5 research outputs found

    Caries risk factors based on cariogram among male smokers aged 15-24 years in Temanggung, Central Java, Indonesia

    Get PDF
    Temanggung Regency in Central Java is an area with an extensive tobacco farming, allowing its residents to have ease of access to cigarettes. In addition, it has become a tradition for locals in this area to serve any visiting guest with cigarettes. Adolescents start smoking to cope with the psychosocial crisis during their development, particularly when they try to find their identity. Smoking is, in fact, a risk factor for dental caries, so the adolescents in Temanggung have a quite high prevalence of caries. Thus, this study aimed to determine the sequence of the risk factors affecting the caries risk based on cariogram among male smokers aged 15-24 years (adolescents). This was a quantitative observational study with a cross sectional design. There were 152 subjects (n= 152) selected using a proportionate clustered random sampling out of the total population (316 adolescents). The research was carried out with a clinical examination of the oral cavity, measuring salivary secretions, examining the amount of plaque, and examining DMF-T. Scoring was done using a caliogram application. The results of this study showed that 81.3% of the adolescents had a moderate caries risk, while 18.1% of them had a high caries risk. The sequence of the risk factors affecting the caries risk based on cariogram was bacteria (22.90%), susceptibility (19.39%), dietary habits (12.09%), and other influencing conditions (7.55%)

    Hubungan Pengetahuan Tentang Dampak Merokok Terhadap Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Frekuensi Merokok

    No full text
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk hubungan frekuensi merokok bagi kesehatan gigi dan mulut dengan tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada remaja di salah satu SMA Kabupaten Kuningan. Jenis penelitian yang di gunakan adalah survei analitik dengan rancangan penelitian menggunakan cross sectional yang bermaksud mencari hubungan antara suatu keadaan dengan keadaan lain pada saat bersamaan dan populasi yang sama. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2021 dengan jumlah responden remaja laki-laki kelas XI di salah satu SMA di Kabupaten Kuningan usia 16-18 tahun sebanyak 40 siswa. Pengambilan sampel menggunakan purposivie sampling. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat Hubungan frekuensi merokok dengan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut ditinjau dari semakin ringan frekuensi merokok dan jenis rokok yang digunakan semakin tinggi pengetahuan kesehatan giginya.The purpose of this study was to determine the relationship between smoking frequency and oral health with the level of oral health knowledge among adolescents at one of the Kuningan District High Schools. The type of research used is an analytic survey with a research design using cross sectional which intends to find relationships between one condition and another at the same time and the same population. The research was carried out in April 2021 with a total of 40 young male respondents in class XI at a high school in Kuningan Regency aged 16-18 years. Sampling using purposive sampling. The results of this study can be concluded that there is a relationship between smoking frequency and oral health knowledge in terms of the lighter the frequency of smoking and the type of cigarette used, the higher the knowledge of dental health

    Hubungan Pengetahuan Tentang Dampak Merokok Terhadap Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Frekuensi Merokok

    No full text
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk hubungan frekuensi merokok bagi kesehatan gigi dan mulut dengan tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada remaja di salah satu SMA Kabupaten Kuningan. Jenis penelitian yang di gunakan adalah survei analitik dengan rancangan penelitian menggunakan cross sectional yang bermaksud mencari hubungan antara suatu keadaan dengan keadaan lain pada saat bersamaan dan populasi yang sama. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2021 dengan jumlah responden remaja laki-laki kelas XI di salah satu SMA di Kabupaten Kuningan usia 16-18 tahun sebanyak 40 siswa. Pengambilan sampel menggunakan purposivie sampling. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat Hubungan frekuensi merokok dengan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut ditinjau dari semakin ringan frekuensi merokok dan jenis rokok yang digunakan semakin tinggi pengetahuan kesehatan giginya.The purpose of this study was to determine the relationship between smoking frequency and oral health with the level of oral health knowledge among adolescents at one of the Kuningan District High Schools. The type of research used is an analytic survey with a research design using cross sectional which intends to find relationships between one condition and another at the same time and the same population. The research was carried out in April 2021 with a total of 40 young male respondents in class XI at a high school in Kuningan Regency aged 16-18 years. Sampling using purposive sampling. The results of this study can be concluded that there is a relationship between smoking frequency and oral health knowledge in terms of the lighter the frequency of smoking and the type of cigarette used, the higher the knowledge of dental health

    HUBUNGAN SIKAP KERJA YANG ERGONOMI DENGAN GANGGUAN MUSKULOSKELETAL PADA TENAGA KESEHATAN GIGI DI KLINIK GIGI

    No full text
    Latar Belakang: Sikap kerja yang ergonomi merupakan sikap kerja yang disarankan agar aktivitas pekerjaan menjadi lebih aman, nyaman, meningkatkan produktivitas kerja, dan terhindar dari penyakit akibat kerja seperti gangguan muskuloskeletal. Gangguan muskuloskeletal merupakan keluhan pada bagian otot rangka yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan ringan sampai berat sebagai akibat dari proses penerimaan beban secara terus menerus pada otot yang berlangsung secara berulang dalam waktu yang lama. Metode Penelitian: Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling dan jumlah sampel sebanyak 32 orang tenaga kesehatan gigi di klinik gigi wilayah setiabudi kota Bandung.  Instrument penelitian yang digunakan adalah kuesioner sikap kerja yang ergonomi dan kuesioner gangguan muskuloskeletal. Analisa data dilakukan dengan ananilisis data Rank-Spearman untuk menguji variabel dan hipotesis. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan tenaga kesehatan gigi di klinik gigi wilayah setiabudi memiliki sikap kerja dengan kriteria cukup dan mengalami gangguan muskuloskeletal dengan kriteria sedang. Kesimpulan: Penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa adanya hubungan antara sikap kerja yang ergonomi dengan gangguan muskuloskeletal pada tenaga kesehatan gigi di klinik gigi wilayah Setiabudi kota Bandung

    OPTIMALISASI PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN DAN PENTINGNYA VAKSINASI COVID-19

    No full text
    Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pentingnya pelaksanaan protokol Kesehatan dan vaksinasi sebagai upaya preventif dari penyebaran COVID-19.  Sehingga harapannya dengan pengetahuan dan informasi yang diberikan dapat langsung diaplikasikan utamanya di dalam keluarga dan bisa disampaikan kepada masysrakat yang ada di lingkungan rumah.  Solusi permasalahan yang akan diambil dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat bina wilayah yaitu dengan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat, berupa pemberian edukasi atau penyuluhan mengenai pentingnya penerapan Protokol Kesehatan dan vaksinasi Covid-19. Penyuluhan akan diberikan secara bertahap yaitu sebanyak tiga kali kunjungan dengan menggunakan media Power Point. Peserta kegiatan sebanyak 165 orang yang berasal dari kelurahan tanjung kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada Bulan September tahun 2022. Kegiatan penyuluhan kesehatan mengenai vaksinasi Covid-19 adalah salah satu upaya untuk membantu pemerintah dalam memberikan edukasi tentang penanggulangan Covid-19 yang saat ini telah menjadi pandemic melalui protokol kesehatan lainnya yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Vaksinasi Covid-19 akan memiliki dampak baik lainnya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan yang terpenting adalah memutus rantai penularan Covid-19. Penyuluhan kesehatan terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk kesediaan mengikuti vaksinasi Covid-19. Responden yang berhasil diberikan penyuluhan yaitu sejumlah 165 responden
    corecore