26 research outputs found
Hubungan Kualitas Pelayanan Dengan Kepuasn Pasien Puskesmas Gandrungmangu I Cilacap
Salah satu indikator keberhasilan kualitas pelayanan adalah kepuasan pasien. Dalam
hal ini, ukuran keberhasilan penyelenggaraan pelayanan puskesmas ditentukan oleh
tingkat kepuasan pasien sebagai penerima pelayanan. Kepuasan pasien dapat dicapai
jika pasien memperoleh pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan
pada semua aspek layanan yang dibutuhkan oleh pasien/masyarakat. Penelitian ini
bertujuan mengetahui hubungan antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien
di Puskesmas Gandrungmangu I Cilacap. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian korelasional, variabel bebasnya yaitu kualitas pelayanan dan variabel
terikatnya kepuasan pasien. Pengambilan data menggunakan data primer dalam
bentuk isian kuesioner. Sampel penelitian sejumlah 100 pasien yang telah memenuhi
kriteria. Teknis analisis yang digunakan yaitu analisis chi square. Hasil penelitian
diketahui persepsi pasien terkait kualitas pelayanan dalam kategori baik, sedangkan
untuk kepuasan secara umum mempersepsikan puas terkait layanan yang
diterimanya. Berdasarkan hasil uji chi square menunjukkan nilai sig. 0,000 < 0,05
yang berarti ada hubungan kualitas pelayanan dengan kepuasan pasien Puskesmas
Gandrungmangu I Kabupaten Cilacap. Karenanya responden ataupun pasien dapat
memanfaatkan pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas sesuai dengan kebutuhan,
sehingga diharapkan membantu proses penyembuhan yang dialaminya
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGANPERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK USIA 24-60 BULAN LITERATUR REVIEW
Partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan Posyandu terlihat dari persentase
masyarakat yang datang di Posyandu dibandingkan dengan semua masyarakat
sasaran (D/S). Hasil survey Dinas Kesehatan DIY pada tahun 2016 menunjukkan
bahwa D/S tahun 2014 (84%) meningkat dibandingkan dengan tahun 2013 (70-79%).
Kemudian turun kembali menjadi 79,49 pada tahun 2016. Meskipun mengalami
peningkatan, angka ini tetap menunjukkan bahwa belum semua sasaran datang ke
Posyandu. Untuk Mengetahui Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Motorik
Anak Usia 24-60 Bulan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
desain penelitian survey analitik dimana Pendekatan yang digunakan adalah cross
sectional (potong lintang) dengan melakukan observasi variabel bebas dan terikat
diukur pada suatu periode tertentu. Dari hasil yang sudah didapatkan di 10 jurnal
yang terdapat pada penelitian dilakukan dengan menggunakan literatur review
dengan tema Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Motorik Pada Anak Usia
24-60 bulan peneliti bisa menarik kesimpulan bahwa hubungan status gizi yang
paling berpengaruh dalam perkembangan motorik pada anak usia 24-60. Dengan
menggunakan pendataan, dengan menggunakan Ddst untuk mempermudah
memantau perkembangan motoric pada anak usia 24-60bulan
GAMBARAN PERSEPSI AKTIVITAS HUBUNGAN SEKSUAL PADA IBU HAMIL DI RSUD SLEMAN
Kehamilan memberikan perubahan secara fisiologis maupun psikologis bagi ibu
hamil, sehingga setiap wanita hamil beresiko komplikasi yang bisa mengancam
jiwanya. Persepsi tentang kehamilan yang dimiliki oleh ibu hamil dan pasangannya
sangat menentukan perilaku pasangan melakukan hubungan seksual. Persepsi tentang
kehamilan ini terbentuk berdasarkan kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat.
