44 research outputs found

    Dampak Struktur Kepemilikan dan Corporate Governance terhadap Profitabilitas Bank

    Full text link
    This study aims to determine the impact of the ownership structure and corporate governance to profitability. The sampling technique used was purposive sampling. The sample used is a company engaged in the conventional banking sector listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) and follows corporate governance ratings by The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) in the period 2010 to 2014. Profitability is measured using return on assets (ROA) and Return on Equity (ROE). The results showed that private ownership has significantly negative effect on ROA and corporate governance have a significant negative impact on ROA and ROE. Variable control of Non-performing loans negatively affect ROE and positive effect on the firm size of ROA and ROE. This research is expected to help managers increase profitability by considering several factors such as private ownership, Corporate Governance Perception Index (CGPI), non-performing loan (NPL) and firm size

    Relevansi Peraturan Dalam Mendukung Praktek Profesi Apoteker Di Apotek

    Full text link
    One of pharmacy’s duty is being the place of pharmacist to serve patient profesionally.The fact, it was many report in mass media that pharmacist ‘s performance is not good enough. Many pharmacy regulation already issued, this review report and discuss pharmacy regulations related to pharmacy. Regulation that have issued by goverment about pharmacy ie: St. No.419 in 1949, Goverment regulations (PP) No.25 in 1980, Rule of Minister of Health (Permenkes) No.26 in 1981, Kepmenkes No. 278, 279 and 280 in 1981, Permenkes No.240 in 1990, Kepmenkes No.347 in 1990, Permenkes No.922 in 1993, Act (UU) No.5 in 1997, UU No.22 in 1997, PP No.72 in 1998, UU No.8 in 1999, Kepmenkes No.1332 in 2002, UU No.29 in 2004, Kepmenkes No.1027 in 2004, and Permenkes No.384 in 2007. Pharmacyregulations are enouh and relevance to support pharmacist practice, commitment to adhere the regulations and enforcement its implementation still required

    Pemetaan Padang Lamun sebagai Penunjang Ekowisata di Kabupaten Lombok Timur

    Get PDF
    Padang lamun merupakan ekosistem pesisir yang sangat potensial baik dari segi ekologis maupun ekonomis. Kabupaten Lombok Timur memiliki potensi padang lamun yang cukup besar dan tersebar mulai dari bagian selatan sampai bagian utara. Tujuan penelitian ini adalah memetakan padang lamun yang ada di Kabupaten Lombok Timur. Pemetaan padang lamun dilakukan dengan metode survey in situ. Untuk mengetahui sebaran lamun dilakukan dengan metode UTSG yang merupakan gabungan antara “Line Intersecpt Transect” dan metode “Stop and Go”. Analisis kesesuaian wisata dilakukan dengan menghitung indeks kesesuaian wisata (IKW).Berdasarkan hasil penelitian diperoleh delapan jenis lamun yang tersebar di delapan lokasi yaitu Pantai Poton Bakau, Gili Kere, Gili Bembek, Gili Sunut, Pantai Pink, Pantai Te Elong-elong, Gili Sulat dan Gili Lawang. Kondisi lamun di semua lokasi rata-rata masih bagus dengan jumlah jenis yang paling banyak yaitu di Gili Kere dan Gili Sunut. Indeks kesesuaian wisata di tiap lokasi bervariasi berkisar dari 72-96% dan masuk dalam kategori sesuai hingga sangat sesuai untuk ekowisata lamun.Di Gili Kere, Gili Bembek, Gili Sunut, Pantai Pink, Gili Sulat dan Gili lawang rata-rata memiliki nilai IKW yang cukup tinggi (96%) dan masuk dalam kategori sangat sesuaiuntuk kegiatan ekowisata padang lamun kategori snorkeling

    Penentuan Harga Sikat Gigi Berbahan Limbah Kayu dengan Metode Ability And Willingness To Pay (Studi Kasus : Hotel di Semarang dan YOGYAKARTA)

