99 research outputs found

    OINAMIKA HARlAN HASIL TANGKAPAN RAJUNGAN (Portunnus pelagicus) KAITANNYA OENGAN FASE BULAN OI PERAIRAN BONDET,OREBON (The Daily Catch Dinamic ofBlue Flying Crab (Portunnus pewgicus) with its in Rewtionship to the Moon's Cycle in Bondet Waters, Cirebon)

    Get PDF
    In arder to have better understanding about small scale fisheries characteristic, the study about reliltionship between moon's cycle and daily dynamic ofblue swimming crab (Portunnus pelilgicus) has conducted in Bandet, Cirebon. The study has carried out by following fishermen fishing activity during 28 days moon's cycle. The result shows that the catch of blue swimming crab (in number) is highest during full moon's cycles than others. However, individual weight of blue swimming crab is highest during new moon's cycles than others. The other result also sJwws that sex-ratio of blue swimming crab is lowest during dark moon's cycles than others.Keywords: blue flying crab, daily catch dynamic, moon's cycle

    FISHING GROUNDS DYNAMICS OF PURSE SEINE FISHERIES IN THE JAVA SEA

    Get PDF
    Although information about fishing ground dynamics is very important to learn about the development of fishery, research on the dynamics of fishing ground is still rarely conducted. This study explains the fishing ground dynamics of purse seine in the Java Sea

    Alat Tangkap Unggulan di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung

    Get PDF
    oai:ojs.journal.ipb.ac.id:article/4136Jenis alat tangkap dan target tangkapan ikan di perairan tropis sangat beragam. Untuk mendapatkan pijakan bagi pengembangan unit penangkapan ikan, maka diperlukan suatu kajian yang dapat memberikan informasi bagi dasar pengambilan keputusan dalam pemilihan alat tangkap yang akan digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan armada penangkapan ikan di Bangka Selatan. Berdasarkan analisis multi criteria analysis (MCA) dengan kriteria empat aspek biologi, teknis, ekonomi dan sosial, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa unit penangkapan unggulan yang dapat dijadikan dasar penentuan prioritas pengembangan dari yang tertinggi hingga terendah adalah bubu, pancing, gillnet dan payang

    PENGARUH LAMA MELAUT DAN JUMLAH HAULING TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN PADA PERIKANAN GILLNET SKALA KECIL DI PEKALONGAN JAWA TENGAH

    Get PDF
    Tingginya kompetisi antar nelayan mengakibatkan hasil tangkapan nelayan semakin menurun.  Untuk menjamin kelangsungan kegiatan penangkapannya, nelayan melakukan berbagai macam strategi diantaranya adalah menambah lama trip penangkapan ikan di laut dan menambah jumlah hauling.  Untuk mengkaji dampak kedua faktor tersebut telah dilakukan penelitian perikanan gillnet skala kecil (<10GT) di PPN Pekalongan.  Hasil kajian ini menunjukkan bahwa lama trip penangkapan ikan sangat berpengaruh terhadap hasil tangkapan baik secara total maupun per species.  Meskipun berlayar menangkap ikan lebih lama, ternyata berdasarkan penelitian ini tidak mempengaruhi harga ikan.  Disisi yang lain hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah atau frekuensi hauling ternyata tidak berpengaruh terhadap hasil tangkapan baik secara total atau per species

    STRATEGI ADAPTASI NELAYAN CIREBON, JAWA BARAT

    Get PDF
    Key of fisheries management is how to manage fishing efforts which is operated by fisherman. To understand how fisherman operate their fishing gear, understanding on their adaptation pattern to changing of external factors are needed. In this study, adaptation strategy of garuk’s fisherman in Cirebon West Java to response external factors changing was studied. Results of this study showed that fisherman and captain tend to have similar adaptation pattern. Conversely, fisherman owners have different adaptation. In detail, this paper will discuss how fisherman adapts to some external factors which influence their fishing incomes

