17 research outputs found

    POLA PERDAGANGAN KOPRA MAKASSAR, 1883-1958

    Get PDF
    Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji bagaimana ekonomi kepulauan dibangun dan dikembangkan di wilayah Indonesia bagian timur dengan merekontruksi Makassar sebgai pusat perdagangan kopra tahun 1883-1958. Ketika itu Makassar dapat menyumbangkan pendapatan negara antara 40-60%. Pada masa tersebut pulau-pulau di Indonesia bagian timur terintegrasi dengan Makassar dengan pasar dunia. Perusahaan Eropa dan Cina masuk menanamkan modalnya berbagai wilayah di Indonesia bagian timur. Lembaga perbangkan dan pabrik-pabrik minyak tumbuh dengan pesat.\ud Kajian ini berupaya menelaah dokumen-dokumen arsip sebuah upaya untuk mendapatkan informasi yang mendalam tentang bagaimana pola pembangunan ekonomi yang berorientasi kerakyatan dalam sebuah negara kepulauan seperti ditunjukkan baerbagai literatur kolonial dalam kurun kajian ini. Makassar muncul sebagai bagian ekonomi dunia, karena mampu menyatukan perdagangan antar pulau di Wilayah Indonesia di bagian tinutr dengan pasar dunia, hanya karena mempunyai komodiotas kopra. Dengan penggambara melalui dokumen arsip, juga akan dilakukan penelitian lapangan khususnya untuk mengetahui kondisi pelabuhan yang ditutup pada tahun l950 an. Hal ini bertujuan untuk manata ulang kembali fungsi-fungsi pelabuhan sebagai ujung tombak integrasi perdagangan antar pulau. Pola pengembangan ekonomi kepulauan yang diteliti dalam penelitian menjadi dasar pada pengembangan pembangunan pembangunan. Tujuan ini dimaksudkan dapat menjadi model dalam membangun ekonomi kepulaun dimasa-masa datang. Hal itu bertujuan untuk mengurangi pandangan bahwa pola pembangunan ekonomi Indonesia hingga saat ini mengabaikan sistem jaringan perdagangan antar pulau

    Studi Pembinaan dan Pengawasan Program Bantuan Operasional Kesehatan (Bok) di Dinas Kesehatan Kabupaten Muna Tahun 2015

    Full text link
    Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) merupakan bantuan dari pemerintah Pusat melalui KementerianKesehatan untuk membantu pemerintah Daerah melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai StandarPelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan untuk mempercepat pencapaian Millenium DevelopmentGoals(MDGs) dengan meningkatkan kinerja puskesmas dan jaringannya serta Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) danPos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan.Tujuan penelitian iniuntuk memperoleh informasi mengenai Pembinaan dan Pengawasan Dana Bantuan Operasional Kesehatan(BOK) di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Muna Tahun 2015.Jenis penelitian yang digunakanadalah penelitian kualitatif dengan indepth interwiew dengan pendekatan fenomenologis.Penelitiandilaksanakan pada bulanApril –Mey 2016 di Dinas Kesehatan Kabupaten Muna.informan yang terbagi atasdua jenis, yaitu: informan kunci, Kepala Pengelola Program Bantuan Operasional Kesehatan sedangkanuntuk Informan biasa terdiri dari Bendahara BOK Dinas Kesehatan Kabupaten Muna dan salah satu KepalaPuskesmas yang ada di wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Muna. Hasil penelitian menunjukkan bahwaproses Pembinaan dan Pengawasan Proram Bantuan Operasioanal Kesehatan Kabupaten Muna belumterlalu efektif artinya pengawasan yang di lakukan oleh di Dinas kesehatan dalam proses pembinaan program Bantuan Operasional Kesehatan masih kurang. Sehingga dapat di simpulkan bahwa program BOKdi Dinas Kesehatan Kab.Muna tidak sesuai prosedut atau Juknis BOK

    Model Prediksi Kejadian Demam Berdarah Dengue (Dbd) Berdasarkan Unsur Iklim di Kota Kendari Tahun 2000-2015

    Full text link
    Kejadian Demam Berdarah Dengue dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah faktoriklim. Upaya-upaya pengendalian laju kejadian Demam Berdarah Dengue telah dilakukan secara intensifnamun tindakan tersebut belum dapat menekan jumlah penderita DBD secara nasional khususnya diKota Kendari. Model prediksi berdasarkan unsur iklim diharapkan dapat menjadi peringatan dini dalammengantisipasi kejadian DBD. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui model prediksi kejadian DBDberdasarkan korelasi antara unsur iklim (suhu udara rata-rata, kelembaban nisbi, indeks curah hujan,kecepatan angin) dengan kejadian DBD di Kota Kendari tahun 2000-2015. Jenis penelitian inimerupakan studi ekologi atau studi korelasi populasi. Hasil penelitian berdasarkan uji korelasi Pearsonmenunjukkan terdapat korelasi positif lemah dan tidak bermakna antara suhu udara rata-rata dengankejadian DBD di Kota Kendari Tahun 2000-2015 (r=0,230; p>0,05), korelasi positif sedang dan bermaknaantara kelembaban nisbi dengan kejadian DBD di Kota Kendari tahun 2000-2015 (r=0,439; p0,05). Model prediksi yangdiperoleh dari analisis regresi linear yaitu Ln(Kejadian DBD+0,5)= -42,831+0,756*suhu udara ratarata+0,303*kelembabannisbi (R2=24,1%) dengan semua asumsi regresi linear terpenuhi.Direkomendasikan kepada Dinas Kesehatan Kota Kendari agar bekerja sama dengan BMKG dan instansilainnya dalam perencanaan dan pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian penyakit DBD diKota Kendari

