18 research outputs found

    HUBUNGAN STRES, KEPRIBADIAN, KADAR DOPAMIN TRANSPORTER DAN SEROTONIN TRANSPORTER DENGAN KECANDUAN INTERNET PADA SISWA SMA DI KOTA PADANG

    Get PDF
    ABSRACT THE RELATIONSHIP BETWEEN STRESS, PERSONALITY,DOPAMINE TRANSPORTER AND SEROTONIN TRANSPORTER LEVEL WITH INTERNET ADDICTION IN SECONDARY SCHOOL STUDENTS IN PADANG Yaslinda Yaunin The purpose of this study is to investigate the relationship between stress, personality, dopamine and serotonin level with internet addiction in secondary school students. This is the first study concerning internet addiction students in Padang. Methods of this study is A cross-sectional comparative study was conducted on secondary school students in Padang. Six hundred and eighty one students (286 male and 395 female) from eleven secondary schools Padang partisipated in this study. The stress level was assesed using Depression Anxiety and Stress Scale, Internet addiction and personality test were measured using Depression Anxiety and Stress Scale, Internet addiction and personality test were measured using Kimberly Young Internet Addiction test and Minnesota Multiphasic Inventory for Adolescent (MMPI-A). Enzyme Linked Immunorsorbent Assay (ELISA) was used to determined peripheral blood dopamine transporter (DAT) and serotonin transporter (SERt or 5HTT) levels from the students who diagnosed stress. The association between stress, personality, dopamine transporter and serotonin transporter levels between participants with and without Internet addiction was examined by t test and analisis multivariate. Logistic regression model was used to examine the association between dopamine transporter and serotonin transporter levels and Internet addiction. The results showed the prevalence of stress among secondary students was 42,88 %. It was found that personality was negatively associated with Internet addiction (p 0,271). Positive significant relationship of Internet addiction was showed by association with levels of dopamine transporter (p 0,001) and serotonin transporter (p: 0,001) in blood serum. Dopamine transporter levels showed high relationship effect of students stress become addicted to the Internet. Conclusions: The prevalence of stress among secondary school in Padang, Indonesia was high. The students were addicted to the Internet for their coping mechanism against stress. Personality questionary test was failed to identify student who addicted to the Internet. The peripheral blood dopamine transporter and serotonin transporter level can detect Internet-addicted students. The present study supported the hypothesis that dopamine transporter has important role in Internet Addiction. Key Word : Stress, DAT, 5HTT and Internet Addiction ABSTRAK HUBUNGAN STRES, KEPRIBADIAN, KADAR DOPAMIN TRANSPORTER DAN SEROTONIN TRANSPORTER DENGAN KECANDUAN INTERNET PADA SISWA SMA DI KOTA PADANG Yaslinda Yaunin Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan stres, kepribadian kadar dopamin transporter dan serotonin transporter dengan kecanduan internet pada siswa SMA kelas II. Ini merupakan penelitian pertama tentang kecanduan internet pada siswa di Kota Padang. Desain Penelitian ini adalah “Cross Sectional Comparative” Pada siswa SMA kelas II di Padang. 681 siswa (286 laki-laki dan 395 perempuan) dari 11 SMA ikut berpartisipasi. Tingkat stres diukur dengan kuesioner stres dari “Depression Anxiety Stress Scale (DASS)”. Kepribadian dengan Minnesota Multiphasic Personality Inventory for Adolescent (MMPI-A) dan Kecanduan Internet dengan Kimberly Young Internet Test. Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA) digunakan untuk memeriksa kadar dopamin transporter dan serotonin transporter yang tidak kecanduan dan kecanduan internet diperiksa dengan t test dan analisis multivariate. Analisis regresi logistik digunakan untuk menentukan hubungan kadar dopamin transporter dan serotonin transporter dengan kecanduan internet. Hasil penelitian menunjukkan tingginya prevalensi stres diantara siswa SMA kelas II yaitu 42,88%. Tidak ditemukan hubungan yang bermakna dari segi kepribadian (p 0,271). Ada hubungan yang signifikan positif pada kecanduan internet yang berhubungan dengan kadar dopamin transporter (p 0,001) dan serotonin transporter (p 0,001) dalam darah perifer. Kadar dopamin transporter terlihat paling berhubungan pada seorang siswa yang stres menjadi kecanduan internet. Kesimpulan : Prevalensi stres pada siswa SMA kelas di Padang cukup tinggi. Siswa menjadi kecanduan pada internet sebagai mekanisme “coping” terhadap stres. Kepribadian tidak menentukan siswa menjadi kecanduan internet. Kadar dopamin transporter dan serotonin transporter dalam darah perifer bisa menentukan siswa yang kecanduan internet. Penelitian ini mendukung hipotesis bahwa dopamin transporter (DAT) paling berhubungan pada seorang siswa stres menjadi kecanduan internet Kata Kunci : Stres, DAT, 5HTT, Kecanduan Internet

