Y) PT. Telekomunikasi Indonesia, TBK Padang, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen karena nilai t hitung dari variabel kualitas pelayanan adalah sebesar 5.714 yang nilainya lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1.98447. Sehingga t hitung > t tabel dan  nilai sig perhitungan yang diperoleh adalah sebesar 0,000 < 0,05 jadi Ho ditolak Ha diterim

    Pemisahan Cerium dari Logam Tanah Jarang Hidroksida melalui Kalsinasi dan Pelindian Menggunakan HNO3 Encer

    Full text link
    Aplikasi Logam Tanah Jarang (LTJ) banyak digunakan di berbagai bidang yang berhubungan dengan modernisasi. Hal ini menyebabkan banyak Perusahaan mengembangkan teknik pengolahan untuk mengekstraksi LTJ dari deposit mineral tanah jarang. Pengolahan LTJ hidroksida menjadi cerium oksida, lanthanum oksida dan konsentrat neodimium telah dilakukan oleh PSTA-BATAN bekerjasama dengan PTBGN-BATAN. Setelah dilakukan kajian keekonomian, ternyata penggunaan asam nitrat pekat pada proses pelarutan cerium meyebabkan pemakaian ammonia berlebih. Oleh karena itu, inovasi proses perlu dilakukan menggunakan metode kalsinasi dan pelindian hasil kalsinasi dengan HNO3 encer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas proses kalsinasi dan pelindian dengan HNO3 encer. Kalsinasi pada suhu 1000°C dengan parameter yang diamati adalah waktu kalsinasi, konsentrasi HNO3, dan tingkat pelindian. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kalsinasi dapat mengkonversi LTJ hidroksida menjadi LTJ oksida. Semakin lama waktu kalsinasi, LTJ oksida yang terbentuk semakin sempurna. Proses kalsinasi selama tiga jam meningkatkan kadar La, Ce, dan Nd yang semula 7,80%; 28,00%; dan 15,11% menjadi 12,69%; 45,50%; dan 24,45%. Kinetika reaksi kalsinasi LTJ hidroksida mengikuti proses reaksi kimia dengan persamaan y = 0,3145x + 0,0789 dan R2 = 0,9497. Kemudian, LTJ oksida hasil kalsinasi direaksikan dengan HNO3 encer. Semakin besar konsentrasi HNO3 pada berbagai tingkat pelindian, efisiensi pelindian La dan Nd semakin besar sedangkan Ce tidak dapat dilakukan pelindian atau efisiensi pelindian mendekati nol. Proses pelindian optimum pada kondisi pelindian tiga tingkat menggunakan 1 M HNO3. Kinetika reaksi pelindian mengikuti model susut inti reaksi kimia permukaan dengan persamaan y = 0,1732x – 0,2088 dan R2 = 0,9828

    PENDAMPINGAN DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS USAHA KERIPIK SINGKONG DI DESA MERLUNG KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

    No full text
    Usaha mikro keripik singkong merupakan usaha rumahan yang banyak digeluti beberapa keluarga untuk menambah penghasilan di Desa Merlung, Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Masyarakat yang membuat keripik singkong rumahan sebagian besar masih menggunakan peralatan manual. Selain itu, masyarakat juga terbatas dalam melakukan pemasaran keripik singkong. Pengabdian yang dilakukan yaitu pembinaan dalam penggunaan teknologi tepat guna dalam usaha keripik singkong. Pembinaan dilakukan dalam bentuk workshop dan sosialisasi dalam menggunakan Alat Perajang Singkong Otomatis dan penggambaran penggunaan sistem digital marketing pada usaha masyarakat. Evaluasi yang dilakukan setelah pelaksanaan workshop didapatkan bahwa masyarakat sudah mendapat keterampilan dan pengetahuan dalam pembuatan dan penggunaan alat otomatis namun untuk pengadaan terkendala dana, serta masyarakat sudah mulai memasarkan produknya secara online secara menarik. Dengan adanya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pemanfaatan teknologi pada usahanya diharapkan dapat meningkatkan produktivitas usaha dan meningkatkan perekonomian

    Peningkatan Perolehan Uranium, Torium, dan Logam Tanah Jarang dalam Residu Pelarutan Parsial pada Pengolahan Monasit

    Full text link
    . Monasit merupakan mineral hasil samping pengolahan timah yang mengandung fosfat, logam tanah jarang, dan unsur radioaktif berupa uranium dan torium. Unsur-unsur tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal jika terpisah satu dengan yang lainnya melalui proses pengolahan. Pengolahan monasit meliputi proses dekomposisi, pelarutan parsial, dan pengendapan. Pemisahan unsur logam tanah jarang dari unsur radioaktif dalam monasit dilakukan melalui proses pelarutan parsial, akan tetapi pemisahan tersebut belum optimal sehingga diperlukan proses lebih lanjut untuk meningkatkan perolehan unsur-unsur tersebut. Pada penelitian ini, proses tersebut dilakukan melalui dua metode yaitu pelarutan total dengan asam klorida (HCl) yang bertujuan untuk melarutkan semua unsur dalam endapan dan pengendapan dengan ammonium hidroksida (NH4OH) yang bertujuan untuk memisahkan unsur radioaktif dan unsur logam tanah jarang. Kedua metode tersebut dilakukan pada kondisi optimum proses dengan berbagai variasi pH, suhu, dan waktu. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa kelarutan optimum masing-masing unsur sebesar 67,6% uranium, 15,3% torium, dan 50,8% LTJ pada kondisi proses pelarutan pH 1, pada suhu 80°C selama 2 jam. Sedangkan pada proses pengendapan diperoleh recovery pengendapan masing-masing unsur sebesar 57% uranium, 75,7% torium, 4,8% logam tanah jarang pada kondisi pH 6. Berdasarkan data tersebut disimpulkan bahwa uranium, torium, dan logam tanah jarang dapat larut pada kondisi proses pelarutan pH 1, suhu 80°C selama 2 jam, dan dapat dipisahkan pada kondisi pH pengendapan 6
    corecore