7 research outputs found

    Kemampuan Siswa dalam Memahami Teks Bahasa Inggris pada Siswa Semester Kedua di Sman 1 Benai

    Full text link
    This research was designed to describe the students' ability incomprehending English texts. The aim was to find out students ability in comprehendingthe text. This descriptive research took place in SMAN 1 Benai in March 2016. Thesample was 40 students from XI IPA3 class that took by using cluster random sampling.In collecting the data, there were 30 questions that included in this test. The durationtime for doing the test was 90 minutes. The data was analyzed by calculating thestudents' score individually and finding out the mean score. The students' scoreclassified into five level mastery; they are: very poor, poor mediocre, good, andexcellent. The data was presented by using graphic. Based on the result finding of thisresearch, the students' ability in comprehending English texts at second year of SMAN1 Benai was in good level. Meanwhile, the mean score of the whole students' scores was62.2

    Studi Komparasi Model Discovery Learning dan Inkuiri terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Ekosistem

    Get PDF
    : This research aims to compare the student learning outcomes taught with the Discovery learning model and Inquiry in the lesson on ecosystem in the tenth grade of natural science class (IPA) MAN 1 Pontianak. The research used a quasi experimental design with a non-equivalent control group design. The IPA class 3 ( Discovery Learning) and IPA class 2 (Inquiry) as a sample, with techniquesIntact Group as sampling. The instrument used was the multiple choice test with 20 items in total. The average score of learning outcomes and the percentage of students' mastery taught using the Inquiry model were 17,11 and 93,75% respectively, which were higher than using Discovery Learning model scoring 13,34 and 54,29% in the ecosystem material in the tenth grade class. The comparison between student learning outcomes can be seen from the results of the U Mann-Whitney test where Zcount<Ztable (-5,23 < -1,96), meaning that there were no significant differences between the learning outcomes of students taught using the Inquiry model and the Discovery Learning model

    Dampak Nilai Pelanggan dan Relationship Marketing dalam Membangun Kepuasan Pelanggan melalui Citra Merek sebagai Variabel Intervening

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Nilai Pelanggan dan Relationship Marketing dalam membangun Kepuasan Pelanggan melalui Citra Merek sebagai variabel interverning keripik balado bintang jaya 4 x 7 Padang.Metode yang digunakan adalah Structur Equation Modeling (SEM) dengan Partial Least Square (PLS).Dengan mengedarkan kuesioner sebanyak 85 responden. Hasil analisis datamenimpulkan, terdapat pengaruh positif yang signifikan antara variabel.nilai pelanggan terhadap variabel citra merek. Terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel relationship antara variabel&nbsp; citra merek. Terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel relationship marketing terhadap variabel kepuasan pelanggan.sedangkan variabel nilai pelanggan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan pelanggan. Terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel nilai pelanggan terhadap variabel kepuasan pelanggan melalui variabel citra merek.Terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel relationship marketing terhadap variabel kepuasan pelanggan melalui variabel citra merek

    Pembuatan Lapisan Tipis Oksida Grafena Tereduksi sebagai Material Elektroda Sistem Kapasitor dan Karakterisasinya

    Get PDF
    Grafena adalah material karbon dua dimensi dan memiliki sifat mekanik, listrik, dan termal yang unggul. Grafena memiliki potensi sebagai bahan elektroda sistem penyimpanan energy seperti superkapasitor. Dalampenelitian digunakan bahan reduced graphene oxide (RGO) yang diperoleh melalui proses reduksi secara termal bahan graphene oxide (GO) komersial. Lapisan tipis GO di atas substrat ITO-glass dibuat menggunakan metode Spincoating pada kecepatan 1000 rpm selama 60 sekon. Lapisan tipis RGO diperoleh dengan cara pemanasan lapisan tipis GO pada temperatur 200C selama 1 jam. Sistem kapasitor menggunakan anoda dan katoda dari bahan RGO di atas dan untuk medium elektrolit digunakan larutan H2SO4 1 Molar. Karakteristik sistem kapasitor tersebut diamati melalui pengukuran cyclic voltammetry (CV) secara potensio-static pada rentang tegangan -0,2-0,8 volt dengan scan rate 125 mV/s. Juga dilakukan karakteristik charge-discharge melalui pengukuran pengisian-pengosongan muatan secara galvano-static. Karakteristik sifat penyimpanan muatan secara kapasitip diperlihatkan dengan adanya pola histerisis pada hasil kurva CV. Hasil pengukuran charge-discharge memperlihatkan pola kurva segitiga yang mengindikasikan adanya proses penyimpanan muatan. Nilai kapasitansi spesifik maksimum elektroda RGO adalah 1,54 × 10−4/massa F/g pada kondisi arus pengosongan 0,7 μA.ABSTRACTGraphene is a two-dimensional carbon material and has superior mechanical, electrical, and thermal properties. Graphene has potential as an electrode material for energy storage systems such as supercapacitors. In the study used reduced graphene oxide (RGO) material obtained through the thermal reduction process of commercial graphene oxide (GO) material. The GO thin layer on the ITO-glass substrate was made using Spin coating method at 1000 rpm for 60 seconds. The RGO thin layer was obtained by heating the GO thin film at a temperature of 200C for 1 hour. The capacitor system uses the anode and cathode of the above RGO material and for the electrolyte medium, a 1 Molar H2SO4 solution is used. The characteristic of the capacitor system was observed by potential-static cyclic voltammetry (CV) measurements in the voltage range of -0.2-0.8 volts with a scan rate of 125 mV/s. Also performed the characteristics of charge-discharge through the measurement of charge-discharging charge in galvanostatic. Characteristic properties of energy storage are shown in the presence of a pattern of hysteresis on the CV curve. The result of the charge-discharge measurement shows a triangle curve pattern indicating the existence of a storage process of the charge. The maximum specific capacitance value of RGO electrode is 1.54 × 10−4 / mass F/g at 0.7 μA discharge current condition

