3 research outputs found

    Pengembangan perangkat pembelajaran Matematika model accelerated learning dengan strategi firing line untuk melatihkan disposisi matematis siswa

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengembangan, kevalidan, keefektifan dan kepraktisan perangkat pembelajaran menggunakan model pembelajaran Accelerated Learning dengan strategi Firing Line yang digunakan untuk melatihkan disposisi matematis peserta didik. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5 tahap meliputi tahap analisis, tahap perancangan, tahap pengembangan, tahap penerapan dan tahap evaluasi. Penelitian ini dilakukan di kelas VIII H dengan jumlah 25 peserta didik, fokus penelitian ini 12 peserta didik yang berasal dari 3 kelompok berbeda yang dilakukan pada tanggal 22 s.d. 23 Agustus 2019 di MTs Negeri 1 Kota Surabaya. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa lembar catatan lapangan, lembar validasi, lembar angket dan lembar observasi. Data yang diperoleh akan menghasilkan data proses pengembangan, data kevalidan, data kepraktisan, dan data keefektifan perangkat pembelajaran serta data disposisi matematis peserta didik. Data yang telah diperoleh kemudian dilakukan analisis sebagai berikut: Kevalidan perangkat pembelajaran mendapatkan kategori valid dengan rata-rata sebesar 4,30 pada RPP dan mendapatkan kategori valid dengan rata-rata sebesar 4,31 pada LKPD. Kepraktisan perangkat pembelajaran dikatakan praktis sesuai dengan teori dengan rata-rata penilaian B untuk RPP dan LKPD. Kepraktisan perangkat pembelajaran juga dikatakan praktis secara praktek karena angket respon peserta didik memperoleh kategori positif dengan rata-rata sebesar 71% terhadap RPP dan LKPD. Keefektifan perangkat pembelajaran juga dinyatakan efektif, karena aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dikategorikan aktif dengan rata-rata sebesar 89,58% pada pertemuan pertama sedangkan pada pertemuan kedua memperoleh persentase sebesar 93,5% dan keterlaksanaan sintaks memperoleh rata-rata sebesar 80% pada pertemuan pertama dan rata-rata sebesar 84,71% pada pertemuan kedua. Disposisi matematis peserta didik mayoritas memiliki disposisi matematis yang cukup baik. Oleh karena itu disposisi matematis masih perlu dilatihkan untuk menjadikan peserta didik memiliki disposisi yang baik maupun sangat baik

    Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Accelerated Learning dengan Strategi Firing Line untuk Melatih Disposisi Matematis Siswa

    Get PDF
    Penelitian ini mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) disesuaikan model accelerated learning dengan strategi firing line. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) kevalidan RPP dan LKPD, 2) kepraktisan RPP dan LKPD, 3) keefektifan RPP dan LKPD, dan 4) disposisi matematis. RPP dan LKPD dikembangkan menggunakan model pengembangan ADDIE yang meliputi fase analisis, fase perencanaan, fase pengembangan, fase penerapan, dan fase penilaian. Uji coba perangkat dilakukan pada tanggal 22 s.d 23 Agustus 2019 di MTsN 1 Kota Surabaya. Instrumen uji coba perangkat berupa lembar catatan lapangan, lembar angket validasi, lembar observasi dan lembar angket. Hasil analisis data berupa RPP dan LKPDdengan rata-rata secara berturut-turut 4,30 dan 4,31. RPP dan LKPD tergolong praktis dan mendapat nilai B (layak digunakan dengan sedikit revisi). Aktivitas siswa tergolong aktif,dengan rata-rata 89,58% pada pertemuan pertama dan rata-rata pertemuan kedua sebesar 93,50%, Selain itu, dilihat dari keterlaksanaan sintaksnya, kedua pertemuan memperoleh rata-rata sebesar 80% dan 84,71%. Selain itu, RPP dan LKPD yang dikembangkan tergolong efektif. Dengan demikian, disposisi matematis pada mayoritas siswa kelas VIII H MTsN 1 Kota Surabaya tergolong cukup baik

    Pengembangan perangkat pembelajaran Matematika model accelerated learning dengan strategi firing line untuk melatihkan disposisi matematis siswa

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengembangan, kevalidan, keefektifan dan kepraktisan perangkat pembelajaran menggunakan model pembelajaran Accelerated Learning dengan strategi Firing Line yang digunakan untuk melatihkan disposisi matematis peserta didik. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5 tahap meliputi tahap analisis, tahap perancangan, tahap pengembangan, tahap penerapan dan tahap evaluasi. Penelitian ini dilakukan di kelas VIII H dengan jumlah 25 peserta didik, fokus penelitian ini 12 peserta didik yang berasal dari 3 kelompok berbeda yang dilakukan pada tanggal 22 s.d. 23 Agustus 2019 di MTs Negeri 1 Kota Surabaya. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa lembar catatan lapangan, lembar validasi, lembar angket dan lembar observasi. Data yang diperoleh akan menghasilkan data proses pengembangan, data kevalidan, data kepraktisan, dan data keefektifan perangkat pembelajaran serta data disposisi matematis peserta didik. Data yang telah diperoleh kemudian dilakukan analisis sebagai berikut: Kevalidan perangkat pembelajaran mendapatkan kategori valid dengan rata-rata sebesar 4,30 pada RPP dan mendapatkan kategori valid dengan rata-rata sebesar 4,31 pada LKPD. Kepraktisan perangkat pembelajaran dikatakan praktis sesuai dengan teori dengan rata-rata penilaian B untuk RPP dan LKPD. Kepraktisan perangkat pembelajaran juga dikatakan praktis secara praktek karena angket respon peserta didik memperoleh kategori positif dengan rata-rata sebesar 71% terhadap RPP dan LKPD. Keefektifan perangkat pembelajaran juga dinyatakan efektif, karena aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dikategorikan aktif dengan rata-rata sebesar 89,58% pada pertemuan pertama sedangkan pada pertemuan kedua memperoleh persentase sebesar 93,5% dan keterlaksanaan sintaks memperoleh rata-rata sebesar 80% pada pertemuan pertama dan rata-rata sebesar 84,71% pada pertemuan kedua. Disposisi matematis peserta didik mayoritas memiliki disposisi matematis yang cukup baik. Oleh karena itu disposisi matematis masih perlu dilatihkan untuk menjadikan peserta didik memiliki disposisi yang baik maupun sangat baik
    corecore