90 research outputs found

    Pemanfaatan Tepung Tulang Ikan Patin dengan Penambahan Kacang Tunggak sebagai Sumber Kalsium pada Pembuatan Snack Bar

    Get PDF
    Fish bone, as a food waste, and cowpea can be a high potential ingredient to develop a healthy snack food. This study aimed to compare and sensory properties of a snack food made from ratio of fish bone and cowpea. This experimental study manipulate fish bone (FB) and cowpea (CW) waste into four formula F0 (control), F1 (90g:20g), F2 (80g:30g). ) and F3 (70g:40g). Proximate and calcium analysis was carried out in an accredited laboratory, while the sensory analysis was evaluated by semi-trained and consumer panelists. One Way-Anova test with Post Hoc test was performedto answer research question. There is significant difference among all formulas (p<0.05) in the parameters of color, aroma, texture and taste. The snack bar F3 was the most preferred by the panelists. This formulation contains 12.06% protein and 5572 mg calcium and can be claimed as a calcium source snack. The greater the concentration of patin bone meal, the higher the calcium content of the snack bar. The hedonic test showed that increase in the concentration of patinbone meal had an effect on the texture, aroma and taste of the resulting snack bar

    Kombinasi Vigna Subterranea, dan Vigna Unguiculata terhadap Sifat Fisik, Sensori dan Nilai Gizi Cokelat sebagai Makanan Jajanan Anak Sekolah

    Get PDF
    Usia sekolah merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan anak menuju masa remaja sehingga kebutuhan pemenuhan zat gizi harus tercukupi. Tujuan penelitian untuk mengembangkan cokelat bar yang mencukupi kebutuhan energi dan protein berbahan dasar kacang bogor dan kacang tunggak, serta&nbsp; mengetahui sifat fisik, sensori dan nilai gizi. Desain eksperimen yang dilakukan ialah Rangkaian Acak Lengkap (RAL) F0 (91%:9%), F1 (64%:27%:9%), F2 (55%:36%:9%), F3 (46%:45%:9%). Keempat formulasi dilakukan uji proksimat, omega-3 dan omega-6, dan Total Plate Count di Laboratorium. Tingkat penerimaan dinilai oleh 60 panelis yang terdiri dari 30 panelis semi terlatih yang memberikan penilaian menggunakan skala VAS, dan 10 panelis konsumen anak SD dengan skala likert. Seluruh penilaian parameter pada F3 berada di nilai 6 ke arah disukai, kecuali tekstur (5). Formulasi terbaik menghasilkan energi 455,46 kcal, protein 11,83%, lemak 22.54%, KH 51,32%. Produk Chococang formulasi F3 dapat memenuhi syarat kontribusi PJAS 15-20% perhari

    Analisis Nilai Gizi dan Daya Terima Es Krim Sari Kedelai dan Tepung Ampas Kelapa dengan Pewarna Alami Bunga Telang Sebagai Makanan Selingan Untuk Anak Usia Sekolah

    Get PDF
    Es krim merupakan salah satu makanan yang sangat popular didunia. Hidangan ini digemari oleh segala umur terutama anak-anak. Es krim yang dibuat dari sari kedelai dan tepung ampas kelapa akan memiliki warna yang kurang menarik sehingga perlu ditambahkan pewarna alami. Salah satu pigmen alami yang berpotensi untuk digunakan sebagai pewarna alami adalah antosianin yang berasal dari bunga telang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai gizi, aktivitas antioksidan dan daya terima, pada es krim. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dan terdapat 4 formula yang akan diujikan dengan perbandingan tepung ampas kelapa dan bunga telang 20g : 10g, 15g : 15g, 10g : 20g. Uji daya terima dinilai oleh 30 panelis tidak terlatih, dengan menggunakan skala gambar. Data hasil uji kandungan nilai gizi dan organoleptik duji dengan statistik ANOVA dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan modifikasi tepung ampas kelapa dan bunga telang signifikan mempengaruhi rasa dan warna es krim (p <0,05) tetapi tidak berpengaruh pada aroma dan tekstur (p <0,05). Berdasarkan hasil uji organoleptik formulasi yang paling disukai adalah F2 dengan nilai karbohidrat sebesar 12,64 g, protein 4,73 g, lemak 3,78 g, serat kasar 0,15 g, kadar air 78,17 g, kadar abu 0,68 g, aktivitas antioksidan 282108,3350 mg/L, angka lempeng total 5.8 x104 koloni/g. Kesimpulan dari penelitian ini pada uji uji organoleptik tidak menunjukkan perbedaan nyata pada setiap pengujian. Sedangkan pada uji nilai gizi, serat kasar, antioksidan menunjukkan adanya perbedaan nyata pada setiap pengujian

