5 research outputs found

    ANALISIS WALKABILITY PADA KAWASAN STASIUN MANGGARAI MENUJU HALTE TRANSJAKARTA MANGGARAI

    Get PDF
    Walkability refers to the ease of walking in an area, considering factors like safety, comfort, and security due to the presence of interconnected pathways. In this study, an assessment of walkability was conducted from Manggarai Station to the Manggarai TransJakarta Bus Stop to evaluate the quality of the infrastructure for pedestrian. Data was collected through both on-site observations and the distribution of online through social meadia. Findings from the observations indicate that the walkability score for the path from Manggarai Station to the Manggarai TransJakarta Bus Stop is 68.5, categorizing as "waiting to walk/somewhat walkable." Several parameters received lower scores, including the availability of crosswalks, the presence of obstacles, security against crime, and facilities for individuals with disabilities. It's worth noting that the walkability parameter scores decreased, especially in terms of obstacles and security from crime, after the 5th switch-over at Manggarai Station, which coincided with a change in the KRL route. ABSTRAK Walkability merujuk pada kemudahan berjalan kaki di suatu area, yang mempertimbangkan faktor keamanan, kenyamanan, dan keselamatan karena adanya jaringan akses yang terhubung. Dalam studi ini, dilakukan penilaian walkability dari Stasiun Manggarai menuju Halte TransJakarta Manggarai untuk mengevaluasi kualitas infrastruktur pejalan kaki, terutama ketika terjadi pergantian moda dari KRL ke TransJakarta atau sebaliknya. Data dikumpulkan melalui observasi langsung dan penyebaran kuesioner secara online. Temuan dari observasi menunjukkan bahwa skor walkability untuk jalur dari Stasiun Manggarai ke Halte TransJakarta Manggarai adalah 68,5, yang menandakan kawasan tersebut tergolong sebagai "waiting to walk/ somewhat walkable." Beberapa parameter mendapatkan skor rendah, termasuk ketersediaan penyeberangan, kehadiran hambatan, keamanan dari kejahatan, dan fasilitas untuk penyandang disabilitas. Perlu dicatat bahwa skor parameter walkability menurun, terutama dalam hal hambatan dan keamanan dari kejahatan, setelah terjadi pergantian moda ke-5 di Stasiun Manggarai yang berdampak pada perubahan rute KRL

    ANALISIS WALKABILITY PADA KAWASAN STASIUN MANGGARAI MENUJU HALTE TRANSJAKARTA MANGGARAI

    Get PDF
    Walkability refers to the ease of walking in an area, considering factors like safety, comfort, and security due to the presence of interconnected pathways. In this study, an assessment of walkability was conducted from Manggarai Station to the Manggarai TransJakarta Bus Stop to evaluate the quality of the infrastructure for pedestrian. Data was collected through both on-site observations and the distribution of online through social meadia. Findings from the observations indicate that the walkability score for the path from Manggarai Station to the Manggarai TransJakarta Bus Stop is 68.5, categorizing as "waiting to walk/somewhat walkable." Several parameters received lower scores, including the availability of crosswalks, the presence of obstacles, security against crime, and facilities for individuals with disabilities. It's worth noting that the walkability parameter scores decreased, especially in terms of obstacles and security from crime, after the 5th switch-over at Manggarai Station, which coincided with a change in the KRL route. ABSTRAK Walkability merujuk pada kemudahan berjalan kaki di suatu area, yang mempertimbangkan faktor keamanan, kenyamanan, dan keselamatan karena adanya jaringan akses yang terhubung. Dalam studi ini, dilakukan penilaian walkability dari Stasiun Manggarai menuju Halte TransJakarta Manggarai untuk mengevaluasi kualitas infrastruktur pejalan kaki, terutama ketika terjadi pergantian moda dari KRL ke TransJakarta atau sebaliknya. Data dikumpulkan melalui observasi langsung dan penyebaran kuesioner secara online. Temuan dari observasi menunjukkan bahwa skor walkability untuk jalur dari Stasiun Manggarai ke Halte TransJakarta Manggarai adalah 68,5, yang menandakan kawasan tersebut tergolong sebagai "waiting to walk/ somewhat walkable." Beberapa parameter mendapatkan skor rendah, termasuk ketersediaan penyeberangan, kehadiran hambatan, keamanan dari kejahatan, dan fasilitas untuk penyandang disabilitas. Perlu dicatat bahwa skor parameter walkability menurun, terutama dalam hal hambatan dan keamanan dari kejahatan, setelah terjadi pergantian moda ke-5 di Stasiun Manggarai yang berdampak pada perubahan rute KRL

