22 research outputs found

    Keluhan Kesehatan dan Gangguan Muskuloskeletal pada Pekerja Tukang Suun di Pasar Badung Tahun 2013

    Full text link
    Peranan sektor informal saat ini menjadi sangat penting dalam penyerapan tenaga kerja, mengingat sektor informal mampu menyerap banyak tenaga kerja tanpa menuntut adanya tingkat keterampilan yang tinggi. Khususnya di Kota Denpasar, penyerapan tenaga kerja di sektor informal dapat ditemukan di Pasar Badung, terlihat dengan banyaknya keberadaan penyedia jasa buruh angkut barang atau sering disebut sebagai tukang suun. Pekerjaan di sektor informal khususnya sebagai buruh angkut biasanya kurang memberikan jaminan perlindungan secara hukum dan jaminan kesejahteraan yang memadai di samping kondisi kerja yang memprihatinkan serta pendapatan yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran status sosial ekonomi dan kesehatan pekerja tukang suun di Pasar Badung. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan pendekatan crossectional, dimana jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 52 orang tukang suun di Pasar Badung. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik sampling stratified proporsional random sampling. Status sosial ekonomi pekerja tukang suun dilihat dari kategori pendidikan dan penghasilan, masih tergolong rendah. Alasan sebagian besar responden bekerja sebagai tukang suun adalah untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan berusaha ingin mencari uang sendiri. Dilihat dari beban kerja responden, sebanyak 45 (86,5%) responden baik pada anak-anak maupun dewasa mengangkut beban >25 Kg. Keluhan kesehatan yang banyak dirasakan responden adalah pusing (62,3%) yang selanjutnya diikuti dengan keluhan sakit pada bagian leher dan pinggang (88,5%). Pihak PD. Pasar Kota Denpasar Unit Pasar Badung diharapkan untuk melarang atau mengurangi keberadaan pekerja anak di Pasar Badung. Selain itu ke depannya dapat membantu menyediakan sarana dan prasarana guna memberikan kesempatan kepada tukang suun khususnya anak-anak dalam hal bermain dan belajar melalui kerjasama dengan Yayasan Lentera Anak Bali (LAB). Untuk menjamin kesehatan pekerja secara umum, pihak PD. Pasar Kota Denpasar Unit Pasar Badung dapat melakukan pengaturan serta pengawasan terhadap ukuran keranjang dan berat beban angkut pekerja tukang suun agar tidak melampui batas pengangkutan serta dapat bekerjasama dengan Puskesmas beserta Yayasan Rama Sesana (YRS) dalam hal pemberian program edukasi serta pelayanan kesehatan

    Penerapan Model Konseling Behavioral Teknik Modeling untuk Mengembangkan Sikap Empati Siswa Kelas Xc Upw SMKN 1 Singaraja

    Full text link
    Penelitian ini merupakan penelitian tindakan bimbingan dan konseling (Action Reseach In Counseling). Tujuan dari penelitian tindakan ini adalah untuk mengetahui peningkatan sikap empati siswa setelah diberikan konseling behavioral teknik modeling. Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas XC Unit Perjalanan Wisata SMKN 1 Singaraja yang berjumlah 8 orang siswa. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, mulai dari perencanaan (identifikasi, diagnosa, prognosa), tindakan (konseling/ treatment/ training), evaluasi dan refleksi. Data sikap empati siswa diukur dengan menggunakan kuesioner. Selanjutnya dianalisis dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling behavioral teknik modeling efektif untuk mengembangkan sikap empati siswa. Efektivitas itu terlihat dari rata-rata persentase peningkatan sebelum tindakan sebesar 61,13% menjadi 72 pada siklus I dan tindakan layanan konseling pada Siklus II persentase peningkatannya mencapai 86,13%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengembangan sikap empati sebesar 18,66% dari kondisi awal ke siklus I, dan 19,16% dari siklus I ke Siklus II

    Pengaruh Jenis Dan Rasio Maltodekstrin De 10 Dan Gum Arab Terhadap Sifat Fisik, Kimia, Dan Stabilitas Mikroenkapsulasi Antosianin Ekstrak Etanol Umbi Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L.)

    Full text link
    Lipstik merupakan salah satu produk kosmetika dekoratif yang digemari oleh sebagian besar kaum wanita di Indonesia. Namun, ditahun 2014 BPOM menemukan bahwa beberapa merk kosmetika mengandung pigmen sintetis rhodamin B yang berbahaya serta mampu mengiritasi. Di sisi lain, Indonesia mengalami peningkatan produksi umbi ubi jalar ungu pada tahun 2013. Umbi ubi jalar ungu banyak mengandung senyawa berkhasiat, seperti antosianin yang berpotensi sebagai pewarna alami merah-keunguan (violet) baik pada makanan, obat, maupun kosmetika. Sayangnya, antosianin tidak stabil terhadap pemanasan tinggi, Perubahan pH, enzim, cahaya, ion logam, dan oksidasi. Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu melindungi antosianin dari proses degradasi dan aplikasi penggunaan antosianin ekstrak umbi ubi jalar ungu termikroenkapsulasi terhadap stabilitas fisik terutama warna sediaan lipstik. Metode yang dilakukan pada penelitian adalah microwave-assisted dengan bantuan pengeringan radiasi gelombang mikro. Rasio perbandingan bahan pelapis  maltodekstrin DE 10; gum arab; kombinasi gum arab maltodekstrin (1:1) dengan ekstrak etanol umbi ubi jalar ungu sebesar (2:1)% dan (3:1)% b/b. Serbuk kering umbi ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) diekstraksi dengan etanol 70% dalam suasana asam, dikentalkan. Ekstrak kental kemudian dimikroenkapsulasi. Formula optimum mikroenkapsulasi kemudian dijadikan lipstik dan diuji sifat fisisnya meliputi uji organoleptis dan homogenitas, kekuatan, uji pH, titik lebur, dan stabilitas fisik. Data dianalisis dengan metode Analysis of Variance (ANOVA) one-way, taraf kepercayaan 95% dengan hasil uji sifat fisik mikroenkapsulasi pada formula III dihasilkan nilai kelembaban 2,44±0,03%, ukuran partikel ±304 µm, serta efisiensi penjerapan tertinggi sebesar 51,78 ±0,06% dengan stabilitas yang lebih baik pada suhu 28oC dibandingkan dengan lima formula lainnya. Berdasarkan hasil penelitian, tidak ditemukan adanya pengaruh jenis dan rasio bahan pelapis kombinasi maltodekstrin dan gum arab (2:1)%b/b sebagai dinding mikroenkapsulasi pigmen antosianin umbi ubi jalar ungu terhadap warna sediaan lipstik