    Nilai Gizi dan Sifat Organoleptik Yoghurt dari Rasio Tepung Tulang Ikan Nila (Oreochromis sp) dan Kacang Hitam (Phaseolus vulgaris ‘Black turtle)

    Get PDF
    Yogurt made from milk which is fermented by lactic acid bacteria. However, other plant protein source such as black bean (BB) is potential to be used and can be mixed with tilapia fish (TF) to formulate protein source yoghurt. This study aimed to examine the effect of ratio BB and TF toward the yoghurt’s nutritional content and sensory properties. This experimentalstudy comprised from five formulations of ratio of BB and TF flour, T0 (BB 0%: TF 0%) T1 (BB 0%: TF 25%), T2 (BB 5%: TF 20%), T3 (BB 10%: TF 15 %), and T4 (BB 15%: TF 10%).Sensory properties was tested by 34 semi-trained panelists and measured by Visual Analog Scale (VAS). Data was analyzed by One way Anova test. Result showed that T1 was the most preferred. There was a significant effect from ratio of BB and TF on sensory parameter (taste, aroma, color, texture and overall product) (p <0.05). T1 had a viscosity of 53.49 cP, contained protein 8.06%, fat 0.85%, carbohydrates 10.85%, moisture 79.26%, ash 0.07%. The conclusion is ratio of BB and TF had an effect on the nutritional content and sensory properties. Keywords: Yogurt, tilapia bone flour, black bean

    Pembuatan Snackbar sebagai Makanan Tambahan Olahraga sebagai Sumber Tinggi Kalori

    Get PDF
    Latar Belakang: Salah satu permasalahan yang timbul dari kekurangan stamina dan daya tahan tubuh atlet menjadi permasalahan utama pada atlet olahraga karena dapat mempengaruhi hasil prestasi olahraga atlet. Prestasi atlet oleh asupan sehari-hari atlet selain itu pada waktu 2-3 jam sebelum pertandingan dapat diberikan camilan agar mudah dikonsumsi dan mudah dibawa kemana-mana. Tujuan: Menganalisis daya terima (aroma, warna, tekstur, rasa dan keseluruhan) dan menganalisis kandungan zat gizi snackbar tepung kacang hijau dengan penambahan tepung jagung. Metode:Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan Desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan membandingkan 3 formulasi dari berbagai jenis formulasi tepung kacamg hijau dan tepung jagung yang ditambahkan ke produk snackbar yaitu F0 (0gr: 100gr), F1 (50gr: 50gr), dan F2 (100gr: 0gr). pengujian Zat Gizi yang dilakukan uji kadar proksimat. Penilaian Organoleptik menggunakan Formulir Likert dengan skala 1-5 terhadap 30 panelis konsumen Uji statistik yang digunakan adalah One Way Anova dengan uji lanjut Duncan. Hasil:Berdasarkan Penilaian Hasil Zat Gizi dan panelis konsumen yang terpilih terpilih adalah F1 dengan kadar air 13,56 gr, kadar abu 1,85 gr, protein 25,56 gr, lemak 9,35 gr, karbohidrat 49,67 gr dan energi 466, 14 kkal. Kesimpulan: Adanya pengaruh penambahan tepung jagung terhadap nilai gizi snackbar. Ada perbedaan yang signifikan terhadap warna, rasa dan aroma. Kata kunci : Snackbar , tepung kacang hijau, tepung jagung, marathonLatar Belakang: Salah satu permasalahan yang timbul yaitu kurangnya stamina dan daya tahan tubuh atlet menjadi permasalahan utama pada atlet olahraga karena dapat mempengaruhi hasil prestasi olahraga atlet. prestasi atlet dipengaruhi oleh asupan sehari-hari atlet selain itu pada waktu 2-3 jam sebelum pertandingan dapat diberikan snack agar mudah dikonsumsi secara ringkas dan mudah untuk dibawa kemana-mana. Tujuan: Menganalisis daya terima (aroma, warna, tekstur, rasa dan keseluruhan) dan menganalisis kandungan zat gizi snackbar tepung kacang hijau dengan penambahan tepung jagung. Metode : Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan Desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan membandingkan 3 formulasi dari berbagai jenis formulasi tepung kacamg hijau dan tepung jagung yang ditambahkan ke produk snackbar yaitu F0(0gr:100gr), F1(50gr:50gr), dan F2(100gr:0gr). pengujian Zat Gizi yang dilakukan uji kadar proksimat. Penilaian Organoleptik menggunakan Form Likert dengan skala 1-5 terhadap 30 panelis konsumen Uji statistik yang digunakan adalah One Way Anova dengan uji lanjut Duncan. Hasil : Berdasarkan  Penilaian Hasil Zat Gizi dan panelis konsumen didapat formulasi terpilih adalah F1 dengan kadar air 13,56 gr, kadar abu 1,85 gr, protein 25,56 gr, lemak 9,35 gr, karbohidrat 49,67 gr dan energi 466,14 kkal. Kesimpulan: Adanya pengaruh penambahan tepung jagung terhadap nilai gizi snackbar. Ada perbedaan yang signifikan terhadap warna, rasa dan aroma

