6 research outputs found

    Implementasi Metode Waterfall dalam Merancang Sistem Digitalisasi Ruang Baca

    Get PDF
    The focus of this research is implementing the waterfall method in designing a reading room digitalization system. The system development method uses the waterfall method, which consists of software requirements analysis, design, program code creation, testing, and maintenance, while system modeling uses data flow diagrams. This system is tested using black box testing with the type of Balance Equivalence Partitioning and Sample Testing, which is used to ensure that the selected values can produce good data and match the data entered by the user. The results of this research show that applying the waterfall method to building a reading room digitalization system can be done well because this method is unidirectional, meaning that each phase must be completed before the next phase begins, and the system is built where the requirements have been clearly defined from the start and are not possible to change randomly. significant during developmentFokus dari penelitian ini adalah mengimplementasikan metode waterfall dalam merancang sistem digitalisasi ruang baca. Metode pengembangan sistem menggunakan metode waterfall, yang terdiri analisis kebutuhan perangkat lunak, desain, pembuatan kode program, pengujian dan pemeliharaan, sedangkan pemodelan sistem menggunakan Data Flow Diagram. sistem ini pengujian yang dilakukan dengan menggunakan pengujian black box testing dengan jenis Balance Equivalence Partitioning dan Sample Testing yang digunakan untuk memastikan nilai yang terpilih dapat menghasilkan data yang baik dan sesuai dengan data masukkan dari user. Hasil dari penelitian ini telah menerapkan metode waterfall dalam membangun sistem digitalisasi ruang baca bisa diterapkan dengan baik karena metode ini bersifat unidireksional artinya setiap fase harus diselesaikan sebelum fase berikutnya dimulai dan sistem yang dibangun di mana persyaratan telah ditetapkan secara jelas dari awal dan tidak mungkin berubah secara signifikan selama pengembangan

    Perbandingan Metode Backpropagation dan Learning Vector Quantization (LVQ) Dalam Menggali Potensi Mahasiswa Baru di STMIK PalComTech

    Get PDF
    The Research aimst to compare backpropagation and Learning Vector Quantization (LVQ) methods in exploring the potential of new students at STMIK PalComTech. Comparisons in this study involve four input variables used which consist of four basic subjects of informatics engineering and information systems (math, basic programming, computer networks and management bases) which then make informatics techniques and information systems as outputs, to get the accuracy level high in this study, the researchers used several variations of parameters which eventually produced the best accuracy of the two methods. From 120 data tested using variations in test data and training data which are then processed using variations in the learning rate parameters and epochs. From the test results obtained the level of accuracy of pattern recognition in the backpropagation method is 99.17% with a learning rate variation of 0.1 and epoch 100, the learning vector quantization method has an accuracy rate of 96.67% with a variation of learning rate 1 and epoch 20 From the results of the comparison the Backpropagation method is superior in terms of accuracy so that it becomes the right method to use in exploring the potential of new students at STMIK PalComTech

    Pelatihan Keterampilan Desain Untuk Peningkatan Daya Saing Bagi Siswa SLB Negeri Pembina Palembang

    Get PDF
    Pemerataan untuk memperoleh pendidikan harus diperoleh setiap anak di Indonesia, demikian halnya bagi anak yang berkebutuhan khusus. Sekolah Luar Biasa (SLB) merupakan lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan kepada anak-anak yang berkebutuhan khusus, sehingga SLB diharapkan mampu membantu melihat potensi dari anak-anak berkebutuhan khusus sehingga dapat dijadikan sebagai bekal bagi tumbuh kembang anak dimasa depannya. Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dalam bidang desain, yaitu pembuatan animasi dengan menggunakan Adobe Photoshop. Bentuk dan metode pelatihan yang diterapkan adalah pelatihan dan pendampingan. Metode ini dipilih dikarenakan peserta pelatihan merupakan anak penyandang tuna rungu, sehingga membutuhkan bantuan pendampingan serta arahan langsung oleh guru untuk berkomunikasi dengan siswa. Peserta pelatihan merupakan siswa SLB Pembina yang berjumlah 5 orang. Hasilnya setelah dilakukan post test diperoleh kenaikan 97% yang artinya peserta pelatihan telah memahami dengan sangat baik materi yang telah disampaikan. Setelah mengikut pelatihan ini, diharapkan para peserta mampu mengembangkan materi yang telah diberikan sehingga dapat menghasilkan karya yang lebih baik dimasa yang akan datang

    Pengenalan dan Pengaplikasian Tunelling (ngrok.com) Bagi Siswa SMA Guna Mengakses Aplikasi Berbasis Web

    Get PDF
    Kegiatan pengabdian masyarakat ini menjadikan SMA Negeri 13 Palembang sebagai mitra kegiatan. SMA Negeri 13 Palembang merupakan salah satu SMA yang telah memiliki laboratorium komputer dan TIK sebagai salah satu mata pelajarannya. Materi dasar komputer diajarkan dalam pembelajaran termasuk Microsoft office, dasar pemrograman dan desain, akan tetapi belum ada penerapan langsung dari materi yang diajarkan. Kegiatan ini akan memberikan pelatihan sekaligus pengaplikasian Tunneling (ngrok.com) dalam mengakses aplikasi berbasis web. Tunneling sendiri merupakan salah satu cara untuk membangun sebuah jalur antara dua jaringan dengan aman. Semua data yang ditransfer difragmentasi menjadi paket atau bingkai yang lebih kecil dan kemudian melewati terowongan. Salah satu program kecil yang dapat membuat sebuah tunneling dari internet publik ke port komputer lokal, dengan menggunakan aplikasi tunneling ngrok. adapun beberapa fungsi dari ngrok adalah ngrok bisa mendemokan web tanpa upload ke hosting. Kegiatan pengabdian ini berlangsung sangat baik, dari antusias peserta kegiatan dan hasil evaluasi yang dilakukan setelah kegiatan yang mencapai 81,25%. Ini berarti pelaksanaan kegiatan, penyampaian materi yang dilakukan serta pendamingan oleh tim pelaksana kegiatan sudah dilakukan dengan sangat baik. Setelah mengikuti kegiatan pengabdian ini diharapkan peserta dapat mengembangkan materi yang didapatkan
    corecore