97 research outputs found

    Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Prakarya Kertas Origami untuk Anak Usia 5-6 Tahun di RA Al-Ikhlas Kisaran

    Get PDF
    Penelitian yang digunakan ialah penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan cara guru meningkatkan kreativitas anak dengan menggunakan prakarya kertas origami, proses pembelajaran anak melalui kegiatan kreativitas menggunakan prakarya kertas origami, dan untuk menjelaskan hasil belajar anak dengan menerapkan kegiatan kreativitas anak menggunakan prakarya kertas origami. Melalui aktivitas kertas origami ini mampu meningkatkan perkembangan otak anak, kemampuan sensorik anak, kemampuan berfikir anak, dan yang paling utama mampu mengembangkan kreativitas prakarya anak. Karena masa-masa usia dini merupakan masa golden age, yang merupakan pondasi dari tahapan usia yang selanjutnya. Kreativitas sangat penting untuk dikembangkan karena kreativitas dapat meningkatkan prestasi akdemik. Sehingga, semakin tinggi kreativitas yang dimiliki seseorang maka semakin tinggi pula prestasi akademik yang diraih dan juga malatih kreativitas anak melalui kegiatan kertas origami dapat mengembangkan 6 aspek perkembangan anak yakni aspek nilai agama dan moral, kognitif, bahasa, seni. Guru juga berperan aktif dalam keberhasilan anak dalam melakukan kegiatan kertas origami dalam meningkatkan kreativitas anak

    Keefektifan Media Pembelajaran Video Metal Gegana pada Model Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V SD IT Al Ummar Kabupaten Magelang

    Get PDF
    Berdasarkan observasi yang dilakukan di SD IT Al-Ummar Kabupaten Magelang peserta didik kelas V ditemukan sebuah masalah pada pelajaran tema 5 yaitu ekosistem.Hal ini dilihat dari nilai harian pada pelajaran tema 5 peserta didik kelas V, dari keseluruhan jumlah peserta didik kelas V yaitu 23 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan SD IT Al-Ummar Kabupaten Magelang pada pelajaran tema 5 adalah 65. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas VB, atas nama Bapak Agus Wakhid Santosa, S.Pd rendahnya nilai peserta didik tersebut disebabkan karena peserta didik masih   merasa kesulitan dalam pemahaman materi pada tema . Selain itu pada proses pembelajaran guru belum memanfaatkan media didalam pembelajaran. Karena tanpa adanya media pembelajaran yang bervariasi, konsentrasi peserta didik pada pembelajaran menjadi kurang. Akibatnya peserta didik sulit memahami materi yang telah disampaikan oleh guru. Konsentrasi peserta didik pada pembelajaran rata-rata hanya sepuluh hingga lima belas menit saja. Oleh karena itu tujuan pembelajaran yang dilakukan belum optimal. Berawal dari masalah tersebut peneliti melakukan peelitian dengan tujuan mengetahui keefektifan Media Pembelajaran Video Metal Gegana pada model Problem Based Learning  terhadap hasil belajar siswa kelas v SD IT Al ummar Kabupaten Magelang. Dengan sampel yang digunakan penelitian ini adalah peserta didik kelas V SD IT Al-Ummar, Kabupaten Magelang yang berjumlah 23 peserta didik, terdiri dari 10 putra dan 13 putri. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Group Pretest Posttest Design.  Sebelumnya peserta didik kelas V akan diberi pretest terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi awal sebelum diberi perlakuan. Setelah hasi pretest didapat, selanjutnya peserta didik diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning berbantu Media Video Pembelajaran Metal Gegana, lalu baru diambil nilai posstest. Setelah memberi perlakua diperleh data nilai sebelum dilakuka treatment siswa yang tuntas sebesar 3 siswa dan yang tidak tuntas 20 siswa, namun setelah diberi perlakuan pada nilai posstes terlihat teradi peningkatan siswa tuntas mencapai 18 siswa dan sisanya hanya 3 anak. Ditunjukan juga dalam uji ketutasan klasikal, hasil pretest mencapai ketuntasan belajar klasikal 13%. Hasil posttest mencapai ketuntasan belajar sebesar 78%. Suatu kelas dikatakan tuntas apabila terdapat ù‰„70% peserta didik yang telah tuntas belajar. Dengan demikian, hasil posttest dapat dikatakan tuntas secara klasikal dengan 78% peserta didik tuntas belajar. Hasil pretestdikatakan tidak tuntas secara klasikal dengan 13% peserta didik tuntas belajar. Maka dapat disimpulkan pembelajaran menggunakan Media Video Pembelajaran Metal Gegana pada model pembelajaran Problem Based Learning efektif meningkatkan hasil belajar siswa Kelas 5 SD IT Al Ummar Kabupaten Magelang.Kata Kunci : Media Animasi, Problem Based Learning, pemecahan masalah, hasil belaja

