22 research outputs found

    HUBUNGAN DEPRESI TERHADAP KETERGANTUNGAN ACTIVITY DAILY LIVING PADA PASIEN STROKE DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

    Get PDF
    Latar belakang:Stroke merupakan penyebab kematian dan disability nomor satu di Indonesia. Penderita stroke akan mengalami perubahan fisik dan psikologis. Serta depresi merupakan masalah psikologis yang sering dikaitkan dengan penyakit stroke. dampak yang di timbulkan dari penyakit stroke adalah kelumpuhan, kecatatan dan depresi. sehingga penderita stroke mengalami ketergantungan dan membutuhkan bantuan orang lain dalam melakukan pemenuhan activity daily. Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan depresi terhadap ketergantungan activity daily living pada pasien stroke di rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Metode penelitian:Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi dengan pendekatan waktu cross sectional. Subjek penelitian adalah pasien stroke dengan sampel 36 responden, dengan variabel bebas depresi dan variabel terikat activity daily living. Pengambilan data menggunakan kuesioner Hamilton depression rating scale untuk mengukur depresi dan katz indeks untuk mengukur ADL. Data di Analisa menggunakan uji sperman rank. Hasil penelitian:Hasil analisa menggunakan uji sperman rank di dapatkan nilai p value 0,029 dengan koefisien korelasi sebesar 0,364 dengan demikian ada hubungan yang signifikan dan menunjukkan keeratan hubungan korelasi rendah. Simpulan:Dalam penelitian terdapat hubungan yang signifikan antara depresi terhadap ketergantungan activity daily living pada pasien stroke di rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Saran:Perawat lebih memperhatikan, mengerti dan dapat memberikan asuhan keperawatan terhadap kondisi activity daily living yang dialami pasien stroke

    Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa: literature review

    Get PDF
    Gagal Ginjal Kronik (GGK) menjadi masalah kesehatan global dengan angka kejadian gagal ginjal yang terus meningkat. Peningkatan jumlah penderita gangguan ginjal kronik disebabkan karena meningkatnya prevalensi penderita hipertensi dan diabetes yang merupakan penyebab terbanyak terjadinya gagal ginjal kronik. Terapi pengganti ginjal pada penderita gagal ginjal kronik agar dapat mempertahankan hidup salah satunya adalah hemodialisis (HD. Pasien yang menjalani hemodialisis rutin akan mengalami malnutrisi asupan protein yang tidak adekuat, rendahnya kadar albumin dalam darah, gangguan gastrointestinal seperti rasa mual, muntah, dan menurunnya nafsu makan. Oleh karena itu, kepatuhan diet sangat diperlukan untuk mengatasi masalah malnutrisi pada pasien hemodialisis tersebut. untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Penelusuran literature dilakukan melalui Google Schoolar, Portal Garuda dan PubMed. Kata kunci yang digunakan dalam bahasa Indonesia adalah “dukungan keluarga, kepatuhan diet, pasien gagal ginjal kronik” sedangkan kata kunci dalam bahasa Inggris “Family Support, Diet Compliance, Chronic Kidney Failure Patients”. Penelusuran dilakukan dari 01 Januari 2017 sampai 31 Desember 2021. Berdasarkan hasil penelusuran didapatkan 57 artikel, kemudian disaring sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi serta dilakukan uji kelayakan sehingga didapatkan enam artikel yang sesuai. Berdasarkan hasil review dari keenam jurnal, terdapat hubungan antara hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Dukungan keluarga dapat mempengaruhi kepatuhan diet pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Semakin baik dukungan keluarga yang dimiliki pasien, maka semakin patuh pasien dalam menjalani dietnya

    Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada pasien ODHA (HIV-AIDS) Literature Review

    Get PDF
    Penyakit HIV-AIDS menyebabkan masalah pada individu yang terinfeksi yaitu masalah fisik, sosial dan psikologinya. Kasus depresi pada orang yang hidup dengan HIV diperkirakan mencapai hingga 60% dari semua kasus depresi. Angka ini lebih tinggi dari prevalensi depresi pada populasi umum yang hanya sekitar 5-10% dari seluruh kasus depresi. Depresi dapat ditekan dengan dukungan-dukungan yang diberikan oleh keluarga atau orang terdekat meliputi: dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan informatif dan dukungan instrumental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai hubungan dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada penderita ODHA (HIV-AIDS). Studi ini menggunakan Literature Review dengan desain penelitian Cross Sectional. Database yang digunakan adalah Google Scholar dan Pubmed.dengan tahun terbit 2012sampai 2022. Seleksi studi sesuai dengan kriteria inklusi. Terdapat 4 jurnal yang memenuhi kriteria inklusi. Setelah dianalisis menggunakan desain penelitian cross sectional dan secara keseluruhan menunjukkan ODHA yang mengalami depresi dari ringan ke berat dan secara keseluruhan menunjukan bahwa dukungan keluarga meupakan hal yang sangat penting yang dapat menurunkan depresi pada orang yang terkena HIV-AIDS

