19 research outputs found

    BERDAKWAH DI ERA NEOLIBERAL: TELAAH DEPOLITISASI HIJRAH DALAM UNGGAHAN MEDIA SOSIAL PEMUDA HIJRAH

    Get PDF
    Penelitian ini akan membahas tentang penggunaan istilah hijrah dalam dakwah Pemuda Hijrah melalui media sosial dan bagaimana penggunaan istilah dakwah tersebut mendepolitisasi generasi muda muslim Indonesia. Konsep depolitisasi dalam penelitian ini akan digunakan untuk memeriksa gejala yang terjadi baik lingkungan masyarakat maupun di level diskursus. Di level masyarakat, depolitisasi terjadi ketika urusan-urusan publik dilihat sebagai atau digeser menjadi urusan individu. Sedangkan di level diskursus, depolitisasi terjadi ketika bahasa retorika dan gagasan digunakan untuk menutup kemungkinan suatu isu dari potensi politisnya. Penelitian ini berupaya menelaah istilah pengunaan istilah hijrah yang dibingkai sebagai pertaubatan individual dalam dakwah Pemuda Hijrah sebagai bentuk depolitisasi. Hijrah yang baik secara historis dan metafor lekat dengan jihad dan kesadaran kolektif umat, namun dalam dakwahnya Pemuda Hijrah hanya menekankan hijrah sebagai metafora dari kesalehan individual saja. Penekanan dalam metafora oleh Pemuda Hijrah ini menyangkal dimensi politis hijrah, mendepolitisasi generasi muda muslim. Depolitisasi ini dilatarbelakangi dominasi neoliberal, di mana dakwah pun harus tunduk pada kaidah-kaidah pasar

    Ada Indonesia Coy: Kebanggan Nasionalistik dan Ironi dalam Ekspresi

    Get PDF
    Penelitian ini mengeksplorasi meme Ada Indonesia Coy, dan bagaimana meme ini menjadi cerminan kebanggaan nasionalistik, sekaligus ekspresi ironis dari warganet Indonesia. Meme ini biasanya digunakan untuk mengekspresikan kebanggaan berlebih atas Indonesian reference, penyebutan dan representasi Indonesia pada produk budaya pop atau perbincangan populer kancah global. Beberapa amatan mengaitkan kebanggaan berlebih ini sebagai gejala inferiority complex yang khas terjadi pada masyarakat pasca-kolonial. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan Analisis Diskursus Digital dan Analisis Diskursus Multimodal yang memungkinkan untuk meninjau makna meme sebagai kombinasi makna-makna parsial teks dan gambar. Berbasis pada penjelasan Limor Shifman terkait dimensi-dimensi meme, yaitu: bentuk, konten, dan sikap yang diimitasi dan dimodifikasi seiring meningkatnya partisipasi penggunaan suatu meme, penelitian melihat secara lebih seksama bagaimana meme Ada Indonesia Coy kemudian digunakan pula untuk mengekspresikan ironi. Dengan menelusuri empat contoh kasus (yaitu ketika meme Ada Indonesia Coy digunakan untuk merespons Tragedi Kanjuruhan, Indonesia yang menjadi sumber sampah plastik, Jakarta kota paling terpolusi, dan persentase laki-laki perokok Indonesia). Penelitian ini menjelaskan bagaimana modifikasi terhadap dimensi-dimensi dapat menciptakan difusi pesan yang interpretasi dan aspirasinya berbeda.Penelitian ini mengeksplorasi meme Ada Indonesia Coy dan bagaimana meme ini menjadi cerminan kebanggan nasionalistik sekaligus ekspresi ironis dari warganet Indonesia. Meme ini biasanya digunakan untuk mengekspresikan kebanggan berlebih atas Indonesian reference, penyebutan dan representasi Indonesia pada  produk budaya pop atau perbincangan populer kancah global. Beberapa amatan mengaitkan kebanggan berlebih ini sebagai gejala inferiority complex yang khas terjadi pada masyarakat pasca-kolonial. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan Analisis Diskursus Digital dan Analisis Diskursus Multimodal yang memungkinkan untuk meninjau makna meme sebagai kombinasi makna-makna parsial teks dan gambar. Berbasis pada penjelasan Limor Shifman terkait dimensi-dimensi meme yaitu bentuk, konten, dan sikap yang diimitasi dan dimodifikasi seiring meningkatnya partisipasi penggunaan suatu meme, penelitian melihat secara lebih seksama bagaimana meme Ada Indonesia Coy kemudian digunakan pula untuk mengekspresikan ironi. Dengan menelusuri empat contoh kasus (yaitu ketika meme Ada Indonesia Coy digunakan untuk merespon Tragedi Kanjuruhan, Indonesia yang menjadi sumber sampah plastik, Jakarta kota paling terpolusi, dan persentase laki-laki perokok Indonesia) penelitian ini menjelaskan bagaimana modifikasi terhadap dimensi-dimensi dapat menciptakan difusi pesan yang interpretasi dan aspirasinya berbeda. Selain itu, para partisipan yang membuat dan menyebarkan meme juga memanfaatkan fitur-fitur media sosial yang semakin mengakomadasi ekspresi meme sebagai sarana partisipasi. Dalam kasus ini, sarana partisipasi digunakan untuk menegaskan pesan ironi melalui jukstaposisi meme dan konteks yang ditanggapi.   Kata Kunci: Meme, Ada Indonesia Coy, Indonesian Reference, Ekspresi Iron

