144 research outputs found

    Dynamical implications of gluonic excitations in meson-meson systems

    Full text link
    We study meson-meson interactions using an extended q2qˉ2(g)q^2\bar{q}^2(g) basis that allows calculating coupling of an ordinary meson-meson system to a hybrid-hybrid one. We use a potential model matrix in this extended basis which at quark level is known to provide a good fit to numerical simulations of a q2qˉ2q^2\bar{q}^2 system in pure gluonic theory for static quarks in a selection of geometries. We use a combination of resonating group method formalism and Born approximation to include the quark motion using wave functions of a qqˉq\bar{q} potential within a cluster. This potential is taken to be quadratic for ground states and has an additional smeared 1r\frac{1}{r} (Gaussian) for the matrix elements between hybrid mesons. For the parameters of this potential, we use values chosen to 1) minimize the error resulting from our use of a quadratic potential and 2) best fit the lattice data for differences of Σg\Sigma_{g} and Πu\Pi_{u} configurations of the gluonic field between a quark and an antiquark. At the quark (static) level, including the gluonic excitations was noted to partially replace the need for introducing many-body terms in a multi-quark potential. We study how successful such a replacement is at the (dynamical) hadronic level of relevance to actual hard experiments. Thus we study effects of both gluonic excitations and many-body terms on mesonic transition amplitudes and the energy shifts resulting from the second order perturbation theory (i.e. from the respective hadron loops). The study suggests introducing both energy and orbital excitations in wave functions of scalar mesons that are modelled as meson-meson molecules or are supposed to have a meson-meson component in their wave functions.Comment: 26 pages, 10 figure

    PEMBANGUNAN SERVER VOIP MENGGUNAKAN SOFTSWITCH ELASTIX BERBASIS SIP DAN SOFTPHONE UNTUK CLIENT

    Get PDF
    Voice over Internet Protocol (VoIP) merupakan teknologi yang memanfaatkan Internet Protocol untuk menyediakan komunikasi voice secara elektronis dan real-time. Teknologi VoIP merupakan teknologi telekomunikasi masa kini, dimana biaya yang dikeluarkan untuk infrastruktur teknologi ini jauh lebih murah dibanding teknologi telekomunikasi yang umumnya digunakan masyarakat saat ini. Server VoIP dapat diimplementasikan pada suatu perusahaan, kantor, kampus atau perumahan, baik melalui sambungan internet atau melalui jaringan lokal. Dalam proyek akhir ini, penulis membangun VoIP server yang dikonfigurasikan pada Laptop dengan menggunakan softswitch Elastix sebagai VoIP server dan softphone X-Lite sebagai aplikasi sehingga server dan klien dapat berkomunikasi menggunakan jaringan lokal. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laptop, PC, Router Wireless, Headphone dan smartphone. Implementasi VoIP server ini hanya menggunakan Ipv4, sistem operasi yang digunakan di klien adalah windows 7 dan sistem VoIP server ini tidak memperhitungkan aspek keamanan. Skenario pengujian di proyek akhir ini, penulis akan melakukan pengujian interkoneksi jaringan server-klien 1 (PC) dan klien 2 (smartphone). Kemudian dilakukan pengukuran dan pengujian QoS (Quality of Service) yaitu pengujian untuk packet loss, delay dan throughput. Dengan menggunakan Server VoIP, perangkat mobile dapat saling berkomunikasi tanpa menggunakan pulsa atau internet. Maka dari itu terbukti bahwa dengan menggunakan VoIP, biaya komunikasi menjadi hemat. Kata Kunci: Server VoIP, Elastix, Softphone, QoS (Quality of Service

    Pengaruh Gaya Kepemimpinan Petugas Puskemas dan Lingkungan Kerja Terhadap Pelayanan Posyandu di Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon

    Get PDF
    Layanan Posyandu di Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon akan optimal jika didukung dengan Kepemimpinan yang efektif, melalui Gaya Kepemimpinannya dalam memimpin bawahannya. Hal lainnya juga menyangkut Lingkungan Kerja yang kondusif, yaitu sesuai dengan kebutuhan kerja. Berdasarkan kondisi tersebut, maka kajian ini adalah “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Petugas Puskesmas Dan Lingkungan Kerja Terhadap Pelayanan Posyandu Di Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon” bertujuan mengetahui (1)mengetahui pengaruh Gaya Kepemimpinan Petugas Puskesmas terhadap Pelayanan Posyandu; (2)mengetahui pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Pelayanan Posyandu di Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon; dan (3) mengetahui pengaruh Gaya Kepemimpinan Petugas Puskesmas dan Lingkungan Kerja secara bersama-sama terhadap Pelayanan Posyandu di Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon. Sasaran penelitian ini adalah kader Posyandu di wilayah kantor Puskesmas Gunung Jati Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon dengan sampel 47 kader posyandu. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei, dengan Teknik analisis data Kendall tau, Konkordansi Kendall W dan Regresi Ordinal. Hasil analisis secara kuantitatif dalam penelitian ini menunjukkan (1) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Gaya Kepemimpinan Petugas Puskesmas terhadap Pelayanan Posyandu sebesar 0,699 atau 69,9 persen. (2) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Lingkungan Kerja terhadap Pelayanan Posyandu sebesar 0,537 atau 53,79 persen. (4) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Gaya Kepemimpinan Petugas Puskesmas dan Lingkungan Kerja terhadap Pelayanan Posyandu sebesar 0,927 atau 92,7 persen. Implikasi dari penelitian ini yaitu dukungan dan arahan mengenai pentingya pemberdayaan keluarga sehat hendaknya juga menjadi prioritas. Hal ini dapat dilakukan melalui pembekalan materi kepada kader posyandu setelah kegiatan posyandu dilakukan, sehingga perilaku hidup sehat dapat dijalankan secara mandiri oleh semua anggota masyarakat, terutama yang aktif dalam kegiatan posyandu. Lingkungan Kerja di posyandu amat penting dalam membentuk kebersamaan kader dan masyarakat yang dilayani. Karena itulah keberadaan sarana yang memadai terutama peralatan yang rutin digunakan tetap diupayakan pemeliharaan dan penambahan guna mengganti beberapa peralatan yang sudah kurang baik ketika digunakan

