112 research outputs found
Penggunaan Kata Cantik Dalam Majalah Wanita Femina, Kebaya Dan Kartini Edisi Oktober, November, Desember 2015 Dan Penerapannya Dalam Pelajaran Bahasa Di Sekolah
Magazine is one form of media board composed based on words, phrases, clauses, and sentences made by the authors to attract readers. He wrote the language did not heed the arrangement grammatical sentence. The purpose of this study identifies a form of words and the function words that exist in the women's magazine Femina, Kebaya and Kartini edition of October, November, December 2015, and the application of lessons syntax in language lessons in school about the form of words, word form, and function in school. Sources of data in this study is a women's magazine Femina, Kebaya and Kartini 2015. In non-interactive data collection researchers used see and record. This type of research is qualitative descriptive. Researchers analyzed using basic techniques pilah decisive element (PUP) is sifting through the data concerned with the referent or reference. This study shows that a form of words that exist in the women's magazine Femina, Kebaya and Kartini edition of October, November, December 2015 consists of two forms of full words and word tasks. Femina, Kebaya and Kartini 2015 the dominant form full words for words that define overall pretty words have meaning and can stand alone. As in the full word: white, fashionable, exclusive, glamur, graceful, slender, charming, tender, sexy, beauty, clean, smooth, elegant and casual. Said task: and, besides, nan, from, with, forms a loan word as promotional products. Function words syntactically in a women's magazine Femina, Kebaya and Kartini edition of October, November, December 2015 serves as the said subject, predicate, object and information. Beautiful words as fillers function objects in the magazine Femina, Kebaya and Kartini 2015 more dominant. Form of words that exist in the magazines category of objects in the words: white, pretty, slim, sweet, graceful, beauty, charming, alluring, classy, lovely While on the subject in general the word beautiful is a complement of the subject to show the nature and identity. Implementation in language learning in school to help for the sisiwa terutaman on the level / high school level to be able to know the function and form of the subject, predicate, object, along with the description of the type of words contained in the sentence / discourse femina women's magazine, kebaya, and Kartini, 2015
Komparasi Tingkat Kesulitan Soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA IPA, IPS, BAHASA, dan SMK Tahun Ajaran 2011/2012
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi tingkat kesulitan soal ujian nasional Bahasa Indonesia SMA IPA, IPS, Bahasa, dan SMK tahun ajaran 2011/2012 serta mengomparasikan tingkat kesulitan soal ujian nasional Bahasa
Indonesia SMA IPA, IPS, Bahasa, dan SMK tahun ajaran 2011/2012. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif yang hasil datanya dibantu dengan angka statistik. Data yang tersaji dikumpulkan melalui teknik tes dan dokumentasi. Berdasarkan analisis data soal UN Bahasa Indonesia SMA IPA, IPS, Bahasa, dan SMK tahun ajaran 2011/2012 sebagian besar berkategori mudah dengan rincian bentuk persentase sebagai berikut, (1) SMA
program studi IPA: mudah= 64%, sedang= 24%, dan Sukar= 12%; (2) SMA program studi IPS: mudah= 74%, sedang= 10%, dan sukar = 16%; (3) SMA program studi Bahasa: mudah = 52%, sedang= 24%, dan sukar= 24%; (4) SMK: mudah= 60%, sedang= 22%, dan sukar= 18%. Hasil penelitian ini mengacu
pada perhitungan tingkat kesulitan soal disertai dengan analisis daya beda soal yang menunjukkan tingginya jumlah soal yang tidak signifikan dan analisis distraktor menunjukkan tingginya jumlah pengecoh yang tidak efektif. Adapun komparasi tingkat kesulitan soal UN Bahasa Indonesia SMA IPA, IPS, Bahasa, dan SMK tahun ajaran 2011/2012, yakni SMA Bahasa:SMK:SMA IPS:SMA IPA dengan persentase 24%:18%:16%:12%. Ditinjau dari kategori mudah, yakni
SMA IPS:SMA IPA:SMK:SMA Bahasa dengan persentase 74%:64%:60%:52%. Adapun persentase kategori sedang berada pada naskah soal UN SMA IPA:SMA Bahasa:SMK:SMA IPS, yakni pada angka 24%:24%:22:10%
