16 research outputs found
PENGARUH BAHASA GAUL TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA SMP NUSANTARA PALANGKARAYA TAHUN 2020
This study aims to describe: 1) the use of slang vocabulary, 2) the use of slang phrases, 3) the effect of the use of slang. This research was conducted in the first semester of the 2019/2020 academic year with 18 students of grade VII and VIII students of SMP Nusantara Palangkaraya. The data collection technique is done by using questionnaire method and direct observation. The results showed: 1) the use of slang vocabulary was mostly used by students to communicate with their friends, 2) the use of slang phrases was sometimes used by students, 3) There was a positive influence on the use of slangPenelitian ini bertujuan untuk menggambarkan: 1) penggunaan kosakata bahasa gaul , 2) penggunaan frase bahasa gaul, 3) pengaruh penggunaan bahasa gaul. Penelitian ini dilakukan pada semester I tahun ajaran 2019/2020 dengan subjek penelitian siswa kelas VII dan VIII SMP Nusantara Palangkaraya sebanyak 18 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode kuisioner dan observasi secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan: 1) penggunaan kosa kata bahasa gaul lebih banyak digunakan siswa untuk berkomunikasi dengan teman-teman sepergaulannya, 2) penggunaan frase bahasa gaul kadang-kadang digunakan siswa, 3) Adanya pengaruh yang positif terhadap penggunaan bahasa gau
RELASI SINTAGMATIK MITOS DAN RITUAL DAYAK MAANYAN PAJU SEPULUH SYNTAGMATIC RELATIONS OF MYTHS AND RITUAL OF THE DAYAK MAANYAN PAJU SEPULUH
Myth and ritual are understood as two things that cannot be separated from one another. The relationship between the two can be transformed in the form of positional relations which show a network of relations between figures and events, domains and characters in a model. Given the importance of myths and rituals in forming the structure of the mind of the Ma\u27anyan Dayak tribe, it is interesting to present an analysis with regard to syntagmatic and paradigmatic relations in the Ma\u27anyan Dayak traditional marriage ceremony. The purpose of this study was to gain knowledge about myths, the meaning of myths, and their relation to rituals performed by the Maanyan Paju Ten Dayak community. The data collection technique was carried out by hermeneutic reading. Data analysis was carried out by structural analysis, semiotic analysis and content analysis guided by the Levi-Struss structural approach strategy. The results of the analysis of syntagmatic and paradigmatic relations show that myth in naliwakas is a Ma\u27anyan human dialectic with social reality that contains the framework of a religious system which in the past or present has been or is being applied as religious truth. The rituals that are performed basically represent the arrangement of symbols that are objectified in myths. On the other hand, ceremonies in the Maanyan Dayak community are associated with magical acts and the cult of the ancestors as religious acts. Rituals that reveal historical and social relations by referring to mystical notions within the framework of constitutive rituals, in this way the traditional wedding ceremony becomes distinctive. Furthermore, the meaning associated with this relationship is nothing but purification and protection which is called factive ritual
Tindak Tutur Direktif Dalam Novel Ayah Karya Andrea Hirata
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan realisasi tindak tutur direktif dalam novel Ayah karya Andrea Hirata, (2) Mendeskripsikan fungsi tindak tutur direktif dalam novel Ayah karya Andrea Hirata. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode simak dengan teknik lanjutan catat. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan metode padan ekstralingual dengan teori SPEAKING Dell Hymes. Realisasi tindak tutur direktif yang terdapat dalam novel Ayah karya Andrea Hirata ditemukan ada 80 tuturan. Berdasarkan hasil klasifikasi yang telah dilakukan terdapat 5 klasifikasi yaitu 8 tuturan memesan, 48 tuturan memerintah, 11 tuturan memohon, 3 tuturan menuntut, dan 10 tuturan memberi nasihat. Tindak tutur direktif yang digunakan oleh tokoh-tokoh yang ada di dalam novel Ayah karya Andrea Hirata difungsikan oleh penutur agar mitra tutur melakukan tindakan sesuai dengan maksud tuturan yang disampaikan oleh penutur. Fungsi tindak tutur direktif yang ditemukan dalam novel Ayah karya Andrea Hirata ada tiga yaitu fungsi kompetitif sebanyak 56 data, fungsi konvival sebanyak 21 data, dan fungsi kolaboratif sebanyak 3 data. Tindak tutur yang terjadi dalam novel ini sudah sesuai dengan prinsip kesopanan di mana penutur tidak melampaui haknya terhadap mitra tutur. Kesopanan yang dimaksud disesuaikan dengan konteks yang terjadi dan status sosial antara penutur dan mitra tuturnya. Novel Ayah karya Andrea Hirata ini merupakan bentuk cermin dari sebuah realitas kehidupan sosial masyarakat Balitong. Melalui tindak tutur, karakter seseorang dapat dilihat
Analisis Nilai Edukatif dalam Novel Orang-orang Biasa Karya Andrea Hirata: Tinjauan Sosiologi Sastra
The general objective of this research is to describe the form of educational values contained in the novel Orang-Orang Asli by Andrea Hirata (2019). The specific objectives of this study are: (1) to describe religious values (2) to describe moral values (3) how the social values contained in the novel Orang-Orang Asli by Andrea Hirata (4) describe aesthetic values (5) describe cultural values. is a descriptive qualitative research. The data used in this research are words and quotes from the novel. The data source used is the novel entitled Ordinary People. Data techniques are carried out using literature study techniques, reading techniques, and note-taking techniques. , and inference. The results of this study indicate the data 1) there are two religious values contained in the novel Orang-Orang Asli by Andrea Hirata. Data 2) there are eight moral values contained in the novel Orang-Orang Asli by Andrea Hirata. Data 3) there are four social values contained in the novel Orang-Orang Asli by Andrea Hirata. Data 4) there are two aesthetic values contained in the novel Orang-Orang Asli by Andrea Hirata. Data 5) there are two cultural values contained in the novel Orang-Orang Asli by Andrea Hirata
Analisis Nilai Moral Tokoh Utama Dalam Novel Kekasih Impian Karya Wardah Maulina
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan (1) wujud nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri pada tokoh utama, (2) wujud nilai moral hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial pada tokoh utama, (3) wujud nilai moral hubungan manusia dengan lingkungan alam pada tokoh utama, (4) wujud nilai moral hubungan manusia dengan Tuhan pada tokoh utama.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini difokuskan pada permasalahan yang berkaitan dengan analisis nilai moral. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa teknik baca dan catat. Data dianalisis dengan teknik analisis isi yaitu dengan menguraikan dan menganalisis serta memberikan pemahaman atas teks-teks yang dideskripsikan dalam novel Kekasih Impian karya Wardah Maulina. Hasil penelitian dan pembahasan dalam novel Kekasih Impian karya Wardah Maulina mengandung nilai moral yaitu (1) hubungan manusia dengan diri sendiri yang meliputi rasa cemas, berani, keterombang-ambingan, rasa takut, rasa senang, rasa rindu, rasa bahagia, bekerja keras, kewajiban terhadap diri sendiri, rasa bersalah, rasa cemburu, dan pantang menyerah, (2) hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial meliputi menghormati, kagum, cinta kasih sejati, bangga, percaya, dan saling mengenal, (3) hubungan manusia dengan lingkungan alam yang meliputi menjaga dan melestarikan alam, (4) hubungan manusia dengan Tuhan meliputi bertakwa kepada Tuhan, berdoa atau memohon kepada Tuhan, mengakui kebesaran Tuhan, pasrah kepada Tuhan, berprasangka baik kepada Tuhan, perasaan berdosa kepada Tuhan, dan bersyukur kepada Tuhan
KONFLIK SOSIAL DALAM NOVEL NYALA SEMESTA KARYA FARAH QOONITA
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menemukan konflik sosial (1)bentuk konflik sosial dalam novel Nyala Semesta karya Farah Qoonita (2) Penyebabkonflik sosial dalam novel Nyala Semesta karya Farah Qoonita (3) penyelesaian konfliksosial dalam novel Nyala Semesta karya Farah Qoonita. Penelitian ini menggunakanpendekatan Sosiologi. Sumber data penelitian adalah novel Nyala Semesta karya FarahQoonita. Data diperoleh dengan Teknik studi Pustaka, Teknik baca, dan Teknik catat.Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Keabsahan data diperolehdengan Triangulasi.Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bentuk konflik sosial meliputi: (a)bentuk konflik sosial antar pribadi sebanyak 6 data (b) bentuk konflik sosial kepentigansebanyak 3 data (c) bentuk konflik sosial antar golongan 1 data (d) bentuk konflik sosialantar negara 5 data (2) Faktor-Faktor penyebab konflik sosial meliputi: (a) perbedaan antarindividu 6 data (b) perbedaan kepentingan 9 darta (3) Penyelesaian Konflik sosial meliputi:(a) paksaan 3 data (b) konsiliasi 1 data.Kata Kunci: Konflik dan Konflik Sosia