    Theoretical Cost Analysis of Electrical Energy for an Off-grid Island Community Using a Single 10MW Wind Turbine and Lithium-Ion Batteries

    Get PDF
    In this paper theoretical cost analysis of a 10 MW wind turbine with lithium-ion batteries as storage for an Off-grid Island community is made. The Vestas V164-10.0 MW  wind turbine is considered for calculations. Calculations are calculated using numerical computation, and figure data is collected using MATLAB software. The paper aims to give researchers and investors a rough idea about the economic outcomes of using Li-ion batteries as a storage system for wind turbines. The surplus energy needed to be stored is calculated, and then the cost of the system is calculated numerically, targeting the return on investment. If the return on investment of a system is lower than 8%, then investors do not invest in such a system. The return on investment in these calculations is about 17%

    BENTUK, MAKNA DAN FUNGSI FALIA BAGI IBU HAMIL DI DESA LOGHYIA KABUPATEN MUNA

    Get PDF
    Fenomena kajian tentang falia perlu dikaji karena memiliki sejumlah nilai kearifan lokal suatu masyarakat oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk falia bagi hamil dan mendeskripsikan makna dan fungsi falia bagi ibu hamil di Desa Loghyia Kabupaten Muna. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Informan dalam penelitian terdiri dari tokoh adat dan tokoh masyarakat serta dukun beranak (bhisa). Hasil penelitian ini menujukkan bahwa tradisi lisan falia bagi ibu hamil masih terus dipertahankan keberadannya. Adapun bentuk falia bagi ibu hamil meliputi falia dalam bentuk perkataan atau kata-kata dan falia dalam bentuk tindakan atau perbuatan. Makna falia bagi ibu hamil adalah kasih sayang, sosial budaya dan adat istiadat, kedisiplinan, dan makna kesehatan. Sedangkan fungsi pokok falia yakni pendidikan, keteraturan, dan pengendali perilaku

    Conventional and Hybrid BcB_c Mesons in an Extended Potential Model

    Full text link
    Using our analytical expressions that well model the lattice simulations of the gluonic excitations, we use the extended quark potential model to study the effects of orbital and radial excitations on the masses and sizes of conventional and hybrid BcB_c mesons. A non relativistic formalism is used to numerically calculate the wave functions using the shooting method; this allows us also calculating the E1E1, M1M1 radiative partial widths for conventional meson to meson and hybrid to hybrid transitions. We incorporate spin mixing and compare our calculated spectrum and decay widths with the available experimental BcB_c masses and the theoretically predicted spectra and the decay widths by other groups. Our results can help consider both conventional and hybrid quantum numbers to BcB_c mesons as experimental results become available.Comment: 15 pages, 11 Table

    Use of simulation based technology in pre-clinical years improves confidence and satisfaction among medical students

    Get PDF
    Objective: To determine perception of medical students about learning from integrated simulated clinical skill sessions as part of the undergraduate curriculum.Methods: The cross-sectional study was conducted at the Centre for Innovation in Medical Education, Aga Khan University (AKU), Karachi, from July 2018 to February 2019, and comprised first year medical students undertaking the Respiration and Circulation module of the curriculum. Quantitative data was collected using a questionnaire and the responses were assessed on a five-point Likert scale. Data was analysed using SPSS 21. Qualitative data was gathered through focused group discussion with students and an in-depth interview with the facilitator conducting the sessions. The data was subjected to thematic analyses.Results: Of the 161 subjects, 71(44%) participated in the session I and 90(56%) in the session II. Altogether 68(96%) students in session I and 81(90%) in session II believed integrated sessions to be effective in achieving learning objectives, and 65(92%) in session I and 79(88 %) in session II found them motivating, while 61(86%) in session I and 76(84%) in session II expressed the confidence that they had accomplished learning objectives and felt they had learned practical clinical skills; session I, 59(84%), session II, 73(81%). Qualitative analysis revealed that these sessions enhanced understanding of the subject matter and student engagement.Conclusions: Integrated clinical skills sessions improved students\u27 interest, engagement and confidence. It should be implemented in undergraduate medical teaching curriculum
    corecore