    PENGARUH CUACA TERHADAP POLA MUSIM PENANGKAPAN IKAN PELAGIS DI PERAIRAN TELUK LAMPUNG

    Get PDF
    Kelimpahan ikan pelagis untuk beberapa spesies cenderung sensitif terhadap perubahan lingkungan. Jenis-jenis ikan pelagis tersebut merupakan jenis ikan ekonomis penting. Namun saat ini, musim penangkapan ikan tidak menentu, sulit diprediksi, dan mempengaruhi pendapatan nelayan. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan hasil tangkapan dominan beserta alat tangkapnya di PPP Lempasing, menganalisis pola musim penangkapan ikan pelagis tangkapan dominan yang berbasis di PPP Lempasing, dan mengidentifikasi hubungan cuaca terhadap hasil tangkapan yang memengaruhi produktivitas penangkapan di PPP Lempasing. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis indeks musim penangkapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan perhitungan persentase total nilai produksi, hasil tangkapan dominan adalah menggunakan alat tangkap mini purse seine yaitu ikan pelagis (tongkol, kembung, dan cumi-cumi). Pola musim penangkapan ikan pelagis yang dominan berfluktuasi selama 5 tahun dari tahun 2016-2020. Musim penangkapan tongkol terjadi pada bulan Mei-Agustus dengan musim puncak pada bulan Juni, musim penangkapan kembung dari bulan Maret-September dengan musim puncak pada bulan Agustus, dan musim penangkapan cumi-cumi dari bulan Maret dan Mei-September dengan musim puncak pada bulan Juni. Pengaruh cuaca terhadap musim ikan pelagis menunjukkan variabel kecepatan angin berpengaruh secara signifikan terhadap hasil tangkapan tongkol, variabel jumlah hari hujan dan jumlah curah hujan yang berpengaruh secara signifikan terhadap hasil tangkapan kembung serta variabel kecepatan angin yang berpengaruh secara signifikan terhadap hasil tangkapan cumi-cumi. Kata kunci: cuaca, ikan pelagis, kapal mini purse seine, pola musim penangkapan, PPP Lempasin

    ANALISIS EFISIENSI TEKNIS PENANGKAPAN IKAN MENGGUNAKAN ALAT TANGKAP PURSE SEINE DI MUNCAR, JAWA TIMUR

    Get PDF
    Sardine (Sardinella lemuru) fisheries in Bali Straits has been questioned in term of its sustainability due to its declining harvest in last several years. This condition created a big impact to fishing activity and fish processing industry. To solve this problem, it is necessary to find out the solutions. The objective of this study was to calculate technical efficiency of purse seine fishing effort in the Bali Strait. This idea was based on the fact that the classical model of fisheries management that has been applied were not provide optimum results. If the conventional fisheries management in the last decades was approached from biological aspect, this study attempted to approach it from fishing efforts,i.e. the technical efficiency of fishing effort. The efficiency of fishing effort was calculated by using the Data Envelopment Analysis (DEA) method. The study has been conducted in Muncar, focusing on purse seine fishing gear which was used to capture sardine. The results of this study indicated that the fishing effort using purse seine in the Bali Straits, especially in Muncar, was inefficient. The variable inputs which used to capture sardine was not reached an optimum value. Furthermore, in order to manage purse seine fisheries in Bali Strait, the results of this study were used as an alternative to the management of purse seine fisheries in the Bali Strait.Keywords: Bali strait, DEA, purse seine, sardine, technical efficienc

    PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHA JARING INSANG BERDASARKAN UKURAN KAPAL YANG BERBEDA (STUDI KASUS DI KIJANG KABUPATEN BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU)

    Get PDF
    Jaring insang adalah alat tangkap yang menangkap ikan yang bernilai ekonomis dan memiliki tingkat produktivitas tangkapan yang baik. Ada kecenderungan nelayan memperbesar ukuran kapalnya. Untuk mendapatkan gambaran pengaruh ukuran kapal terhadap kelayakan usaha jaring insang, telah dilakukan penelitian di Kijang Pulau Bintan antara  bulan September sampai dengan Oktober tahun 2021. Kapal ikan yang diteliti memiliki ukuran yang bervariasi mulai dari di bawah 10 GT sampai dengan di atas 30 GT. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan pengaruh ukuran kapal ikan terhadap kelayakan perikanan gillnet. Secara rinci penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi perikanan, dan tingkat pendapatan nelayan gillnet serta menganalisis kelayakan perikanan gillnet di Kijang Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Penelitian ini adalah studi kasus, dengan menggunakan deskriptif komparatif analisis. Sampel perahu purse seine dianalisis kelayakan usahanya, dan kemudian diperbandingkan antar ukuran GT-nya. Populasi kapal gillnet di Kijang adalah 254 unit, berdasarkan perhitungan sampel yang diambil terdapat 16 kapal yang dikelompokkan dalam rentang ukuran 11-20 GT dan 21-30 GT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perikanan gillnet dengan ukuran kapal 11-20 GT menghasilkan pendapatan operasional rata-rata Rp369.803.333, rata-rata R/C Ratio 2,06, dan nilai Break Even Point (BEP) rata-rata 2.636,47 kg untuk BEP (volume produksi) atau rata-rata Rp81.815.579 (untuk nilai penjualan BEP). Kapal gillnet ukuran 11-20 GT memiliki nilai NPV rata-rata Rp1.798.672.695, rata-rata Net B/C Ratio 5,00, dan rata-rata IRR 113,91 %. Sedangkan analisis bisnis kapal berukuran 21-30 GT berhasil menghasilkan pendapatan operasional rata-rata Rp361.238.667, rata-rata R/C Ratio 1,65, dan nilai Break Even Point (BEP) rata-rata 6.367,03 kg (untuk volume produksi BEP) atau rata-rata Rp149.729.204, (untuk nilai penjualan BEP). Analisis NPV menunjukkan kapal gillnet ukuran 21-30 GT memiliki rata-rata nilai NPV sebesar Rp2.015.062.883, rata-rata Net B/C Ratio 4,98, dan rata-rata IRR 92,00 %. Berdasarkan hasil perhitungan analisis usaha dan investasi maka dapat disimpulkan kapal jaring insang (gillnet) ukuran 11-20 GT lebih menguntungkan. Kata kunci: gillnet, kelayakan usaha, Kijang, pendapatan nelaya