    GANGGUAN PANIK DENGAN AGORAFOBIA

    Get PDF
    AbstrakSerangan Panik ditandai dengan gejala anxietas yang berat seperti: berdebar-debar, nyeri dada, sesak nafas, tremor, pusing, merasa dingin atau panas, ada depersonalisasi atau derealisasi, gejala mencapai puncaknya dalam 10 menit. Gangguan Panik merupakan serangan panik yang berulang-ulang dengan onset cepat dan durasi sangat singkat. Karena adanya keluhan fisik berat pada waktu serangan, pasien menjadi ketakutan mereka akan mendapat serangan jantung, stroke dan lain-lain. Kadang pasien berfikir mereka akan kehilangan kontrol atau menjadi gila. Lama-lama pasien akan menghindari tempat-tempat atau situasi serangan paniknya pernah terjadi terutama tempat kegiatan sosial atau tempat yang susah untuk menyelamatkan diri, hal ini dianggap sebagai penyebab terjadinya Agorafobia. Gangguan Panik bisa disebabkan faktor biologik,genetik atau psikososial. Penatalaksanaan sebaiknya kombinasi Psikofarmaka dan Psikoterapi. Pada kasus ini seorang wanita 26 tahun datang dengan keluhan seperti serangan panik berulang sejak 6 bulan sebelumnya, yang tidak mendapat pengobatan adekuat sehingga jatuh menjadi Gangguan Panik dengan Agorafobia. Kalau dilihat etilogi sesuai teori psikososial: pasien ini mengalami cukup banyak trauma pada masa anak yaitu dengan perceraian orangtua, hidup penuh stresor bersama tante serta ibu tiri pada masa-masa sekolah. Ketika tinggal bersama ibu kandung pasien sering menyaksikan pertengkaran ibu dan bapak tirinya. Dengan pemberian Psikofarmaka yang dikombinasi dengan Psikoterapi memberi hasil yang cukup baik.Kata kunci: Serangan Panik,Gangguan Panik, AgorafobiaAbstractPanic Attack is characterized by severe anxiety symptoms: palpitation, chest pain, dyspnoe, tremor, dizziness, chills or hot, depersonalization or derealization, the symptoms reached a peak within 10 minutes. Panic Disorder is several time got Panic Att.ack with rapid onset and short very duration. Because of the physical symptoms during the attack, patient become afraid that they will have heart attack, become stroke etc.Sometimes patient think they will loss control or be crazy. By the time patient will avoid the place and situation their panic attack have occured, especially social activities or the place which escape would be formidable is thought to cause the Agoraphobia. Etilogy of Panic Disorder can be biological factors, genetic or psychosocial factors. The most effective treatments are combine pharmacotherapy and psychoterapy.In this case report a 26 years woman come with chief complain like panic attack many time since 6 moths before, cause of not get adequate treatment patient become PanicLAPORAN KASUS235Disorder with Agoraphobia. From etiology we consider psychosocial factors: patient had many psychosocial trauma since she was a child that is divorced of her parent, live with her auntie and step mother full with stressor during her schooltime, When she live with her mother, she often face the disharmony of her mother and her step father. With the combination of pharmacotherapy and psychotearpy give good result.Key word : Panic Attack, Panic Disorder. Agoraphobia.</p

