50 research outputs found

    The Factors Which Influence the Quality of Education in Undeveloped Area (Multi-Cases Study in 10 Districts in Indonesia)

    Get PDF
    This study aims to find out the factors that affect the quality of education in undeveloped areas. The variables of this study were: 1) the quality of teachers, 2) the educational devices and infrastructures, 3) the community participation in education, 4) the educational funding, 5) the public perception of education, 6) the accessibility of education, 7) the educational service, and 8) the educational equity. The design of this study was quantitative with survey and multi-cases approach. The populations of this study were the communities in 10 undeveloped districts and its samples were 500 respondents. The data were collected by using questionnaires and analyzed by cluster analysis. The results show that the variables consisting of the public perception on education, the community participation, the educational funding, and educational service have score below average total score of public perception on educational equity, because Z score is minus (-). Therefore, these variables are important to be concerned in improving the quality of education. While, the quality of teachers, educational devices and infrastructures, and the accessibility of education become the variables which need to be concerned because Z score is positive (+) but it is very small. The educational equity is good because Z score is positive (+) and it is more than 1 or 1.09776. The clusters of this study are Empat Lawang and South Nias districts. The second clusters show that all variables have positive Z score with almost of Z scores are more than 1. Those variables are educational perception, quality of teachers, educational devices and infrastructures, the community participation, educational funding, educational service, accessibility of education, and educational equity. The two districts under the cluster are South Kayong and Seluma

    EVALUASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS SISTEM KREDIT SEMESTER (SKS) KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 PROBOLINGGO TAHUN PELAJARAN 2019-2020

    Get PDF
    AbstrakUpaya untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dapat disesuaikan dengan kebutuhannya.Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional Pasal 12 ayat (1) yang menyatakan bahwa : “Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikanberhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai bakat, minat dan kemampuannya”. Butir (f) dinyatakan“Peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak menyelesaikan pendidikan sesuai kecepatan belajarmasing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang diperlukan”. Tujuan penelitian iniuntuk mendeskripsikan pengelolaan dan pelaksanaan pembelajaran geografi berbasis Sistem KreditSemester (SKS) kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Probolinggo Tahun Pelajaran 2019-2020.Jenis penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian evaluasi, penelitian yang terfokus pada modelCIPP (Context evaluation, Input evaluation, Proces Evaluation dan Product evaluation). Pendekatanyang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskripif. Teknikanalisis data yang dilakukan dalam penelitian evaluasi terkait dengan pengelolaan dan pelaksanaanpembelajaran menggunakan instrumen yang berbentuk ratingscale.Hasil penelitian yang dilakukan dapat mengetahui evaluasi pengelolaan dan pelaksanaanpembelajaran geografi berbasis Sistem Kredit Semester (SKS) di kelas XI IPS dengan peserta didikkategori cepat, normal dan lambat. Berdasarkan penilaian evaluasi yang dilakukan oleh peserta didikdengan kategori cepat, pada aspek model dan metode pembelajaran yang disampaikan mendapat nilai 66,efektifitas pembelajaran mendapatkan nilai 74 dan pada aspek kreativitas guru geografi mendapatkannilai 74. Penilaian evaluasi yang dilaksanakan peserta didik kategori normal dan lambat pada semuaaspek yang diamati rata-rata mendapat nilai 80. Perlu adanya pembaruan dan perbaikan kebijakan yangberlaku tentang pembelajaran berbasis Sistem Kredit Semester (SKS) untuk pendidikan dasar danmenengah.Kata Kunci: Evaluasi, Pembelajaran, Geografi, Sistem Kredit Semester (SKS

    PENGEMBANGAN BUKU AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI MATERI KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 GEDANGAN SIDOARJO

