240 research outputs found

    Profiles of Cortisol, Triiodothyronine, Thyroxine and Neutrophil/Lymphocyte Ratio as Stress Indicators in Swamp Buffaloes 15 Days Post-Transportation

    Full text link
    Transportation may cause stress that affects livestock\u27s health. This research was conducted to observe the effect of transportation on the profiles of blood cortisol, triiodothyronine (T3), thyroxine (T4) and neutrophil/lymphocyte (N/L) ratio as stress indicators during 15 days post-transportation. Four females swamp buffaloes, 2-yr-old were used in this research. The animals were transported using an open truck, along 15 kilometers distance for 2 h. During acclimatization, the animals were fed grass twice a day and access to water ad libitum. Blood was collected at the time of arrival and everyday for 15 d post-transportation. Cortisol, T3 and T4were analyzed using Radioimmunoassay (RIA) method. Blood smears were also prepared and stained with Giemsa for leukocyte differential counts. Results showed a significant relation (P<0.05) between transport and an increase in cortisol and T4 level on day-1 post-transportation compared to the normal levels. The level of T3 was also increased on day-3 post-transportation. Total leukocyte counts were 8.91-18.83×10³/μL. Neutrophil, eosinophil, monocyte, and lymphocyte counts were 4.87-10.41×10³/μL, 0.66-1.75×10³/μL, 0.11-0.58×10³/μL, and 2.98-6.21×10³/μL, respectively. N/L ratio was 1.23-3.49 with >1.5 in average throughout the period of the research. It is concluded that transportation causes stress and therefore changes metabolic process

    Eliminasi Sugarcane Mosaic Virus melalui Kemoterapi pada Tebu (Saccharum Officinarum) Varietas NXI-2T secara In Vitro

    Full text link
    Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi ribavirin, yang mampu mengeliminasi SCMV secara keseluruhan, melalui hasil uji serologi DAS-ELISA dan untuk mengetahui konsentrasi ribavirin yang tidak menimbulkan gejala phytotoxic pada tebu (S._officinarum) varietas NXI-2T, yang ditunjukan dengan data pengamatan tentang pertumbuhan tunas dan panjang tunas tertinggi. Eksplan berasal jaringan meristem apikal tebu (S. officinarum) varietas NXI 2T yang telah terbukti terinfeksi SCMV penyebab penyakit mozaik. Eksplan diinokulasikan pada media antiviral ribavirin dengan konsentrasi 0 ppm, 10 ppm, 20 ppm, 30 ppm dan 40 ppm selama 6 minggu. Kemudian, eksplan ditanam pada media pertumbuhan hingga menjadi planlet dan diamati tinggi tunas serta jumlah tunas eksplan selama 6 minggu. Berdasarkan pengamatan respon pertumbuhan eksplan dengan parameter tinggi tunas dan jumlah tunas, morfologi eksplan serta hasil uji keberadaan SCMV pada eksplan tebu (S. officinarum) varietas NXI-2T setelah perlakuan, diperoleh hasil yaitu pada penanaman planlet tebu (S. officinarum) varietas NXI 2T media antiviral ribavirin 10 ppm hingga 40 ppm tidak menimbulkan penghambatan respon pertumbuhan eksplan dan gejala phytotoxic secara permanen serta, media antiviral ribavirin yang mampu mengeliminasi SCMV sebesar 100% adalah dengan konsentrasi ribavirin 30 ppm dan 40 ppm pada media antiviral dengan lama perlakuan kemoterapi selama 6 minggu. Sehingga, konsentrasi ribavirin yang optimum untuk mengeliminasi SCMV pada tebu (S. officinarum) varietas NXI 2T adalah 30 ppm dan 40 pp

    Pengaruh Penambahan Bit (Beta Vulgaris L.) Sebagai Pewarna Alami Dan Bahan Pengisi Terhadap Karakteristik Fisikokimia Dan Sensori Sosis Nabati

