49 research outputs found

    PERILAKU HARIAN BURUNG KUNTUL KECIL (EGRETTA GARZETTA) DI KAWASAN MANGROVE ALUE NAGA KOTA BANDA ACEH

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian perilaku harian burung kuntul kecil (Egretta garzetta) di Kawasan Mangrove Alue Naga Kota Banda Aceh dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2016. Tujuan penelitian untuk mengetahuifrekuensi perilaku harian, perbedaan rentang waktu pada perilaku harian Egretta garzetta jantan-betina dan lokasi yang dipilih oleh Egretta garzetta di kawasan mangrove Alue Naga Kota Banda Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode focal animal sampling dengan mencatat seluruh perilaku harian. Pengolahan data melalui analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis frekuensi aktivitas harian, dilakukan dengan persentase harian. Hasil penelitian menunjukkan perilaku harian Egretta garzetta meliputi: aktivitas makan, aktivitas bertengger, aktivitasbersuara, aktivitas pindah, aktivitas menelisik bulu, aktivitas istirahat, dan aktivitas terbang. Aktivitas yang paling sering dilakukan Egretta garzetta yaitu berpindah tempat dengan frekuensi rata-rata 10 kali (26,7%) pada saat tidak ada aktivitas manusia, pada saat ada aktivitas manusiadengan frekuensi rata-rata 12 kali (31,9%). Aktivitas yang paling sedikit adalah bersuara dengan frekuensi rata-rata 1 kali (3,1%) saat tidak ada aktivitas manusia, dan pada saat ada aktivitasmanusia dengan frekuensi 1 kali (3,2%). Aktivitas dengan rentang waktu tertinggi adalah pada betina yaitu aktivitas bertengger dan istirahat dengan masing-masing rata-rata selama 70 menit/hari (28%) dan 80 menit/hari (32%), dan rentang waktu paling rendah pada jantan dan betina adalah aktivitas bersuara dengan rata-rata selama 1 menit/hari (0,4%). Lokasi yang dipilih oleh Egretta garzetta untuk melakukan aktivitas harian di lokasi penelitian yaitu perairan berlumpur dangkal dengan kedalaman rata-rata sekitar 25 cm. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah: (1) terdapat 7 jenis aktivitas harian Egretta garzetta pada lokasi penelitianmeliputi: makan, bertengger, bersuara, pindah, menelisik bulu, istirahat, dan terbang. Aktivitas yang paling sering dilakukan adalah aktivitas berpindah dan aktivitas yang paling sedikit adalah aktivitas bersuara, (2) aktivitas dengan rentang waktu tertinggi adalah pada betina yaitu aktivitas bertengger dan istirahat dengan masing-masing rata-rata selama 70 menit/hari (28%) dan 80 menit/hari(32%), dan rentang waktu paling rendah pada jantan dan betina adalah aktivitas bersuara dengan rata-rata selama 1 menit/hari (0,4%), dan (3) lokasi yang dipilih Egretta garzetta adalah area perairan berlumpur dangkal sebagai lokasi favorit untuk mencari makan.Kata Kunci: Egretta garzetta, perilaku harian, frekuensi aktivitas harian

    SIKAP MASYARAKAT KOTA JANTHO TERHADAP KEBERADAAN PUSAT REINTRODUKSI ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii L.)

    Get PDF
    Orangutan Sumatera merupakan salah satu kera besar yang hanya ditemukan di Indonesia. Menurut data IUCN (International Union for Conservation of Nature), keberadaan Orangutan Sumatera (Pongo abelii L.) saat ini termasuk satwa dengan status kritis yang merupakan status kepunahan tertinggi. Kepunahan Orangutan Sumatera ini salah satunya disebabkan konflik dengan manusia akibat rendahnya tingkat pemahaman sehingga memunculkan suatu keterbatasan ilmu pengetahuan tentang pentingnya keberadaan Orangutan. Konflik ini dapat di hindari dengan mengetahui sikap masyarakat sekitar habitat Orangutan sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu mengetahui sikap masyarakat Gampong Jalin, kota Jantho Kabupaten Aceh Besar terhadap keberadaan pusat reintroduksi Orangutan Sumatera di Jantho. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan angket sikap. Data sikap masyarakat dianalisis dengan rumus penskoran data sikap. Hasil penelitian diperoleh bahwa nilai rata-rata sikap masyarakat Gampong Jalin terhadap keberadaan pusat reintroduksi Orangutan Sumatera (Pongo abelii L.) yaitu 65 dengan kategori netral

