5,413 research outputs found

    Law and Technology: The Case for a Smart Gun Detector

    Get PDF

    U.S. international transactions in 2002

    Get PDF
    After slightly narrowing during the cyclical slowdown of 2001, the U.S. current account deficit widened in 2002, as it had over the previous decade. Two-thirds of the increase in the deficit last year was attributable to an increase in the deficit for trade in goods and services. In addition, net investment income receded as receipts from abroad declined more than payments on foreign investments in the United States. The record $503 billion U.S. current account deficit registered in 2002 was financed by continued high levels of private capital inflows and stepped-up foreign official purchases of U.S. assets. If economic activity picks up in the United States and in its major trading partners later this year, as most forecasters expect, the U.S. external deficit likely will widen as U.S. imports of goods and services rise by a greater amount than U.S. exports of goods and services. The decline in the dollar from early 2002 to date is unlikely to restrain the widening of the deficit by much, as it has been relatively small and its effects will be spread over a number of years.International trade ; Exports ; Imports

    Predictability, surprise, attention, and conditioning

    Get PDF
    Role of attention in Pavlovian conditioning, and use of auditory and visual stimuli to condition rat

    Attention-like processes in classical conditioning

    Get PDF
    Conditioned emotional response studies using rats already trained to press bar for food suppl

    Nilai-nilai pendidikan akhlak dalam al-Qur’an (kajian tafsir tahlili surat al-Hujurat ayat 11 dan 12)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) nilai-nilai pendidikan akhlak apa yang terkandung dalam Surat al-Hujurat ayat 11 dan 12 (2) bagaimana pemahaman para mufassir mengenai kandungan Surat al-Hujurat ayat 11 dan 12 (3) implikasi nilai-nilai pendidikan akhlak Surat al-Hujurat ayat 11 dan 12 terhadap pendidikan Islam. Penelitian ini menggunakan Metode Riset perpustakaan (library research), dengan Tekhnik Analisis Deskriptif Kualitatif. Data penelitian yang terkumpul kemudian dianalisis dengan metode interpretatif yakni metode yang berperan untuk mencari kandungan nilal-nilai pendidikan akhlak yang ada didalamnya hubungannya dengan pendidikan Islam. Metode tahlili yakni metode tafsir yang berusaha menguraikan al-Qur'an secara detail. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan psikologis dan pendekatan fenomenologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai pendidikan akhlak yang ada dalam surat al-Hujurat ayat 11 dan 12 adalah Perintah untuk tidak mencela orang lain karena boleh jadi orang yang dihina itu lebih baik daripada yang menghina. Larangan untuk memanggil orang lain dengan panggilan yang menyakitkannya. Larangan untuk tidak menggunjing orang lain. Perintah untuk meninggalkan suudzann,mencari-cari kesalahan orang lain dan menggunjingnya. Para mufassir menjelaskannya bahwa Perintah untuk tidak mencela orang lain menurut al-Showi itu didasarkan boleh jadi orang yang dicela itu lebih baik disisi Allah. Sedangkan menurut Abi Abdillah bahwasannya antara mu’min satu dengan yang lainnya adalah ibarat jisim yang satu,maka ketika seseorang mencela yang lain berarti dia juga telah mencela dirinya sendiri. Larangan untuk tidak memanggil orang lain dengan panggilan yang menyakitkan, menurut al-Showi manakala yang bersangkutan tidak merasa keberatan maka tidak masalah. Perintah untuk tidak menggunjing sebagaimana yang telah disampaikan oleh Abi Abdillah itu berkaitan dengan Salman al-Farisi sehabis makan kemudian ia tidur. Ghibah sebagaimana yang disampaikan oleh Imam Ghozali adalah membicarakan apa yang ada pada orang lain yang manakala yang bersangkutan itu mendengarnya maka ia marah. Perintah untuk tidak suudzann ini manakala ditujukan kepada sesama mu’min,namun suudzan kepada orang kafir atau fasik itu dibolehkan manakala diperlukan. Berdasarkan dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan bagi khasanah ilmu pengetahuan dan bahan informasi serta masukan bagi civitas akademika dan semua pihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang

    The Private is Public: The Relevance of Private Actors in Defining the Fourth Amendment

    Get PDF
    Because the Fourth Amendment regulates only governmental conduct, the behavior of private actors is almost wholly absent from academic Fourth Amendment literature. This Article argues that this exclusive focus on official conduct is myopic. Because the U.S. Supreme Court often looks to the conduct of private actors to determine the scope of permissible government conduct, a Fourth Amendment approach that ignores the invasions engaged in by these private actors is likely to concede questions regarding important civil liberties before the government even acts. This Article traces the development of Fourth Amendment jurisprudence, explaining the origins of the Court\u27s current focus on private conduct. It then describes the current state of private intrusions upon privacy, arguing that emerging technologies have facilitated an exponential growth in the capacity of private actors to obtain and process private information. This expansion in private searching will likely lead courts to uphold similar invasions of privacy when government agents engage in the same kind of conduct. Finally, this Article proposes legal, legislative, and practical solutions to the current privacy crisis, and reluctantly concludes that only individual, practical steps are likely to produce effective privacy expansions in the near term
    • …
    corecore