34 research outputs found

    PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP MINAT BELI ULANG DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PENGGUNA TRANSPORTASI MIGO DI SURABAYA 

    Get PDF
    Kualitas layanan adalah prioritas dalam menjaga hubungan bisnis dengan penyedia layanan dan konsumen. Dengan meningkatkan kualitas layanan dapat menumbuhkan kepuasan pelanggan, sehingga konsumen akan membeli produk yang sama di perusahaan. Dalam penelitian ini, tujuannya adalah untuk mencari pengaruh kualitas layanan terhadap niat pembelian kembali, pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan, dan pengaruh kepuasan pelanggan terhadap minat pembelian kembali pada pengguna transportasi e-Bike Migo di Surabaya. Kuantitatif deskriptif digunakan sebagai metode penelitian. Populasi yang diambil adalah 378. Sampel berjumlah 182. Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan kuesioner dan dianalisis dengan analisis jalur. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat memiliki pengaruh meminta konsumen terhadap kualitas barang dan memberikan kepuasan kepada konsumen yang membeli produk dan ada pengaruh terhadap minat beli ulang pemilik Migo di Surabaya. Kata Kunci : kualitas layanan, minat beli ulang, kepuasan konsume

    IMPLEMENTASI APLIKASI CLASSDOJO SEBAGAI BUKU PENGHUBUNG GURU DI PAUD RABBANI JAKARTA SELATAN

    Get PDF
    Tujuan pembelajaran akan berjalan dengan baik tentunya harus melibatkan banyak peran yang terlibat di dalamnya. Peran tersebut antara lain adanya peran guru sebagai pengganti orang tua disekolah, siswa yang menjalankan kegiatan pembelajaran, dan juga peran orang tua untuk memonitoring siswa di rumah. Hal ini juga tentunya didukung dengan adanya komunikasi yang baik. Selain itu, untuk memudahkan guru dalam mengevaluasi hasil belajar siswa. Dengan kata lain, pentingnya buku penghubung antara guru dan orang tua untuk memudahkan komunikasi antara guru dan siswa dalam mengontrol perilaku siswa. Berdasarkan hal tersebut, tim memberikan sosialisasi dan pelatihan mengenai suatu aplikasi yang dapat di downloat gratis melalui Android yang bernama ClassDojo. Luaran yang akan dicapai dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah purwarupa berupa Aplikasi ClassDojo. Dengan adanya aplikasi ini di harapkan dapat membantu para pengajar dapat memberikan penilaian dan mengelola kelas dengan baik.

    Perbandingan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa antara yang Belajar Menggunakan Pembelajaran Problem Based Learning Dan Problem Posing

    Get PDF
    The mathematical problem-solving ability of students needs to be supported by the role of the teacher in the learning process of students. However, the learning that takes place in schools generally conducted teacher-oriented. Therefore, the need for learning that is able to facilitate students so that students become active in the learning process. Based on the above presentation, this research was conducted to determine the difference between the problem-solving ability of students to learn to use problem posing with students who learn to use problem-based learning. The sampling technique using a two-stage sampling, the technique purposive sampling and cluster random sampling, as tested homogeneity and normality, then, do equality test on average between classes. The sample measurements validity of using content validity, construct, and empirical. Instrument reliability coefficient is calculated using Cronbach Alpha. Testing normality test at significance level Liliefors? = 0,05. Testing homogeneity with Fisher's test and hypothesis testing was performed using t-test with a significance level ? = 0,05. The result of validity are t_(observe)=3,759 and t_0,95=1,664 , t_(observe)> t_0,95, then reject H_0. It can be concluded that the mathematical problem-solving ability of students to learn by learning problem-based learning is higher than the problem posing. Key Words: Problem Posing, Problem Based Learning, Mathematical Problem Solvin

    Implementasi Algoritma Clustering Partitioning Around Medoid (PAM) dalam Clustering Virus MERS-Cov

    Get PDF
    The Middle East Respiratory Coronavirus (MERS-CoV) is a disease caused by a coronavirus. This virus is contagious, but its transmission is not as easy as the common cold, MERS-CoV virus is better susceptible to transmitting through direct contact, for example in people who care about the MERS-CoV virus without the need for virus protection. To determine the characteristics, the MERS-CoV disease virus can be identified by identifying DNA (deoxyribonucleic acid). One technique in understanding the characteristics of life is by grouping. Grouping can be done by grouping DNA into groups that have attributes and functions. The Clustering algorithm used in this study is Partitioning Around Medoid (PAM). This algorithm has the advantage that the results of the grouping process are not by following the order of entering the dataset and overcome sensitivity to noise and outliers. The purpose of this study is to implement the Partitioning Around Medoid (PAM) clustering algorithm in clustering the MERS-CoV virus. This research was conducted through a quantitative descriptive literature study. The implementation of the PAM algorithm on the MERS-CoV DNA sequence obtained 2 clusters with the highest silhouette coefficient value on the number of clusters 2, namely 0.61534. The number of members in Cluster 1 is 84 MERS-CoV DNA sequences and the number of members in Cluster 2 is 16 MERS-CoV DNA sequences

