42 research outputs found

    Penguatan Calon Guru Sebagai Peneliti Di Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga YOGYAKARTA

    Full text link
    This article is the result of individual study aims to present a clear description of the final project completion governance/skripsi at the Department of Islamic Education. Governance is meant strengthening step for prospective teachers as researchers reach the majors profile. Setting the location of PAI students who are completing the final task in the 2012/2013 academic year. After the participant observation, in-depth interviews and qualitative analysis, it is concluded as follows. First, the completion of the final project pursued through the five stages (a ) administrative requirements, (b) seminar proposals, (c) writing, (d) munaqasyah, and (e) evaluation. Second, the strengthening of prospective teachers as researchers pursued through strengthening measures (a) the implementation of governance through independent study, (b) guiding thesis supervisor through the establishment of appropriate science and expertise, (c) the selection of a theme/ title by giving students the opportunity to submit theme studies according to their interests, (d) institutional support/ reference in the form of optimizing the use of instruments, distribution of handbooks, guidance card control, provision of literature, (e) peer support group through a jigsaw

    Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Pada Pendidikan Tinggi

    Full text link
    This study aims at finding the development of Islamic education curriculum in higher education. Curriculum development conceived as an effort to develop a curriculum that refers to the Indonesian Qualifications Framework (KKNI), National Standards for Higher Education (SNPT), and Paradigm Integration-Interconnection Studies as the orientation of scientific development at UIN Sunan Kalijaga. This study was conducted by means of naturalistic qualitative approach. The location of this study was at the Department of Islamic Religious Educatioan of Faculty of Islamic Education and Teaching UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. The subjects consisted of cases which are selected by purposive sampling techniques. The study procedure of collecting data consisted of four steps: observation, in-depth interviews, and document study. The data were analyzed using inductive models, while the validity of the result met the criteria of credibility, transferability, dependability and conformability. The research findings are as follows: first, the emphasis on curriculum development (a) clarity profile of graduates with a description of its operation. (b) The learning outcomes as an indicator graduate profile that refers to KKNI and SNPT. (c) Field studies as a strategic issue which combined with the development of the course learning outcomes, (d) Half the weight of the unit credits obtained by multiplying the depth and breadth of study material; Second, the development of the curriculum to accommodate all the requirements of a professional teacher with four competencies; pedagogical, personality, social and professional competence, plus the competence of the leadership. Third, curriculum development in PAIDepartment also stressed on the aspect of PAI consisting of Al-Qur'an Hadith, Aqidah Akhlak, Fiqh, Sejarah Kebudayaan Islam to improve the professional competence of future teachers

    Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Pada Pendidikan Tinggi

    Full text link
    This study aims at finding the development of Islamic education curriculum in higher education. Curriculum development conceived as an effort to develop a curriculum that refers to the Indonesian Qualifications Framework (KKNI), National Standards for Higher Education (SNPT), and Paradigm Integration-Interconnection Studies as the orientation of scientific development at UIN Sunan Kalijaga. This study was conducted by means of naturalistic qualitative approach. The location of this study was at the Department of Islamic Religious Educatioan of Faculty of Islamic Education and Teaching UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. The subjects consisted of cases which are selected by purposive sampling techniques. The study procedure of collecting data consisted of four steps: observation, in-depth interviews, and document study. The data were analyzed using inductive models, while the validity of the result met the criteria of credibility, transferability, dependability and conformability. The research findings are as follows: first, the emphasis on curriculum development (a) clarity profile of graduates with a description of its operation. (b) The learning outcomes as an indicator graduate profile that refers to KKNI and SNPT. (c) Field studies as a strategic issue which combined with the development of the course learning outcomes, (d) Half the weight of the unit credits obtained by multiplying the depth and breadth of study material; Second, the development of the curriculum to accommodate all the requirements of a professional teacher with four competencies; pedagogical, personality, social and professional competence, plus the competence of the leadership. Third, curriculum development in PAIDepartment also stressed on the aspect of PAI consisting of Al-Qur'an Hadith, Aqidah Akhlak, Fiqh, Sejarah Kebudayaan Islam to improve the professional competence of future teachers

    Analisa Penggunaan Sinyal Radar Bentuk Pulsa Dan Gelombang Kontinyu Untuk Target Bergerak Dengan Model Clutter Terdistribusi Rayleigh

