3 research outputs found

    Peningkatan kelarutan dan bioavailabilitas kurkumin (Curcuma Xanthoriza Linn) dengan membentuk senyawa inklusi kurkumin-hidroksipropil-B-siklodekstrin

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk memperbaiki kelarutan dan meningkatkan disolusi serta bioavailabilitas kurkumin. Kurkumin adalah bahan baku yang diperoleh dari rimpang temu lawak (Curcumin xanthoriza Linn) yang aktifitas terapinya cukup luas, praktis tidak lamt dalam air dan bioavailabilitasnya rendah. Penelitian yang sekarang dilakukan adalah membuat kompleksasi inklusi antara kurkumin dan HP~CD. Kompleks kurkumin-HP~CD disiapkan dengan cara koevaporasi, sementara campuran fisik diperoleh dengan pencampuran sederhana. Analisis kelarutan setimbang dilakukan untuk menentukan konstante stabilitas kompleks inklusi. Studi kelarutan fase menunjukkan diagram tipe AL dengan kompleksasi perbandingan molar 1 : 1 dan konstante stabilitasnya 30,09 mM-I. Kompleks inklusi padat ini selanjutnya dikarakterisasi dengan DTA, difraksi sinar-X, SEM dan FTIR. Analisis DTA dan difraksi sinar-X menunjukkan bahwa kurkumin berada sebagai bentuk kompleks amorf dalam kompleks koevaporasi. Studi disolusi menunjukkan bahwa kurkumin berada dalam kompleks terkoevaporasi yang disolusinya lebih besar daripada kurkumin murni dan campuran fisiko Temuan penelitian ini memberi bukti kurkumin berhasil ditingkatkan disolusi dan kemungkinan bioavailabilitasnya

    Peningkatan kelarutan dan bioavailabilitas kurkumin (Curcuma Xanthoriza Linn) dengan membentuk senyawa inklusi kurkumin-hidroksipropil-B-siklodekstrin

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk memperbaiki kelarutan dan meningkatkan disolusi serta bioavailabilitas kurkumin. Kurkumin adalah bahan baku yang diperoleh dari rimpang temu lawak (Curcumin xanthoriza Linn) yang aktifitas terapinya cukup luas, praktis tidak lamt dalam air dan bioavailabilitasnya rendah. Penelitian yang sekarang dilakukan adalah membuat kompleksasi inklusi antara kurkumin dan HP~CD. Kompleks kurkumin-HP~CD disiapkan dengan cara koevaporasi, sementara campuran fisik diperoleh dengan pencampuran sederhana. Analisis kelarutan setimbang dilakukan untuk menentukan konstante stabilitas kompleks inklusi. Studi kelarutan fase menunjukkan diagram tipe AL dengan kompleksasi perbandingan molar 1 : 1 dan konstante stabilitasnya 30,09 mM-I. Kompleks inklusi padat ini selanjutnya dikarakterisasi dengan DTA, difraksi sinar-X, SEM dan FTIR. Analisis DTA dan difraksi sinar-X menunjukkan bahwa kurkumin berada sebagai bentuk kompleks amorf dalam kompleks koevaporasi. Studi disolusi menunjukkan bahwa kurkumin berada dalam kompleks terkoevaporasi yang disolusinya lebih besar daripada kurkumin murni dan campuran fisiko Temuan penelitian ini memberi bukti kurkumin berhasil ditingkatkan disolusi dan kemungkinan bioavailabilitasnya

    Perbandingan Kualitas Tablet Hisap Jahe (Zingeber Officinale Roc) Dengan Bahan Pengikat Etil Selulose Dan Gelatin B

    Get PDF
    Tablet hisap jahe merupakan bentuk sediaan farmasi yang dikembangkan untuk tujuan merubah bahan obat tradisional menjadi sediaan farmasi dengan pertimbangan lebih menguntungkan baik ditinjau dari segi stabilitas, segi terapi dan juga menaikkan nilai ekonominya. Tablet hisap mempunyai persyaratan khusus dibanding tablet konvensional, diantaranya adalah kekerasannya dipersyaratkan lebih tinggi (10 - 50 kg) dan waktu tererosinya cukup lama ( 5 - 10 menit). Untuk memenuhi persyaratan tersebut maka diperlukan berbagai upaya diantaranya adalah memilih jenis dan jumlah bahan pengikat. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan (I) Pengaruh bahan pengikat gelatin B dan elil selulose terhadap kekerasan dan waktu melarut tablet hisap jabe (2) Perbedaan kadar bahan pengikat yang digunakan ( 1%,2%, dan 3%) terhadap kekerasan dan waktu melarut tablet hisap jahe. Tablet hisap jahe dibuat dengan metode granulasi basab dengan bahan tambahan Cab~O~sil sebagai absorben dan serbuk gula batu sebagai pengisi. Magnesium stearat I % dan talk 2% ditambahkan sebagai lubrikan. Tablet dibuat dengan bobot 650 mg dan diameter 13 mm per tablet dan dicetak dengan alat penekan hidrolik dengan tekanan sebesar 2 ton. Hasil penelitian menunjukkan penambahan gelatin dan etil selulose sebagai baban pengikat memperbaiki kekerasan dan waktu melarut tablet hisap jahe. Pengikat gelatin dengan konsentrasi 2 % dan 3 % mampu memberikan kekerasan yang lebih tinggi dan waktu melarut lebih lama dibandingkan dengan tablet hisap yang dibuat dengan bahan pengikat etil selulose. Peningkatan kadar baban pengikat juga meningkatkan kekerasan dan waktu melarut tablet hisap jahe . Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan perlu ditetapkan kadar bahan aktif gingerol dalam ekstrak jahe sehingga kadar bahan aktif yang terkandung dalam masing-masing tablet dapat dibuat homogen
    corecore