Hubungan seksual pasangan suami istri pada masa kehamilan sampai saat ini masih
ada yang menganggap sebagai suatu hal yang tabu meskipun kehidupan seksual
merupakan sebuah kebutuhan. Pengetahuan tentang hubungan seksual sangat
diperlukan pada waktu kehamilan untuk mengurangi ketidaktahuan ibu hamil dalam
kehamilanya. Tujuan dalam penelitiann ini adalah mengetahui gambaran persepsi
aktivitas hubungan seksual pada ibu hamil di RSUD Sleman. jenis penelitian
deskriptif. Analisa data menggunakan analisa univariat. Hasil uji statistik
menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil memiliki persepsi cukup sebanyak 68
(70,83%), persepsi baik sebanyak 14 (14,58%), dan persepsi kurang sebanyak 14
(14,58%). Hasil uji deskriptif Ibu Hamil didominasi Usia 21 sampai dengan 25 tahun
dengan persepsi cukup. Ibu hamil dengan Pendidikan terakhir SLTA memiliki
persepsi cukup. Ibu hamil didominasi Ibu rumah tangga dengan persepsi cukup.
Paritas didominasi hamil ke satu dengan persepsi cukup. Lama Menikah didominasi
Ibu hamil dengan lama menikah lebih dari 1 tahun dengan persepsi cukup. Sarannya
yaitu hasil penelitian dapat dijadikan acuan dan bahan pembelajaran serta
pengembangan ilmu pengerahuan kebidanan
LITERATUR REVIEW TENTANG EFEKTIVITAS SENAM RINGAN DISMENORE TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI HAID
Nyeri haid merupakan nyeri yang timbul akibat pembentukan prostaglandin yang
berlebihan sehingga uterus berkontraksi secara berlebihan dan menyebabkan vaso
dilatasi perdarahan, pembuluh uteri dan vena mengembang sehigga darah haid lebih
mudah dikeluarkan dan menimbulkan kram pada abdomen.Nyeri haid yang tidak
teratasi dengan benar akan menyebabkan dismenore, menurut data dari WHO
didapatkan kejadian sebesar 90% wanita yang mengalami dismenore berat. Di
Indonesia angka kejadian dismenore sebesar 64,25%, yang terdiri dari 54,89%
mengalami dismenore skunder. Tujuan umum: Untuk mengetahui efektivitas senam
ringan terhadap penurunan tingkat nyeri haid. Tujuan Khusus: Diketahui tingkat
nyeri haid sebelum dan setelah melakukan senam ringan. Metode: Metode pada
penelitian ini merupakan penelitian literature review dengan menggunakan scoping
review yaitu menggunakan 10 jurnal. (3 Jurnal Luar Negri terdiri dari: India, Cairo,
Iran dan 7 Jurnal Indonesia terdiri dari: Surabaya, Surakarta, Purwokerto, Tanjung
Karang, Wonoboyo, Yogyakarta). Hasil: Hasil penelitian bahwa semua jurnal dari
Luar Negri maupun Indonesia menunjukkan adanya efektivitas senam ringan
dismenore untuk menurunkan tingkat nyeri haid pada remaja. Kesimpulan: Terbukti
adanya efektivitas senam ringan dismenore terhadap intensitas nyeri haid pada
remaja. Diharapkan senam dismenore ini dapat diaplikasikan oleh remaja dalam
mengurangi intensitas nyeri haid yang dirasakan
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI LANJUTAN DPT/HB-HiBDIWILAYAH KERJA PUSKESMAS PARAKAN
Imunisasi dalam sistem kesehatan nasional merupakan salah satu intervensi kesehatan masyarakat yang paling efektif dalam upaya mencegah morbiditas dan mortalitas pada anak. Keberhasilan imunisasi sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan dukungan dari orang tua anak terutama seorang ibu. Namun masih banyak orang tua yang belum terlalu paham apa tujuan dan manfaat dari imunisasi. Tujuan dalam penelitiann ini adalah mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang imunisasi lanjutan DPT-HiB di Puskesmas Parakan, Kabupaten Temanggung. Metode penelitian yang digunkan adalah jenis penelitian deskriptif . Analisa data menggunakan analisa univariat. Dari hasil analisa data diperoleh bahwa sebagian besar ibu memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 32 orang (82,1%), ibu dengan tingkat pengetahuan yang baik termasuk dalam kelompok umur 21-30 tahun sebanyak 20 orang, kemudian sebagian besar memiliki tingkat pendidikan SMA/SMK sebanyak 14 orang. 25 orang ibu dengan tingkat pengetahuan baik adalah ibu rumah tangga. Sebanyak 32 orang (82,1%) berpengetahuan baik, 3 orang (7,7%) berpengetahuan cukup dan 4 orang (10,3%) berpengetahuan kurang. Diharapkan bagi ibu balita untuk mempertahankan dan lebih aktif mencari informasi tentang pentingnya imunisasi lanjuta