    GANGGUAN PANIK DENGAN AGORAFOBIA

    Get PDF
    AbstrakSerangan Panik ditandai dengan gejala anxietas yang berat seperti: berdebar-debar, nyeri dada, sesak nafas, tremor, pusing, merasa dingin atau panas, ada depersonalisasi atau derealisasi, gejala mencapai puncaknya dalam 10 menit. Gangguan Panik merupakan serangan panik yang berulang-ulang dengan onset cepat dan durasi sangat singkat. Karena adanya keluhan fisik berat pada waktu serangan, pasien menjadi ketakutan mereka akan mendapat serangan jantung, stroke dan lain-lain. Kadang pasien berfikir mereka akan kehilangan kontrol atau menjadi gila. Lama-lama pasien akan menghindari tempat-tempat atau situasi serangan paniknya pernah terjadi terutama tempat kegiatan sosial atau tempat yang susah untuk menyelamatkan diri, hal ini dianggap sebagai penyebab terjadinya Agorafobia. Gangguan Panik bisa disebabkan faktor biologik,genetik atau psikososial. Penatalaksanaan sebaiknya kombinasi Psikofarmaka dan Psikoterapi. Pada kasus ini seorang wanita 26 tahun datang dengan keluhan seperti serangan panik berulang sejak 6 bulan sebelumnya, yang tidak mendapat pengobatan adekuat sehingga jatuh menjadi Gangguan Panik dengan Agorafobia. Kalau dilihat etilogi sesuai teori psikososial: pasien ini mengalami cukup banyak trauma pada masa anak yaitu dengan perceraian orangtua, hidup penuh stresor bersama tante serta ibu tiri pada masa-masa sekolah. Ketika tinggal bersama ibu kandung pasien sering menyaksikan pertengkaran ibu dan bapak tirinya. Dengan pemberian Psikofarmaka yang dikombinasi dengan Psikoterapi memberi hasil yang cukup baik.Kata kunci: Serangan Panik,Gangguan Panik, AgorafobiaAbstractPanic Attack is characterized by severe anxiety symptoms: palpitation, chest pain, dyspnoe, tremor, dizziness, chills or hot, depersonalization or derealization, the symptoms reached a peak within 10 minutes. Panic Disorder is several time got Panic Att.ack with rapid onset and short very duration. Because of the physical symptoms during the attack, patient become afraid that they will have heart attack, become stroke etc.Sometimes patient think they will loss control or be crazy. By the time patient will avoid the place and situation their panic attack have occured, especially social activities or the place which escape would be formidable is thought to cause the Agoraphobia. Etilogy of Panic Disorder can be biological factors, genetic or psychosocial factors. The most effective treatments are combine pharmacotherapy and psychoterapy.In this case report a 26 years woman come with chief complain like panic attack many time since 6 moths before, cause of not get adequate treatment patient become PanicLAPORAN KASUS235Disorder with Agoraphobia. From etiology we consider psychosocial factors: patient had many psychosocial trauma since she was a child that is divorced of her parent, live with her auntie and step mother full with stressor during her schooltime, When she live with her mother, she often face the disharmony of her mother and her step father. With the combination of pharmacotherapy and psychotearpy give good result.Key word : Panic Attack, Panic Disorder. Agoraphobia

    Hubungan Sindrom Pramenstruasi dengan Aktivitas Belajar Siswi SMAN 1 Payakumbuh

    Get PDF
    Sindrom pramenstruasi merupakan suatu penampilan siklik dari satu atau lebih gejala yang terjadi sebelum menstruasi yang mempengaruhi aktivitas seorang wanita. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan sindrom pramenstruasi dengan aktivitas belajar siswi SMAN 1 Payakumbuh. Penelitian ini merupakan survai analitik dengan desain cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 153 orang siswi. Hasil penelitian didapatkan: 1) Responden yang mengalami sindrom pramenstruasi yaitu sebanyak 150 orang (98%); 2) 130 orang (84,9%) responden mengalami gejala fisik dan psikis sindrom pramenstruasi; 3) Sebanyak 108 orang (72%) mengalami gangguan belajar yang ringan yaitu masih dapat mengikuti aktivitas belajar di sekolah atau di tempat kursus tapi tidak mampu berkonsentrasi dengan baik.; 4) hasil uji statistik menggunakan chi-square untuk melihat hubungan antara gejala sindrom pramenstruasi dengan derajat gangguan aktivitas belajar diperoleh nilai p = 0,022 (p<0,05). Sebagian besar siswi SMA mengalami sindrom pramenstruasi. Sindrom pramenstruasi yang diderita oleh siswi SMA menyebabkan gangguan belajar yang ringan yaitu masih dapat mengikuti aktivitas belajar di sekolah atau di tempat kursus tapi tidak mampu berkonsentrasi dengan baik. Berdasarkan uji statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna a tara gejala sindrom pramenstruasi dengan derajat gangguan aktivitas belajar