    Get PDF
    Abstrak Permasalahan yang dihadapi oleh siswa SMAN 1 Gedangan Sidoarjo adalah ketersediaan bahan ajar K13 yang kuantitas dan materinya sangat kurang. Permasalahan tersebut membuat peneliti ingin mengembangkan bahan ajar berupa buku ajar geografi berbasis scientific approach agar dapat meningkatkan motivasi belajar, meningkatkan penguasaan konsep materi dan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran materi yang bersangkutan. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Membuat buku ajar berbasis scientific approach yang layak digunakan (2) Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan buku ajar berbasis scientific approach dengan siswa yang tidak menggunakan buku ajar berbasis scientific approach (3) Mengetahui aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan buku ajar berbasis scientific approach (4) Mengetahui aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan buku ajar berbasis scientific approach (5) Mengetahui respon siswa terhadap buku ajar berbasis scientific approach. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode Research and Development/R&D, dengan model pengembangan ADDIE(Analyze, Design, Develop, Implement, Evaluate). Teknik pengumpulan data meliputi angket, lembar validasi, observasi, dan tes. Data angket maupun validasi yang dianalisis menggunakan ketentuan skala likert, hasil belajar siswa dianalisis menggunakan uji independent t-test menggunakan program SPSS 17. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Hasil validasi buku ajar berbasis scientific approach memperoleh kelayakan dari ahli materi 87,87%, kelayakan dari ahli grafis 87,6%, kelayakan bahasa 89,33%. Keseluruhan diperoleh rata-rata 88,26% dengan kriteria “sangat layak”. (2) Kelas eksperimen mendapat rata-rata postest sebesar 84.92%, sedangkan untuk kelas kontrol mendapat nilai rata-rata 81.50%. Berdasarkan hasil perhitungan independent t-test diperoleh sig(2- tailed) 0,008 pada hasil postest kedua kelas tersebut menunjukan perbedaan hasil belajar. (3) Aktivitas Siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan dengan menggunakan buku ajar berbasis scientific approach yakni 82%. (4) Aktivitas Guru pada kelas eksperimen juga mengalami peningkatan yakni 80% (5) Respon siswa terhadap buku ajar berbasis scientific approach yang telah dikembangkan memperoleh rata-rata presentase sebesar 88% termasuk dalam kriteria “sangat baik”. Kata Kunci: ADDIE, Scientific Approach, hasil belajar, respon sisw

    Analisis Perbedaan Karakteristik Sosial Ekonomi Pedagang Kaki Lima di Pasar Larangan, Pasar Porong, dan Pasar Krian Kabupaten Sidoarjo

    Get PDF
    AbstrakData dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sidoarjo diketahui bahwa pedagang kakilima di Pasar Larangan, Pasar Porong, dan Pasar Krian memiliki komposisi pedagang terbanyak dibandingkan denganpasar-pasar yang lainnya. Pedagang kaki lima sebagai bagian dari usaha sektor informal memiliki potensi untukmenciptakan dan memperluas lapangan kerja terutama bagi tenaga kerja yang kurang memiliki kemampuan dan keahlianyang memadai. Sektor informal pedagang kaki lima merupakan realita perekonomian kota yang mempunyai peranpenting. Keberadaan pedagang kaki lima di perkotaan sering menimbulkan permasalahan, baik sebagai penyebabkekumuhan, kemacetan lalu lintas. Upaya penataan pedagang kaki lima perlu dilakukan untuk mengurangi dampaknegatif dan sekaligus meningkatkan kontribusi positifnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaankarakteristik sosial, karakteristik ekonomi, dan karakteristik sosial ekonomi pedagang kaki lima di pasar Larangan, pasarPorong, dan pasar Krian Kabupaten SidoarjoJenis penelitian ini adalah survey. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh pedagang kaki lima yang ada di PasarLarangan, Pasar Porong, dan Pasar Krian Kabupaten Sidoarjo yaitu berjumlah 1336 pedagang kaki lima. Teknikpengambilan sampel pada penelitian ini adalah Accidental Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancaradengan panduan kuesioner. Teknik analisis data dengan Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji ANOVA Satu Arah.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan karakteristik sosial, karakteristik ekonomi dankarakteristik sosial ekonomi di pasar Larangan, pasar Porong, dan Pasar Krian Kabupaten Sidoarjo. Setiap aspek-aspeksosial ekonomi pedagang kaki lima, perbedaan rata-rata juga ditemukan diantara ketiga lokasi penelitian yang di pasarLarangan, pasar Porong, dan pasar Krian Kabupaten Sidoarjo. Hasil analisa data diperoleh bahwa kelompok yangmemiliki rata-rata tingkat karakteristik sosial ekonomi yang paling tinggi adalah para pedagang kaki lima di pasar Krian,kemudian diikuti oleh para pedagang kaki lima di pasar Porong, dan para pedagang kaki lima di pasar Larangan memilikitingkat karakteristik sosial ekonomi yang paling rendah dari yang lainnya.Kata Kunci : Karakteristik sosial, Karakteristik ekonomi, Pedagang Kaki Lim