LITERATUR RIVIEW PENGARUH PENYULUHAN TENTANG GIZI IBU HAMIL TERHADAP PENGETAHUAN GIZI IBU HAMIL
Rendahnya status gizi ibu hamil dapat disebabkan beberapa faktor, antara
lain yaitu rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi, pendapatan keluarga
di bawah rata-rata, dan tidak teraturnya pola makan. Pengetahuan yang dimiliki
oleh seorang ibu dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dan juga
berpengaruh pada perilakunya. Tujuan: Mengetahui pengaruh penyuluhan
tentang gizi Ibu Hamil terhadap pengetahuan gizi Ibu Hamil.
Metode: Desain penelitian ini adalah Penelitian kepustakaan atau kajian
literatur (literature review, literature research). Variabel bebas penelitian ini
adalah penyuluhan tentang gizi ibu hamil dan variabel terikat adalah pengetahuan
tentang gizi ibu hamil. Hasil penelusuran jurnal didapatkan sebanyak 10 jurnal
dilakukan review dalam penelitian ini.
Hasil: Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh penulis mengenai
penyuluhan kesehatan tentang gizi pada ibu hamil maka penulis menarik
simpulan bahwa ada pengaruh penyuluhan tentang gizi ibu hamil terhadap
pengetahuan gizi ibu hamil. Dimana Promosi kesehatan merupakan suatu kegiatan
yang mempunyai masukan (input), proses dan keluaran (output). Dengan adanya
promosi tersebut maka diharapkan masyarakat, kelompok, atau individu dapat
memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik dan khususnya
tentang gizi ibu hamil.
Simpulan: Ada pengaruh penyuluhan tentang gizi ibu hamil terhadap
pengetahuan gizi ibu hamil.
Saran: Saran yang dapat diberikan untuk pelaksanaan literature review bagi
penelitian selanjutnya adalah dengan menggunakan data base yang lebih banyak
sehingga bisa mendapatkan artikel dan jurnal mengenai penyuluhan kesehatan
tentang gizi pada ibu hamil yang lebih banyak lagi dan batasan tahun pencarian
artikel dengan kata kunci ditetapkan adalah sepuluh tahun terakhir supaya
literature lebih update
Gambaran Faktor-Faktor Resiko Kejadian Preeklamsia Pada Ibu Hamil Di RS PKU Muhammadiyah Bantul Yogyakarta
Preeklampsia adalah salah satu risiko yang harus diwaspadai oleh ibu hamil.
Prevalensi kejadian preeklampsia sekitar 5% - 15% dari keseluruhan kehamilan di
dunia, dimana kasus hipertensi pada kehamilan termasuk preeklampsia ditemukan
dalam jumlah yang cenderung meningkat dan merupakan komplikasi tersering dalam
kehamilan. AKI di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terkait kehamilan dan
persalinan yang terjadi pada tahun 2015 yaitu 66 kasus, dan mengalami kenaikan
menjadi 86 kasus pada tahun 2016, kemudian mengalami penurunan menjadi 84
kasus pada tahun 2017. Tujuan dari penelit ian ini untuk mengetahui gambaran faktor
resiko kejadian preeklamsia pada ibu hamil. Rancangan dari penelit ian ini
menggunakan metode literatur review, dengan variabel tunggal yaitu gambaran
faktor-faktor risiko kejadian preeklamsia pada ibu hamil yang terdiri dari umur,
paritas, pekerjaan, pendidikan, kehamilan ganda, riwayat hipertensi dan riwayat
preeklamsia, sehingga objek penelitian adalah ibu hamil. Literatur yang digunakan
adalah 10 jurnal yaitu terkait penelitian ini, dengan tahun terbit mulai 2013-2020.