    4B1 PIP

    Get PDF

    4A9

    Get PDF

    6A2

    Get PDF

    6A5

    Get PDF

    4B1 KMS

    Get PDF

    6B1

    Get PDF

    Sekuritisasi Pandemi Covid-19 Di Indonesia

    Get PDF
    This study aims to examine the theory of securitization and relate it to the strategy undertaken by the Indonesian government to deal with the Covid-19 pandemic. This is interesting to study because the main demands on every country during this pandemic are; what to do, how to do it, is the strategy for handling Covid-19 by the state the answer for the wider community? This question is the duty of the state to be able to provide a sense of security for the community. The research methodology will be carried out under a qualitative umbrella with the thick description method. The results found in this study were that Indonesia initially considered Covid-19 only as a health problem before the WHO gave an appeal. It can be said that this appeal is a norm that was formed in which Indonesia must implement an appeal from WHO. This is a turning point for the Indonesian government in dealing with the spread of Covid-19. In addition to forming this justification, the Indonesian people are also an important object in tackling the spread of COVID-19 in Indonesia where the level of discipline of the Indonesian people determines the success of the Indonesian Government's direction in the issue of the spread of COVID-19 as a security issue.Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penelaahan teori mengenai sekuritisasi dan menghubungkannya dengan strategi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menghadapi pandemi Covid-19. Hal ini menarik untuk ditelaah karena adanya tuntutan utama terhadap setiap negara pada masa pandemi ini adalah; apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, apakah strategi penanganan Covid-19 oleh negara menjadi jawaban bagi masyarakat luas? Pertanyaan tersebut yang menjadi tugas negara untuk bisa memberikan rasa aman bagi masyarakat. Metodologi penelitian akan dilakukan dalam payung kualitatif dengan metode thick description. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah indonesia awalnya menganggap covid-19 hanya sebagai masalah kesehatan sebelum pihak WHO memberikan himbauan. Bisa dikatakan himbauan tersebut merupakan norma yang dibentuk dimana Indonesia harus melaksanakan himbauan dari WHO. Hal ini menjadi titik balik bagi pemerintah indonesia dalam menangani penyebaran covid-19. Selain pembentukan justifikasi tersebut, masyarakat Indonesia juga menjadi obyek penting dalam penanggulangan penyebaran COVID-19 di Indonesia dimana tingkat kedisiplinan masyarakat Indonesia menjadi penentu keberhasilan arah Pemerintah Indonesia dalam isu penyebaran COVID-19 sebagai isu keamanan
    corecore