    Keefektifan Media Pembelajaran Video Metal Gegana pada Model Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V SD IT Al Ummar Kabupaten Magelang

    Get PDF
    Berdasarkan observasi yang dilakukan di SD IT Al-Ummar Kabupaten Magelang peserta didik kelas V ditemukan sebuah masalah pada pelajaran tema 5 yaitu ekosistem.Hal ini dilihat dari nilai harian pada pelajaran tema 5 peserta didik kelas V, dari keseluruhan jumlah peserta didik kelas V yaitu 23 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan SD IT Al-Ummar Kabupaten Magelang pada pelajaran tema 5 adalah 65. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas VB, atas nama Bapak Agus Wakhid Santosa, S.Pd rendahnya nilai peserta didik tersebut disebabkan karena peserta didik masih   merasa kesulitan dalam pemahaman materi pada tema . Selain itu pada proses pembelajaran guru belum memanfaatkan media didalam pembelajaran. Karena tanpa adanya media pembelajaran yang bervariasi, konsentrasi peserta didik pada pembelajaran menjadi kurang. Akibatnya peserta didik sulit memahami materi yang telah disampaikan oleh guru. Konsentrasi peserta didik pada pembelajaran rata-rata hanya sepuluh hingga lima belas menit saja. Oleh karena itu tujuan pembelajaran yang dilakukan belum optimal. Berawal dari masalah tersebut peneliti melakukan peelitian dengan tujuan mengetahui keefektifan Media Pembelajaran Video Metal Gegana pada model Problem Based Learning  terhadap hasil belajar siswa kelas v SD IT Al ummar Kabupaten Magelang. Dengan sampel yang digunakan penelitian ini adalah peserta didik kelas V SD IT Al-Ummar, Kabupaten Magelang yang berjumlah 23 peserta didik, terdiri dari 10 putra dan 13 putri. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Group Pretest Posttest Design.  Sebelumnya peserta didik kelas V akan diberi pretest terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi awal sebelum diberi perlakuan. Setelah hasi pretest didapat, selanjutnya peserta didik diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning berbantu Media Video Pembelajaran Metal Gegana, lalu baru diambil nilai posstest. Setelah memberi perlakua diperleh data nilai sebelum dilakuka treatment siswa yang tuntas sebesar 3 siswa dan yang tidak tuntas 20 siswa, namun setelah diberi perlakuan pada nilai posstes terlihat teradi peningkatan siswa tuntas mencapai 18 siswa dan sisanya hanya 3 anak. Ditunjukan juga dalam uji ketutasan klasikal, hasil pretest mencapai ketuntasan belajar klasikal 13%. Hasil posttest mencapai ketuntasan belajar sebesar 78%. Suatu kelas dikatakan tuntas apabila terdapat ≄70% peserta didik yang telah tuntas belajar. Dengan demikian, hasil posttest dapat dikatakan tuntas secara klasikal dengan 78% peserta didik tuntas belajar. Hasil pretestdikatakan tidak tuntas secara klasikal dengan 13% peserta didik tuntas belajar. Maka dapat disimpulkan pembelajaran menggunakan Media Video Pembelajaran Metal Gegana pada model pembelajaran Problem Based Learning efektif meningkatkan hasil belajar siswa Kelas 5 SD IT Al Ummar Kabupaten Magelang.Kata Kunci : Media Animasi, Problem Based Learning, pemecahan masalah, hasil belaja

    Editors’ Introduction: An Overview of the Educational Administration and Leadership Curriculum: Traditions of Islamic Educational Administration and Leadership in Higher Education

    Get PDF
    This chapter provides an overview of several topics relevant to constructing an approach to teaching educational administration and leadership in Muslim countries. First, it places the topic in the context of the changing nature and critiques of the field that argue for a greater internationalisation to both resist some of the negative aspects of globalisation and to represent countries’ traditions in the professional curriculum. Then, it identifies literature that presents the underlying principles and values of Islamic education that guide curriculum and pedagogy and shape its administration and leadership including the Qur’an and Sunnah and the classical educational literature which focuses on aims, values and goals of education as well as character development upon which a ‘good’ society is built. This is followed by a section on the Islamic administration and leadership traditions that are relevant to education, including the values of educational organisations and how they should be administered, identifying literature on the distinctive Islamic traditions of leadership and administrator education and training as it applies to education from the establishment of Islam and early classical scholars and senior administrators in the medieval period who laid a strong foundation for a highly sophisticated preparation and practice of administration in philosophical writings and the Mirrors of Princes writings, and subsequent authors who have built upon it up to the contemporary period. The final section provides an overview of the chapters in this collection

