12 research outputs found

    METODE INDUCED POLARIZATION DAN RESISTIVITAS DALAM EKSPLORASI EMAS DI BLOK “CPY” GUNUNG PONGKOR KABUPATEN BOGOR

    Get PDF
    Penelitian geofisika dengan metode Time Domain Induced Polarization di blok “CPY” Gunung Pongkor Kabupaten Bogor Jawa Barat telah dilakukan. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui persebaran zona mineralisasi emas pada daerah penelitian. Setelah akuisisi data maka dilakukan pengolahan data yang meliputi perhitungan resistivitas dan chargeabilitas hingga diperoleh penampang 2D nilai resistivitas sebenarnya dan chargeabilitas sebenarnya pada daerah penelitian. Tahap pemodelan 2D menggunakan software Res2Dinv dan Surfer 10. Keberadaan zona mineralisasi emas ditandai dengan adanya nilai resistivitas tinggi dan chargeabilitas tinggi. Sedangkan pada daerah dengan nilai resistivitas rendah dan chargeabilitas tinggi merupakan zona alterasi argilik. Berdasarkan distribusi nilai resistivitas dan chargeabilitas pada penampang 2D menunjukkan bahwa tidak setiap lintasan terdapat zona mineralisasi emas. Pada lintasan IP-1 tidak terdapat zona mineralisasi emas tetapi hanya terdapat zona alterasi argilik. Zona mineralisasi emas hanya ditemukan pada lintasan IP-2 hingga lintasan IP-5, dimana zona mineralisasi emas berawal dari lintasan IP-2 dan berlanjut hingga lintasan IP-4, kemudian bercabang menjadi 2 pada saat di lintasan IP-5 pada kedalaman rata-rata 50 meter dari permukaan tanah dengan ketebalan sekitar 50 meter pada satuan batuan andesit. Batuan yang menyusun bawah permukaan pada daerah penelitian adalah top soil, tuff dan andesit

    MIKROZONASI SEISMIK DI KAWASAN ITSNU PEKALONGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE HVSR

    Get PDF
    ABSTRAK   Aktivitas seismik di wilayah Kabupaten Pekalongan dipengaruhi oleh keberadaan segmen sesar Baribis-Kendeng. Baribis-Kendeng merupakan sesar aktif yang memanjang dari barat ke timur di bagian utara pulau Jawa, sesar tersebut menyebabkan beberapa kerusakan yang diakibatkan oleh terjadinya gempa bumi. Penelitian tentang kerawanan terhadap bencana gempa bumi di kawasan ITSNU Pekalongan perlu dilakukan karena kawasan tersebut terdiri atas 3 buah bangunan bertingkat dan merupakan kawasan yang setiap hari digunakan untuk aktivitas banyak orang. Penelitian dilakukan dengan pengukuran pada 10 titik yang tersebar di kawasan ITSNU Pekalongan. Analisis frekuensi natural dan amplifikasi diolah menggunakan metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio), sehingga dihasilkan nilai indeks kerentanan seismik dan ketebalan lapisan lapuk di daerah penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, pada kawasan ITSNU Pekalongan mempunyai nilai frekuensi natural sebesar 1,99 - 2,27 Hz. Nilai tersebut menunjukkan bahwa kawasan ITSNU Pekalongan termasuk dalam klasifikasi tanah tipe I jenis IV, lapisan tanah tersebut tersusun atas batuan alluvial dengan ketebalan 26 - 29,8 m yang terbentuk akibat proses sedimentasi. Jika terjadi gempa bumi, area yang paling rawan ada di antara gedung aula PCNU Kabupaten Pekalongan dan gedung perkuliahan ITSNU Pekalongan karena mempunyai indeks kerentanan seismik dan amplifikasi tertinggi.   Kata kunci: HVSR, Mikrozonasi, Pekalongan   ABSTRACT   Seismic activity in the Pekalongan Regency area is influenced by the presence of the Baribis-Kendeng fault segment. Baribis-Kendeng is an active fault that extends from west to east in the northern part of Java Island, this fault causes some damage caused by an earthquake. Research on the vulnerability to earthquakes in the ITSNU Pekalongan area needs to be carried out because the area consists of three high-rise buildings and is an area that is used every day for the activities of many people. The research was carried out by measuring 10 points spread across the ITSNU Pekalongan area. Natural frequency analysis and amplification were processed using the HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) method, resulting in seismic vulnerability index values and weathered layer thickness in the study area. Based on the research results, the ITSNU Pekalongan area has a natural frequency value of 1.99–2.27 Hz. This value indicates that the ITSNU Pekalongan area is included in the soil classification of type I and sort IV, the soil layer is composed of alluvial rock with a thickness of 26–29.8 m, which was formed due to the sedimentation process. If an earthquake occurs, the most vulnerable area is between the Pekalongan Regency PCNU hall building and the Pekalongan ITSNU lecture building because it has the highest seismic vulnerability index and amplification.   Keywords: HVSR, Microzonation, Pekalonga