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEMBANGUNAN PERIKANAN: STUDI KASUS PADA PERIKANAN TANGKAP DI INDRAMAYU (Factors affecting the performance of fisheries development: A case study of capture fisheries in Indramayu)

    Get PDF
    ABSTRACTVarious policies of fisheries development have been implemented by Indonesian government. However, they have not reached the expected results. Until now the policy/program of empowerment has not been able to significantly increase fishermen income and welfare. Fishermen are still poor and underdeveloped compared to other community groups. Therefore, some corrective measures are needed to improve programs/policies that have been implemented over the years. To get the answer, a study that examines factors affect the success of a fisheries policy is conducted in Indramayu, West Java. By using analysis of Structural Equation Modelling (SEM), the research defines that fisheries institutions factor significantly led to the success of fisheries development.Keywords: fisherman, Indramayu, capture fisheries, SEM-------ABSTRAKBerbagai upaya pembangunan perikanan tangkap sudah dilakukan pemerintah. Namun demikian, hasil pembangunan perikanan tersebut belum membuahkan hasil seperti yang diharapkan. Sampai saat ini kebijakan/program pemberdayaan belum secara signifikan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan. Nelayan masih dalam kondisi miskin dan terbelakang dibandingkan kelompok masyarakat lainnya. Oleh sebab itu, diperlukan langkah-langkah untuk memperbaiki program/kebijakan yang telah dilaksanakan selama ini. Untuk mendapatkan jawabannya, telah dilakukan suatu kajian faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu kebijakan pembangunan perikanan tangkap di Indramayu, Jawa Barat. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembangunan perikanan di Indramayu. Analisis Structural Equation Modelling (SEM) telah diperoleh hasil bahwa faktor (variabel utama) yang mempengaruhi keberhasilan pembangunan perikanan tangkap adalah kelembagaan. Berdasarkan hal tersebut, pelaksanaan kebijakan perikanan selanjutnya perlu menempatkan aspek kelembagaan sebagai faktor yang penting dilakukan.Kata kunci: Indramayu, nelayan, perikanan tangkap, SE

    TINGKAT KEPENTINGAN FASILITAS PELABUHAN DAN PERSEPSI NELAYAN TERHADAP KEPUTUSAN UNTUK MENDARATKAN IKAN DI PELABUHAN PERIKANAN DAGHO KEPULAUAN SANGIHE

    Get PDF
    Pelabuhan perikanan Dagho adalah satu-satunya pelabuhan perikanan di wilayah pesisir Kepulauan Sangihe dan termasuk sebagai Outer Ring Fishing Port, keberhasilan operasional dalam menjalankan fungsi-fungsi pelabuhan perikanan tidak terlepas dari tersedianya fasilitas pelabuhan, yaitu fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas penunjang. Tujuan dari penelitian ini yaitu memetakan tingkat kepentingan fasilitas pelabuhan perikanan, memetakan persepsi nelayan terhadap faktor yang mempengaruhi untuk melakukan pendaratan ikan di pelabuhan perikanan, dan menyusun strategi pembangunan dan pengembangan pelabuhan perikanan. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan skala Likert, jumlah sampel sebanyak 80 (delapan puluh) nelayan, pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Metode analisis data, deskriptif komparatif dan analisis SWOT. Hasil penelitian diperoleh bahwa ada pengaruh antara tingkat kepentingan fasilitas pelabuhan perikanan terhadap nelayan untuk melakukan pendaratan ikan di pelabuhan perikanan, hasil pernyataan nelayan terhadap fasilitas pokok menunjukkan prosentase pada tingkat penting sebesar 93% nilai pengukuran skor (3,25), fasilitas fungsional menunjukkan prosentase pada tingkat penting sebesar 98% nilai pengukuran skor (3,41), dan fasilitas penunjang menunjukkan prosentase pada tingkat penting sebesar 94% nilai pengukuran skor (3,33). Uji beda rata-rata diperoleh hasil bahwa fasilitas fungsional adalah faktor yang paling mempengaruhi nelayan untuk mendaratkan ikan di pelabuhan perikanan dengan nilai rerata 44.413, kemudian fasilitas pokok nilai rerata 26.000, dan terakhir fasilitas penunjang nilai rerata 23.300. Hasil analisis SWOT dinyatakan dalam strategi pembangunan pelabuhan perikanan, faktor yang menjadi kekuatan sebanyak 3 (tiga) faktor, kelemahan sebanyak 5 (lima) faktor, peluang sebanyak 3 (tiga) faktor, dan ancaman sebanyak 2 (dua) faktor. Kata kunci: tingkat kepentingan, fasilitas pelabuhan, persepsi nelaya
    • …
    corecore