    PELAKSANAAN KURIKULUM K13 DAN KTSP PADA JENJANG SMA NEGERI DI KABUPATEN BANGKALAN

    Get PDF
    Abstrak Penyempurnaan kurikulum dari KTSP menjadi K13 dapat memacu pengembangan kompetensi siswa kearah yang lebih analisis dan tuntutan guru agar lebih kreatif dan inovatif. Pelaksanaan kurikulum K13 di SMA Negeri di Kabupaten Bangkalan tidak terlaksana dengan sempurna. Permasalahan yang dihadapi terletak pada kesiapan guru dalam menerapkan K13 pada proses pembelajaran, metode mengajar yang digunakan serta fasilitas belajar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan kurikulum K13 dan KTSP pada jenjang SMA Negeri di Kabupaten Bangkalan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah purposive sampling dengan menggunakan teknik pengumpulan data angket, wawancara, observasi, dan teknik analisis data deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian pada SMA Negeri di Kabupaten Bangkalan yang menerapkan KTSP dilakukan di SMA Negeri 1 Bangkalan, SMA Negeri 1 Kwanyar dan SMA Negeri 1 Blega, sedangkan SMA Negeri yang menerapkan K13 dilakukan di SMA Negeri 2 Bangkalan, SMA Negeri 3 Bangkalan dan SMA Negeri 4 Bangkalan. Hasil penelitian pada variabel motivasi belajar menunjukkan persentase 67.05% pada KTSP dan K13 menunjukkan persentase 68.73%. Variabel metode mengajar pada KTSP menunjukkan persentase 98.89% dan K13 menunjukkan persentase 100%. Variabel fasilitas belajar pada KTSP menunjukkan persentase 85.31% dan K13 menunjukkan persentase 96,48%. Variabel kemampuan berfikir kritis siswa pada KTSP mencapai 100% dan K13 menunjukkan persentase 87.78%. Variabel komitmen kepala sekolah pada KTSP maupun K13 masing-masing menunjukkan data persentase mencapai 100%. Kata Kunci: kurikulum, kurikulum tingkat satuan pendidikan, kurikulum 201

    ANALISIS KEBIJAKAN EKONOMI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS DAN AKSESIBILITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA

    Get PDF
    Arah kebijakan fiskal adalah untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan negara yang efektif dan efisien guna mencapai kesejahteraan masyarakat indonesia. Prioritas utama pembangunan adalah untuk mengentaskan permasalahan dasar bangsa, dan salah satunya adalah peningkatan kualitas dan aksesibilitas pendidikan. Dengan menyusun kebijakan ekonomi yang transparan dan akuntabel maka pelaksanaan pembangunan dapat berjalan secara menyeluruh. Agar tidak terjadi disorientasi anggaran maka aspek manfaat dan kejelasan prioritas yang tepat sasaran  menjadi dasar bagi penyusunan kebijakan ekonomi.