    Pengembangan Kuisioner Kepuasan Pasien untuk Pelayanan Farmasi Klinik

    Full text link
    Latar belakang: Survey kepuasan pasien adalah salah satu metode evaluasi yang dapat digunakan untuk menilai kualitas pelayanan farmasi klinik. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kuisioner penelitian dalam Bahasa Indonesia untuk mengukur kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian pada fasilitas kesehatan tingkat pertama dan tingkat lanjut terutama mengenai pelayanan farmasi klinik. Metode: Pernyataan – pernyataan dalam kuisioner disusun berdasarkan peraturan Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia mengenai standar pelayanan kefarmasian di pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), apotek dan rumah sakit. Pernyataan dalam kuisioner dibagi menjadi lima kategori kualitas pelayanan yaitu keandalan, responsif, sarana, jaminan, dan empati. Kuisioner kemudian diuji kepada 90 orang responden (masing – masing 30 orang untuk setiap kelompok kriteria) untuk menilai validitas dan reliabilitas instrument kuisioner. Hasil: Terdapat 39 pernyataan untuk kuisioner pelayanan kefarmasian di Puskesmas, 41 pernyataan untuk kuisioner pelayanan farmasi klinik di apotek maupun di rumah sakit. Uji validitas menggunakan korelasi momen produk yang menghasilkan nilai r untuk masing – masing pernyataan > 0,361 (valid). Tes reliabilitas dilakukan dengan menggunakan uji Cronbach Alpha. Hasil uji Cronbach Alpha > 0,6 (reliabel) untuk masing – masing item kuisioner. Kesimpulan: Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas menunjukkan kuisioner kepuasaan pasien terhadap pelayanan farmasi klinik yang disusun valid dan reliabel

    Perbandingan Kadar Glukosa Sebelum Dan Sesudah Aktivitas Fisik Intensitas Berat

    Full text link
    : Physical activity is one of the factors which can affect blood glucose level in human body. Vigorous physical activity for 20 minutes can lower one\u27s blood glucose level. Futsal is categorized as a vigorous activity. During the activity, body will use endogenous fuel from blood to take care of glucose levels homeostasis in it. This study aimed to determine the ratio of blood glucose levels before and after vigorous physical activity at the 2011 batch students of the Faculty of Medicine, University of Sam Ratulangi using futsal. This was a pre and post experimental study. Respondents were 21 males aged 20-22 years. The results showed a decrease of all respondents\u27 blood glucose average from104.14 mg/dL before the physical activity to 95.40 mg/dL after it with p < 0.05 that meant there was a significant decrease in glucose level. Conclusion: In this study, there was a significant difference in blood glucose levels of the students between before and after vigorous physical activity

    The Effect of Spiritual Care Training on Nurses' Perceptions of Spirituality and Spiritual Care

    Full text link
    Spirituality and spiritual care are essential components of health in meeting patient needs holistically. The fulfillment of spiritual needs can be a source of support and strength for patients to face their illnesses. Positive spirituality will have an impact on improving health, disease prevention, and patients' quality of life. This study aimed to determine the effect of spiritual care training on nurses' perceptions of spirituality and spiritual care. This was a pre-experimental study without a control group conducted on 124 nurses who were working at Udayana University Hospital. The study data were collected using&nbsp; the Spirituality and Spiritual Care Rating Scale Questionnaire (SSCRS). The training was conducted through lecture and group discussion with a duration of 120 minutes for each session. The data were analyzed using the Wilcoxon test with a 95% confidence level (a=0.05). The results showed that there was a significant difference in the perception scores of nurses' spiritual care before and after the training (p=0.006). This illustrates that spiritual care training is effective in increasing the perception of spirituality and spiritual care of nurses in providing health care for patients

    Multimodality in Audio Visual Translation of Children's Animated Films

    Full text link
    Multimodality is also highly relevant to translate: a significant number of the texts being translated nowadays are multimodal, ranging from user manuals, websites, textbooks, and comics to audiovisual products such as videogames and films. This research aimed to identify the multimodality elements in translating children's animated film from English into Indonesian. The research conducted through descriptive qualitative method through observation with documentation and note taking techniques. The results of the analysis showed that “Barbie of Swan Lake” and “Tinkerbell” presents comprehensive multimodality elements including visual, audio, spatial, gestural, and linguistic. Linguistic element in this case, referred to the existence of subtitles. The subtitles were not always related to the context of depicted story and multimodality elements. This happens because of several difficulties of translating children's animated films regarding children's references, fantasy depiction, joke undertone, and many more. The accurateness of the message of these films were in three criteria, namely poor, good, and sufficient. Keywords: children's animated films, multimodality, relational context, message accurac
    corecore