Hasil yang ditemukan yakni faktor risiko kejadian preeklamsia pada ibu hamil
berdasarkan pada umur (69,4%)mengalami preeklampsia berada pada usia <20
tahun- >35 tahun.berdasarkan paritas terdapat pada ibu multipara yg banyak
mengalami preeklamsia,sedangkan berdasarkan pekerjaan terdapat pada ibu yang
bekerja dan berdasarkan pendidikan yaitu terdapat pada ibu yang bependidikan
rendah karena ibu belum banyak mengetahui tentang preeklamsia, berdasarkan
kehamilan ganda terjadi pada ibu dengan riwayat kehamilan ganda maupun ibu hamil
yang sedang hamil ganda. berdasarkan riwayat hipertensi menjadi penyebab
terjadinya preeklamsia. berdasarkan riwayat preeklamsia sebelumnya menjadi
penyebab preeklamsia pada ibu hamil. Diharapkan dapat memberikan akses
informasi melalui kegiatan sosialisasi ataupun penyuluhan secara terperinci agar para
ibu hamil dapat mengetahui bagaimana preeklamsia terjadi, apa saja yang
menyebabkan preeklamsia dan bagaimana mencegah preeklamsi
Literature Review Gambaran Temper Tantrum Pada Anak Autisme
Autisme adalah suatu gangguan perkembangan secara menyeluruh yang
mengakibatkan hambatan dalam kemampuan sosialisasi, komunikasi, dan juga
perilaku. Perilaku tantrum merupakan suatu perilaku yang umum dan normal yang
terjadi pada anak. Perilaku temper tantrum terjadi pada anak autisme hal yang wajar
dalam tahap perkembangan emosionalnya. Namun apabila temper tantrum tidak
ditangani dengan tepat maka akan mempengaruhi perkembangan emosi hingga
selanjutnya. Pengaruh emosi terhadap lingkungan social dan pribadi anak diantarnya
ketegangan emosi anak dapat menggangu pada perkembangan motoric, ketegangan
emosi anak dapat mempengaruhi psikologis bentuk pelampiasan emosional yang
negative dilakukan secara berulang-ulang dapat menjadi kebiasaan yang dibawa
hingga anak dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian
temper tantrum pada anak autisme. Metode pada penelitian ini merupakan penelitian
literature review dengan menggunakan metode scoping review. Yang terdiri dari 5
tahapan yaitu focus review, framework PEOS (Population, Exposure, Outcome,
Study design), mengidentifikasi studi yang relevan strategi pencarian artikel
menggunakan data base dan grey literature, memetakan data, menyusun meringkas,
dan melaporkan hasil pembahasan. Hasil dalam penelitian 15 literature 2 tema
muncul sebagai hasil dari scoping review yaitu karakteristik kejadian temper tantrum
pada anak autisme, faktor penyebab terjadinya kejadian temper tantrum pada anak
autisme. Simpulan menunjukkan bahwa kejadian temper tantrum pada anak autisme
terjadi pada anak autisme berupa berteriak-teriak, mencubit,faktor - faktor yang
menyebabkan anak menjadi temper tantrum, dimana anak tidak mampu
mengungkapkan keinginannya, lapar, anak lelah, anak dalam keadaan stress, dan
anak autime yang mengalami temper tantrum akan melukai diri mereka sendiri.