    Evaluasi Program Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) di Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 2016

    Full text link
    Perkembangan kasus DBD yang cenderung meningkat dan penyebarannya yang semakin luas merupakan salah satumasalah kesehatan yang menjadi perhatian di Indonesia. Setiap tahun, wilayah kerja puskesmas puuwatu menjadi wilayahdengan jumlah kasus tertinggi di Kota Kendari. Pemerintah telah membuat program penanggulangan dan pemberantasanpenyakit DBD, namun di duga belum efektif dan efisien dalam menurunkan kasus DBD. Penelitian ini bertujuan untukmengevaluasi program penanggulangan DBD di Puskesmas Puuwatu Kota Kendari tahun 2016. Penelitian ini menggunakanmodel evaluasi sistem analisis, yang nantinya setiap faktor-faktor yang ada pada masukan (input), proses (process), dankeluaran (output) akan di evaluasi sehingga diharapkan dapat mengetahui setiap kekerungan dan kelebihan dari programprogramtersebut.Penelitianinidilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan cara melakukan studi dokumen,wawancara dan observasi. Penilaian berdasarkan penelitian dengan menggunakan evaluasi sistem analisis ProgramPenanggulangan DBD ini dinilai cukup baik. Pada evaluasi masukan dinilai sudah cukup baik, namun ketersediaan tenaga yangmasih kurang. Evaluasi proses dinilai baik karena sesuai dengan rencana program, namun perlu ditingkatkan proses aktivitaskegiatan Penyelidikan Epidemiologi yang masih terdapat beberapa kendala terkait dengan data penderita yang tidak lengkapsehingga mengakibatkan petugas terlambat merespon laporan kasus. Evaluasi keluaran dinilai baik karena hampir dari tiapkegiatan sudah mencapai target yang telah ditentukan dan dibuktikan dengan angka penderita DBD menurun dari tahunsebelumnya

    Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Pesisir di Desa Bungin Permai Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2016

    Full text link
    Masalah kesehatan merupakan masalah sosial, ekonomi, politik dan hak asasi manusia yang palingpenting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan DenganPemanfaatan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Pesisir Di Desa Bungin Permai Kecamatan Tinanggeakabupaten Konawe Selatan Tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian Analitik dengan menggunakanpendekatan Cross Sectional Study, Dalam hal ini variabel-variabel yang termasuk faktor penyebab dan variabel variabelyangtermasuk efek di observasi sekaligus pada waktu yang sama. Waktu dan tempat dalam penelitianini Penelitian ini akan dilaksanakan bulan April 2016 di Desa Bungin Permai Kecamatan Tinanggea kabupatenKonawe Selatan. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berada di Desa Bungin PermaiKecamatan Tinanggea kabupaten Konawe Selatan sebanyak 1.360 jiwa dengan Jumlah Kepala Keluarga (KK)310. Sampel dalam penelitian ini adalah kepala keluarga yaitu sebanyak 76 KK dengan teknik pengumpulansampel dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling). Analisis data menggunakan analisisunivariat dan analisis bivariat dengan taraf kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil uji chi-square menunjukkanbahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan(p =0,231), ada hubungan yang signifikan antara akses dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan ( p = 0,028), adahubungan yang signifikan antara pendapatan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan ( p = 0,021), dan adahubungan yang signifikan antara tradisi dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan ( p = 0,000)

    Pengaruh Work-life Balance (Keseimbangan Kehidupan Kerja) terhadap Kepuasan Kerja Perawat pada Tenaga Kerja Perawat di Badan Layanan Umum Daerah (Blud) Rumah Sakit Konawe Selatan Tahun 2016