Analisis Wacana “Lha...Dalah!” Harian Joglosemar Edisi April dan Mei Tahun 2016 Sebagai Bahan Ajar Teks Anekdot Kelas X Sma
This study describes the discourse of "Lha..dalah!" In the daily Joglosemar as teaching materials text anecdotes especially the high school level class X. This study uses qualitative descriptive approach and match with. The purpose of research: (1) mentions discourse "Lha...dalah!" daily Joglosemar that can be used as teaching materials text anecdote in class X SMA, (2) explain the steps discourse "Lha dalah" Daily Joglosemar as teaching materials text anecdote class X High School. The data in the form of discourse "Lha...dalah!" Joglosemar daily as teaching materials text anecdotes. Technique data collecting by documentation, technical see, and technical notes. The data analysis using techniques and match with the basics: sorting technique decisive element (PUP) and methods of unified referential with the basic techniques as a referent power pilah. Triangulation theory used to test the validity of the data. The results in this study as follows (1) Found Full text structure anecdotal and incomplete in discourse "Lha...dalah!" full of anecdotes text structure includes abstract, orientation, crisis, reaction, and a coda that can be used as teaching materials text anecdotes. Of the 35 texts found full of anecdotes text structure amounted to 7 text and text structures totaling 28 anecdotes incomplete text. (2) Found discourse "Lha...dalah!" Through the characteristics of linguistic text anecdote is there are 11 text using a word that shows the story of the past / past, 21 text indicating interjection in the story, and 12 texts that show interjection in the story. The results of this study be used as teaching materials anecdotal text SMA particular class X KD 3. 4. Evaluate text anecdotes based on the principles of both oral and written texts. Keywords: structural anecdotes text, discourse "Lha...dalah!", the text of anecdotes
Analisis Kalimat Tanya Pada Wacana Cerita Anak Dalam Koran Kompas Edisi Bulan Oktober s.d. November 2012
Penelitian ini bertujuan (1) Mendeskripsikan wujud kalimat tanya pada
wacana Cerita Anak dalam koran Kompas edisi bulan Oktober s.d. November
2012, (2) Mengklasifikasikan jenis kalimat tanya pada wacana Cerita Anak dalam
koran Kompas edisi bulan Oktober s.d. November 2012.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskritif. Objek penelitian
ini adalah kalimat tanya pada Wacana Cerita Anak dalam Koran Kompas edisi
bulan Oktober s.d. November 2012. Adapun sumber data dalam penelitian ini
yaitu wacana cerita anak dalam koran Kompas edisi bulan Oktober s.d.November
2012. Teknik pengumpulan data yakni menggunakan metode simak dengan teknik
catat. Teknik validitas data dalam penelitian ini yaitu menggunakan trianggulasi
teori. Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan metode
agih dengan teknik lanjutan menggunakan teknik sisip.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk kalimat tanya pada
wacana cerita anak dalam koran Kompas edisi bulan Oktober s.d. November 2012
ditemukan bentuk kalimat tanya yang menggunakan pengakuan ya–tidak, kalimat
yang menggunakan bentuk kata tanya siapa yang bermaksud menanyakan tentang
manusia atau makhluk hidup, kalimat tanya yang menggunakan bentuk kata tanya
apa dengan maksud menayakan sesuatu yang meminta sebuah keterangan atau
penjelasan, kalimat yang menggunakan bentuk kata tanya berapa dengan maksud
menanyakan jumlah atau banyaknya sesuatu, kalimat tanya yang menggunakan
bentuk kata tanya mengapa dengan maksud menanyakan sesuatu yang meminta
jawaban berupa alasan, kalimat yang menggunakan bentuk kata tanya kenapa
dengan maksud menanyakan tentang penyebab sesuatu, kalimat tanya yang
menggunakan bentuk kata tanya bagaimana dengan maksud menanyakan proses,
pendapat, dan keadaan atau situasi, kalimat tanya yang diikuti kata bukan dengan
maksud mengharapkan jawaban yang menguatkan atau meyakinkan, kalimat
tanya yang menegaskan dan kalimat tanya yang menggugah hati.