    Full text link
    Radar (Radio, Detection, and Ranging) mampu mendeteksi target untuk mendapatkan informasi berupa jarak, azimuth, dan kecepatan. Sinyal Radar ada dua jenis, yaitu pulsa (Pulsed Radar) dan gelombang kontinyu (Continuous Wave Radar). Pulsed Radar mempunyai prinsip kerja memancarkan sinyal pulsa dengan PRI (Pulse Repetition Interval) dan PRF (Pulse Repetition Frequency) tertentu dipancarkan dengan modulasi ke dalam sinyal sinusoidal dengan frekuensi yang lebih tinggi serta memanfaatkan delay dari setiap pulsanya untuk mendapatkan informasi dari target. Sedangkan Continuous Wave Radar mempunyai prinsip kerja memancarkan sinyal sinusoidal secara terus menerus dan memanfaatkan sinyal echo yang terdiri dari beberapa variasi frekuensi akibat adanya efek Doppler untuk mendeteksi target. Terdapat pengaruh jenis gelombang sinyal radar terhadap kemampuan deteksi radar. Model distribusi Rayleigh dipilih untuk dapat mewakili suatu kondisi lingkungan (clutter) yang bergerak dan mempunyai parameter kecepatan angin. Hasil simulasi dari kedua jenis sinyal menunjukkan bahwa pada model clutter terdistribusi Rayleigh, radar CW mempunyai kemampuan deteksi yang lebih baik pada kecepatan target yang lebih tinggi, karena mampu mendeteksi target dengan kecepatan 20-60 knots. Sedangkan radar pulsa mempunyai kemampuan deteksi yang lebih baik pada kecepatan target rendah yaitu pada kecepatan 15-55 knots. Untuk Probabilitas deteksi minimum 90%, Radar CW mempunyai ketahanan yang lebih baik terhadap noise daripada radar pulsa karena kemampuan radar pulsa terbatas pada nilai SNR 20 dB. Sedangkan radar CW mampu mendeteksi target dengan baik sampai SNR bernilai 15 dB. Sedangkan untuk deteksi terhadap kecepatan target, radar CW mempunyai hasil yang lebih akurat daripada radar pulsa

    Implementasi dan Evaluasi Kinerja Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) Menggunakan WARP

    Full text link
    Salah satu permasalahan dalam perkembangan teknologi telekomunikasi yaitu bagaimana mencapai data rate yang besar namun dengan bandwidth yang tidak lebih besar dari bandwidth koheren kanal untuk menghindari terjadinya Inter-Symbol Interference (ISI). Salah satu solusi yang ditawarkan yaitu transmisi multi-carrier. Contoh transmisi multicarrier yaitu Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) dimana subcarrier-subcarrier dapat saling tegak lurus satu sama lain sehingga bendwidth yang dibutuhkan menjadi lebih efisien jika dibandingkan dengan multicarrier konvensional seperti FDM. SDR merupakan sistem pemancar dan penerima yang menggunakan pemrosesan sinyal digital untuk coding, decoding, modulasi dan demodulasi data. Modul WARP tersebut digunakan sebagai model pemancar dan penerima pada pengukuran kualitas unjuk kerja sistem OFDM dengan barbagai kondisi. Hasil dari implementasi dan pengukuran menunjukkan bahwa nilai BER tidak selalu berpengaruh terhadap Perubahan jarak karena ketika jarak semakin jauh tidak menjamin nilai BER semakin besar. Sementara dalam hal obstacle, nilai BER sangat berpengaruh dimana nilainya akan lebih baik saat tidak adanya obstacle. Seperti saat daya pancar sebesar -26.125 dBm nilai BER saat Line Of Sight (LOS) sudah 0 sementara Non Line of Sight (NLOS) bernilai 9.3x10-6. Untuk lingkungan pengukuran, lingkungan indoor menghasilkan kualitas sistem yang paling baik dibandingkan dengan lingkungan lainnya

    Implementasi Dan Evaluasi Kinerja Direct Sequence Spread Spectrum Menggunakan Wireless Open-Access Research Platform (WARP)

    Full text link
    Dalam sistem komunikasi nirkabel, khususnya pada dunia komunikasi taktis atau militer, salah satu yang harus dihadapi adalah gangguan jamming.Salah satu sistem yang dapat mengatasi masalah tersebut adalah Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) dimana informasi akan dikalikan secara langsung dengan pseudo-noise sequence yang mempunyai laju chip jauh lebih besar.Sistem ini dapat diimplementasikan pada Wireless Open-Access Research Platform (WARP) yang merupakan salah satu dari jenis Software Define Radio (SDR).Modul WARP mampu diprogram secara langsung dengan software MATLAB.Kinerja sistem terbaik didapatkan ketika daya sinyal jamming lebih kecil atau sama dengan daya sinyal carrier sistem DSSS. Pada Single Tone Jamming (STJ) sistem akan mencapai nilai BER 10E-3 saat daya sinyal jamming 125 % dari daya sinyal sistem DSSS, sedangkan pada Multi Tone Jamming (MTJ) sistem akan mencapai BER 10E-3 saat daya sinyal jamming 100 % dari daya sistem DSSS

    Implementasi dan Evaluasi Kinerja Kode Konvolusi pada Modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) Menggunakan WARP