    Pembuatan Roti Kering dengan Penambahan Ikan Lele (Clarias Batracus) dan Bayam (Amarantus Tricolor, I.) Sebagai Snack Alternatif MP-ASI Sumber Protein dan Zat Besi

    Get PDF
    Latar belakang: Kecukupan gizi sangat penting untuk kesehatan baduta, kesehatan baduta ini berhubungan erat dengan fase pertumbuhan mereka. Masa baduta disebut sebagai "Periode Emas" dimana pondasi tumbuh kembang, pola berpikir, kemampuan berbicara, perkembangan mental dan intelektual berkembang secara intensif. Pada periode ini, baduta membutuhkan camilan alternatif yang dibuat dari makanan lokal yang bergizi seperti lele dan bayam. Secara umum, pembuatan roti menggunakan tepung gandum yang hanya mengandung nutrisi makro dan beberapa nutrisi lainnya. Melalui penambahan lele dan bayam diharapkan dapat meningkatkan nilai gizi roti, terutama protein dan zat besi.Tujuan: Mengetahui pengaruh penambahan lele dan bayam dari kue kering ke tingkat protein, zat besi dan penerimaan kue kering.Metode: Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Ada 4 formula roti kering yang berbeda dengan tambahan lele dan bayam. Analisis yang dilakukan ialah uji daya terima (mutu hedonic dan uji hedonik), analisis proksimat dan analisis kandungan zat besi.Hasil: Uji daya terima panelis dan karakteristik organoleptik yang paling disukai adalah formula F1. Sedangkan kandungan protein dan zat besi F1 ialah 12,78 g dan 12,93 mg. Penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan lele dan bayam ke dalam adonan roti, menunjukkan kandungan tinggi nilai protein dan zat besi.Kesimpulan : Formula F1 dapat dijadikan kudapan alternatif MP-ASI baduta karena mengandung sumber protein dan zat besi.Kata kunci: Roti Kering, Lele, Bayam, Protein, Zat Bes

    Penyuluhan Mengenai Budidaya Tanaman Holtikultura Dengan Teknik Hidroponik Menggunakan Media Styrofoam Di Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, Lombok Barat

