8 research outputs found

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV SUBTEMA 1 PERJUANGAN PARA PAHLAWAN SD NEGERI OEBA 3 KUPANG TAHUN PELAJARAN 2022/2023

    Get PDF
    Penelitian  ini bertujuan (1) untuk  mengetahui penerapan  model  pembelajaran Example Non Example pada tema 7 Indahnya keragaman di negeriku subtema 1 keragaman suku bangga dan agama di negeriku pembelajaran ke-1 jenis-jenis gaya di kelas IV SDN Oeba 3 Kupang. (2) Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik tema 7 Indahnya keragaman di negeriku sub tema 1 keragaman suku banggsa dan agama di negeriku pembelajaran ke-1 jenis-jenis gaya kelas IV SDN Oeba 3 Kupang. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Oeba 3 kupang  tahun  pelajaran  2022/2023  yang  terdiri  dari  14  siswa.  Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes hasil belajar, dan lembar observasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini  adalah  kuantitatif  untuk  mengetahui aktifitas  hasil  belajar  siswa Hasil penelitian menunjukan/mengunakan/1model/1pembelajaran example non example untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IV subtema I keragaman suku bangsa dan agama di negeriku SDN Oeba 3 Kupang. Peningkatan pada siklus I dengan rata-rata 65,35. Kemudian pada siklus II dengan rata-rata adalah sebesar 75,71. Hasil ini telah mencapai target skor KKM yang di tetapkan yaitu 70. Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran example non example dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada subtema I keragaman suku bangsa dan agama di negeriku SDN Oeba 3 Kupang. Tahun pelajaran 2022/202

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA TEMA 6 PANAS DAN PERPINDAHAN KELAS VSD INPRES OEPOI KUPANG

    Get PDF
    Masalah pokok dalam penelitian ini adalah, sejauh mana keaktifan dan hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran problem based learning (PBL) Berbantuan media gambar pada Tema 6 Panas dan Perpindahan. Model pembelajaran Problem Based Learning adalah pembelajaran dimana siswa dihadapkan pada masalah autentik dalam kehidupan sehari-hari dan menyelesaikan masalah tersebut dalam bentuk kelompok. Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas yang terdiri dari II siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas VC  SD Inpres Oepoi Kupang dengan jumlah siswa 29 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan media gambar terlihat pada nilai aktivitas guru pada siklus I 59% siklus II 87%, observasi aktivitas siswa siklus I 51,50 siklus II 80,18% dan lembara kaktifan siswa siklus I 44,83% siklus II 75,86% pada hasil belajar siklus pada Prasiklus 17,24% siklus I 41,38 dan siklus II 82,76, hal ini didukung juga dengan angket respon sisiswa yang suka dengan penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) berbantuan media gambar 89,66% dan tidak suka 10,34%

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MACTH TERHADAP HASIL BELAJAR PKN PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD MUHAMMADIYAH 2 KUPANG TAHUN AJARAN 2022/2023

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh model pembelajaran Index Card Macth  terhadap hasil belajar PKn  Peserta Didik kelas V SD Muhammadiyah 2 Kupang. Penelitian ini adalah tes pilihan ganda 20 soal. Data ini dianalisis dengan SPSS 22. Melihat perubahan hasil belajar peserta didik dapat ditarik kesimpulan bahwa pada pengaruh signifikan terhadap hasil belajar peserta didik kelas V SD Muhammadiyah 2 Kupang. Hal ini dibuktikan dengan nilai pretest Eksperimen mencapai 64,76 dan posttest 77,96 dengan demikian dapat disimpilkan bahwa penggunaan model pembelajaran index card macth  terhadap peningkatan hasil belajar pesrta didik. Hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa Pengaruh model pembelajaran index card macth untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas V. Pada hasil pretest ( 0,010 >  0,05 ) dan pada hasil posttest ( 0,020 > 0,05 ) dengan jumlah responden 30 siswa. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran index card macth  terhadap  hasil belajar PKn peserta didik kelas V SD Muhammadiyah 2 Kupang tahun ajaran 2022/2023

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V PADA TEMA VI CITA-CITAKU DI SDN OEBA 3 TAHUN AJARAN 2022/2023

    Get PDF
    Tujuan dalam penelitian ini (1)  untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada peserta didik kelas V pada tema VI cita-citaku di SD Negeri Oeba 3, (2) untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik kelas V SD Negeri Oeba 3 melalui penerapan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) pada mata pelajaran PKn materi menjelaskan arti dan makna simbol-simbol sila dalam pancasila.  Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas menggunakan beberapa tahap antara lain : perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Dengan subyek penelitiannya adalah peserta didik kelas V SD Negeri Oeba 3 dengan jumlah 20 peserta didik. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes dan instrument yang digunakan adalah lembar observasi dan tes serta analisis data yang digunakan adalah hasil belajar ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan setelah diterapkannya Model Pembelajaran   Numbered Head Together (NHT) pada mata pelajaran PKn materi menjelaskan arti dan makna simbol-simbol sila dalam pancasila. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik siklus I diperoleh presentase ketuntasan belajar peserta didik 35% dengan nilai rata-rata 80 dengan jumlah peserta didik yang tuntas 4 orang. Sedangkan pada siklus II diperoleh presentase ketuntasan hasil belajar peserta didik 90%  dengan nilai rata-rata 95 dengan jumlah peserta didik tuntas 18 orang. Dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan dan dikatakan sudah mencapai indikator keberhasilan. Dengan demikian penelitian tindakan kelas ini berhasil, sehingga peneliti menyatakan bahwa penerapan dan penggunaan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didi