Mengadakan lebih banyak sosialisasi mengenai cara penanganan temper tantrum
pada anak autisme
LITERATURE REVIEW PEMBERIAN KURMA TERHADAP PERCEPATAN KALA I FASE AKTIF PERSALINAN
Persalinan lama erat kaitannya dengan peningkatan morbiditas pada ibu dan bayi, meningkatkan abnormalitas pada fisiologi persalinan. Ketika proses persalinan berlangsung, ibu memerlukan stamina dan kondisi tubuh yang prima. Metabolisme pada ibu bersalin akan mengalami peningkatan, hal tersebut diakibatkan terjadinya peningkatan kegiatan otot tubuh yang disertai dengan adanya kecemasan. Kegiatan otot tubuh ibu saat mengedan memerlukan energi yang optimal. Kurma adalah buah penguat yang kaya akan karbohidrat. Karbohidrat ini adalah gula sederhana, diserap dan digunakan oleh sel sesaat setelah dikonsumsi. Tujuan penelitian ini adalah megetahui pengaruh pemberian kurma pada Ibu bersalin terhadap percepatan kala 1 fase aktif persalinan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode scoping review. Yang terdiri dari 5 tahapan, yaitu: melakukan focusing review, dengan framework PEOS (Population, Exposure, Outcome, dan Study design), melakukan literature searching menggunakan database yang relevan, melakukan critical appraisal untuk menilai kualitas literatur, melakukan data ekstraksi, menganalisis dan melaporkan hasil, PRISMA Flowchart (Preferred Reporting Items for systematic reviews and meta Analysis), digunakan untuk menggambarkan alur pencarian literatur. Hasil pencarian dari 10 literatur menyatakan bahwa buah kurma berpengaruh signifikan terhadap kemajuan atau percepatan kala I persalinan. Baik menggunakan buah kurma, sari kurma, kurma basah, kurma kering, jus kurma maupun ekstrak kurma muda. Ibu hamil disarankan agar mulai mengkosumsi kurma dalam 4 minggu terakhir atau di usia kehamilan 37 minggu sebelum persalinan
HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BANTUL
Latar Belakang: Persalinan adalah proses alami yang akan berlangsung dengan
sendirinya, namun akan tetapi pesalinan pada manusia setiap saat dapat terancam.
Karakteristik ibu bersalin terutama pada paritas ibu dapat menyebabkan resiko pada
ibu bersalin untuk mengalami komplikasi. Komplikasi saat persalinan menyumbang
angka kematian ibu dan salah satu penyebab AKI adalah infeksi 10% serta
preeklampsia yang berujung ketuban pecah dini dan menyebabkan kematian ibu.
Tujuan: Mengetahui hubungan paritas ibu bersalin dengan kejadian Ketuban Pecah
Dini di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul tahun 2016.
Metode Penelitian: Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei analitik
dengan pendekatan retrospektif, pengambilan data menggunakan data sekunder dari
buku register ibu bersalin. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin
tahun 2016 berjumlah 971, dengan teknik sampling menggunakan probability
sampling dengan cara simple random sampling berjumlah 283 data ibu bersalin. Data
dianalisi menggunakan chi-square dengan tingkat kesalahan 5% sehingga α = 0,05.
Hasil: ibu bersalin yang mengalami ketuban pecah dini berjumlah 140 (42,9%)
dengan karakteristik terbanyak paritas primipara 77 (55,0%) , paritas multipara 55
(39,3%) dan yang terendah berjumlah 8 (5,7%). hasil uji statistik chi square dengan
df 2 nilai X² hitung >X² tabel (11,608> 5,991) dan nilai p 0,003 < 0,05.
Kesimpulan Dan Saran : Berdasarkan hasil penelitian bahwa ada hubungan antara
paritas ibu bersalin dengan kejadian ketuban pecah dini di RS PKU Muhammadiyah
Bantul tahun 2016. Saran bagi petugas di RS PKU Muhammadiyah Bantul untuk
meningkatkan penangan pada ibu bersalin dengan ketuban pecah dini dengan sering
mengikuti pelatihan ataupun seminar kesehatan terupdate pada penangana ataupun
karakteristik ibu beresiko untuk mengalami ketuban pecah dini