2 research outputs found

    Pengaruh Dispersi Terhadap Kecepatan Data Komunikasi Optik Menggunakan Pengkodean Return to Zero (RZ) Dan Non Return to Zero (NRZ)

    Get PDF
    Fiber optic has characteristics for optical transmission system. One of optical characteristics is pulse broadening, known as dispersion. The dispersion is a condition where pulse in output side is larger than pulse in input side. It means that pulse broadening had happened. In the communication system, it\u27s known as inter symbol interference (ISI). Effect of Inter symbol interference increasing the error bit or BER value. In optical communication system, dispersion is most influence to the data rate that fiber can support. Besides, bandwidth, information capacity, transmission distance, wavelength and fiber type can also influenced by the dispersion.&nbsp

    Pengelompokan Produksi Perkebunan Menurut Kabupaten/kota Jawa Tengah Tahun 2020 Menggunakan Hierarchical Clustering

    Full text link
    Indonesia adalah negara yang memiliki tanah subur sehingga dapat diberdayakan untuk berbagai hal, salah satunya adalah perkebunan. Salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kekayaan sumber daya alam berupa tanah subur adalah Provinsi Jawa Tengah. Menurut Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah, Jawa Tengah memiliki potensi usaha dari hasil tanah yang sangat besar. Berdasarkan data BPS, Jawa Tengah berada di posisi ke-7 dalam hasil produksi perkebunan tahun 2020. Jawa Tengah juga merupakan provinsi dengan nilai ekspor pertanian tertinggi yang meraih penghargaan Abdi Bakti Tani 2021. Peneliti melakukan analisis dengan menggunakan metode hierarchical clustering, dengan tujuan untuk mengetahui kelompok-kelompok daerah serta produktivitasnya berdasarkan hasil produksi perkebunan. Dari hasil clustering dan profilisasi berdasarkan hasil produksi kelapa, karet, kopi, kakao, tebu, tembakau, dan lada diperoleh cluster 1 memiliki 30 kabupaten/kota dengan kategori hasil produksi perkebunan tinggi, cluster 2 memiliki 1 kabupaten dengan kategori hasil produksi perkebunan sedang, dan cluster 3 memiliki 4 kabupaten/kota dengan kategori hasil produksi perkebunan rendah
    corecore