2 research outputs found

    Pola Penyebaran Tumbuhan Kantong semar (Nepenthes) di Kawasan Hutan Sultan Daulat Kota Subulussalam Provinsi Aceh

    Get PDF
    Kantong Semar (Nepenthes) tergolong tumbuhan karnivora yang dapat di temukan di beberapa hutan di Indonesia dengan beragam bentuk.Keunikan tumbuhan ini berasal dari kantong yang di modifiaksi oleh daun sebagai mekanisme pertahanan diri untuk mendapatkan makanan. Kawasan hutan Sultan Daulat Kota Subulusaalam Provinsi Aceh tepatnya di  perbukitan yang di tumbuhi paku resam yang menjadi salah satu habitat dari tumbuhan Kantong Semar (Nepenthes). Penelitian ini penting di lakukan karena belum adanya data mengenai tumbuhan Kantong Semar (Nepenthes) di daerah tersebut.Penelitian ini di lakukan pada bulan Januari 2021 yang bertujuan untuk mengidentifikasi tumbuahn Kantong Semar (Nepenthes) serta pola penyebarannya. Penelitian ini mengguanakan metode survey eksploratif  yaitu dengan cara jelajah langsung dan penentuan jalur pengamatan mengguanakan jalut transek senanyak 5 transek, tiap transek di buat 5 plot, luas plot pengamatan 20 x 20 m yang ditempatkan secara purposif sampling.  Hasil penelitian di temukan 4 spesies tumbuhan Kantong Semar (Nepenthes), yaitu: Nepenthes ampullaria 51 individu, Nepenthes gracilis 143 individu, Nepenthes mirabilis 171 individu, dan Nepenthes reinwardtiana 98 indidu. Pola penyebaran tumbuhan Kantong Semar (Nepenthes) di kawasan hutan Sultan Daulat yang di uji dengan Standart  Indeks Morisita Ip > 0 menunjukkan pola penyebaran tergolong mengelompok (Clumped)

    Anti-Microfilarial Activity of Rhizome Extract of Curcuma aerugenosa Roxb. (Zingiberaceae)

    No full text
    This study aims to evaluate the anti micro filarial activity of the extract of C. aerugenosa rhizome (Zingiberaceae). Rhizomes of Curcuma aerugenosa were collected from the community garden in Langsa, Aceh, Indonesia. A total of 50 g C. aerugenosa flour were weighed and dissolved in 10 ml of distilled water, stirred with a spatula until mixed, then filtered. A total of 2 ml of Curcuma rhizome extract given to Rabbit with different concentration i.e. 5%, 10%, 15%, 20%, 25% and observed every 24 hours. The highest percentage of microfilaria decrease after 24 hours was found in P6 (27.54%) followed by P4 (22.22%), P5 (20,24%), P3 (18,67%), P2 (17,28) %) and P1 (12.82%). The percentage of microfilarial reduction by an extract of C. aerugenosa rhizome was 49.28% after 72 hours of treatment. Statistical analysis showed that there was a significant effect of all treatment on the decrease of microfilariae amount (P <0,05). Extract of C. aerugenosa rhizome has an anti-microfilarial effect with the best concentration found at 25% concentration
    corecore