44 research outputs found

    Perancangan Desain Kemasan Kerajinan Di “Ria Batik” Solo Sebagai Cenderamata Khas Dari Kota Solo

    Full text link
    Kerajinan Batik merupakan salah satu aset cenderamata yang khas dari Kota Solo, namun selama ini tidak ada kemasan yang baik yang dapat berfungsi untuk melindungi produk tersebut, padahal diantara produk-produk kerajinan tersebut banyak yang rentan ketika dibawa, terlebih produk-produk itu digunakan untuk cenderamata sehingga tak jarang ketika sampai di penerima menjadi kurang layak. Oleh karena itu perancangan ini diharapkan dapat memberikan alternatif kemasan yang baik untuk kerajinan batik sehingga dapat melindungi, menampilkan ciri khas Kota Solo, meningkatkan image masyarakat menjadi lebih tinggi terutama terhadap produk kerajinan di Ria Batik, dan diharapkan juga dapat mengedukasi masyarakat tentang batik yang selama ini jarang mereka ketahui

    The limit to behavioral inertia and the power of default in voluntary contribution games

    Get PDF
    It is well documented that people are reluctant to switch from a default option. We experimentally test the robustness of this behavioral inertia in a collective decision-making setting by varying the default option type and the decision-making environment. We examine the impacts of automatic-participation and no-participation default options on subjects’ participation in a public goods provision and their contributions. Two variants of public goods game are employed: the linear and the threshold public goods games. The study shows the evidence of partial stickiness rather than complete stickiness of default options as indicated in empirical studies. Our experimental results square with the evidence of behavioral inertia only when the automatic-participation default is used. This default boosts contributions in the linear public goods game but not in the threshold public goods game. The evidence of partial stickiness is robust to the variation of the game employed, but the effect on contribution is sensitive to it

    Karakterisasi Nanopartikel Karbon Aktif Dari Daun Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) Berdasarkan Variasi Suhu Dan Waktu Aktivasi

    Full text link
    Daun eceng gondok (Eichhornia crassipes) masih terbatas dalam hal pemanfaatannya, namun daun eceng gondok (DEG) berpotensi untuk dibuat menjadi nanokarbon karena memiliki kandungan lignoselulosa yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan optimasi pembuatan nanopartikel karbon aktif DEG dengan variasi suhu dan waktu aktivasi serta melakukan karakterisasi nanopartikel karbon aktif DEG yang didapatkan. Proses pembuatan karbon dilakukan dengan metode karbonisasi pada suhu 400 °C selama 1 jam. Proses aktivasi dilakukan dengan dua cara, yaitu aktivasi fisika dengan variasi suhu (400 – 800 °C) dan waktu aktivasi (30 – 150 menit), dan aktivasi kimia dengan menggunakan H3PO4 (30%) pada rasio impregnasi 1:4 (b/b). Berdasarkan hasil spektra Fourier Transform Infrared (FTIR), suhu dan waktu aktivasi terbaik adalah pada proses aktivasi suhu 600 °C selama 60 menit dengan adanya gugus fungsi O-H, C-H, C≡C, C=C, dan C-O pada bilangan gelombang 3410,15 cm-1, 2931,80 cm-1, 2337,72 cm-1, 1573,91 cm-1, dan 1180,44 cm-1, berturut-turut. Hasil analisa X-Ray Diffraction (XRD) menunjukkan bahwa nanopartikel karbon aktif DEG memiliki dua puncak difraksi yang luas pada rentang 2θ = 23,9° – 26,6° dan 42,0° – 44,8°. Hasil analisis Transmission Electron Microscope (TEM) menunjukkan nanopartikel karbon aktif DEG memiliki ukuran nanopartikel yang berbentuk bulat dengan ukuran 22 nm – 35 nm
    corecore