    KAJIAN TENTANG OBJEK WISATA ORI GREEN DI DESA SENDANG KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG

    Get PDF
    AbstrakOri Green adalah salah satu obyek wisata buatan yang terletak di bagian utara Kabupaten Tulungagung. Ori Green dibuka untuk umum mulai bulan Juni 2018, bersamaan dengan obyek wisata buatan lain yaitu Cowindo. Setelah setengah tahun dibuka, Ori Green memiliki jumlah pengunjung yang jauh lebih banyak daripada Cowindo. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik Ori Green yang meliputi atraksi wisata, aksesibilitas dan fasilitas. Atraksi wisata mencakup pemandangan alam, waterboom, kolam renang, taman edukasi, wahana permainan dan aquarium. Aksesibilitas mencakup kondisi jalan, jarak dari pusat kota, alat transportasi umum, biaya dan waktu, sedangakan fasilitas mencakup area parker, toilet dan kamar mandi, Ori Green Hall, angkutan wisata, ruang kesehatan, pendhopo, tempat makan, gazebo, pujasera, free wifi, pusat informasi, tempat sampah dan musholla.Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara berupa kuesioner dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling yaitu mengumpulkan dan mengolah data sampel secara acak dengan jumlah responden 99 orang. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif.Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kondisi atraksi wisata di Ori Green 58,02% responden menyatakan cukup baik. Tentang aksesibilitas di Ori Green 47,31% responden menyatakan cukup baik, dan fasilitas di Ori Green 57,74% responden menyatakan cukup baik. Untuk meningkatkan jumlah kunjungan di Ori Green dengan memperbaiki infrastruktur jalan menuju Ori Green dan penyediaan alat transportasi umum.Kata Kunci : Atraksi wisata, aksesibilitas, fasilita

    PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPS 3D PADA MATERI KERAGAMAN BENTUK MUKA UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS VII DI SMPLB-A YPAB SURABAYA

    Get PDF
    AbstrakPenelitian pengembangan media pembelajaran IPS 3D menghasilkan produk berupa media pembelajaran yang menampilkan materi keragaman bentuk muka bumi untuk anak berkebutuhan khusus tunanetra yang diterapkan pada siswa di Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Yayasan Anak-Anak Buta (SMPLB-A YPAB) Surabaya yang layak. Anak berkebutuhan khusus tunanetra dalam menyerap pembelajaran mengenai materi keragaman bentuk muka bumi mengalami kesulitan penyampaian secara aktual karena tidak terdapat media pembelajaran yang sesuai dengan materi. Peneliti Mengembangkan media pembelajaran yang layak untuk anak berkebutuhan khusus, tujuan dalam penelitian 1. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi keragaman bentuk muka bumi, 2. Megetahui respon siswa setelah penggunaan media pembelajaran, 3. Mengukur kelayakan produk.Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan ASSURE dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, test berupa angket validasi ahli materi, angket validasi ahli media, dan hasil respon siswa. kemudian dilakukan pengkuruan dengan skala likert. Pengukuran pemahaman siswa setelah menggunakan media pembelajaran dengan teknik pengumpulan data pretest dan posttest.Hasil penelitian pengembangan media pembelajaran 3D IPS pada materi keragaman bentuk muka bumi layak untuk diterapkan pada siswa kelas VII di SMPLB-A YPAB Surabaya. Dibuktikan dengan hasil skor penilaian validasi media ahli materi yang setelah dua kali revisi mendapatkan hasil 92,30% , skor penilaian validasi media ahli media sebesar 72,30% menurut skala Likert dikatogorikan layak. Hasil rata-rata total pretest keseluruhan 37,14, dan hasil rata-rata total posttest keseluruhan 88,57 terjadi peningkatan sebesar 138,47%. Hasil respon siswa mendapatkan skor hasil 94,28% dapat disimpulkan bahwa respon siswa terhadap media 3D sangat baik.Kata kunci : Media Pembelajaran 3D, Keragaman Bentuk Muka Bumi, Anak Berkebutuhan Khusu

    Pengembangan Media Simulasi Tsunami 3D Sebagai Bahan Ajar Pada Materi Analisis dan Mitigasi Bencana Alam untuk Siswa Kelas XI SMA Al-Muslim Waru Sidoarjo