    Full text link
    Komunikasi digital membutuhkan suatu sistem komunikasi yang memberikan transfer data handal dan tahan terhadap noise yang terdapat pada kanal transmisi. Untuk memberikan transfer data yang handal dan tahan terhadap noise maka dibutuhkan suatu system pengkodean kanal yang mampu mendeteksi kesalahan dan mengoreksi kesalahan. Kode konvolusi merupakan suatu teknik pengkodean kanal yang dapat mendeteksi dan mengoreksi kesalahan. Dengan menggunakan kode konvolusi maka akan mempengaruhi nilai Bit Error Rate (BER), dan modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) merupakan suatu modulasi yang memiliki efisiensi bandwidth dua kali lebih besar, karena duat bit dikirimkan pada satu symbol sinyal termodulasi. Dengan implementasi pada Wireless Open-Access Research Platform (WARP) akan di analisis kinerja dari kode konvolusi pada modulasi QPSK. Dari hasil implementasi dan pengukuran menunjukkan bahwa pada saat daya pancar sama, modulasi QPSK dengan kode konvolusi memiliki BER lebih kecil dibandingkan modulasi QPSK tanpa kode konvolusi, yaitu untuk kode konvolusi dengan kode rate 1/2 pada jarak 6 meter nilai BER = 0.00065232 sedangkan untuk nilai BER tanpa kode konvolusi = 0.0048828, dan untuk pengkodean dengan code rate 7/8 memiliki nilai BER lebih baik dibandingkan pengkodean dengan code rate 1/2, 2/3, 3/4 dan 5/6 dengan nilai BER = 0.00037495

    Implementasi Modulasi Dan Demodulasi GMSK Pada DSK TMS320C6416T

    Full text link
    Gaussian minimum shift keying (GMSK) adalah teknik modulasi yang mengurangi spectrum sidelobe pada MSK dengan cara melewatkan sinyal NRZ ke filter LPF Gaussian sehingga menimbulkan kelebihan dan kekurangan tertentu. Modulator dan demodulator GMSK dapat diprogram dengan menggunakan DSP processor. DSK TMS320C6416T adalah salah satu board/hardware untuk memproses sinyal digital yang termasuk dalam platform TMS320C6000. Aplikasi DSP processor ini bekerja pada frekuensi 0-96 kHz yang merupakan standar dalam sistem telekomunikasi. Tugas Akhir ini melakukan implementasi modulasi dan demodulasi GMSK secara real ke dalam DSP Starter Kit TMS320C6416T. Pemodelan sistemnya di-generate dengan menggunakan software Simulink MATLAB. Simulasi dan implementasi sistem yaitu dengan input bernoulli binary generator, pulse generator, dan random integer. Pengujian dilakukan untuk mengetahui kinerja DSK TMS320C6416T secara real terhadap parameter GMSK yang diujikan seperti efisiensi bandwidth dan karakteristik ISI terhadap Perubahan nilai bandwidth/bit time (BT) serta kinerja BER, terhadap variasi nilai Eb/N0 dan BT yang dilakukan dengan mengirimkan 100.000 bit yang ditampilkan pada blok display Simulink MATLAB dan Visual Analyser. Kinerja terbaik terdapat pada implementasi yang menggunakan nilai BT sama dengan 1 dan nilai Eb/N0 sama dengan 15 dan kinerja terburuk terdapat pada implementasi dengan nilai BT dan nilai Eb/N0 yang semakin menurun mendekati 0

    Pengkodean Kanal Reed Solomon Berbasis FPGA Untuk Transmisi Citra Pada Satelit Nano

    Full text link
    Dalam sistem komunikasi dari satelit ke stasiun bumi terdapat beberapa blok penyusun agar sistem dapat berjalan dengan baik, dan salah satunya adalah blok pengkodean kanal di sisi satelit. Pada blok pengkodean kanal berisi metode penambahan simbol parity (codeword) ke dalam data saat proses pengiriman dengan tujuan meningkatkan kemampuan koreksi kesalahan data yang akan diterima. Jenis pengkodean kanal yang digunakan adalah Reed Solomon code (255,239) yang dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman VHDL melalui software Quartus II, dan diimplementasikan pada hardware FPGA menggunakan Altera DE1 board. Informasi yang ditransmisikan berupa data citra dengan format file JPEG. File citra yang terdapat di komputer dikirim secara serial dari console terminal emulator menuju FPGA yang berisi program encoder, sehingga di dalam FPGA inilah terjadi proses pengkodean data. Data citra yang dikirim adalah data berkapasitas 68,1 KB. Namun secara implementasi hasil pengkodean berupa penambahan codeword tidak dapat diamati langsung, melainkan hanya bisa diamati melalui simulasi. Namun akibat yang ditimbulkan dari penambahan codeword adalah Perubahan warna yang terjadi pada citra yang telah dikodekan Hasil simulasi dari pengkodean Reed Solomon (255,239), berupa 16 byte codeword (16 simbol) yang disisipkan dibelakang urutan symbol informasi sebanyak 239 byte
    corecore