9 research outputs found

    Esensi Keterlibatan Pustakawan dalam Keredaksian Jurnal Ilmiah

    Get PDF
    Jurnal ilmiah berperan penting dalam pengembangan khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Bagi peneliti, terutama yang bernaung di bawah unit kerja penelitian kementerian/ pemerintah, jurnal ilmiah tidak hanya diperlukan sebagai media pertanggungjawaban profesi dalam bentuk karya tulis ilmiah (KTI) tetapi juga menentukan profesionalisme peneliti itu sendiri. KTI adalah cerminan dari penerapan kaidah ilmiah dalam pelaksanaan dan penyajian hasil penelitian. Dalam upaya peningkatan mutu jurnal ilmiah, pemerintah telah memberikan kewenangan kepada LIPI untuk melakukan akreditasi terhadap majalah ilmiah secara nasional, terutama yang diterbitkan oleh lembaga penelitian pemerintah. Salah satu aspek penting yang dinilai dalam proses akreditasi jurnal ilmiah adalah rujukan literatur pada KTI yang diterbitkan. Hasil pengkajian menunjukkan belum semua jurnal ilmiah terakreditasi memiliki nilai yang baik, terutama ditinjau dari segi sumber dan tingkat kebaruan rujukan. Oleh karena itu, pustakawan sebagai pengelola informasi sudah selayaknya terlibat dalam keredaksian jurnal ilmiah, terutama yang diterbitkan oleh lembaga penelitian yang menjadi institusi induk perpustakaan tempat pustakawan bernaung. Tugas utama pustakawan dalam keredaksian jurnal ilmiah adalah menelisik sumber dan kemutakhiran literatur rujukan, memberi bantuan penelusuran literatur bagi penulis, dan konsistensi penulisan rujukan di daftar pustaka disesuaikan dengan gaya selingkung jurnal yang bersangkutan. Pustakawan yang terlibat dalam keredaksian jurnal ilmiah penelitian dituntut untuk senantiasa mengikuti perkembangan informasi Iptek, menguasai teknologi informasi, dan memiliki kemampuan literasi informasi

    Sumber dan Subjek Artikel Ilmiah pada Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan

    Get PDF
    Peneliti dituntut membuat karya tulis ilmiah (KTI) sebagai salah satu syarat mempertahankan eksistensi sebagai pejabat fungsional peneliti. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan) memiliki jurnal ilmiah primer yang berjudul Jurnal Penelitian Pertanian (Jurnal PP) Tanaman Pangan yang sudah terakreditasi untuk menampung KTI dari peneliti di lingkungan sendiri maupun institusi lain. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui sumber dan subjek artikel hasil penelitian serta produktivitas peneliti menulis KTI pada Jurnal PP Tanaman Pangan pada periode 2007-2016. Pengkajian dilakukan di Perpustakaan Puslitbangtan pada bulan Agustus 2018. Hasil pengkajian menunjukkan terdapat 273 KTI yang terbit pada Jurnal PP Tanaman Pangan periode 2007-2016. Sebanyak 197 KTI (73,16%) di antaranya bersumber dari peneliti di lingkungan Puslitbangtan dan sisanya dari institusi penelitian lain dan perguruan tinggi. Artikel didominasi oleh komoditas padi (44,32%), jagung (19,78%), dan kedelai (19,05%). Proporsi artikel berdasarkan disiplin ilmu didominasi oleh pemuliaan tanaman (37%), diikuti oleh agronomi (14,65%) dan ekofisiologi (14,28%). Dikaitkan dengan jumlah peneliti aktif pada tahun 2015 sebanyak 173 orang maka rasio peneliti dan KTI yang terbit pada Jurnal PP Tanaman Pangan rata- rata 0,12 KTI per orang per tahun. Angka ini menunjukkan rendahnya produktivitas peneliti menulis KTI. Oleh karena itu, peneliti perlu didorong untuk menulis KTI melalui pelatihan dan pendampingan penulisan dengan melibatkan profesor riset, pengelola publikasi ilmiah, dan pustakawan profesional