    Gambaran Angka Kejadian Tentamen Suicidum pada Penderita Gangguan Jiwa di RS Jiwa H.B Saanin Periode Januari−Desember 2013

    Get PDF
    Tentamen Suicidum merupakan fenomena sosial yang banyak terjadi di Indonesia. Lebih 90% diantaranya terdiagnosa gangguan jiwa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase kejadian tentamen suicidum dan karakteristik pasien yang melakukan tentamen suicidum di RSJ Prof. H.B. Saanin. Penelitian deskriptif ini dilakukan terhadap 90 pasien tentamen suicidum di RSJ Prof. H.B. Saanin periode Januari-Desember 2013. Data yang diambil dari Instalasi Rekam Medis RSJ Prof.H.B. Saanin adalah karakteristik dari pasien tentamen suicidum. Hasil ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa angka kejadian tentamen suicidum di RSJ Prof.HB Saanin sebanyak 90 kasus (4,2%) dari 2142 pasien yang dirawat inap di RSJ Prof.H.B. Saanin selama tahun 2013. Dari kasus yang diteliti diperoleh bahwa tindakan ini lebih banyak dilakukan oleh pasien berumur 26-45 tahun (50%), jenis kelamin laki-laki (68,9%), menggunakan benda tajam baik pada laki-laki (19,35%) maupun pada wanita (28,57%), belum menikah pada laki-laki (70,97%) dan menikah pada wanita (53,57%), pendidikan SMA-sederajat (32,2%), tidak bekerja (45,6%) dan skizofrenia paranoid baik pada laki-laki maupun wanita (50%). Simpulan studi ini adalah kejadian tentamen suicidum tinggi pada, usia dewasa, laki-laki, tamat SMA , belum menikah, pengangguran, menggunakan benda tajam, dan menderita skizofrenia paranoid

    Hubungan Risiko Tsunami terhadap Tingkat Ansietas pada Anak-anak di SDN 02 Ulak Karang Selatan (Zona Merah) dan SDN 33 Kalumbuk (Zona Hijau)

    Get PDF
     AbstrakPadang adalah salah satu kota di Indonesia yang rawan terhadap kejadian gempa dan Tsunami.  Orang yang selamat dari peristiwa Tsunami bukan hanya menderita bencana yang sifatnya fisik dan harta benda saja, tetapi lebih pada trauma mental yang tidak mudah dilupakan. Trauma mental itu sendiri bila tidak ditangani dengan sungguh-sungguh dan profesional dapat berlanjut pada gangguan jiwa salah satunya adalah ansietas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan risiko tsunami terhadap tingkat ansietas pada anak sekolah dasar di zona merah dan hijau Kota Padang. Penelitian analitik observasional ini menggunakan desain cross-sectional dengan jumlah subjek sebanyak 117 responden yang dipilih secara stratified random sampling di SDN 02 Ulak Karang Selatan (zona merah) dan SDN 33 Kalumbuk (zona hijau). Data dikumpulkan melalui wawancara responden menggunakan kuesioner HRS-A yang kemudian dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tingkat ansietas pada anak-anak yang bersekolah di zona merah yaitu 7 anak (14%) ringan, 8 anak (16%) sedang dan 1 anak (2%) berat, sedangkan di zona hijau didapatkan 16 anak (23,9%) ringan, 8 anak (11,9%) sedang dan tidak ada anak yang mengalami ansietas berat. Berbagai simulasi gempa dan Tsunami yang dilakukan terhadap anak sekolah di zona merah menurunkan angka ansietas pada anak tersebut. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa nilai p = 0,151 (p < 0,05) yang artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara risiko tsunami terhadap tingkat ansietas pada pada anak-anak di zona merah dan zona hijau.Kata kunci: ansietas, tsunami, anak AbstractPadang is one of the city in Indonesia that have a high risk to tsunami disaster. For those who survived at the tsunami attack, it is not only a physical and property damage, but rather on the mental trauma that is not easily forgotten and can lead to mental disorders such as anxiety. The objective of this study was to examined the correlation of the tsunami risk to the anxiety level on children in the red and green zone of Padang.This research was an observational analytic study using cross-sectional design with a total sample of 117 respondents were selected by stratified random sampling in SDN 02 Ulak Karang Selatan (red zone) and SDN 33 Kalumbuk (green zone). Data were collected through interviewing respondents using a HRS-A questionnaire, then analyzed with chi-square test. The results of this study indicate the level of anxiety in children who attend school in the red zone as many as 7 (14%) mild, 8 (16%) moderate and 1 (2%) severe, whereas the green zone obtained in 16 (23, 9%) mild, 8 (11.9%) moderate, and no child is experiencing severe anxiety. Additional findings indicate that a variety of simulated earthquake and tsunami were conducted on the red zoned school children decrease the anxiety in the child. The results of chi-square test showed that the p value = 0.151 (p <0.05), which means there is no significant association between the risk of a tsunami on the level of anxiety in children at red zone and green zone. Keywords:  anxiety, tsunami, childre

