4 research outputs found

    Implementasi Algoritma Genetika untuk Otomatisasi Sistem Penjadwalan pada Lembaga Bimbingan Belajar

    Full text link
    Lembaga Rumah Belajar AHE Ngumpul yang berada di Desa Ngumpul, Jogoroto, Jombang, Jawa Timur memiliki beberapa permasalahan, diantaranya adalah: 1) Sistem penjadwalan bersifat konvensional, di mana jadwal belajar masih dibuat secara manual oleh pemilik AHE Ngumpul sendiri dan juga seorang guru; 2) Pencatatan jadwal juga masih dicatat di buku cetak dengan ditulis tangan, yang tidak bisa digunakan secara bersama-sama pada waktu bersamaan dan harus digandakan; 3) Sumber daya manusia (SDM) pada AHE Ngumpul terbatas; dan 4) Proses penjadwalan konvensional dikerjakan oleh dua orang dengan waktu 1.622 detik. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka pada penelitian ini diusulkan penerapan Algoritma Genetika atau Genetic Algorithm (GA) pada sistem penjadwalan berbasis web dengan tujuan mengatasi permasalahan yang dialami oleh AHE Ngumpul. Data didapatkan dari dokumen terkait dengan sistem penjadwalan pembelajaran yang dimiliki oleh AHE Ngumpul.  Atribut yang digunakan untuk penelitian ini adalah guru, siswa, hari, serta waktu. Pada GA penelitian ini menggunakan one cut point crossover dan reciprocal exchange mutation. Hasil uji coba menunjukkan hasil yang cukup baik dibandingkan dengan penjadwalan konvensional dengan tingkat keberhasilan 86,5203%, meskipun masih ada jadwal yang bentrok. Rata-rata waktu pembuatan jadwal menggunakan: 1) GA adalah 203 detik, dengan nilai fitness 0,0232; dan 2) GA dan tenaga seorang manusia (hanya memperbaiki jadwal yang bentrok dari GA) adalah 715 detik. Selisih antara penjadwalan konvensional dengan penerapan GA digabung dengan manusia menghemat waktu 907 detik

    STUDI LITERATUR: CONGENITAL ADRENAL HYPERPLASIA

    No full text
    Abstrak: Studi Literatur: Congenital Adrenal Hyperplasia. Congenital Adrenal Hyperplasia (CAH) dapat menyebabkan kelainan endokrin yang langka dan mengancam jiwa. CAH merupakan kelainan autosomal resesif yang menyebabkan gangguan pembentukan kortisol akibat hambatan dari salah satu tahap enzimatik yang dibutuhkan untuk biosintesis kortisol dan aldosteron. Kondisi tersebut umumnya ditemukan pada 1 dari 10.000 dan 1 dari 20.000 bayi. Frekuensi pembawa/ karier defisiensi 21- hydroxylasetipe klasik diperkirakan 1 diantara 60 orang. Manifestasi klinis CAH dapat diklasifikasikan menjadi CAH klasik dan CAH non-klasik. lambat CAH klasik terjadi akibat defisiensi enzim yang parah, sehingga menyebabkan rendahnya kadar aldosteron dan kortisol, namun kadar androgen tinggi, sedangkan CAH Non-klasik terjadi karena kelainan pada tahap sintesis steroid dari protein steroidogenic acute regulatory protein (StAR). Diagnosis CAH dapat ditegakkan berdasarkan peningkatan kadar 17-OHP. Tata laksana yang dapat diberikan pada pasien CAH adalah glukokortikoid, mineralokortikoid, dan terapi pembedahan.
    corecore