Pengklasifikasian jenis kalimat tanya pada wacana cerita anak dalam koran
Kompas edisi bulan Oktober s.d. November 2012 ditemukan 3 jenis kalimat yaitu
kalimat tanya biasa, kalimat tanya retoris dan jenis kalimat yang senilai dengan
perintah atau kalimat tanya tersamar. Pengklasifikasian jenis kalimat tanya paling
banyak ditemukan yaitu jenis kalimat tanya tersamar
Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Kalimat Mahasiswa Thailand Yang Belajar Di UMS (Aspek Ejaan, Kemubaziran, Kepaduan, Dan Kelogisan)
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana bentuk kesalahan ejaan pada kalimat mahasiswa Thailand yang belajar di UMS? (2) bagaimana kemubaziran kalimat mahasiswa Thailand yang belajar di UMS? (3) bagaimana ketidakpaduan kalimat mahasiswa Thailand yang belajar di UMS? (4) bagaimana ketidaklogisan kalimat mahasiswa Thailand yang belajar di UMS? Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk kesalahan ejaan, bentuk kemubaziran, ketidakpaduan serta ketidaklogisan kalimat mahasiswa Thailand yang belajar di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta dan di IPMITI (Ikatan Persaudaraan Mahasiswa Islam Thailand di Indonesia) cabang Solo Jl. Ahmad Yani, Tromol Pos I Pabelan Kartasura, Surakarta. Objek penelitian ini berupa kesalahan penulisan ejaan, kemubaziran, ketidakpaduan, dan ketidaklogisan kalimat mahasiswa Thailand. Sumber data dari penelitian ini diperoleh dari mahasiswa Thailand yang belajar di UMS. Teknik analisis data menggunakan metode agih dengan teknik lesap dan teknik ganti. Hasil penelitian ini adalah: pertama, dalam kalimat ditemukan kesalahan penulisan ejaan, kemubaziran, ketidakpaduan, dan ketidaklogisan. Kedua, kesalahan penulisan ejaan sebanyak 27 kalimat, adapun kemubaziran kalimat sebanyak 45 kalimat, ketidakpaduan kalimat sebanyak 24 kalimat, serta ketidaklogisan kalimat ditemukan sebanyak 18 kalimat. Ketiga, kesalahan penulisan ejaan meliputi kesalahan penulisan huruf kapital, kesalahan penulisan singkatan, huruf miring dan kesalahan penulisan kata depan ke dan di. Kemubaziran kalimat disebabkan penggunaan kata kopula, penggunaan dua kata atau lebih yang bersinonim, dan penggunaan kata yang berlebihan. Ketidakpaduan kalimat disebabkan oleh keterangan aspek yang diletakkan di depan subjek, menyisipkan kata depan diantara P dan O, penggunaan kata tanya yang kurang sesuai, tidak meletakkan objek, tidak menyertakan prefiks ber- dan me-, penggunaan kata depan di dan ke yang kurang tepat, interverensi dari bahasa asing (Thailand) serta kurang tepat dalam penggunaan kata ganti -nya. Adapun ketidaklogisan kalimat disebabkan oleh hubungan makna antara subjek dengan predikat dan kelogisan antara predikat dengen pelengkap atau objek
Analisis Kalimat Tanya Dalam Wacana Novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur! Karya Muhidin M. Dahlan
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pembentukan kalimat tanya dan mendeskripsikan makna kalimat tanya dalam novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur! karya Muhidin M. Dahlan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode agih. Hasil penelitian ini sebagai berikut: pembentukan kalimat tanya dalam wacana novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur! karya Muhidin M. Dahlan melalui lima cara antara lain: 1. Menambahkan kata tanya
apa atau apakah, seperti kalimat Apa mereka tidak tahu bahwa menggunjing adalah perbuatan yang dilarang dan merusak hati serta kekhusukan ibadah? dan kalimat Apakah cuma begini usaha-usaha yang dilakukan di pos ini? 2.
Membalikkan urutan kata dan menambah partikel, seperti kalimat Salahkah cara beragamaku? 3. Memakai kata bukan, boleh, tidak dan variasinya, seperti kalimat “Saya hanya berdialog, sebagaimana saudara seiman akan berbagi hikmah
dengan saudaranya. Bukan begitu?”, kalimat “Mbak, boleh nggak aku kenal sama yang lainnya?” dan kalimat “Liat, bagus tidak bodiku?” 4. Mengubah intonasi kalimat, seperti kalimat “Kamu Islam?” dan 5. Memakai kata tanya siapa, seperti kalimat “Siapa takut. Sekarang atau nanti?”, kata tanya kapan, seperti kalimat “Kapan biasanya pengajian itu Mi?”, kata tanya mengapa dan variasinya, seperti kalimat Mengapa bisa begini?, kata tanya bagaimana, seperti