    Get PDF
    AbstrakGeografi merupakan salah satu mata pelajaran yang di ajarkan di SMA. Sebagian besar materi yang ada didalam mata pelajaran geografi mempunyai cakupan yang luas dan membutuhkan waktu yang panjang. Gurumemerlukan suatu media dalam proses pembelajaran untuk memudahkan penyampaian materi pembelajaran. Adaberbagai macam media Pembelajran yang ada salah satunya media simulasi. Penelitian ini bertujuan untuk 1)Menghasilkan produk berupa media Pembelajaran simulasi tsunami 3D pada materi analisis dan mitigasi bencana alamyang layak untuk siswa kelas Xl IPS SMA Al-Muslim Waru Sidoarjo 2) Mengetahui kelayakan siswa terhadap mediapembelajaran simulasi Tsunami 3DModel pengembangan yang digunakan yaitu model pengembangan Analysis Desain DevelopmentImplementation dan Evaluation (ADDIE). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket validasiahli media pembelajaran dan ahli materi menggunakan skala likert, untuk respon siswa menggunakan Skala guttman.Hasil penelitian yang diperoleh setelah meninjau skor persentase validasi media dari ahli media pembelajaransebesar 85%. Skor persentase validasi media dari ahli materi sebesar 81,7%. Menurut skala likert dapat disimpulkanbahwa media pembelajaran sangat layak untuk diujicobakan. Hasil ujicoba terbatas respon siswa yang diperoleh sebesar83,35%. respon siswa terhadap media pembelajaran simulasi tsunami sangat baikKata kunci: Media Pembelajaran, Simulasi,Tsunami, Analisis dan Mitigasi Bencana Alam

    PENGEMBANGAN MEDIA PRESENTASI PREZI PADA MATERI ATMOSFER UNTUK SISWA KELAS X MA SUNAN GIRI SURABAYA

    Get PDF
    AbstrakPembelajaran yang monoton mengakibatkan siswa cenderung lebih pasif sehingga memerlukan media agar siswa aktif dalam pembelajaran, salah satunya dengan media presentasi prezi. Media ini memuat materi yang luas menjadi singkat, memberikan visualisasi dalam bentuk gambar-gambar dan kita juga bisa memasukkan video di dalamnya. Tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah untuk mengetahui kelayakan media presentasi prezi pada pelajaran geografi khususnya pada materi atmosfer, mengetahui perbedaan hasil belajar siswa, respon siswa, aktifitas siswa, dan aktifitas guru yang menggunakan media prezi dan siswa yang tidak menggunakan media prezi.Penelitian ini merupakan jenis penelitian menggunakan model pengembangan ASSURE. Pengembangan dilakukan dengan uji validasi oleh ahli media, ahli materi dan ahli pembelajaran. Analisis data hasil belajar dihitung menggunakan ketuntasan klasikal. subjek penelitian ini adalah siswa kelas X IPS-1 sebagai kelas kontrol dan X IPS-2 sebagai kelas eksperimen.Hasil penelitian menunjukkan kelayakan media berdasarkan penilaian ahli media mendapat skor 92,7%, sedangkan berdasarkan ahli materi mendapat skor 84% sehingga termasuk dalam kategori sangat layak. Siswa pada kelas eksperimen lebih aktif daripada kelas kontrol. Selain itu di kelas eksperimen siswa lebih bersemangat untuk belajar bila dibandingkan dengan kelas kontrol yang cenderung malas. Nilai tes hasil belajar siswa kelas eksperimen meningkat dari 47,88% menjadi 82% sedangkan pada kelas kontrol nilai tes 48,21% menjadi 66,19%. Ketuntasan klasikal kelas eksperimen 70% sedangkan kelas kontrol hanya 23,5%. Hal ini sebagai akibat sekolah sedang mengalami pembangunan sehingga pada kelas kontrol yang hanya menggunakan metode ceramah akan mengalami kesulitan dalam pembelajaran. Hasil uji T juga sesuai sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa media presentasi prezi layak dan efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi atmosfer.Kata kunci : kelayakan media presentasi prezi, hasil belaja
    corecore