6 research outputs found

    Efektivitas Cognitive-behaviour Therapy Untuk Meningkatkan Harga Diripada Siswa Gifted

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan harga diri rendah yang dialami oleh siswa gifted menggunakan Cognitive Behaviour Therapy (CBT). Hipotesis dalam penelitian ini adalah CBT dapat meningkatkan harga diri rendah pada siswa gifted. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII yang didiagnostik gifted oleh Psikolog, yang memiliki skor harga diri di bawah mean hipotetik. Alat untuk mengukur harga diri adalah Skala Harga Diri yang dibuat oleh peneliti dan sudah diuji validitasnya dengan menggunakan Product Moment dan Part-Whole serta diuji reliabilitasnya dengan menggunakan Cronbachs Alpha. Indeks daya beda skala berkisar antara 0,330-0,687 dengan koefisien reliabilitas 0,897. Penelitian ini menggunakan paradigma A-B-Follow Up. Teknik analisa data secara deskriptif. Hasil yang diperoleh dari pengajuan hipotesis menunjukkan bahwa Cognitive Behaviour Therapy (CBT) dapat meningkatkan harga diri rendah pada siswa gifted

    Pengaruh Terapi Musik Dan Gerak Terhadap Penurunan Hiperaktivitas Anak Yang Mengalami Attention Deficit Hyperactivity Disorder (Adhd

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik dan gerak terhadap penurunan hiperaktivitas anak yang mengalami ADHD. Hiperaktivitas adalah aktivitas yang sangat berlebihan ditunjukkan melalui tangan dan kaki selalu bergerak, gelisah di kursinya, meninggalkan kursi pada situasi yang menuntut duduk tenang, berlarian.Penelitian ini dilakukan pada anak usia sekolah dasar yang terdiagnosa ADHD. Desain penelitian adalah menggunakan Single Subject Design dengan A-B-A yaitu strategi analisis eksperimental dengan menggunakan treatment kemudian ditiadakan sehingga lebih dikenal dengan withdrawl design. Pengumpulan data melalui observasi pada baseline I dilakukan 5 hari selama proses belajar berlangsung, pemberian terapi musik dan gerak dilakukan12 kali selama 20 menit dan kemudian observasi selama proses belajar, observasi pada baseline II dilakukan 5 hari selama proses belajar berlangsung untuk melakukan pengukuran terhadap indikator perilaku setelah dilakukan treatment. Analisa data menggunakan teknik analisis grafik dan hasilnya menunjukkan bahwa ada penurunan frekuensi perilaku tidak bisa duduk tenang dan keluar dari bangku pada anak yang mengalami ADHD.Save to Mendele

    Penerapan Visual Schedule Untuk Mengurangi Gejala Kecemasan Anak Attention Defisit Hiperactivity Disorder (Adhd) Menjalani Pemeriksaan Medis Ke Dokter Gigi

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan visual schedule dapat menurunkan gejala kecemasan anak Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) menjalani pemeriksaan medis ke dokter gigi. Hipotesis dalam penelitian ini bahwa ada penurunan gejala kecemasan anak Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) menjalani pemeriksaan medis ke dokter gigi setelah dilakukan penerapan visual schedule . Subjek dalam penelitian ini berjumlah tiga orang dengan kriteria anak yang sudah didiagnosa mengalami ADHD dengan perilaku kecemasan menjalani pemeriksaan medis ke dokter gigi. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan one group pretest and posttest. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah Behavior Checklist. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kuantitatif dalam penelitian ini berupa analisis individual dengan menggunakan deskripsi grafik, sedangkan analisis kualitatif berupa hasil deskripsi observasi dan wawancara selama penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan hipotesis diterima karena ada penurunan gejala kecemasan anak Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) menjalani pemeriksaan medis ke dokter gig

    Penerapan Cognitive-behavioural Therapy Untuk Menurunkan Gejala-gejala Generalized Anxiety Disorder Pada Remaja

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek penerapan cognitivebehaviouraltherapy (CBT) untuk menurunkan gejala-gejala generalized anxiety disorder(GAD) pada remaja. Subjek penelitian ini adalah remaja berusia 16 tahun yangmempunyai satu atau lebih gejala-gejala GAD. Penelitian ini menggunakan single subject design dengan ABA-Follow Up design. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala self-report yang disusun berdasarkan gejala-gejala padakriteria diagnostik GAD. Analisis data gejala-gejala GAD ini dilihat dari grafik hasil baseline, treatment, baseline, dan follow up. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis diterima, bahwa penerapan CBT dapat menurunkan gejala-gejala GAD pada remaja.Save to Mendele
    corecore