    KETERPAKAIAN DAN RELEVANSI JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN SEBAGAI RUJUKAN KARYA TULIS PENELITI PADA JURNAL ILMIAH TERAKREDITASI

    Get PDF
    Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terus berupaya meningkatkan kualitas jurnal ilmiah antara lain melalui penilaian akreditasi. Salah satu persyaratan akreditasi jurnal ilmiah adalah penggunaan sumber acuan primer yang relevan dan baru. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui (1) keterpakaian Jurnal Penelitian Pertanian (JPP) Tanaman Pangan sebagai rujukan KTI yang terbit dalam jurnal ilmiah primer terakreditasi lingkup Badan Litbang Pertanian, dan (2) relevansi topik rujukan dengan topik KTI tersebut. Pengkajian dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015 di Perpustakaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor. Hasil pengkajian menunjukkan JPP Tanaman Pangan digunakan sebagai rujukan oleh peneliti dalam KTI yang dipublikasikan. Masing-masing satu KTI yang terbit pada Indonesian Journal of Agricultural Science, Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian, dan Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian menggunakan JPP Tanaman Pangan sebagai rujukan. Pada Buletin Plasma Nutfah, penggunaan JPP Tanaman Pangan sebagai rujukan KTI relatif intens, yakni empat rujukan dari tiga KTI. Pada JPP Tanaman Pangan sendiri, pemakaian JPP Tanaman Pangan sebagai rujukan KTI lebih banyak, yaitu lima rujukan dari empat KTI. Secara umum, KTI yang diterbitkan pada beberapa jurnal ilmiah primer lingkup Badan Litbang Pertanian sudah merujuk literatur yang relevan. JPP Tanaman Pangan adalah salah satu sumber rujukan yang relevan bagi KTI yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah terakreditasi yang dikaji

    PENGELOLAAN KONTEN DAN INTENSITAS PENCARIAN INFORMASI PADA WEB PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN

    Get PDF
    Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan) memiliki web dengan kode operasional www.pangan. litbang.pertanian.go.id. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui teknis pengelolaan konten dan intensitas pencarian informasi pada web Puslitbangtan pada tahun 2016. Pengkajian dilakukan di Perpustakaan Puslitbangtan di Bogor pada April - Mei 2017 menggunakan metode deskriptif. Hasil pengkajian menunjukkan menu pada web Puslitbangtan meliputi Beranda, Profil, Berita, Hasil Penelitian, Publikasi, Kinerja, Kerja Sama, Kontak, dan Layanan Jasa. Pengelolaan konten web mencakup pembaruan data dan informasi pada semua menu, kecuali menu “Profil” dan “Kontak” yang bersifat permanen. Selain berita utama, menu “Beranda” berisi agenda seminar bulanan dengan materi yang diperbarui 1-2 minggu sebelum penyelenggaraan. Menu “Berita” diperbarui dengan 65 informasi penelitian dan pengembangan, rata-rata 5-6 berita per bulan. Berita tentang hasil penelitian padi dan kedelai paling dominan, masing-masing 26% dan 23%. Menu “Publikasi” diperbarui dengan Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan (Jurnal PP), Buletin Iptek Tanaman Pangan (Buletin Iptek), dan Berita Puslitbangtan yang terbit secara berkala. Menu “Kinerja” diperbarui dengan laporan tengah tahun dan laporan akhir tahun, LAKIP, renstra, dan kinerja utama Puslitbangtan. Pembaruan menu “Kerja Sama” sesuai dengan data yang tersedia, termasuk kerja sama lisensi varietas unggul. Pengelola web telah merespons permintaan benih padi, palawija, magang, dan lainnya pada menu “Layanan Jasa”. Pada tahun 2016, web Puslitbangtan dikunjungi 137.809 kali, rata-rata 11.484 kali per bulan