    Get PDF
    Hidroponik merupakan cara budidaya tanaman dengan menggunakan air yang telah dilarutkan nutrisi sebagai media tumbuh untuk menggantikan tanah. Hidroponik memiliki keuntungan bagi lingkungan sosial karena dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan dan pelatihan di bidang pertanian modern mulai dari kanak-kanak sampai dengan orang tua. Tanaman yang sering di tanam dengan sistem hidroponik adalah tanaman holtikultura seperti sawi, pakcoy, dan selada hijau. Media yang digunakan yaitu styrofoam. Dengan memanfaatkan styrofoam tidak hanya mencegah pencemaran lingkungan, juga dapat menghasilkan keuntungan karena bahan styrofoam mudah didapatkan dan murah. Tujuan dari kegiatan budidaya ini adalah untuk memperindah lingkungan dengan kesan pertanian yang bersih dan sehat, dan usaha agribisnis di pedesaan tanpa mencemari lingkungan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah praktek lapangan dan sosialisasi. Praktek lapangan di lakukan dengan melibatkan diri secara langsung. Kegiatan sosialsisasi dilakukan dengan melibatkan karang taruna, ibu-ibu PKK, dan perangkat desa Lembuak. Kegiatan praktek lapangan dilaksanakan selama 42 hari. Tahapan yang dilakukan yaitu membuat aram sekam, penyemaian benih, membuat AB mix, membuat media styrofoam, membuat hidroponik, dan pindah tanam. Kegiatan sosialisasi pelatihan becocok tanam secara hidroponik membuat para peserta memiliki minat untuk mencob

    Konstruksi Berita Kekerasan Densus 88 Kepada Terduga Teroris Di Poso: analisis framing pada Harian Republika

    No full text

    Konstruksi berita kekerasan Densus 88 kepada terduga teroris di poso (analisis framing pada harian Republika)

    No full text
    Kasus kekerasan yang dilakukan oleh Densus 88 kerap terjadi khususnya kepada orang yang diduga sebagai teroris, seperti kasus yang terjadi di Poso pada awal Maret yang lalu. Kasus ini mulai jadi pehatian masyarakat ketika beredarnya video berdurasi belasa menit yang diungah ke situs Youtube. Pada video tersebut menampilkan dengan jelas adegan kekerasan dan penganiyayan yang dilakukan oleh Densus 88 kepada orang yang diduga sebagai teroris. Kasus ini tak luput dari perhatian media massa di Indonesia pada waktu itu baik media massa elektronik maupun cetak. Harian Republika sebagai media cetak nasional juga memberitakan kasus ini kepada khalayak, dengan pendangan yang berbeda. Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui bagaimana frame yang bentuk oleh Harian Republika serta, bagaimana konsruksi berita yang dihadirkan kepada khalayak dalam pemberitaan kasus kekeran Densus 88 kepada terduga teroris di Poso. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi analisis teks, wawancara, dan dokumentasi. Setiap media memiliki perspektif tertentu dalam membingkai peristiwa (framing). Fakta-fakta yang terjadi dalam sebuah peristiwa dikonstruk untuk menonjolkan atau memberi penekanan terhadap aspek tertentu sesuai kepentingan dan ideologi yang dimiliki oleh media. Dalam penerapannya, media massa menggunakan agenda tertentu mengenai apa yang harus dipikirkan oleh khalayaknya dengan memilih dan mengemas informasi yang dikehendaki. Untuk mengetahui bagaimana Harian Repulika mengonstruk berita seputar kasus kekerasan Densus 88, di sini penulis menggunakan model analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki yang memakai empat elemen struktural dalam teks berita sebagai perangkat framing, yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Harian Republika dalam membikai berita mengenai kasus kekerasan Densus 88 ini, lebih menonjolkan aspek penekanan terhadap Polri untuk segera mengevaluasi dan membubarkan Densus 88. Penekanan ini dilakukan oleh Harian Republika untuk membentuk wacana di masyarakat bahwa apa yang dilakukan oleh Densus 88 selama ini telah melanggar hukum dan HAM. Dalam pemberitaannya Harian Republika mengkonstruk berita mengenai kasus kekerasan Densus 88 tak luput dari ideologi yang di pegangnya yaitu sebagai Koran nasional untuk komunitas Muslim Indonesia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Harian Republika menempatkan banyak pernyataan dan kutipan serta membuat beberapa tema di dalam teks berita. Dan Harian Republika memiliki kecenderungan pada beritanya yakni bersikap kritis terhadap kinerja Densus 88 yang selama ini kerap melakukan pelanggaran-pelanggaran ketika bertugas, dan menuntut untuk segera melakukan evaluasi dan pembubaran Densu
    • …
    corecore