    Study of BOD, COD and TSS Removal in Batik Industry Wastewater using Electrocoagulation Method

    Get PDF
    Central Java, especially Pekalongan, is one of the largest batik centres with a high amount of batik waste and has the potential to pollute the environment. Wastewater treatment using the electrocoagulation method as an alternative to environmental pollution prevention in Pekalongan Regency. This study determined the effect of stress and resistance time on decreasing COD, BOD and TSS levels in batik wastewater. The analysis performed on the samples included BOD (Biological Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), TSS (total suspended solids), and pH. Voltage variations of 12, 24, and 30 volts and holding times of 90, 120, 150, and 180 minutes were applied. A pair of aluminium metals (Al-Al) was used with a thickness of 0.1 cm, an area of 12x14 cm, and a volume of 2500 ml. The results showed that the voltage and contact time decreased the amount of COD, BOD and TSS. In addition, the results showed that the electrocoagulation method at a voltage of 30 volts and a contact time of 180 minutes could reduce COD levels by 75.78%, TSS levels by 93.9%, and BOD levels by 83.75%

    Struktur Kristal dan Sifat Kemagnetan Nanopartikel Mn-Ferrite yang Disintesis dari Bahan Alam Pasir Besi

    Get PDF
    Nanopartikel Mn-Ferrite berbasis bahan alam pasir besi telah berhasil disintesis dengan metode kopresipitasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh nanopartikel Mn-Ferrite dari pasir besi dan menganalisis struktur kristal serta sifat kemagnetannya. Sampel disintesis dengan memvariasikan konsentrasi NaOH yaitu 3 M, 6 M, dan 9 M. Karakterisasi sampel dilakukan dengan X-ray diffractometer (XRD), tunneling electron microscopy (TEM), dan vibration sample magnetometer (VSM). Pola XRD menunjukkan bahwa nanopartikel Mn-ferrite telah berhasil disintesis yang ditandai dengan munculnya puncak difraksi khas spinel ferit. Pola XRD juga mendeteksi beberapa puncak difraksi lain yang diidentifikasi sebagai α-Fe2O3 (hematite). Parameter kisi ditemukan meningkat dari 8,32 hingga 8,38 Å seiring dengan meningkatnya konsentrasi NaOH. Ukuran kristalit diestimasi dengan persamaan Scherrer yang ditemukan antara 20 hingga 26 nm. Hasil TEM menunjukkan sampel mengalami aglomerasi akibat interaksi magnetik serta tingginya tegangan permukaan antar-butir nanopartikel. Kurva histeresis magnetik menunjukan bahwa sampel bersifat soft-magnetic. Magnetisasi saturasi terukur antara 11,2 emu/gram hingga 12,5 emu/gram, sedangkan koersivitas antara 98 Oe hingga 106 Oe. Hal ini dipengaruhi oleh keberadaan fase impuritas yang bersifat anti-ferromagnetik dengan persentase berbeda-beda untuk masing-masing sampel

    Analisis Amplifikasi Dan Indeks Kerentanan Seismik Di Kawasan Fmipa Ugm Menggunakan Metode HVSR

    Get PDF
    Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan kawasan cekungan yang tersusun atas endapan material vulkanik tebal dan merupakan kawasan aktif seismik. Gelombang seismik yang terjebak pada lapisan sedimen tebal dapat mengakibatkan kerusakan parah pada bangunan apabila terjadi gempa. Pemetaan mengenai kerentanan seismik di kawasan FMIPA UGM perlu dilakukan melihat bertambahnya gedung-gedung baru yang tinggi di area ini. Analisis amplifikasi dan frekuensi natural diolah menggunakan metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio), sehingga dihasilkan nilai indeks kerentanan seismik di daerah penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa nilai fekuensi natural (fo) di area penelitian berkisar antara 0.636 – 0.943 Hz, Amplifikasi (Ao) berkisar antara 2.196 – 3.446 dan nilai kerentanan seismik  (Kg) sebesar 5,291 – 18,677. Berdasarkan hasil pengolahan data yang didapat, dapat disimpulkan bahwa subsurface kawasan FMIPA UGM tersusun atas lapisan sedimen tebal dengan ketebalan ≥30m. Hal ini berasosiasi terhadap area DIY yang tersusun di atas cekungan dengan material pengisi endapan vulkanik. Berdasarkan nilai fo, Ao, dan Kg, diketahui bahwa nilai kerentanan seismik yang paling tinggi terdapat di area gedung matematika FMIPA UGM

