3 research outputs found

    Korelasi Event Tanggal Kembar Terhadap Daya Minat Beli Masyarakat di Shopee

    Get PDF
    Teknologi menjadi bukti kemajuan zaman yang pada hakikatnya diciptakan guna mempermudah aktivitas manusia. Salah satu aktivitas manusia yang biasa dilakukan adalah berbelanja. Aktivitas belanja ini dilakukan untuk menunjang kebutuhan hidupnya. Melihat adanya hal tersebut kini mulai banyak muncul inovasi pada bidang ini yang bertransformasi beralih menjadi versi digital atau dikenal sebagai e-commerce.  Dari banyaknya e-commerce yang ada di Indonesia shopee menjadi salah satu e-commerce yang banyak peminatnya, dengan demikian tujuan dari penelitian yang berjudul “Korelasi Event Tanggal Kembar Terhadap Daya Minat Beli Masyarakat di Shopee” adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara program tanggal kembar yang diadakan shopee terhadap daya minat beli masyarakat. Dalam eksekusinya metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan instrumen yang digunakan berupa kuesioner model skala likert. Kuesioner yang berisi pertanyaan ditujukan untuk seluruh masyarakat yang aktif bertransaksi menggunakan shopee. Dari penyebaran pertanyaan kuesioner didapat 31 responden sebagai populasi dengan uji sampel yang kami lakukan untuk menganalisis data menggunakan SPSS. Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang dilakukan hasilnya menunjukan bahwa nilai signifikansi sebesar 0.012, dimana nilai signifikansi ini lebih kecil dari 0.05 yang digunakan sebagai indikator dalam penggunaan software SPSS sehingga ditemukan adanya korelasi antara variabel event tanggal kembar terhadap variabel daya minat beli masyarakat. Dalam proses pengolahan dan analisis data didapat juga hasil nilai pearson correlation sebesar 0.446 yang artinya memiliki korelasi dengan derajat hubungan korelasi sedang dan bentuk hubungan kedua variabelnya adalah positif, yang artinya semakin sering diadakannya event tersebut berbanding lurus dengan minat beli masyarakat

    Analisis Manajemen Risiko Bisnis (Studi pada Kedai Kopi dan Rempah Trem)

    No full text
    Abstrak: Fenomena minum kopi telah menjadi lifestyle dari berbagai kalangan. Dibuktikan dengan data konsumsi kopi yang terus meningkat dari tahun 2016-2021. Hal ini yang kemudian memunculkan banyaknya usaha yang berjalan di bidang industri kafe. Oleh karenanya, terciptalah persaingan bisnis antar pelaku bisnis kafe, yang mana membuat mereka harus melakukan pengelolaan risiko agar dapat bertahan pada industri tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan identifikasi manajemen dan sumber risiko, melakukan penilaian terhadap kemungkinan risiko dan dampaknya, serta penanggulangan yang dapat dilakukan. Adapun objek yang diteliti adalah Kedai Kopi dan Rempah Trem, dengan proses analisis menggunakan metode RSCA. Dalam hal ini, didapatkanlah hasil bahwa terdapat tiga belas hal kemungkinan risiko yang dapat mengganggu efektivitas kafe, yang terbagi ke dalam tiga klasifikasi faktor, seperti faktor alam, manusia, serta sistem dan infrastruktur. Menimbang frekuensi kejadian dan dampak yang ditimbulkan, risiko yang tergolong ke dalam level tertinggi adalah human error dan ketidakpuasan pelanggan, dengan penanggulangannya adalah menerapkan konsep human awareness, quality control, dan menyediakan kotak saran.   Kata kunci: Kafe, Manajemen, Risiko, RSCA    Abstract: The phenomenon of drinking coffee has become a lifestyle for many people. Evidenced by data on coffee consumption which continues to increase from 2016-2021. This has led to many businesses running in the cafe industry. Therefore, business competition is created between cafe business people, which makes them have to carry out risk management to survive in the industry. The purpose of this research is to identify management and sources of risk, to evaluate the possibility of risks and their impacts, as well as countermeasures that can be implemented. The object under study is the Tram Coffee and Spice Shop, with the analysis process using the RSCA method. In this case, the results show that thirteen possible risks could interfere with the cafe's effectiveness, which is divided into three-factor classifications, such as natural, human, and system and infrastructure factors. Considering the frequency of occurrence and the resulting impact, risks belonging to the highest level are human error and customer dissatisfaction, the countermeasures of which are implementing the concepts of human awareness, quality control, and providing a suggestion box.   Keywords: Café, Management, Risk, RSCA &nbsp
    corecore