    IMPLEMENTATION OF E-LEARNING AS A MEDIA FOR BIOLOGY LEARNING BY HIGH SCHOOL TEACHERS IN BIREUEN DISTRICT

    Get PDF
    The advantages of developing and implementing information technology in education include increased learning effectiveness and flexibility, as well as making the learning process easier for teachers and students. The study was conducted in the even semester of the 2018/2019 academic year in Bireuen Regency to determine the use of e-learning as a medium for high school biology learning. Mix methods research was used in this study. The participants in this study were all Bireuen Regency public high school teachers. The participants in this study were 12 biology teachers from SMAN 1 Bireuen, SMAN 2 Bireuen, and SMAN 2 Peusangan. A questionnaire is used to collect information. The data were analyzed using the percentage formula. The results showed that the use of e-learning as a medium for biology learning by teachers at SMA Bireuen Regency in terms of several criteria, namely e-learning planning was 77.08% and e-learning implementation was 72.50%. So it can be concluded that the use of e-learning as a medium for learning biology by teachers in senior high schools in Bireuen Regency as a whole is effective

    PERBEDAAN RENTANG WAKTU PERILAKU HARIAN KUNTUL KECIL (Egretta garzetta) DI KAWASAN MANGROVE ALUE NAGA KOTA BANDA ACEH

    Get PDF
    The study was conducted in May 2016, the purpose of this research to determine the difference of Egretta garzetta’s daily frequency, male and female behavior in mangrove area Alue Naga, Banda Aceh city. The method used in this study is focal animal sampling method to recording the daily behavior. Data processed using the qualitative and quantitative analysis. Analysis of the frequency of daily activity, carried out with the daily percentage. The results showed that daily behavior of Egretta garzetta include: feeding activity, perching activity, voice activity, moving activity, grooming activity, resting activity and flying activity. The highest time activity is females, that is perching and resting activity with each averaging for 70 minutes / day (28%) and 80 min / day (32%), and the lowest time span males and females is voice activity in average 1 min / day (0.4%). The conclusions derived from this research are: (1) There are 7 daily activities of Egretta garzetta in study location, include: feeding activity, perching activity, voice activity, moving activity, grooming activity, resting activity and flying activity. (2) The highest time activity is females, that is perching and resting activity

    KORELASI BOBOT TUBUH TERHADAP AKTIVITAS MAKAN Achatina fulica DI DESA DEUDAP PULO NASI KECAMATAN PULO ACEH KABUPATEN ACEH BESAR

    Get PDF
    Pulau Nasi merupakan pulau yang terletak di sebelah timur laut pulau Sumatera dan di sebelah barat laut pulau Weh. Terletak di tengah-tengah antara ujung barat pulau Breuh. Secara administratif pulau ini termasuk dalam wilayah kecamatan Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar. Desa Deudap termasuk bagian pesisir yang memiliki ketinggian daratan dengan rata-rata 100 mdpl. Desa Deudap terletak pada daerah dengan topografi pegunungan, lautan, dan hutan yang menjadi habitat bagi berbagai jenis hewan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi bobot tubuh terhadap aktivitas makan. Penelitian ini dilakukan di Desa Deudap, Pulo Nasi, Kecamatan Pulo Aceh pada tanggal 03 Mei 2019. Metode yang digunakan dalam melihat pola aktivitas  adalah metode scan sampling. Bekicot yang mendapatkan makanan akan mampu bertahan hidup dan menambah berat badan dibandingkan dengan bekicot yang tidak mendapatkan makanan. Bekicot yang mengalami penurunan berat badan dikarenakan ketersediaan makanan. Penurunan berat badan ini juga karena aktifitas berjalan yang cukup jauh sehingga menguras energi bekicot. Hal ini menandakan adanya hubungan bobot tubuh bekicot terhadap aktivitas makan yang dilakuka

    Populasi Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Di Kawasan Hutan Wisata Kilometer Nol Sabang

    Get PDF
    Penelitian populasi Monyet Ekor Panjang (Macaca fasicularis) dilakukan di kawasan Hutan Wisata Kilometer Nol Kota Sabang dengan tujuan untuk mengetahui keberadaan populasi monyet ekor panjang. Metode yang digunakan adalah metode survey eksploratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi monyet ekor panjang yang terdapat di kawasan Hutan Wisata Kilometer Nol Kota Sabang terdiri dari 15 individu, diantaranya 3 monyet muda dan 12 monyet dewasa (1 jantan dan 11 betina). Populasi monyet ekor panjang banyak ditemukan di kawasan hutan wisata  disebabkan karena pada lokasi tersebut terdapat banyak sumber pakan dan pepohonan sebagai tempat aktivitasnya

    PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA PADA MATERI EKOSISTEM KELAS VII SMP NEGERI 4 BABAHROT KABUPATEN ACEH BARAT

    Get PDF
    Proses pembelajaran di SMP Negeri 4 Babahrot berlangsung secara konvensional dan motivasi siswa masih rendah dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa dengan penggunaan media diorama pada materi ekosistem kelas VII SMP Negeri 4 Babahrot. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu true experiment. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 Babahrot yang terdiri dari dua kelas VIIa dan VIIb. Sampel pada penelitian ini adalah kelas VIIa yang berjumlah 14 siswa dan kelas VII berjumlah 10 siswa dengan teknik pengambilan sampel random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi motivasi belajar yang diamati oleh dua observer. Analisis data menggunakan rumus persentase. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana kelas eksperimen pertemuan I yaitu 77,5% dengan kriteria sangat bagus dan pertemuan II yaitu 91,25% dengan kriteria sangat bagus sedangkan kelas kontrol pertemuan I yaitu 40% dengan kriteria cukup bagus dan pertemuan II yaitu 50% dengan kriteria cukup bagus. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media diorama dalam materi ekosistem dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri 4 Babahrot Kabupaten Aceh Barat Daya

    IMPLEMENTATION OF DISCOVERY LEARNING MODEL TOWARD STUDENTS’ CURIOSITY STRENGTHENING ON ECOSYSTEM SUBJECT IN MTsN SABANG

    Get PDF
    Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui penguatan karakter curiosity peserta didik dengan implementasi model discovery learningpada materi ekosistem telah dilaksanakan pada semester genap Tahun /2018 pada bulan April di MTsN Sabang. Metode penelitian yang digunakan adalah mix methods. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII4yang berjumlah 25 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket. Data dianalisis dengan menggunakan rumus persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi curiosity peserta didik berada pada kategori baik setelah implementasimodel discovery learning. Jadi dapat disimpulkan bahwa model discovery learningdapat menguatkan karakter curiosity peserta didik pada materi ekosistemdi MTsN Sabang

    KORELASI SUHU TERHADAP AKTIVITAS BEKICOT (Achatina fulica) DI KAWASAN KAMPUS UIN AR – RANIRY BANDA ACEH

    Get PDF
    Penelitian korelasi suhu terhadap aktivitas  bekicot (Achatina fulica)  dilakukan di kawasan kampus UIN Ar-Raniry Banda aceh pada bulan juni 2021. Penelitian ini  bertujuan untuk mengetahui korelasi dari suhu terhadap aktivitas bekicot (Achatina fulica). Metode yang digunakan pada pengamatan ini berupa deskriptif kuantittif. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa aktivitas bekicot (Achantina fulica) meningkat ketika suhu udara menurun dan kelembaban udara meningkat . Hal ini menunjukkan adanya korelasi suhu terhadap  aktivitas bekicot (Achantina fulica)

    KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI HABITAT HUTAN GUHA TUJOH LAWEUNG KABUPATEN PIDIE

    Get PDF
    Keanekaragaman berbagai spesies burung pada suatu habitat di pengaruhi oleh adanya berbagai vegetasi dari tumbuhan, aktivitas manusia dan juga ketersediaan pakan bagi burung. Guha Tujoh Laweung merupakan suatu wilayah yang memiliki tipe habitat yang dihuni oleh berbagai macam spesies fauna, termasuk burung. Ancaman utama terhadap burung di wilayah ini adalah kerusakan habitat yang disebabkan oleh aktivitas pembangunan, penebangan hutan dan ahli fungsi hutan menjadi kawasan perkebunan. Selain itu hadirnya kegiatan penambangan semen di kawasan tersebut menjadi ancaman terhadap habitat burung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies burung, dan tingkat keanekaragaman burung serta hutan Guha Tujoh Laweung Kabupaten Pidie. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi titik hitung dan garis transek. Penentuan titik hitung di setiap habitat menggunakan metode purposive sampling, pengambilan data burung dilakukan pada empat tipe habitat yang terdiri dari sepuluh titik pengamatan. Hasil penelitian menujukkan bahwa, jumlah spesies burung yang terdapat  di hutan Guha Tujoh Laweung adalah 32 spesies dari 23 famili. Tingkat keanekaragamannya termasuk ke dalam katagori sedang dengan tingkat keanekaragaman burung H̄=2.89. Bentuk hasil penelitian keanakaragaman spesies burung di Guha Tujoh Laweung diaplikasikan dalam bentuk buku referensi
    corecore