    POLA RUJUKAN SUMBER ACUAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TERAKREDITASI

    Get PDF
    Upaya peningkatan kualitas majalah ilmiah nasional, dilakukan melalui penilaian akreditasi bagi majalah ilmiah Indonesia. Salah satu persyaratan akreditasi majalah ilmiah yang harus dipenuhi adalah penggunaan sumber acuan primer yang tepat dan mutakhir. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui pola rujukan beberapa jurnal penelitian pertanian lingkup Badan Litbang Pertanian setelah terakreditasi sejak tahun 2005. Parameter yang dikaji adalah (1) proporsi rujukan majalah ilmiah primer vs nonmajalah dari karya tulis ilmiah yang diterbitkan dan (2) tingkat kebaruan sumber acuan yang dipilah ke dalam 0-5 tahun, 6-10 tahun, dan di atas 10 tahun. Hasil pengkajian menunjukkan proporsi rujukan jurnal penelitian pertanian dari jurnal ilmiah primer berkisar antara 11-77% dan dari nonmajalah 23-89%. Tingkat kebaruan sumber acuan relatif baik, rata-rata 56% dari literatur yang terbit dalam 10 tahun terakhir.Apabila tingkat kebaruan sumber acuan dibatasi pada 5 tahun terakhir maka semua jurnal ilmiah penelitian di lingkup Badan Litbang Pertanian belum memenuhi persyaratan, hanya berkisar antara 12-40%. Data ini mengisyaratkan perlunya perbaikan rujukan pada jurnal penelitian pertanian

    FAKTOR PENGHAMBAT PENELITI DALAM MENYUSUN KARYA TULIS ILMIAH REVIEW: Studi Kasus Literasi Informasi di Balai Penelitian Tanaman Serealia

    No full text
    Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslit-bangtan) menerbitkan publikasi yang memuat karya tulis ilmiah (KTI) review, yaitu Buletin Iptek Tanaman Pangan. Publikasi ilmiah ini mendapat akreditasi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada tahun 2009. Dua tahun kemudian dinyatakan tidak lagi terakreditasi karena tidak memenuhi semua persyaratan sebagai majalah ilmiah, antara lain kekurangan artikel yang layak terbit. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas dan kemampuan literasi peneliti dalam menghasilkan KTI review. Pengkajian dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama di Perpustakaan Puslitbangtan di Bogor pada bulan Oktober 2015, dengan menginventarisasi dan mensintesis KTI review yang terbit pada Buletin Iptek Tanaman Pangan dalam periode 2009-2014. Tahap kedua survei di Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balit-sereal) pada bulan November 2015 dengan responden 24 peneliti. Aspek yang dikaji adalah masalah yang dihadapi dalam menulis KTI review yang berkaitan dengan literasi informasi, yang meliputi: (1) kesulitan mencari informasi, (2) kesulitan memahami literatur, (3) kesulitan menuangkan ide dan pemikiran dalam bentuk tertulis, dan (4) kesulitan menyusun sistematika KTI. Hasil pengkajian menunjukkan Buletin Iptek Tanaman Pangan dalam periode 2009-2014 menerbitkan 91 artikel, 71 di antaranya dari peneliti lingkup Puslitbangtan. Dibandingkan dengan jumlah peneliti sebanyak 168 orang pada tahun 2014, produktivitas peneliti dalam menghasilkan KTI review yang terbit di Buletin Iptek Tanaman Pangan 2009-2014 rata-rata 2,37 artikel per tahun atau 0,4 artikel per orang per tahun. Faktor penghambat peneliti dalam menyusun KTI review adalah kesulitan menuangkan ide dan pemikiran dalam bentuk tertulis, yang terkait dengan kesulitan memahami literatur. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah meningkatkan kemampuan literasi informasi dan pendampingan penulisan KTI review bagi peneliti, baik melalui pelatihan maupun secara individual
    corecore