    Sociological Study of Tu Tau Are Wati Eko Boti in Nggua Rituals in the Iretangi Aedari Traditional Fellowship Community of Ende Regency

    No full text
    This paper is entitled Tu Tau Are Sociology Study of Wati Eko Boti in the Nggua Ritual in the Iretangi Aedari Indigenous Fellowship Community, Ende Regency. This type of research is qualitative, data collection is done through in-depth interviews and observation. Interviews were conducted by means of snow-ball informants, the researcher as the key instrument by being actively involved in the observation process. data analysis was done descriptively. The results of the study indicate that sociologically the Iretangi Aedari traditional institution has an important role in maintaining and preserving the traditional cultural tradition of tutau arewati ecoboti nggua traditional party. Tu tau are wati eco boti delivering rice, chicken and alcohol as a means to perform ritual offerings to ancestral spirits in order to lead to the implementation of the nggua traditional party. The ritual of tutau arewati ekoboti and nggua has a magical religious meaning in order to provide food to the ancestors which is offered in every corner of the kojakanga, namely the traditional house where offerings are built on the grave of the founder of the Iretangi Aedari traditional village. Means of offering rice food, meat is stored in the kojakanga and the four cardinal directions while alcohol is to be sprinkled on the ground and ancestral graves to give water to the land which is preceded by the reading of prayers to the ancestors so that they are always given strength, given peace of life, blessed with abundant agricultural products. The meaning contained in tutau arewati ekoboti is that ancestral spirits have supernatural powers and are considered alive even though their bodies are dead and have socio-psychological and socio-cultural moral ties to their descendants, so that their generations. Tutau arewati ekoboti is a process of sociological interaction in making offerings to traditional Nggua rituals as an expression of joy with the gawi dance and dancing to chant traditional poetry in order to be given protection by ancestral spirits so that in the planting and harvesting seasons get abundant results. The traditional alliance institution is very obedient and the community has carried out the ceremonial activities of Tutau Arewati Ecoboti for hundreds of years. Whoever violates and or disobeys customary regulations will be subject to strict customary sanctions in the form of fines for cattle, buffalo and pigs. If customary sanctions are not complied with within the next year, the customary sanctions fines will be increased, if they are still not complied with, they will be expelled from the local traditional village

    Ogo: A Cultural System Moves and Damage of the Environment

    Get PDF
    Humans and the natural environment have a very close relationship; it can even be called interdependence. The relationship is very active and interactive because indeed humans have a very high dependence on fulfilling the necessities of life, the most important of which are clothing, food and shelter which have the main source of raw materials from the natural environment, especially in communities whose farmers depend on the natural environment and land. Therefore, humans have an important role in preserving natural resources and the environment so that the community's life will last for a long time. The culture of people's lives in the shifting cultivation system called ogo is one of the main factors in forest and environmental damage in a broad sense because forests are not only related to grass and timber trees but also land, rocks, water, fauna. The research method used is qualitative with a case study approach. The data were collected through documents, in-depth interviews and observations, and data analysis was carried out descriptively. The results showed that forest and environmental damage due to excessive use with the ogo culture of shifting cultivation with a period of three to four years resulted in reduced water reserves due to damage to water infiltration, floods and landslides as well as damage to residential areas. Roads and bridges in the village of Nuanaga in February 2016. Ogo as a socio-cultural system of shifting cultivation is an act of rational choice by farmers in increasing income and the dignity of family life, despite frequent floods and landslides in the rainy season with high intensity

    Sosialisasi Potensi Keberagaman dan Semangat Toleransi di Kelurahan Sulamu Kabupaten Kupang

    Full text link
    Multicultural diversity is a fact of life that exists in Indonesian people's lives which is the greatest gift of God should be maintained. By engaging the Bajo tribal community in the Sulamu village of Kupang, province East Nusa Tenggara, who share the livelihood in the village with people of different tribes and religions, this community service is methodologically carried out by doing socialization. The important objective of the socialization was to obtain the communal understanding within the Bajo ethnic community about the potential for diversity in order to realize the spirit of tolerance in Sulamu Village. By participating in the program, the Bajo people, who are all Muslims in religion, gain knowledge in increasing their insight into thinking and realizing harmonious relationships and mutual understanding in building peace, unity, integrity, and prosperity. Keberagaman multikultural merupakan fakta kehidupan yang ada dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan merupakan anugerah Tuhan yang paling besar untuk dijaga. Dengan melibatkan masyarakat Suku Bajo di Desa Sulamu Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur yang hidup di desa tersebut dengan masyarakat beragam suku dan agama, program ini dilakukan dengan melakukan sosialisasi. Tujuan penting dari sosialisasi tersebut adalah untuk memperoleh pemahaman komunal dalam masyarakat etnis Bajo tentang potensi keragaman dalam rangka mewujudkan semangat toleransi di Desa Sulamu. Dengan mengikuti program tersebut, masyarakat Bajo yang beragama Islam memperoleh pengetahuan dalam meningkatkan wawasan berpikir dan mewujudkan hubungan yang harmonis dan saling pengertian dalam membangun perdamaian, persatuan, kesatuan, dan kesejahteraan
    corecore