    DAMPAK PENYESUAIAN LAJUR KHUSUS KENDARAAN BERAT TERHADAP KINERJA LALU LINTAS

    Get PDF
    Traffic performance on the Narogong highway has problems with the desired speed of the highway, as a result of the large number of heavy vehicles that pass through the Narogong Highway, this study was conducted to see that moving heavy vehicles to the left lane can have a positive impact on road traffic performance. observed. Data processing uses microscopic simulations to get the desired road simulation, from this simulation calibration and validation are carried out first to get the existing simulation conditions similar to the observed conditions of the road section being reviewed. From the results of the existing conditions that have been validated, a simulation of the design road model is carried out to see if there are changes that affect the design made by the author. Based on the simulation results, it was found that moving heavy vehicles to the left lane had an impact on increasing the speed of other vehicles such as motorcycles and cars significantly. Therefore, it is necessary to add new policies about heavy vehicle. ABSTRAK Kinerja lalu lintas di jalan raya Narogong memiliki permasalahan dengan kecepatan yang diinginkan dari jalan raya tersebut, akibat dari banyaknya kendaraan berat yang melewati ruas jalan raya Narogong, Penelitian ini dilakukan untuk melihat pemindahan kendaraan berat ke lajur kiri dapat berdampak positif pada kinerja lalu lintas ruas jalan yang diamati. Pengolahan data menggunakan simulasi mikroskopis untuk mendapatkan simulasi jalan yang diinginkan, dari simulasi ini dilakukan kalibrasi dan validasi terlebih dahulu untuk mendapatkan kondisi simulasi eksisting yang mirip dengan kondisi observasi ruas jalan yang ditinjau. Dari hasil kondisi eksisting yang sudah divalidasi, dilakukan simulasi model jalan desain untuk melihat apakah ada perubahan yang berpengaruh dari desain yang dilakukan oleh penulis. Berdasarkan hasil simulasi ditemukan bahwa pemindahan kendaraan berat ke lajur sebelah kiri berdampak pada peningkatan kecepatan kendaraan lain seperti motor dan mobil secara signifikan, sehingga diperlukannya kebijakan yang baru untuk kendaraan berat

    DAMPAK PENYESUAIAN LAJUR KHUSUS KENDARAAN BERAT TERHADAP KINERJA LALU LINTAS

    Get PDF
    Traffic performance on the Narogong highway has problems with the desired speed of the highway, as a result of the large number of heavy vehicles that pass through the Narogong Highway, this study was conducted to see that moving heavy vehicles to the left lane can have a positive impact on road traffic performance. observed. Data processing uses microscopic simulations to get the desired road simulation, from this simulation calibration and validation are carried out first to get the existing simulation conditions similar to the observed conditions of the road section being reviewed. From the results of the existing conditions that have been validated, a simulation of the design road model is carried out to see if there are changes that affect the design made by the author. Based on the simulation results, it was found that moving heavy vehicles to the left lane had an impact on increasing the speed of other vehicles such as motorcycles and cars significantly. Therefore, it is necessary to add new policies about heavy vehicle. ABSTRAK Kinerja lalu lintas di jalan raya Narogong memiliki permasalahan dengan kecepatan yang diinginkan dari jalan raya tersebut, akibat dari banyaknya kendaraan berat yang melewati ruas jalan raya Narogong, Penelitian ini dilakukan untuk melihat pemindahan kendaraan berat ke lajur kiri dapat berdampak positif pada kinerja lalu lintas ruas jalan yang diamati. Pengolahan data menggunakan simulasi mikroskopis untuk mendapatkan simulasi jalan yang diinginkan, dari simulasi ini dilakukan kalibrasi dan validasi terlebih dahulu untuk mendapatkan kondisi simulasi eksisting yang mirip dengan kondisi observasi ruas jalan yang ditinjau. Dari hasil kondisi eksisting yang sudah divalidasi, dilakukan simulasi model jalan desain untuk melihat apakah ada perubahan yang berpengaruh dari desain yang dilakukan oleh penulis. Berdasarkan hasil simulasi ditemukan bahwa pemindahan kendaraan berat ke lajur sebelah kiri berdampak pada peningkatan kecepatan kendaraan lain seperti motor dan mobil secara signifikan, sehingga diperlukannya kebijakan yang baru untuk kendaraan berat

    PENERAPAN PRINSIP CONNECTIVITY PADA KAWASAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT ISTORA- SENAYAN

    No full text
    The Istora-Senayan Transit-Oriented Development (TOD) area is a strategically located gateway for tourists and foreign investors coming to Jakarta. It is near the Gelora Bung Karno (GBK) complex, a venue for international sporting events, and the Sudirman Central Business District (SCBD), the business hub of Jakarta. This area holds great potential due to its connectivity. This research aims to evaluate the implementation of connectivity principles in the Istora-Senayan Area. The research method utilized a qualitative approach with spatial analysis and descriptive analysis. The findings indicate that 74.4% of the Istora-Senayan area meets the requirements for access to public transportation, as it is within a maximum walking distance of 800 meters. However, accessibility for people with disabilities is not fully integrated, especially in the SCBD area, where high visitor density poses challenges due to guiding blocks on pedestrian ways managed by SCBD. The proposed solution is to integrate guiding blocks throughout the Istora-Senayan Area to facilitate people with disabilities in using pedestrian ways. ABSTRAK Kawasan TOD Istora-Senayan merupakan lokasi strategis yang merupakan pintu gerbang bagi wisatawan dan investor asing datang ke Jakarta karena berdekatan dengan kompleks Gelora Bung Karno (GBK) yang menjadi lokasi perhelatan olahraga internasional serta Sudirman Central Business District (SCBD) yang menjadi pusat bisnis di DKI Jakarta yang memiliki potensi pada konektivitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan prinsip connectivity pada Kawasan Istora-Senayan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan analisis spasial dan analisis deskriptif. Hasil penelitian memperlihatkan sebesar 74,4% di kawasan Istora-Senayan sudah memenuhi persyaratan akses menuju transportasi umum karena memiliki jarak tempuh berjalan kaki maksimal 800 meter, sedangkan akses untuk penyandang disabilitas masih belum terintegrasi keseluruhan oleh guiding block yang berada pada pedestrian ways, khususnya pada kawasan SCBD dengan kepadatan pengunjung tinggi karena pedestrian ways yang dikelola oleh pihak SCBD. Usulan solusi pemecahan permasalahan adalah mengintegrasikan guiding block keseluruh Kawasan Istora-Senayan agar mempermudah penyandang disabilitas dalam menggunakan pedestrian ways
    corecore