3 research outputs found

    IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM TUTURAN BERKELAKAR ANAK-ANAK MUDA DESA HUNUTH/DURIAN PATAH, TELUK AMBON, AMBON, MALUKU

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah mengemukakan dan mengetahui bentuk implikatur percakapan dalam tuturan berkelakar anak-anak muda Desa Hunuth/Durian Patah. Data penelitian berupa tuturan implikatur yang mengandung kelakar yang dihasilkan oleh anak-anak muda Desa Hunuth/Durian Patah dengan menggunakan teknik observasi, teknik simak, dan teknik perekaman, dancatatan. Sumber penelitian dari percakapan anak-anak muda Desa Hunuth/Durian Patah. Data dianalisis menggunakan tiga, aktivitas, yaitu 1. Reduksi data, 2. Penyajian data, 3. Kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tuturan anak-anak muda Desa Hunuth/Durian Patah terdapat, implikatur dalam tindak tutur, implikatur percakapan dengan melanggar maksim kerja sama yang di dalamnya juga terdapat kelakar yang dihasilkan dengan memanfaatkan kegunaan majas ironi, metafora, hiperbola, simbolik dan gabungan dua kata yang menjadi makna baru

    REDUPLIKASI DALAM BAHASA MELAYU AMBON (KAJIAN MORFOLOGI)

    Get PDF
    Reduplikasi sebagai proses morfologis memiliki keunikan dari segi performa karena tidak semua kata yang berulang dapat digolongkan kata ulang. Artinya, ada kata-kata yang kelihatannya seperti pengulangan bunyi yang merupakan reduplikasi semu. Selain itu, ada reduplikasi yang terjadi pada bentuk dasar yang merupakan reduplikasi morfologis baik secara utuh/penuh, sebagian/parsial, ataupun dengan perubahan bunyi/variasi fonem. Reduplikasi inilah yang ditemukan dalam BMA. Jadi, data penelitian ini berupa tuturan atau kalimat yang mengandung reduplikasi dalam bahasa Melayu Ambon dengan menggunakan teknik observasi, teknik simak, dan teknik intuisi, dan dianalisis secara deskritif. Bentuk-bentuk reduplikasi morfologis yang dihasilkan prosesnya dapat berupa pengulangan utuh (verba, nomina, adjektiva, adverbia, dan numeralia), pengulangan berimbuhan (ba-, ta-, ma-, dan baku-), pengulangan sebagian berimbuhan (ba-, ta-, dan baku-), serta pengulangan berubah bunyi dan reduplikasi fonologis, berlangsung terhadap dasar yang bukan akar, status bentuk yang diulang tidak jelas dan reduplikasinya tidak menghasilkan makna gramatikal, melainkan makna leksikal

    Comprehensive assessment of carbon productivity, allocation and storage in three Amazonian forests

    No full text
    The allocation and cycling of carbon (C) within forests is an important component of the biospheric C cycle, but is particularly understudied within tropical forests. We synthesise reported and unpublished results from three lowland rainforest sites in Amazonia (in the regions of Manaus, Tapajos and Caxiuana), all major sites of the Large-Scale Biosphere-Atmosphere Programme (LBA). We attempt a comprehensive synthesis of the C stocks, nutrient status and, particularly, the allocation and internal C dynamics of all three sites. The calculated net primary productivities (NPP) are 10.1 +/- 1.4 Mg C ha(-1) yr(-1) (Manaus), 14.4 +/- 1.3 Mg C ha(-1) yr(-1) (Tapajos) and 10.0 +/- 1.2 Mg C ha(-1) yr(-1) (Caxiuana). All errors bars report standard errors. Soil and leaf nutrient analyses indicate that Tapajos has significantly more plant-available phosphorus and calcium. Autotrophic respiration at all three sites (14.9-21.4 Mg C ha yr(-1)) is more challenging to measure, with the largest component and greatest source of uncertainty being leaf dark respiration. Comparison of measured soil respiration with that predicted from C cycling measurements provides an independent constraint. It shows general good agreement at all three sites, with perhaps some evidence for measured soil respiration being less than expected. Twenty to thirty percent of fixed C is allocated belowground. Comparison of gross primary productivity (GPP), derived from ecosystem flux measurements with that derived from component studies (NPP plus autotrophic respiration) provides an additional crosscheck. The two approaches are in good agreement, giving increased confidence in both approaches to estimating GPP. The ecosystem carbon-use efficiency (CUEs), the ratio of NPP to GPP, is similar at Manaus (0.34 +/- 0.10) and Caxiuana (0.32 +/- 0.07), but may be higher at Tapajos (0.49 +/- 0.16), although the difference is not significant. Old growth or infertile tropical forests may have low CUE compared with recently disturbed and/or fertile forests
    corecore