2 research outputs found

    Modifikasi struktur jembatan Malangsari pada proyek pembangunan jalan lintas selatan dengan beton pratekan tipe T statis tak tentu

    Get PDF
    Pembangunan Jembatan Malangsari merupakan bagian pelaksanaan proyek pembangunan jalan lintas selatan yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Daerah Propinsi Tingkat I Jawa Timur. Jembatan Malangsari ini terletak pada Ruas Kendeng Lembu-Batas Jember STA.20+900 Glenmore kabupaten Banyuwangi Hal ini dimaksudkan untuk memberikan aksebilitas pemanfaatan potensi secara optimal dalam upaya pengembangan wilayah serta menunjang sektor-sektor lain seperti sumber daya alam dan pariwisata. Sebagai alternatif desain dan penerapan disiplin ilmu,pada penyusunan tugas akhir ini dilakukan beberapa modifikasi. Pada bangunan atas gelagar utama berupa balok pratekan statis tak tentu, sedangkan bangunan bawah terdiri dari 2 abutment dan 2 pilar dengan pondasi ticmg pancang. Teknologi beton pratekan dipilih karena sangat sesuai untuk konstruksi jembatan bentang panjang, serta mampu memberikan ketahanan pada struktur dengan mengkombinasikan penggunaan kawat baja dan beton mutu tinggi.. Dalam modifikasi perencanaan jembatan Malangsari ini tidak lepas dari tuntutan struktural berdasarkan PPTJ BMS 1992 dengan output antara lain : struktur utama balok pratekan standard AASHTO-PCI tipe V h = 1,60 m (Ac = 1.190.110 mm2 ; / = 2,6923* 10" mm\Ac = 653.500 mm 2 ; Itump. lap. lap. 2,169*10 u mm4 ) sebanyak 5 buah dengan jarak antar gelagar s = 1,85 m , utituk gelagar utama L = 33,50 m (sebelum dilaunching) Fo = 6.600.000 N terjadi kehilangan prategang sebesar 19,30 % (kehilangan langsung) dan 18,56 % (kehilangan tak langsung) dengan jumlah strand 40 dipasang pada 2 tendon (Aps = 5.410,91 mm 2 ). Sedangkan gelagar utama L = 100,50 m (balok sudah menerus) prategang sebesar 32,78 % (kehilangan langsung) dan 13,09 % (kehilangan tak langsung) dengan jumlah strand 66 dipasang pada 2 tendon (Aps = 9.015,55 mm2 ). Seluruh hasil-hasil perencanaan diaplikasikan dalam bentuk gambar teknis dan diharapkan menghasilkan konstruksi jembatan yang kuat dan tahan lama. Fo = 11.300.000 N terjadi kehilangan ======================================================================================================================= Development of Malangsari Bridge is part of south pass way development project which conducted by Public Facility Department Bina Marga East Java Province. Malangsari Bridge located in Kendeng Lembu site border of Jember STA.20+900 Glenmore, Banyuwangi Residence. The main purpose is to give access for source utilization optimation in area development and supporting other sector such as natural resources and tourism. As an alternative design and study application, some modification was made in this final project. For upper structure, main prestressed beam infinite static, while lower structure consist of 2 abutment and 2 pilar with fundament droping pile. Presressed concrete technology was chosen because it is very suitable for long range bridge construction , and reliability to construction with combining steel wite and high quality concrete. In Malangsari bridge design modification still based on structural demand PPTJ BMS 1992 with output : main standard structure prestressed beam AASHTO-PC1 type V, h=l ,60 m (Actump = 1.190.110 mm2 ; llump_ = 2,6923 x 10u mm4 , Aclap. = 653.500 mm2; Iiap, = 2,169 x 10“ mm4 ) have a lot of 5 with distance between beam 1,85 m , for main beam L ~ 33,50 m (before launching), Fo = 6.600.000 N resulted in prestressed loss 19,30 % (direct loss) and 18,56 % ( indirect loss ) with number of strand 40 mounted to 2 tendon (Aps = 5.410,91 mm2 ). While main beam L = 100,50 m ( continuous beam ) Fo = 11.300.000 N with prestressed loss 32,78 % ( direct loss ) and 13,09 % ( indirect loss ) with number of strand 66 mounted to 2 tendon ( Aps = 9.015,55 mm2 ). The whole result design applied into technical drawing and expected to result a strong and reliable bridge construction

    Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Terhadap Kemampuan Mengontrol Marah pada Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta

    Get PDF
    angka kejadian skizofrenia rawat inap tahun 2011 di RSJD Surakarta 2067 Pasien, sedangkan tahun 2012 jumlah pasein itu sendiri mengalami peningkatan menjadi 2244 pasien skizofrenia. Pada bulan maret jumlah pasien skizofrenia rawat inap sendiri 261 pasein dan pada bulan April mengalami peningkatan yaitu menjadi 300 pasein. Wawancara peneliti pada tanggal 18 april 2013 dengan salah satu kepala ruang di RSJD Surakarta Pasien dengan skizofrenia paranoid kadang sering marah membuat keributan atau mencederai dirinya sendiri. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui pengaruh terapi aktivitas kelompok terhadap kemampuan mengontrol marah pasien Skizofrenia di RSJD Surakarta. Metode penelitian: Design yang digunakan Time Series design, dalam penelitian ini sebelum di berikan pelakuan kelompok di berikan pretest/observasi terlebih dahulu dengan maksud untuk di berikan kejelasan keadaan kelompok sebelum di berikan perlakuan. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien skizofrenia rawat inap pada bulan april 2013 sebanyak 300 pasien dengan jumlah sampel sebanyak 30 pasien dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan dengan Paired Sample ttest. Kesimpulan: 1) Pasien skizofrenia sebelum diberikan terapi aktivitas kelompok mayoritas mempunyai kemampuan mengontrol marah tergolong tidak mampu yaitu sebanyak 17 orang (56,7%); 2) Pasien skizofrenia sesudah diberikan terapi aktivitas kelompok kebanyakan mempunyai kemampuan mengontrol marah tergolong mampu yaitu sebanyak 24 orang (80,0%); 3) Terdapat pengaruh terapi aktivitas kelompok terhadap kemampuan mengontrol marah pada pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta
    corecore