kalimat “Bagaimana Kiran, kamu sudah agak paham?”. Deskripsi makna kalimat tanya dalam wacana novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur! karya Muhidin M. Dahlan berdasarkan responsi ditemukan: 1. Responsi Total, seperti kalimat “Saya hanya berdialog, sebagaimana saudara seiman akan berbagi hikmah dengan saudaranya. Bukan begitu?” responsinya: “Iya, tapi jangan... jangan berdiskusi denganku. Sekarang ini jangan.”, 2. Responsi Parsial, seperti kalimat “Hei ke mana Rahmi? Pakaiannya kok tidak ada?“, responsinya: ”Nggak tahu. Pindah Kali.”dan 3. Tanpa Responsi, seperti kalimat Apakah Tuhan sudah kehilangan alat permainan
Analisis Kata Benda dalam Cerita Anak pada Surat Kabar Kompas Edisi Oktober dan November 2012
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan macam-macam kata benda dan mendeskripsikan proses afiksasi kata benda dalam cerita anak pada surat kabar
Kompas edisi Oktober dan November 2012. Penelitian ini menggunakan metode agih. Hasil penelitian ini yakni terdapat macam-macam kata benda berdasarkan
wujudnya antara lain kata benda kongkrit meliputi kata benda nama diri yakni Aldo, Attar, Bayu, Dita; kata benda tempat yakni Canberra; kata benda menunjukkan
barang yakni dompet, kantin, kelas, dan mobil. Kata benda abstrak yang tidak dapat ditangkap dengan panca indera yakni matematika, nama; kata benda keterangan
keadaan yakni pagi dan suasana. Macam kata benda berdasarkan bentuk/susunannya antara lain kata benda kata asal yakni angka, bandung, buku, dapur; dan kata benda
kata jadian meliputi kata benda yang mengalami proses berimbuhan yakni balasan, hukuman, dan lapangan; kata benda yang mengalami proses reduplikasi yakni anakanak,
murid-murid, kotak-kotak, surat-surat; serta kata benda yang mengalami proses pemajemukan yakni air kecil, ibu kota, air mata, dan papan tulis. Proses
afiksasi kata benda dalam cerita anak pada surat kabar Kompas edisi Oktober dan November 2012 yakni terdapat kata benda dengan prefiks pe- meliputi kata pemain,
pemalu, dan petani, serta afiksasi dengan prefiks se- terdapat pada kata sekeluarga dan setuju. Afiksasi kata benda dengan sufiks -an terdapat pada kata coretan,
tanaman, dan tulisan, serta afiksasi kata benda dengan sufiks -nya terdapat pada kata bukunya, kertasnya, dan kursinya. Afiksasi kata benda dengan konfiks ke-an terdapat
pada kata kehebohan dan kejujuran, afiksasi kata benda dengan konfiks pe-an terdapat pada kata pemandangan, afiksasi kata benda dengan konfiks per-an (bentuk
pel-an) terdapat pada kata pelajaran, afiksasi kata benda dengan konfiks pe(n)-an terdapat pada kata pengetahuan, afiksasi kata benda dengan konfiks per-an terdapat
pada kata permainan dan persawahan, dan afiksasi kata benda dengan konfiks senya terdapat pada kata sekelasnya
Analisis Kalimat Perintah Pada Novel Perahu Kertas Karya Dewi Lestari
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengklasifikasikan bentuk kalimat perintah pada novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari. Objek dari penelitian ini adalah kalimat perintah yang terdapat pada novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak dan catat, yaitu menyimak novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari kemudian mencatat data dalam penelitian ini. Hasil penelitian mengenai kalimat perintah yang terdapat pada novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari ditemukan 4 jenis kalimat perintah yaitu kalimat perintah yang sebenarnya, kalimat perintah ajakan, kalimat perintah persilahan dan kalimat perintah larangan. Setiap jenis kalimat perintah memiliki ciri yang berbeda. 1) KPS ditandai oleh: a) intonasi perintah, verbal intransitif, b) intonasi perintah, verbal intransitif, S kalimat tidak dihilangkan, c) intonasi perintah, verbal transitif, d) intonasi perintah, verbal transitif, S kalimat tidak dihilangkan, e) verbal transitif, f) penambahan partikel -lah untuk memperhalus perintah, g) penambahan kata tolong untuk memperhalus perintah meliputi: (1) kata tolong di awal kalimat, (2) S di awal kalimat, verbal intransitif, (3) S di awal, verbal transitif. 2) KPP ditandai oleh: a) verbal intransitif, S kalimat tidak dihilangkan, b) verbal intransitif, c) verbal transitif, S kalimat tidak dihilangkan, d) verbal transitif, e) silahkan di akhir kalimat, S kalimat tidak dihilangkan. 3) KPA ditandai oleh: a) intonasi perintah, b) ayo di awal kalimat, c) intonasi perintah, yuk di awal kalimat, d) yuk di awal kalimat, e) yuk di akhir kalimat meliputi: (1) intonasi perintah, verbal intransitif, (2) verbal intransitif, (3) verbal transitif, (4) verbal intransitif, S kalimat tidak dihilangkan, (5) verbal transitif, S kalimat tidak dihilangkan. 4) KPL ditandai oleh: a) intonasi perintah, verbal transitif, b) verbal intransitif, c) verbal transitif, S dihilangkan, d) verbal intransitif, S di awal kalimat, e) verbal transitif, S di awal kalimat, f) verbal transitif, S di akhir kalimat