    Full text link
    Plastic has been widely known in human life, but the excessive use of plastic without any good plastic waste processing can cause negative environmental impacts. One contributor to the waste plastic is a toothbrush. Brush teeth are replaced 3-4 months in contrast to hotels that provide disposable plastic toothbrush. If the hotel has 30 rooms 17 then the number needs disposable plastic toothbrush in the amount of 510 pieces, not to mention the number of hotel guests that affect the needs of a plastic toothbrush. However, the price is relatively expensive cause of environmentally friendly products consumers demand remains. For that in determining the price of environmentally friendly products need to fit between the ability and willingness of consumers to pay. From the calculation of the average ATP value obtained in the amount of USD 2,216 and average WTP value that is equal to Rp 1,109. Pricing based on the ATP and WTP for the wooden toothbrush price of Rp 1,100 with a percentage of 56.52% of respondents were able and willing to pay the price

    Rekayasa Proses Produksi Asam Laktat Dari Limbah Ampas Pati Aren Sebagai Bahan Baku Poli Asam Laktat

    Full text link
    Proses pembuatan asam laktat dari limbah ampas pati aren diawali dengan perlakuan pendahuluan hingga diperoleh serbuk ampas pati aren. Proses selanjutnya adalah hidrolisis selama 54 jam dengan penambahan mikrobia selulotik dari ekstrak rayap sebanyak 40%. Hasil hidrolisis adalah glukosa dengan kadar gula reduksi sebesar 31,99%. Fermentasi glukosa menjadi asam laktat dilakukan pada suhu 30oC dengan penambahan Lactobacillus casei sebanyak 10%, 20%, 30% dan waktu inkubasi 10 jam, 12 jam, 14 jam, 16 jam, 18 jam, 20 jam. Berdasarkan uji statistik analisis varian disimpulkan bahwa ada beda sangat nyata antar perlakuan kombinasi jumlah Lactobacillus casei dan waktu fermentasi. Kadar asam laktat tertinggi diperoleh pada penambahan Lactobacillus casei sebanyak 30% dan waktu fermentasi 20 jam, yaitu sebesar 0,91 g/L

    Pengaruh Fermentasi terhadap Kandungan Protein dan Asam Amino pada Tepung Gaplek yang Difortifikasi Tepung Kedelai (Glycine Max (L))

    Get PDF
    Peningkatan kadar protein dan pengayaan asam amino dalam tepung gaplek dapat dilakukan dengan cara fortifikasi tepung gaplek dengan tepung kedelai melalui fermentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan kandungan protein terlarut antara tepung gaplek tidak terfortifikasi dan terfortifikasi tepung kedelai pada beberapa waktu fermentasi dan mengidentifikasi asam amino yang terkandung dalam tepung gaplek dan tepung gaplek terfortifikasi. Metode penelitian meliputi pembuatan tepung gaplek terfortifikasi secara fermentasi dengan rasio penambahan tepung kedelai 25 g dan kapang 5 g dari 100 g gaplek yang kemudian difermentasi selama 40 jam. Kadar protein ditentukan menggunakan metode Biuret sedangkan identifikasi asam amino menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Rancangan percobaan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Sebagai perlakuan adalah gaplek kontrol (tidak terfortifikasi tepung kedelai) pada jam ke-0 (G0); 20 jam (G20); 40 jam (G40) dan gaplek terfortifikasi pada jam ke-0 (GF0); 20 jam (GF20); dan 40 jam (GF40). Sebagai kelompok adalah waktu analisis. Data rata-rata kadar protein terlarut dibandingkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dengan tingkat kebermaknaan 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar protein terlarut pada fermentasi selama 40 jam lebih tinggi dibandingkan 20 jam dan 0 jam, dengan nilai 22,68%, 20,96%, dan 18,70% secara berurutan. Berdasarkan hasil identifikasi KLT dan KCKT, asam amino dalam tepung gaplek terfortifikasi adalah aspartat, glutamat, serin, histidin, glisin, arginin, alanin, tirosin, metionin, valin, isoleusin, dan lisin

    Produksi Poli Asam Laktat Dari Limbah Ampas Pati Aren

    Get PDF
    Poli asam laktat (PLA) yang dibuat pada penelitian ini menggunakan asam laktat dari bahan baku limbah ampas pati aren. Polimerisasi asam laktat menjadi poli asam laktat (PLA) dilakukan dengan metode ring opening polymerizaton pada suhu 170â—‹C dan tekanan 152 mmHg. Variabel pada proses polimerisasi adalah katalis Sn (II) Oct sebanyak 3%, 4%, 5% dan waktu reaksi 45 menit, 60 menit, 90 menit. Kristal PLA diperoleh dengan diendapkan menggunakan metanol dan selanjutnya dilakukan analisis termal dan yield. PLA hasil penelitian memiliki karakteristik termal (melting temperature dan glass transition temperature) tertinggi diperoleh pada katalis Sn (II) Oct 5% dan waktu reaksi 90 menit, berturut-turut yaitu 149â—¦C dan 61â—¦C. Jumlah poli asam laktat terbanyak diperoleh dari perlakuan penambahan katalis 5% dan waktu polimerisasi 90 menit, yaitu dengan yield 26,77%

