18 research outputs found

    Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Keterikatan Kerja Pada Guru Sekolah Menengah Atas Negeri Berakreditasi a Di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang

    Full text link
    Kecerdasan emosional merupakan dasar untuk menjadi individu yang bertanggung jawab, penuh perhatian, serta optimis sehingga mampu mengatasi masalah dalam kehidupan. Keterikatan kerja adalah keadaan pikiran yang positif berkaitan dengan pekerjaan ditandai dengan adanya energi, dedikasi, dan penghayatan. Tujuan penelitian adalah mengamati apakah ada hubungan antara kecerdasan emosi dengan keterikatan kerja pada Guru Sekolah Menengah Atas berkareditasi A di kecamatan Ngaliyan kota Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah 112 guru, dengan sampel 62 guru yang diperoleh dengan teknik simple random sampling. Alat pengumpul data yang digunakan adalah Skala Keterikatan Kerja (33 aitem valid, Ξ±= 0,937) dan Skala Kecerdasan Emosional (43 aitem valid, Ξ±=0,944). Analisis regresi sederhana menunjukkan nilai rxy =0,703 dan p=0,000 (p<0,001). Hasil ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan keterikatan kerja. Semakin tinggi kecerdasan emosional maka semakin tinggi pula keterikatan kerja, dan sebaliknya. Kecerdasan emosional memberikan sumbangan efektif sebesar 49,4% dalam mempengaruhi keterikatan kerja, sedangkan sisanya sebesar 51,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini

    Preparasi Penentuan Kadar Logam Pb, Cd dan Cu dalam Nugget Ayam Rumput Laut Merah (Eucheuma Cottonii)

    Full text link
    Telah dilakukan penentuan kadar logam Pb, Cd dan Cu dalam sampel nugget ayam rumput laut Eucheuma cottonii. Nugget ayam pada umumnya menggunakan tepung terigu sebagai bahan pengikatnya. Pada penelitian ini digunakan rumput laut merah yang mengandung karagenan sebagai bahan pengikat. Dalam penelitian ini dilakukan penentuan logam Pb, Cd dan Cu dalam sampel dengan menggunakan metode destruksi basah dengan campuran asam HNO3 65% dan H2O2 30 %

    Evaluasi Sistem Penggajian pada Pdam Kabupaten Pasuruan Unit Prigen

    Get PDF
    Sistem informasi akuntansi penggajian merupakan rangkaian prosedur perhitungan dan pembayaran gaji secara menyeluruh kepada karyawan secara efektif dan efisien. Sistem informasi akuntansi penggajian yang baik Perusahaan akan mampu memotivasi karyawan agar lebih semangat dalam bekerja, sehingga tujuan Perusahaan untuk mencari laba tercapai dengan produktifitas kerja karyawan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem penggajian yang diterpakan sudah berjalan dengan baik atau belum serta untuk mengevaluasi kelemahan yang ada dalam sistem pengendalian internal penggajian. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi deskriptif, dimana menggunakan data primer yang berupa opini dan hasil observasi, serta data sekunder yang merupakan data yang diperoleh dari buku yang digunakan sebagai referensi. Penelitian ini dilakukan pada PDAM Kabupaten Pasuruan Unit Prigen dengan menggunakan teknik analisis data model Miles dan Huberman. Hasil analisis dari penelitian ini bahwa sistem penggajian PDAM Kabupaten Pasuruan Unit Prigen masih ada yang belum baik, dimana ada beberap[a dokumen dan catatan yang tidak berada pada PDAM Kabupaten Pasuruan unit Prigen tetapi hanya berada pada PDAM Pandaan selaku PDAM Pusat, fungsi-fungsi yang terkait pada sistem penggajian berada pada PDAM Pandaan, masih adanya rangkap jabatan pada PDAM Kabupaten Pasuruan Unit Prigen yang dikarenakan keterbatasan SDM yang sesuai dengan bidangnya

    Pemanfaatan Powerpoint Interaktif sebagai Media Pembelajaran dalam Hybrid Learning

    Full text link
    Pandemi COVID 19 yang melanda dunia selama hampir dua tahun akhir-akhir ini telah mempengaruhi semua sendi kehidupan masyarakat. Kegiatan-kegiatan yang secara normal biasanya dilakukan dengan bertatap muka langsung saat ini harus dialihkan ke sistem daring sepenuhnya ataupun sebagian. Sektor pendidikan adalah salah satu aspek yang terpengaruh karena adanya Perubahan yang mendadak ini. Proses pembelajaran saat ini dialihkan menggunakan sistem hybrid learning, dimana beberapa penyesuaian harus dilakukan untuk tetap mencapai target pembelajaran yang maksimal. Salah satu media pembelajaran yang cukup menarik yang dapat dimanfaatkan dalam hybrid learning ini adalah dengan menggunakan aplikasi PowerPoint interaktif yang terbukti mampu meningkatkan minat dan motivasi siswa, serta meningkatkan prestasi belajar mereka

    Code Switching and Code Mixing K-Poppers EXOL in Social Media Twitter

    Full text link
    The research is conducted in order to describe the types of code switching and code mixing K-Popers in the social media twitter. The purpose of this study is to get some information on the types of code mixing and code switching frequently used by K-Popers EXOL. The technique of collecting data is observation, documentation method, and questionnaire. The researcher used triangulation as technique of analyzing data. Source of the data are taken from Twitter written by K-Popers EXOL. The data of this data research are comments, videos and photo statements posted by EXOL in social media Twitter from February – June 2021. The research finding shows three types of switching codes, they are Inter-sentential switching, Intra-sentential switching and emblematic switching. The most dominated code switching is inter-sentential switching (24 data). And, two types of code mixing are intern code mixing and extern code mixing. The most dominated of code mixing is extern code mixing with 27 data from 41 total data. In this research, none of intern code mixing are found

    Risk Factors of Preeclampsia with Severe Features and Its Complications

    Full text link
    .Background : The maternal mortality rate in Indonesia is dominated by preeclampsia as the second highest cause after bleeding. Several predictors can be categorized as risk factors that can be used to increase alertness in the care of pregnant women with severe preeclampsia to avoid complications. The purpose of this study was to study the relationship between risk factors for severe preeclampsia and its complications. Methods: This study used an observational analytic method with a case control design. The sampling technique is simple random sampling. The number of samples in this study were 80 samples, with 40 samples in each group. The case group was severe preeclampsia with one complication and the control group was severe preeclampsia without complications. Statistical analysis used was chi square and multiple logistic regression analysis. Results: The results showed that there was a significant relationship between age variables (p value = 0.001 < 0.05; OR = 5.318; CI = 2.118 – 13,356), BMI (p value = 0.002 < 0.05; OR = 6.000; CI = 1.958 – 18.384 ) and gestational age (p value = 0.039 < 0.05; OR = 2.636; CI = 1.040 – 6.685). Multiple logistic regression analysis showed that BMI (p = 0.003), age (p = 0.001) and gestational age (p = 0.048) were variables included in the final modeling of the regression analysis with the incidence of severe preeclampsia complications. Conclusion: BMI is the variable that has the strongest relationship with the incidence of severe preeclampsia complications
    corecore