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan berbagai konsentrasi pasta bit terhadap karakteristik fisik (tekstur danwarna), karakteristik kimia (analisis proksimat dan aktivitas antioksidan), dan karakteristik sensori sosis nabati yang terbuat dari jamur tiram putih.Analisis proksimat meliputi kadar abu, kadar lemak, kadar air, kadar karbohidrat, dan kadar protein. Pada seluruh analisis digunakan RancanganAcak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu variasi konsentrasi pasta bit pada sosis nabati. Konsentrasi pasta bit yang ditambahkan 0%, 5%,10% and 15. Karakteristik sensori meliputi parameter tekstur, warna, aroma, rasa dan overall. Karakteristik kimia yang diamati meliputi analisisproksimat dan aktivitas antioksidan. Karakteristik fisik yang diuji meliputi tekstur dan warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada analisissensoris (Uji Perbandingan Jamak), panelis dapat membedakan sosis yang ditambah pasta bit pada konsentrasi 0%, 5%, 10%, dan 15%.Penambahan pasta bit sebanyak 5%, 10% dan 15% dapat meningkatkan warna produk tanpa menyebabkan Perubahan rasa, bau, dan tekstur, dansecara hedonik panelis memilih penambahan pasta bit 10% sebagai perlakuan terbaik. Hal ini juga berdasarkan pertimbangan dari segi efisiensibahan. Kadar abu, kadar lemak dan kadar protein memiliki nilai yang cenderung konstan seiring dengan meningkatnya konsentrasi pasta bit. Kadarair, aktivitas antioksidan dan warna memiliki nilai yang semakin meningkat seiring meningkatnya konsentrasi pasta bit yang digunakan,konsentrasi 15% memiliki nilai tertinggi dan pada konsentrasi 0% memiliki nilai terendah. Pada analisis tekstur dan kadar karbohidrat diketahuinilai semakin menurun seiring meningkatnya konsentrasi pasta bit yang digunakan, diperoleh hasil bahwa konsentrasi 0% memiliki nilai tertinggidan konsentrasi 15% memiliki nilai terendah

    Formulasi Dan Kajian Karakteristik Nasi Jagung (Zea Mays L) Instan Dengan Penambahan Tepung Tempe

    Full text link
    Penambahan tepung tempe pada beras jagung diharapkan akan meningkatkan penerimaan konsumen dan nilai gizi sertadidapat nasi jagung instan yang cepat, praktis dan mudah cara penyajiannya. Analisis yang dilakukan yaitu analisisorganoleptik untuk mengetahui formula terbaik nasi jagung instan dengan penambahan tepung tempe, analisis fisik(lama masak, rasio rehidrasi, penyerapan air dan densitas kamba) serta analisis kimia (kadar air, abu, protein, lemak,karbohidrat). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap satu faktor berupa variasi konsentrasi penambahantepung tempe yaitu 10%, 20% dan 30%. Nasi jagung instan yang paling disukai yaitu nasi jagung instan denganpenambahan tepung tempe 20%. Formula terbaik nasi jagung instan dapat dimasak kembali dalam waktu 3,2 menit,rasio rehidrasi 3,59(b/b), penyerapan air 157%, dengan densitas kamba 0,53 (gr/ml). Formula terbaik nasi jagung instanmemiliki kandungan protein, lemak, dan kadar abu lebih tinggi dibanding kontrol. Namun, untuk kadar air dan kadarkarbohidrat lebih rendah dibanding kontrol

    Profiles of Cortisol, Triiodothyronine, Thyroxine and Neutrophil/Lymphocyte Ratio as Stress Indicators in Swamp Buffaloes 15 Days Post-Transportation

    Get PDF
    Transportation may cause stress that affects livestock’s health. This research was conducted to observe the effect of transportation on the profiles of blood cortisol, triiodothyronine (T3), thyroxine (T4) and neutrophil/lymphocyte (N/L) ratio as stress indicators during 15 days post-transportation. Four females swamp buffaloes, 2-yr-old were used in this research. The animals were transported using an open truck, along 15 kilometers distance for 2 h. During acclimatization, the animals were fed grass twice a day and access to water ad libitum. Blood was collected at the time of arrival and everyday for 15 d post-transportation. Cortisol, T3 and T4were analyzed using Radioimmunoassay (RIA) method. Blood smears were also prepared and stained with Giemsa for leukocyte differential counts. Results showed a significant relation (P<0.05) between transport and an increase in cortisol and T4 level on day-1 post-transportation compared to the normal levels. The level of T3 was also increased on day-3 post-transportation. Total leukocyte counts were 8.91-18.83×10³/μL. Neutrophil, eosinophil, monocyte, and lymphocyte counts were 4.87-10.41×10³/μL, 0.66-1.75×10³/μL, 0.11-0.58×10³/μL, and 2.98-6.21×10³/μL, respectively. N/L ratio was 1.23-3.49 with >1.5 in average throughout the period of the research. It is concluded that transportation causes stress and therefore changes metabolic process.
    • …
    corecore