    Full text link
    Keseimbangan kehidupan kerja adalah kemampuan untuk menyeimbangkan antara tuntutan pekerjaan dengankebutuhan pribadi dan keluarga. Berdasarkan hasil wawancara awal dengan kepala unit kepegawaian di BLUDRumah Sakit Konawe Selatan, jumlah tenaga perawat sebanyak 84 orang yang terdiri dari 23 orang PNS dan 61 orangtenaga honorer. Diketahui bahwa ada Perubahan jumlah tenaga kerja yaitu seorang perawat yang berstatus PNSmengajukan surat permohonan untuk pindah (mutasi) dengan alasan bahwa keluarganya mengkhawatirkankeselamatan pegawai tersebut karena jarak dari tempat tinggal ke rumah sakit sangat jauh. Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui pengaruh work-life balance terhadap kepuasan kerja perawat baik dari segi keseimbanganwaktu, keseimbangan keterlibatan dan keseimbangan kepuasan di BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan tahun 2016.Adapun Jenis penelitian ini penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan survei. Populasi dalampenelitian ini adalah seluruh tenaga perawat pelaksana yang bertugas di BLUD Rumah Sakit Konawe Selatansebanyak 84 orang. Sampel dalam penelitian ini yaitu 84 responden dengan menggunakan teknik exhaustivesampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara keseimbangan waktuterhadap kepuasan kerja perawat (ρ value = 0,360) dan ada pengaruh yang signifikan antara keseimbanganketerlibatan (ρ value = 0,022) dan keseimbangan kepuasan (ρ value = 0,014) terhadap kepuasan kerja perawat

    Prediksi Kejadian Penyakit Tb Paru Bta Positif di Kota Kendari Tahun 2016-2020

    Full text link
    Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis Bacillus.Penyakit ini menyebar di udara ketika orang yang tertular dengan bakteri TB misalnya batuk atau bersin.Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan global utama karena menyebabkan gangguan kesehatan antarajutaan orang setiap tahun dan menjadi penyebab utama kedua kematian akibat penyakit menular di seluruhdunia setelah HIV/AIDS. Rendahnya kemampuan dalam mengantisipasi kejadian TB Paru BTA Positif di kotaKendari antara lain disebabkan karena waktu, tempat dan angka kejadian belum dapat diprediksi dengan baikdan belum tersedianya peta kerentanan wilayah berdasarkan waktu kejadian, sehingga kasus TB Paru BTAPositif khususnya yang terjadi di kota Kendari terus meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui mengetahui trend penyakit TB paru BTA Positif tahun 2010-2014 berdasarkan umur, jenis kelamin,puskesmas se-kota Kendari, dan kejadian kasus keseluruhan tahun 2010-2014 kemudian diprediksi pada tahun2016 hingga tahun 2020. Jenis penelitian adalah penelitian studi deskriptif dengan menggunakan analisisrangkaian waktu. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh data kasus TB Paru BTA Positif yangdidalamnya tercantum umur dan jenis kelamin penderita selama tahun 2010 – 2014 di kota Kendari. Hasilpenelitian ini menunjukan bahwa trend kasus TB Paru BTA Positif berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin,puskesmas se-kota Kendari dan kejadian kasus keseluruhan di Kota Kendari diramalkan akan terus meningkat.Adapun rekomendasi dalam penelitian ini adalah perlu dilakukan upaya-upaya pencegahan dengan melibatkanpara pengambil kebijakan dan para kader-kader terlatih khususnya dalam pencegahan penyakit tuberkulosissehingga dapat mengurangi tingginya angka kasus prediksi kejadian TB Paru BTA Positif di masa depan

    Efektivitas Metode Konseling terhadap Perilaku Merokok pada Siswa SMA di Kecamatan Laeya Tahun 2015

    Full text link
    Merokok merupakan suatu masalah di dalam masyarakat yang dapat menimbulkan banyak kerugian baikdari segi sosial ekonomi maupun kesehatan bahkan kematian. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukanstrategi pendidikan kesehatan yang tepat, salah satunya dengan pendidikan kesehatan melalui metodekonseling. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas metode konseling terhadap perilakumerokok siswa SMA di Kecamatan Laeya Tahun 2015. Metode yang di gunakan yaitu Pra-Eksperimen denganmenggunakan rancangan one group pre test and post test design. Sampel penelitian sebanyak 15 orang siswayang memiliki kebiasaan merokok. Sampel ditentukan dengan teknik purposive sampling. Denganmenggunakan uji statistik Mc.Nemar diperoleh hasil bahwa metode konseling efektif untuk meningkatkanpengetahun (ρ value 0,001), sikap (ρ value 0,002) dan Tindakan (ρ value 0,001) responden tentang bahaya rokok,namun tidak efektif untuk meningkatkan motivasi (ρ value 1,000) berhenti merokok responden dikarenakanmotivasi semua responden untuk berhenti merokok sudah dalam kategori baik sebelum dilakukan intervensikonseling bahaya rokok. Adapun rekomendasi dalam penelitian ini adalah sebaiknya SMA Negeri 17 KonaweSelatan memiliki guru konseling agar kegiatan konseling dapat rutin dilakukan untuk membantu mengatasiberbagai masalah yang dihadapi siswa baik dalam hal kebiasaan merokok siswa maupun masalah-masalah lainyang mungkin dihadapi oleh para sisw
    corecore