    Pengaruh Konsentrasi Tawas Pada Air Sumur Terhadap Daya Tetas Telur Nyamuk Aedes Aegypti Di Laboratorium

    Full text link
    ENGLISHDengue Hemorrhagic Fever (DHF) still be public health problem that was quite serious in Indonesia. Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is caused by dengue virus and transmitted by the Aedes aegypti mosquito. The main breeding place of Ae. aegypti is the water container that does not relate directly to the ground, like a cistern, jars and other containers which contain of clean and clear water. Beside of that the other factor contribute to the survival of Ae. aegypti is the water that is free from chemicals. Alum is widely used by the Indonesian community as water purifier because of its use is very cheap and easily obtained. This research objectives were 1). To determine if alum effect on hatchability of Ae. aegypti eggs in the laboratory. 2). To know the LC50 and LC90 of alum on the hatchability Ae. aegypti eggs. The research design is a Post Test Only Control Group Design, with 7 treatments of various concentrations of alum and four replicates. Alum concentration were used 2.8 g/l, 1.96 g/l, 1.37 g/l, 0.96 g/l, 0.67 g/l, 0.47 g/l, 0.33 g/l, 0.23 g/l and 0.16 g/l. The data were analyzed using Kruskall Waillis test, and to determine of LC50 and LC90 probit analysis was used. Result showed that the alum in well water can reduce hatchability of Ae. aegypti eggs, if provided in the highest concentration of 2.8 g/l. There were significant differences at various alum concentration on the percentage of Ae. aegypti eggs hatching. The higher concentration of alum, it makes the numbers of eggs hatched smaller. Data processing with probit analysis program showed that the inhibition of eggs hatching by 50% at concentrations of 0.19616 g / l and 90% at concentrations of 0.40088 g / l. Based on these results alum can be used as an alternative in a decrease of Ae. aegypti density.INDONESIADemam Berdarah Dengue (DBD) sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cukup serius di Indonesia. Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Tempat perindukan utama Ae. aegypti adalah penampungan air dalam rumah tangga maupun alamiah yang tidak berhubungan dengan tanah. Faktor lain yang berperan untuk kelangsungan hidup Ae. aegypti adalah air yang bebas dari bahan kimia. Tawas banyak digunakan keluarga Indonesia sebagai penjernih air karena sangat murah dan mudah diperoleh. Tujuan penelitian adalah : 1). untuk mengetahui apakah tawas berpengaruh pada daya tetas telur Ae. aegypti di Laboratorium? 2). Mengetahui LC 50 dan LC 90 dari tawas terhadap daya tetas telur Ae.aegypti. Rancangan penelitian adalah Post Test Only Control Group Design, dengan 7 perlakuan yaitu berbagai konsentrasi tawas dan 4 kali ulangan. Konsentrasi tawas yang digunakan adalah (2,8gr/l), (1,96gr/l), (1,37gr/l), (0,96gr/l), (0,67gr/l), (0,47gr/l), (0,33gr/l), (0,23gr/l) dan (0,16gr/l). Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji Kruskall Waillis dan untuk mengetahui LC50 dan LC90 digunakan Analisis Probit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tawas pada air sumur dapat menurunkan daya tetas telur Aedes aegypti jika diberikan dalam konsentrasi yang adekuat yaitu 2,8gr/l. Terdapat perbedaan yang bermakna pada berbagai dosis tawas terhadap presentase penetasan telur Ae. aegypti. Makin tinggi konsentrasi tawas makin sedikit jumlah telur yang menetas. Hasil pengolahan data dengan program analisis probit menunjukkan bahwa daya hambat terhadap penetasan telur sebesar 50% pada konsentrasi 0,19616 gr/l dan daya hambat tawas terhadap penetasan telur sebesar 90% pada konsentrasi 0,40088 gr/l. Berdasarkan hasil tersebut tawas dapat di gunakan sebagai alternatif dalam penurunan kepadatan Ae.aegypti
    corecore