    PENGARUH DIMENSI KEPERCAYAAN (TRUST) TERHADAP PARTISIPASI (PARTICIPATION) PELANGGAN WULAN RENT CAR

    Get PDF
    The aims of this study is the level of customer participation in terms of the dimensions of trust to participation Rental Rental Services on Wulan Car Rental Customers. If there is a positive significant relationship, then there is a large influence trust in the participation of rental service customers. The research method is a survey with interaction and regression analysis techniques to determine the relationship between variables. The sample used as the object of research was 75 customers who used rental services in the Wulan rent car. The meeting was conducted by asking for a questionnaire from the Wulan rent customers. The instrument contains indicators of trust dimensions, there are capability, virtue, and integrity, as well as participation which are elaborated on questions that meet the Likert Scale. Validity test by using the product moment inspection technique with the result that all items of the questionnaire have a corrected value of the total correction item of more than r-table of 0.1914 so that 13 items of the questionnaire are suitable for use in research instruments. Reliability test using the value of Conbarch's alpha is 0.896. It means that 13 items of questionnaire are good categorized and can be a criterion in the research instrument. The conclusion is related to the variables of ability, virtue, and integrity that are significant to the participation of rental services in the Wulan rent car, there is no significant effect on the ability and benevolence of the variables on the participation of rental services in the rental car. There is a significant integrity variable to the participation of the car rental in wulan car rental, and the most dominant variable of this study is integrity with t-value of 3.203

    Effect of Spiritual Leadership to Organizational Culture and Employee’s Loyalty

    Get PDF
    Although the leader of the Society’s Eye Hospital, East Java has the characteristics of spiritual leadership as in the dimensions of spiritual leadership developed by Fry (2003) including vision, hope / faith, and altruistic love, however the level of employee turn over is still high. To address this problem, the research is using a quantitative causality approach and SEM PLS model as the data analysis technique used. The result of the research shows that there is a significant positive influence on spiritual leadership towards the organizational culture. A significant positive influence of organizational culture also seen on employee’s loyalty, and there is a positive but insignificant influence of spiritual leadership on employee’s loyalty

    Analisis Faktor-Faktor yang berhubungan Toilet Trainingpada Anak Prasekolah

    Get PDF
    Anak bukan dewasa kecil, anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan usianya. Toilet trainingperlu dilakukan selama anak berada dalam periode optimal untuk menghindari efek jangka panjang seperti inkontinensia dan infeksi saluran kemih (ISK). Anak yang terbiasa memakai diaper sejak kecil akan mengalami keterlambatan dalam toilet training. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan keberhasilan toilet trainingpada anak usia 4–5 tahun (prasekolah). Jenis penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive samplingdengan jumlah 60 responden. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan analisis regresi logistik ganda. Jumlah responden yang berhasil dalam toilet training sebanyak 36 responden (60%). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang, menerapkan pola asuh anak campuran, hampir seluruh responden mempunyai lingkungan baik dan sebagian besar anaknya berhasil dalam toilet training, terdapat hubungan antara pengetahuan, lingkungan dengan keberhasilan toilet trainingpada anak usia prasekolah. Sedangkan pola asuh tidak menunjukkan hubungan dengan keberhasilan toilet training. Faktor yang paling dominan memengaruhi keberhasilan toilet trainingadalah faktor lingkungan dengan nilai OR 29,615 dan p value0.005. Perawat sebagai tenaga kesehatan diharapkan dapat menjadi edukator kepada orangtua tentang pentingnya toilet trainingpada anak dengan memerhatikan aspek lingkungan baik fisik maupun psikologis dalam menunjang proses toilet training

    Gambaran Higiene Sanitasi Makanan dan Penerapan Prinsip Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) di Unit Instalasi Gizi Rumah Sakit X Tahun 2018

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan higiene dan sanitasi pengelolaan makanan di Unit Instalasi Gizi Rumah Sakit X tahun 2018. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan pemeriksaan laboratorium. Hasil yang didapat dari penelitian ini yaitu diketahui bahwa higiene sanitasi di unit instalasi gizi rumah sakit X sudah cukup memenuhi syarat menurut checklist yang mengacu kepada Permenkes Nomor 1096 Tahun 2011. Namun ada beberapa aspek yang harus diperbaiki seperti aspek fasilitas sanitasi, bangunan dan tempat penyimpanan alat masak. Berdasarkan hasil pengecekan kualitas bakteriologis pada sampel makanan, usap tangan penjamah dan alat makan di rumah sakit X, hasilnya menunjukkan negatif atau tidak ditemukan bakteri E.coli pada sampel yang diambil. Selain itu, terkait perlindungan makanan dalam hal ini penerapan sistem Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), ditemukannya beberapa titik kendali kritis pada proses pengolahan makanan. Setiap menu makanan tentunya memiliki titik kendali kritisnya masing-masing yang perlu diperhatikan cara pengendaliannya. Diketahui pula bahwa kegiatan pemantauan, pengecekan serta pencatatan terkait HACCP belum dilakukan secara rutin di rumah sakit X.Kata Kunci: Higiene sanitasi makanan, Unit Instalasi Gizi, HACC
    corecore