Revitalisasi Sastra Berbasis Kearifan Lokal Melalui Pelatihan Usaha Tas Jinjing Kata Untuk Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Tahun 2023
One of the goals of entrepreneurship education at the tertiary level is to mold students into someone who is good at finding business opportunities according to the field they are in. As well as making this opportunity a new job field. However, the problem faced by students of the Indonesian Language and Literature Education Study Program, FKIP, UPR is the lack of skills and creative ideas related to self-development towards independent entrepreneurship. Learning in the Entrepreneurship course is limited to theory and developing theory into a design or design of entrepreneurial activities in the form of a proposal. Therefore, real practice is needed which involves students directly in related entrepreneurship (management and production processes) of a business.
The purpose of this service activity is; 1) to increase the interest of students of the Indonesian Language and Literature Education Study Program in entrepreneurship, 2) to increase the understanding of students of the Indonesian Language and Literature Education Study Program regarding the management of the Tas Jinjing Kata business, and 3) to maintain literature based on Central Kalimantan local wisdom by students Indonesian Language and Literature Education Study Program in entrepreneurship.The method used in this community service activity is a process method which includes three stages, namely; 1) preparation, 2) implementation and 3) evaluation. The results of this community service activity are: 1) Implementation of entrepreneurship socialization activities for students of the Indonesian Language and Literature Education Study Program, 2) implementation of training and mentoring activities for the Word Tote Bag business through structured stages, 3) Tas Jinjing Kata products, and 4) media accounts social media as a means of product publication. Based on the results of the activity, it can be concluded that entrepreneurship training and mentoring activities are able to develop students\u27 creative ideas and provide basic knowledge about the management of a business produc
Sexuality Comparison in Novel Eleven Minutes With Tuhan Izinkanlah Aku Menjadi Pelacur! Memoar Luka Seorang Muslimah
The purpose of this research is to describe the theme of sexuality in the main character, Maria (novel "Eleven Minutes") and Kiran (novel "God allows me to become a prostitute! Memoar Luka a Muslimah"). The theory of comparative literature (comparative literature) will be the analysis knife of this research. Comparative literary theory generally emphasizes the comparison of two or more works from at least two different countries. This research will completely reveal two works from different countries. The findings of the study show: (1) the similarities in the sexuality of the characters Maria and Kiran include: (a) feeling pleasure and innocence when having intercourse; (b) having sex to fulfill biological needs; (c) Confide in each other with guests; (d) a prostitute by profession; and (e) the pay is high. (2) The differences in the themes of sexuality between Maria and Kiran include: (a) the main character Maria's sexual needs are carried out not because of a feeling of disappointment towards God but because they want to know what it is like to have a sexual adventure, while the sexual needs of the main character Kiran are used as the most basic needs because sex is made the main character as an escape from disappointment to God; (b) The main character Maria graduated from high school, while the main character Kiran is a student (c) The end of the story the main character Maria stops being a prostitute, while the main character Kiran remains a prostitute.