    Hubungan Tingkat Ansietas dengan Infeksi Saluran Pernafasan Akut pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Andalas Angkatan 2015-2016

    Get PDF
    Ansietas merupakan gangguan alam perasaan ( affective) yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian masih tetap utuh, perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas normal. Ansietas dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga rentan untuk infeksi salahsatunya Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat ansietas dan ISPA pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas angkatan 2015-2016. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain penelitian kohort prospektif yang dilaksanakan dari November 2017 sampai Februari 2018 di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Pengumpulan data menggunakan instrumen HRS-A kuisioner dan kuisioner ISPA kepada 257 mahasiswa angkatan 2015-2016. Pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil analisis univariat didapatkan distribusi frekuensi tingkat ansietas yaitu 39,7% berada dalam keadaan tidak ansietas, 56,1% mahasiswa mengalami ansietas ringan-sedang dan 4,2% mahasiswa mengalami ansietas berat. Distribusi frekuensi infeksi saluran pernafasan akut yaitu 56,1% mahasiswa mengalami ISPA dan 43,9% mahasiswa tidak mengalami ISPA dalam 3 minggu terakhir. Simpulan studi ini adalah terdapat hubungan bermakna antara tingkat ansietas dengan infeksi saluran pernafasan akut pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

    Kejadian Gangguan Depresi pada Penderita HIV/AIDS yang Mengunjungi Poli VCT RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode Januari - September 2013

    Get PDF
    AbstrakInfeksi HIV/AIDS sangat erat hubungannya dengan gangguan depresi. Penyebabnya bisa dikarenakan faktor psikologisnya ataupun efek dari agen HIV yang sudah menginfeksi sistem saraf pusat. Salah satu metode pencegahan gangguan depresi yang dapat diberikan adalah pemanfaatan poli VCT (Voluntary Counseling and Testing) dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian gangguan depresi pada penderita HIV/AIDS yang mengunjungi poli VCT RSUP DR. M. Djamil Padang periode Januari-September 2013. Metode penelitian adalah deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 43 orang. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner Hamilton Depression Rating Scale dan hasil yang didapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penderita HIV/AIDS yang mengunjungi poli VCT RSUP DR. M. Djamil Padang periode Januari - September 2013 didapatkan tidak mengalami depresi sebanyak 44,2% sedangkan untuk depresi sebanyak 55,8% dengan pembagian depresi ringan hanya 25,6%, depresi sedang 11,6%, depresi berat 4,7%, dan depresi sangat berat 14%. Depresi terbanyak ditemukan pada usia 20 – 39 tahun (83,3%).Kata kunci: penderita HIV/AIDS, gangguan depresi, poli VCTAbstractHIV/AIDS infection is associated with depression disorders. Etiology may be cause of psychososcial factor or the effect of HIV agent that infected central nervous system. In order to prevent depression disorders is by the utilization VCT (Voluntary Counseling and Testing) Clinic This study aims to describe the incident rate of depressive disorder among people living with HIV/AIDS visited VCT clinic at RSUP DR. M. Djamil Padang in January-September 2013. The research method was descriptive and made up by 43 HIV/AIDS-infected patients. Data were collected through filling Hamilton Depression Rating Scale and the results are presented in the form of a frequency distribution table. The results obtained that people living with HIV/AIDS visited VCT clinic at RSUP DR. M. Djamil Padang in January-September 2013 are not experiencing depression, representing 44,2% and 55,8% for depressive disorder which is mild depression only obtained 25,6%, moderate depression 11,6%, severe depression 4,7%, and very severe depression 14%. Depression disorder more found in the age : 20 – 39 years (83,3%).Keywords: HIV/AIDS patient, depression disorder, VCT clini

    Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Remaja di Kota Padang

    Get PDF
     AbstrakRendahnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan kontrol dari orangtua dapat membuat remaja berperilaku seksual berisiko. Banyak factor yang dapat mempengaruhi perilaku seksual remaja. Di Sumatera Barat, Padang menduduki urutan ke 3 terbanyak remaja berperilaku seksual berisiko setelah Payakumbuh dan Bukit Tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja di Kota Padang. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 158 orang yang diambil dengan cara multistage random sampling. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan 95%. Hasil analisis menunjukkan responden yang berperilaku seksual berisiko (20,9%), jenis kelamin laki-laki (38,6%), pubertas di usia <11 tahun (6,3%), tingkat pengetahuan kurang ((1,9%), mendapat paparan tinggi dengan sumber informasi seksual (19,6%) dan yang memiliki sikap negatif (34,8%). Variabel yang memiliki nilai p<0,05 adalah jenis kelamin, paparan dengan sumber informasi seksual dan sikap terhadap berbagai perilaku seksual. Dapat disimpulkan bahwa perilaku seksual remaja di Kota Padang dipengaruhi oleh jenis kelamin laki-laki, paparan tinggi dengan sumber informasi seksual dan sikap negatif terhadap berbagai perilaku seksual.Kata kunci: perilaku seksual, remaja, faktor yang mempengaruhi AbstractLack of knowledge about reproduction health and parents control can make adolescent have risky sexual behavior. Many factors that can related sexual behavior in adolescent. In West Sumatera, Padang city is on rank 3rd after Payakumbuh and Bukit Tinggi who have most adolescent with risky sexual behavior. The objective of this study was to observe the factors that can be related to adolescent sexual behavior in Padang. Type of this research was analytic with cross sectional study.  Total samples in this research were 158 respondents which are taken by multistage random sampling. Data analysis was done by chi-square test with significance level is 95%. The result of analysis showed that respondents who have risky sexual behavior (20,9%), males (38,6%), enter the stage puberty in <11 years old (6,3%), have a lack of knowledge (1,9%), get high exposure with sexual resources (19,6%) and have negative attitude (34,8%). Variables that have p<0,05 are gender, exposure with sexual resource and attitude toward sexual behavior. It can be concluded that adolescent sexual behavior in Padang City be affected by males, high exposure with internet and negative attitude toward sexual behavior. Keywords: sexual behavior, adolescent, factor that relate

    Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kejadian Depresi pada Usia Tua di Nagari Tanjung Banai Aur, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung Tahun 2012

    Get PDF
    AbstrakDepresi pada usia tua merupakan keadaan yang ditandai dengan perasaan sedih, kurang bersemangat, merasa gelisah, penurunan konsentrasi, selalu berpikiran buruk, dan susah untuk sosialisasi dengan lingkungan sekitar serta mudah putus asa dalam menghadapi masalah. Dengan adanya dukungan keluarga berupa dukungan informasi, dukungan penilaian, dukungan instrumental, dan dukungan emosional akan menurunkan kejadian depresi pada usia tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kejadian depresi pada usia tua di Nagari Tanjung Banai Aur, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah usia tua yang berumur lebih dari 60 tahun yang tinggal bersama keluarganya di Nagari Tanjung Banai Aur, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung yaitu sebanyak 82 orang, dengan metode pengambilan sampelnya adalah stratified sampling. Usia tua yang mengalami depresi memiliki dukungan keluarga rendah. Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kejadian depresi pada usia tua di Nagari Tanjung Banai Aur, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung.Kata kunci: usia tua, depresi pada usia tua, dukungan keluargaAbstractDepression in old age is a state characterized with feelings of sadness, less excited, feeling jittery, decreased concentration, always thinking bad, and hard to socialize with their surroundings and easy to despair in dealing with problems. With the support of the family such as informational support, appraisal support, instrumental support, and emotional support will reduce the incidence of depression in old age. This study is aimed to determine the relationship of family support with the incidence of depression in old age in Nagari Tanjung Aur Banai, Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung. The study’s method is an observational with cross-sectional approach. Samples in this study were people with age more than 60 years who lives with his/her in Nagari Tanjung Aur Banai, Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung, which were counted as 82 people, and taken by stratified sampling method. old age with depression have low family support. There is a significant relationship between family support with the incidence of depression in old age in Nagari Tanjung Aur Banai, Kabupaten Sijunjung.Keywords:aging, depression in old age, family suppor
    corecore