    Khusro Manzil

    No full text
    exterior, 200

    Iram Manzil

    No full text
    Nawab Fakhr al-Mulk, (1860-1934), was a nobleman, belonging to the extended family of the Salar Jangs. He was an assistant minister for judiciary, police and postal departments, and member of the Cabinet Council from 1893-1917. The Nawab built this large palace on a hilltop in Somajiguda. Set in spacious grounds of 400 acres and enclosed by miles and miles of compound walls, this was one of the largest palaces built at the turn of the century. Inside the walls were formal gardens, bridle paths, picnic grounds, two full-sized polo grounds, tennis courts and a pond for boating. A staggering 600 rooms constituted the palace comprising of mardana, zenana, two large drawing rooms, a banqueting hall, billiard rooms and card rooms. Since the 1950s, first the State Archives and then the Public Works Department occupied the Iram Manzil.exterior, central entrance from east, showing stairs, 198

    Iram Manzil

    No full text
    Nawab Fakhr al-Mulk, (1860-1934), was a nobleman, belonging to the extended family of the Salar Jangs. He was an assistant minister for judiciary, police and postal departments, and member of the Cabinet Council from 1893-1917. The Nawab built this large palace on a hilltop in Somajiguda. Set in spacious grounds of 400 acres and enclosed by miles and miles of compound walls, this was one of the largest palaces built at the turn of the century. Inside the walls were formal gardens, bridle paths, picnic grounds, two full-sized polo grounds, tennis courts and a pond for boating. A staggering 600 rooms constituted the palace comprising of mardana, zenana, two large drawing rooms, a banqueting hall, billiard rooms and card rooms. Since the 1950s, first the State Archives and then the Public Works Department occupied the Iram Manzil.exterior, view of staircase from the east, 200

    Iram Manzil

    No full text
    Nawab Fakhr al-Mulk, (1860-1934), was a nobleman, belonging to the extended family of the Salar Jangs. He was an assistant minister for judiciary, police and postal departments, and member of the Cabinet Council from 1893-1917. The Nawab built this large palace on a hilltop in Somajiguda. Set in spacious grounds of 400 acres and enclosed by miles and miles of compound walls, this was one of the largest palaces built at the turn of the century. Inside the walls were formal gardens, bridle paths, picnic grounds, two full-sized polo grounds, tennis courts and a pond for boating. A staggering 600 rooms constituted the palace comprising of mardana, zenana, two large drawing rooms, a banqueting hall, billiard rooms and card rooms. Since the 1950s, first the State Archives and then the Public Works Department occupied the Iram Manzil.exterior, exterior view from east, 200

    Iram Manzil

    No full text
    Nawab Fakhr al-Mulk, (1860-1934), was a nobleman, belonging to the extended family of the Salar Jangs. He was an assistant minister for judiciary, police and postal departments, and member of the Cabinet Council from 1893-1917. The Nawab built this large palace on a hilltop in Somajiguda. Set in spacious grounds of 400 acres and enclosed by miles and miles of compound walls, this was one of the largest palaces built at the turn of the century. Inside the walls were formal gardens, bridle paths, picnic grounds, two full-sized polo grounds, tennis courts and a pond for boating. A staggering 600 rooms constituted the palace comprising of mardana, zenana, two large drawing rooms, a banqueting hall, billiard rooms and card rooms. Since the 1950s, first the State Archives and then the Public Works Department occupied the Iram Manzil.exterior, from east, 198

    Iram Manzil

    No full text
    Nawab Fakhr al-Mulk, (1860-1934), was a nobleman, belonging to the extended family of the Salar Jangs. He was an assistant minister for judiciary, police and postal departments, and member of the Cabinet Council from 1893-1917. The Nawab built this large palace on a hilltop in Somajiguda. Set in spacious grounds of 400 acres and enclosed by miles and miles of compound walls, this was one of the largest palaces built at the turn of the century. Inside the walls were formal gardens, bridle paths, picnic grounds, two full-sized polo grounds, tennis courts and a pond for boating. A staggering 600 rooms constituted the palace comprising of mardana, zenana, two large drawing rooms, a banqueting hall, billiard rooms and card rooms. Since the 1950s, first the State Archives and then the Public Works Department occupied the Iram Manzil.exterior, front elevation from east, 198
    • 

    corecore