Keywords: comparison, comparative literature, sexuality, and themes
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tema seksualitas pada tokoh utama, Maria (novel ”Eleven Minutes”) dan Kiran (novel “Tuhan Izinkanlah Aku Menjadi Pelacur! Memoar Luka Seorang Muslimah”). Teori Sastra bandingan (comparative literature) akan menjadi pisau analisis penelitian ini. Teori sastra bandingan umumnya menekankan perbandingan dua karya atau lebih dari sedikitnya dua negara yang berbeda. Penelitian ini akan mengungkap tuntas dua buah karya dari negara yang berbeda. Temuan penelitian menunjukkan: (1) Persamaan tema seksualitas tokoh Maria dan Kiran meliputi: (a) sama-sama merasa nikmat dan tidak berdosa ketika melakukan hubungan intim; (b) melakukan seks untuk memenuhi kebutuhan biologis; (c) Saling curhat dengan tamunya; (d) berprofesi pelacur; dan (e) bayarannya mahal. (2) Perbedaaan tema seksualitas tokoh Maria dan Kiran meliputi: (a) kebutuhan seks oleh tokoh utama Maria dilakukan bukan karena pelarian rasa kecewa terhadap Tuhan tetapi karena ingin tahu bagaimana rasanya berpetualang seks, sedangkan kebutuhan seks tokoh utama Kiran dijadikan sebagai kebutuhan yang paling mendasar karena seks dijadikan tokoh utama sebagai pelarian rasa kecewa terhadap Tuhan; (b) Tokoh utama Maria lulusan SMA, sedangkan tokoh utama Kiran seorang mahasiswa (c) Akhir cerita tokoh utama Maria berhenti menjadi pelacur, sedangkan tokoh utama Kiran tetap menjadi pelacur.
Kata kunci: perbandingan, sastra bandingan, seksualitas, dan tem
INTERFERENSI BAHASA DAYAK NGAJU DALAM MENULIS TEKS NEGOSIASI PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 TIMPAH
Penelitian ini bertujuan untuk memeroleh gambaran tentang terjadinya interferensi bahasa Dayak Ngaju dalam menulis teks negosiasi peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Timpah. Tujuan khususnya adalah mendeskripsikan interferensi tataran morfologi bahasa Dayak Ngaju dalam menulis teks negosiasi peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Timpah melalui kompetensi dasar 4.10 menyampaikan pengajuan, penawaran, persetujuan dan penutup secara lisan dan tullis.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori morfologi dan teks negosiasi melalui penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui observasi partisipan dan dokumentasi. Sampel yang diperoleh dengan menggunakan random sampling dan didapati sampel penelitian adalah siswa kelas X dan berjumlah 161 orang siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, hasil dari penyebab terjadinya interferensi dapat peneliti lihat melalui timbulnya penutur terbiasa menggunakan dua bahasa pada saat di lingkungan sekolah, terkadang guru-guru yang mengajar juga menggunakan bahasa Dayak Ngaju sehingga dapat mempengaruhi penggunaan bahasa yang tidak formal, sehingga peserta didik dalam membuat teks negosiasi juga mengalami hambatan dan tidak bisa menggunakan bahasa yang formal pada saat membuat teks negosiasi. Sesuai dengan hasil yang diteliti dari teks dialog negosiasi, bentuk verba yang sering terjadi interferensi adalah verba berprefiks me, salah satu contoh bentuk fonem dasar me- terdapat kata meuntung yang memiliki makna gramatikal ‘untung’ yang artinya syukurilah semua dagangan saya sudah habis terjual. Verba bersufiks –kan dapat di gunakan dalam kalimat imperatif, pasif dan keterangan tambahan. Sesuai dengan hasil yang diteliti, terjadinya interferensi dari dialog diatas adalah kata yang akhiran -kan. Contohnya dalam kata bisa menjadi bisa-kan yang memiliki makna gramatikal ‘bisa’ artinya tidak bisa jualan keliling karena semua jualan saya jadi basah akibat dari hujan yang deras. Bentuk verba konfiks/ klofiks yang sering terjadi interferensi dari dialog tersebut adalah kata dasar ber-an, per-kan, per-i dan ke-an. Contohnya, bentuk verba ber-an kata dasar bisa menjadi berbisakan, kata dasar akan menjadi berakan. bentuk verba ber-an di mulai dari kata dasar bagi menjadi kebagian