2 research outputs found

    FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN MODA TRANSPORTASI UNTUK PERJALANAN KERJA DI KAWASAN DUKUH ATAS, KOTA JAKARTA

    Get PDF
    Transportasi umum yang telah disediakan Pemerintah Kota Jakarta diduga masih belum mampu menampung berbagai aktivitas masyarakat Kota Jakarta terutama untuk tujuan perjalanan kerja. Penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi penggunaan moda transportasi untuk perjalanan kerja khususnya pada Kawasan Dukuh Atas. Kawasan Dukuh atasi ini yang merupakan jantung Kota Jakarta. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI Jakarta tahun 2010 – 2030 dan Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2014 tentang RDTR dan Peraturan Zonasi, Kawasan Dukuh Atas dijadikan sebagai pusat kegiatan primer dengan fungsi stasiun terpadu dan titik perpindahan antara moda transportasi dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) yang memiliki moda transportasi umum yang paling lengkap dibandingkan dengan kawasan yang lain di Kota Jakarta. Kawasan Dukuh Atas ini juga berada tepat di sisi utara Sudirman Central Business District (SCBD) yang mana kawasan tersebut didominasi oleh aktivitas pekerja dan menjadi salah satu titik lokasi kemacetan yang terjadi di Kota Jakarta

    Penerapan Konsep Green City (Kota Hijau) Untuk Penanggulangan Masalah Banjir di Kota Bandung

    No full text
    Banjir merupakan permasalahan yang biasa terjadi pada suatu wilayah. Bencana banjir dapat disebabkan oleh faktor lingkungan dan manusia seperti curah hujang yang tinggi, luapan aliran sungai, sistem drainase yang buruk, kurangnya daerah resapan air, timbulan sampah yang tinggi, dan lain-lain. Kota Bandung memilki permasalahan banjir yang belum terselesaikan hingga saat ini, jika permasalahan banjir tidak dapat diatasi hingga pada masa mendatang hal tersebut akan menimbulkan kerugian yang besar. Dalam penanggulangan bencana banjir di Kota Bandung dapat dengan mengimplementasikan konsep Green City, konsep tersebut adalah konsep pembangunan kota berkelanjutan dan ramah lingkungan yang dicapai dengan strategi pembangunan seimbang antara pertumbuhan ekonomi, kehidupan sosial dan perlindungan lingkungan sehingga kota menjadi tempat yang layak huni tidak hanya bagi generasi sekarang, hingga generasi berikutnya di masa mendatang. Output dari konsep Green City bertujuan untuk menghasilkan sebuah pembangunan kota yang berkelanjutan dengan mengurangi dampak negatif dari pembangunan infrastruktur terhadap lingkungan dengan kombinasi strategi tata ruang, strategi infrastruktur dan strategi pembangunan sosial. Secara prinsip konsep Green City merupakan salah satu konsep pembangunan yang ideal untuk menanggulangi permasalahan banjir di Kota Bandung, hal tersebut dikarenakan pada konsep ini menitikberatkan aspek lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan. Terdapat delapan elemen dalam konsep Greeen City, dari kedelapan elemen tersebut terdapat beberapa konsep yang ideal untuk diimplementasikan untuk menanggulangi permasalahan banjir di Kota Bandung
    corecore