2 research outputs found

    Pengaruh Gaya Mengajar Inkuiri dan Komando terhadap Keterampilan Gerak Dasar

    Full text link
    Berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan terlihat bahwa peserta didik Sekolah Dasar Negeri 159/III Semumu Kecamatan Devati VII Kabupaten Kerinci memiliki keterampilan gerak dasar yang masih kurang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh gaya mengajar terhadap keterampilan gerak dasar Peserta didik Sekolah Dasar Negeri 159/III Semumu Kecamatan Devati VII Kabupaten Kerinci. Secara khusus untuk mengungkap efektifitas antara gaya mengajar inkuiri dan komando pada keterampilan gerak dasar kelas V dan VI. Jenis penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan the two group pretest-posttest. Populasi penelitian ini adalah seluruh Peserta didik yang berada pada tahun ajaran 2016/2017 di Sekolah Dasar Negeri 159/III Semumu Kecamatan Devati VII Kabupaten Kerinci. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini digunakan teknik Stratafied Sampling sehingga 34 Peserta didik di tetapkan sebagai sampel penelitian. Instrumen yang digunakan adalah tes keterampilan. Data dianalisis menggunakan Uji t. Hasil temuan menyimpulkan, (1) gaya mengajar inkuiri berpengaruh signifikan terhadap keterampilan gerak dasar Peserta didik dengan thitung = 8,46 > t tabel = 2,12, (2) gaya mengajar komando berpengaruh signifikan terhadap keterampilan gerak dasar Peserta didik dengan thitung = 8,90 > t tabel = 2,12, dan (3) gaya mengajar inkuiri lebih efektif dari gaya mengajar komando terhadap gerak dasar Peserta didik dengan thitung  = 2,46 > t tabel 2,12

    Tindak Tutur Direktif Guru Olahraga dan Respons Siswa dalam Proses Pembelajaran di Kelas X SMA Negeri 2 Kerinci

    No full text
    Penelitian ini berfokus pada pengamatan terhadap tindak tutur direktif guru mata pelajaran Olahraga dan respons siswa dalam proses pembelajaran di kelas X SMA Negeri 2 Kerinci. Tindak tutur ini dibatasi pada tindak tutur direktif berupa bentuk tuturan, strategi, konteks, dan respons siswa dalam proses pembelajaran di kelas X SMA Negeri 2 Kerinci. Pilihan pada tidak tutur direktif didasarkan pada kecenderungan guru melakukan tindak tutur direktif. Tindak tutur direktif selalu muncul dalam konteks situasi tutur pembelajaran Olahraga di kelas X SMA Negeri 2 Kerinci. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC). Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut. Bentuk tindak tutur direktif yang digunakan guru dalam proses pembelajaran ada lima, yaitu tindak tutur direktif meminta, menyarankan, menuntut, dan menantang. Tindak tutur tersebut dilakukan dengan menggunakan empat strategi, yaitu berbicara terus terang tanpa basa-basi, berbicara terus terang dengan kesantunan positif, berbicara terus terang dengan kesantunan negatif, dan berbicara samar-samar dalam konteks proses pembelajaran dan suasana yang berbeda. Dengan tuturan yang diucapkan guru tersebut mendapatkan respons yang berbeda dari siswa. Tindak tutur respons positif dengan strategi berbicara terus terang dengan kesantunan positif dalam konteks proses pembelajaran sedang berlangsung dan situasi pembelajaran tidak ribut. Tindak tutur yang ditanggapi negatif oleh siswa dengan strategi berbicara terus terang tanpa basa-basi dalam konteks pembelajaran dan situasi pembelajaran yang rebut. Kata Kunci:   Direktif, tindak tutur, konteks, respons sisw
    corecore