    Perancangan Smart Door Lock System dengan Multi Sensor untuk Sistem Keamanan Rumah

    Get PDF
    Pencurian sangat membuat resah masyarakat, khususnya di daerah padat penduduk. Seringkali kejadian pencurian masuk melalui pintu maupun jendela rumah. Saat ini menggunakan kunci pintu konvensional sangatlah beresiko, karena tingkat keamanan yang sangat rendah. Hanya dengan bermodalkan dua buah kawat seseorang dapat membuka kunci pintu dalam hitungan menit saja. Oleh karena itu diperlukan pengunci elektrik yang dipadukan dengan beberapa modul input sebagai kunci masuknya agar tidak mudah untuk dibobol penjahat. Pada penelitian ini bertujuan untuk merancang smart door lock system dengan multi sensor. Jadi untuk kuncinya menggunakan beberapa input seperti modul fingerprint. Kemudian input yang kedua adalah keypad dengan masukan berupa PIN, serta yang terakhir dengan modul RFID dengan masukan berupa kartu atau tag RFID. Hasil perancangan berupa prototype smart door lock system. Hasil pengujian untuk RFID reader dapat membaca kartu RFID dengan jarak maksimal 3 cm, dan jika menggunakan tag RFID jarak maksimalnya 2 cm. Kemudian pengujian pada sensor fingerprint dapat membaca sidik jari yang terdaftar dan membuka akses pintu, sedangkan untuk sidik jari yang terdaftar akan tidak terbaca dan pintu akan tetap terkunci. Lalu sistem dapat membuka akses pintu dengan memasukkan PIN yang sudah terdaftar, dan tidak membuka akses pintu jika PIN yang dimasukkan tidak terdaftar

    PEMANFAATAN LIMBAH TAHU UNTUK MENGHASILKAN ENERGI LISTRIK DENGAN SISTEM MFC MENGGUNAKAN BAKTERI LACTOBACILLUS BULGARICUS

    Get PDF
    Tahu merupakan salah satu sumber protein dengan bahan dasar kedelai yang sangat digemari oleh masyarakat. Tetapi dalam prosesnya, pembuatan tahu menghasilkan 15-20 liter/kg limbah cair tahu pada setiap 1 Kg bahan baku kedelai. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang Pemanfaatan Limbah Cair Tahu Untuk Menghasilkan Energi Listrik Dengan Sistem Microbial Fuel Cell (MFC) Menggunakan Bakteri Lactobacillus Bulgaricus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui produksi energi listrik dari limbah cair tahu terhadap 3 variasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi penambahan larutan elektrolit serta penambahan bakteri lactobacillus bulgaricus menghasilkan arus listrik rata-rata sebesar 0,5305 mA, tegangan rata-rata sebesar 1,0247 V, serta daya rata-rata sebesar 0,546 mW untuk limbah cair tahu dengan volume 1000 ml. Sedangkan untuk volume limbah cair tahu 1500 ml menghasilkan arus listrik rata-rata sebesar 0,3951 mA, tegangan rata-rata sebesar 0,9799 V, serta daya rata-rata sebesar 0,388 mW

    ANALISIS PEAK GROUND ACCELERATION (PGA) KOTA TEGAL MENGGUNAKAN METODE HVSR (HORIZONTAL TO VERTICAL SPECTRA RATIO)

    Get PDF
    Seismisitas kota Tegal dipengaruhi oleh keberadaan segmen sesar baribis-kendeng yang melewati kota Tegal dengan kecepatan rata-rata 4,5 mm/tahun. Kota Tegal merupakan kota yang sedang berkembang, sehingga mikrozonasi kegempaan perlu dilakukan untuk mendukung tata letak pembangunan di Kota Tegal. Mikrozonasi dilakukan dengan menganalisis nilai dari PGA (Peak Ground Acceleration) data mikrotremor di 37 titik di Kota Tegal. Data diolah dengan menggunakan metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) untuk mendapatkan nilai frekuensi dominan (fo) dan amplifikasi (A) daerah penelitian. Analisis PGA (Peak Ground Acceleration) dilakukan dengan menggunakan metode Kannai dan didapatkan nilai PGA di Kota Tegal mulai dari 5.88 – 27.59 gal
    corecore