    The Behavior of Bingkuang Traders in the City of Padang in Applying Islamic Business Ethics with Moderating Personality

    Full text link
    The research gap in this research is when the phenomenon was discovered that in the last 3 years the land for bingkuang plantations in the city of Padang has decreased by almost one third. The state of the art of this research is by adding indicators to each variable and using sentence statement questionnaires that the authors modify in the team. Respondents in this study were the traders in the city of Padang with 101 samples. From the results of partial testing with a simple regression of Islamic business ethics (X1) and personality (X2-moderating), a positive and significant effect on trader behavior. Whereas the MRA test of Islamic business ethics has a positive and significant effect on the behavior of traders, but personality does not have a strong influence in moderating between the two

    PENGEMBANGAN MORAL & KEAGAMAAN ANAK USIA DINI

    Full text link
    Pendidikan moral akan berhasil, apabila pendidikan itu dilakukan sesuai dengan tahapan perkembangan moral anak. Dengan kata lain kedua ahli ini mencitacitakan adanya strategi pendidikan moral yang disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan moral anak. Dalam perkembangan moral itu titik heterotomi dan autonomi lebih menggambarkan proses perkembangan dari pada totalitas mental individu. Melalui pergaulannya anak mengembangkan pemahamannya mengenai tujuan dan sumber aturan. Sampai usia tujuh atau delapan tahun anak dikendalikan oleh seluruh aturan. Terhadap aturan yang berasal dari luar,anak belum memiliki pengertian dan motivasi untuk konsisten. Pada tahap autonomi anak menyadari akan aturan dan menghubungkannya dengan pelaksanaannya.tahap berikutnya adalah pelaksanaan autonomi. Pertama-tama moral berkembang melalui adopsi terhadap norma-norma sosial. Dalam pengertian ini anak mengambil norma yang dipakai oleh orang-orang dengan cara mencontoh. Oleh karena itu sebagai seorang guru hendaknya memberi contoh pada muridnya untuk menanamkan norma yang sesuai. Perkembangan moral dapat juga melalui pemahaman terhadap norma. Pengalaman sosial ini didapat melalui interaksi dengan institusi sosial,sistem hukum yang berlaku dan hubungan interpersonal. Agama yang dianut Orang tua berkewajiban menanamkan ajaran-ajaran agama yang dianutnya kepada anak, baik berupa bimbingan-bimbingan maupun contoh implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Keteladanan orang tua dalam menjalankan moral keagamaan merupakan cara yang paling baik dalam menanamkan moral keagamaan anak. Dengan perkembangan moral keagamaan yang baik pada anak sudah barang tentu akan dipengaruhi terhadap budi pekerti atau tingkah laku anak pada masa yang akan datang. Disamping faktor pengaruh keluarga, faktor lingkungan masyarakat dan pergaulan anak juga mempengaruhi perkembangan moral keagamaan anak, pada perkembangannya terkadang anak lebih percaya kepada teman dekatnya dari pada pada orang tuanya,terkadang juga lebih mematuhi orang-orang yang dikaguminya seperti; gurunya,artis favoritnya, dan sebagainya. Keluarga dengan moral keagamaan yang baik dan lingkungan masyarakat yang baik, secara teoritis akan berpengaruh positif terhadap perkembangan moral keagamaan yang baik pada anak
    corecore