Analisis Kalimat Tanya Guru Bahasa Indonesia Kelas X Saat Mengajar Di SMA Negeri 2 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013
Tujuan penelitian ini adalah 1) Mampu mendeskripsikan wujud kalimat tanya guru Bahasa Indonesia kelas X saat mengajar di SMA Negeri 2 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013. 2) Mampu mendeskripsikan jenis kalimat tanya guru Bahasa
Indonesia kelas X saat mengajar di SMA Negeri 2 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, artinya yang dianalisis dan hasil analisisnya berbentuk deskriptif tidak berupa angka atau koefisien tentang hubungan variabel. Subjek dari penelitian ini yaitu guru Bahasa Indonesia kelas X di SMA Negeri 2 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013 dan obyek penelitian adalah bentuk kalimat tanya yang digunakan guru saat proses kegiatan belajar mengajar. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan teknik simak dan catat. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih dan teknik ubah ujud. Hasil akhir yang penulis peroleh berdasarkan penelitian ini yaitu: 1) Wujud kalimat tanya guru Bahasa Indonesia kelas X saat mengajar di SMA Negeri 2 Boyolali tahun pelajaran 2012/2013. Berdasarkan analisis yang ditemukan terdapat empat wujud kalimat tanya yang digunakan oleh guru Bahasa Indonesia kelas X SMA Negeri 2 Boyolali, yaitu: (1) kalimat tanya yang meminta pengakuan atau jawaban ya atau tidak, (2) Kalimat tanya yang meminta keterangan mengenai salah satu unsur kalimat, (3)
Kalimat tanya yang meminta alasan, (4) Kalimat tanya yang meminta pendapat atau buah pikiran orang lain, dan (5) Kalimat tanya yang menyungguhkan. 2) Jenis kalimat tanya guru Bahasa Indonesia kelas X saat mengajar di SMA Negeri 2
Boyolali tahun pelajaran 2012/2013. Jenis-jenis kalimat tanya yang digunakan guru Bahasa Indonesia kelas X saat mengajar antara lain: (1) kalimat tanya klarifikasi dan
konfirmasi, (2) kalimat tanya retoris (3), kalimat tanya tersamar, dan (4) jenis kalimat tanya biasa
Struktur Wacana Dakwah Ustaz Muhammad Nur Maulana Di Youtube
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis topikalisasi bahasa dakwah Ustaz Muhammad Nur Maulana di Youtube melalui struktur makro, superstruktur dan struktur mikro. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan teknik simak dan catat. Untuk menguji teknik keabsahan data yaitu menggunakan triangulasi teori, sedangkan untuk menganalisis data menggunakan metode padan.
Hasil penelitian ini yaitu (1) Wacana dakwah Ustaz Maulana terdapat tema yang berbeda-beda. Setiap dakwah memiliki isi yang berbeda tetapi terdapat kemiripan yang merupakan khas dari wacana dakwah Ustaz Maulana. Wacana-wacana tersebut selalu ditekankan pada hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan Tuhan; (2) Superstruktur dalam penelitian ini berupa kerangka wacana Ustaz Muhammad Nur Maulana. Secara garis besar wacana dakwah Ustaz Maulana, bagian simpulan diletakkan pada akhir wacana. Porsi paling banyak ditempati bagian isi wacana. Bagian pembuka bukan menjadi hal mutlak. Tujuh wacana dakwah Ustaz Maulana hanya menggunakan pembuka pada 4 wacana. Simpulan diletakkan di akhir wacana. Wacana dakwah Ustaz Muhammad Nur maulana tidak menggunakan penutup sehingga simpulan menjadi penutup wacana; (3) Struktur mikro dalam penelitian ini meliputi empat elemen yaitu elemen semantik, sintaksis, stilistik, dan pragmatik. Dakwah Ustaz Muhammad Nur Maulana secara semantik tidak memihak pada siapapun atau bersifat netral sesuai dengan ajaran Islam. Sintaksis dalam dakwah ini terdapat koherensi yang baik, bentuk kalimat yang bervariasi dan kata ganti yang sesuai. Kata ganti yang digunakan sesuai dengan sudut pandang yang digunakan. Pemilihan kata tidak berlebihan dan variatif. Kata kasar untuk sesuatu yang buruk dan kata halus untuk sesuatu yang baik. Wacana dakwah Ustaz Maulana juga terdapat metafora sehingga dapat menambah kemenarikan dakwah
- …