    LITERATURE REVIEW:HUBUNGAN CITRA TUBUH DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN KANKER PAYUDARA

    Get PDF
    Latar Belakang : Masalah citra tubuh dan dukungan keluarga sering menjadi penyebab rendahnya kualitas hidup pasien kanker payudara. Untuk meningkatkan kualitas hidup, kesehatan mental, dan semangat hidup pasien kanker payudara, sangatlah penting dibutuhkan motivasi untuk citra tubuh serta dukungan keluarga menjadi dasar tindakan dalam pelayanan kesehatan. Tujuan Penelitian : Untuk mengidentifikasi hasil penelitian yang membahas tentang hubungan citra tubuh dan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien kanker payudara. Metode Penelitian : metode penelitian ini adalah penelitian literature review. Pencarian jurnal dilakukan di portal jurnal online seperti PubMed, Google Scholar, dan Wiley Online. Penelusuran jurnal didapatkan sebanyak 2 jurnal citra tubuh dan 3 jurnal dukungan keluarga dengan dilakukan review dalam penelitian ini. Kesimpulan : ada hubungan antara citra tubuh dan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien kanker payudara. Semakin tinggi citra tubuh dan dukungan keluarga, maka semakin tinggi kualitas hidup seseorang. Apabila citra tubuh seseorang semakin positif dan dukungan keluarga semakin baik, maka kualitas hidup seseorangg pun menjadi baik

    HUBUNGAN DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER VI PROGRAM STUDI KEPERAWATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

    Get PDF
    Latar belakang : Mahasiswa memerlukan dukungan dalam memperoleh motivasi belajar. Dukungan dan perhatian akan menentukan seorang dapat mencapai motivasi belajar yang tinggi. Dukungan teman sebaya diwujudkan dalam hal kasih sayang, memberi nasehat-nasehat dan sebagainya. Motivasi merupakan hal yang penting dan akan berpengaruh dengan hasilprestasi mahasiswa. Tujuan : Untuk mengetahui apakah ada hubungan Dukungan Teman Sebaya dengan Motivasi Belajar pada Mahasiswa Semester VI Program Studi Keperawatan di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Metode penelitian : Metode penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan rancangan cross sectional. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester VI Program Studi Keperawatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta sejumlah 130 responden. Teknik Sampling menggunakan purposive sampling. Analisa data menggunakan korelasi Kendall Tau. Hasil penelitian : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat dukungan teman sebaya di kategori rendah (1,5%), kategori sedang (90,8%), dan di kategori tinggi (7,7%). Sedangkan untuk tingkat motivasi belajar di kategori rendah (10%), sedang (83,1%), dan tinggi (6,9%). Hasil uji kendall’s tau diperoleh p=0,000. Simpulan dan Saran: Ada hubungan dukungan keluarga dengan prestasi belajar mahasiswa semester V Program Studi Keperawatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

    Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Asam Urat pada Lansia: Literature Review

    Get PDF
    Latar belakang: Peningkatan jumlah penduduk lanjut usia maka meningkat pula berbagai penyakit yang dialami lansia salah satunya yaitu Gout Arthritis. Penyebab utamanya adalah tingginya kadar asam urat dalam darah yang bisa dipicuh oleh bermacam faktor salah satunya aktivitas fisik. Gangguan kesehatan metabolik terjadi oleh karena rendahnya tingkat aktivitas fisik. Hal ini menyebabkan terjadinya kondisi insulin yang tidak bekerja secara normal, yang mengakibatkan terhambatnya pengeluaran asam urat melalui urin. Faktor aktivitas yang berlebihan juga dapat memperburuk dan mendukung adanya komplikasi penyakit asam urat. Tujuan: untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan penderita asam urat pada lansia. Metode: Metode penelitian literature review. Peneliti melakukan pencarian jurnal melalui database Google Schoolar dan PubMed menggunakan kata kunci “aktivitas fisik”, “kadar asam urat”, “lansia” untuk jurnal dalam bahasa Indonesia dan kata kunci "Physical activity", "uric acid levels", "elderly" untuk jurnal berbahasa Inggris dengan rentang tahun terbit jurnal mulai tahun 2016-2020. Jurnal yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 5 jurnal. Hasil: Dari 5 literatur yang digunakan peneliti dalam menyusun penelitian literatur review ini sebanyak 2 jurnal menunjukkan adanya hubungan antara aktivitas fisik dengan kadar asam urat. Sedangkan 3 jurnal lainnya menunjukkan tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kadar asam urat. Kesimpulan: Aktivitas fisik yang ringan atau terlalu berat akan menyebabkan semakin tingginya kadar asam urat. Saran: Masyarakat khususnya lansia hendaknya melakukan aktivitas fisik moderat agar tidak menderita asam urat

    Pengaruh perawatan luka dengan modern dressing terhadap penyembuhan luka pasien diabetes melitus tipe 2: literature review

    Get PDF
    Latar Belakang: Diabetes Melitus (DM) tipe 2 adalah salah satu penyakit tidak menular yang terus mengalami peningkatan di dunia. Salah satu komplikasinya adalah luka kaki diabetik. Sebanyak 30% penderita luka kaki diabetes di Indonesia mengalami amputasi dan 32% mengalami kematian akibat infeksi. Amputasi kaki memiliki dampak buruk yaitu dapat menurunkan kualitas hidup pasien. Salah satu upaya untuk mencegah dampak buruk tersebut adalah dengan melakukan perawatan luka menggunakan metode modern dressing. Tujuan: Menilai efektifitas perawatan luka dengan modern dressing terhadap penyembuhan luka pasien DM tipe 2 berbasis telaah literatur. Metode: Metode penelitian adalah studi literature review dengan strategi pencarian berbasis PICOST pada database google scholar dan pubmed. Keyword yang digunakan dalam bahasa Inggris adalah “type 2 DM, diabetic ulcer, modern dressing, dan wound healing” sedangkan dalam bahasa Indonesia adalah “DM tipe 2, ulkus diabetik, modern dressing, dan penyembuhan luka”. Kriteria inklusi yang digunakan adalah jurnal penelitian kuasi eksperimen berbahasa Indonesia atau berbahasa Inggris yang full text dan dapat diakses pada rentang waktu 1 Januari 2017 sampai 31 Desember 2021. Hasil Penelitian: Hasil telaah literatur terhadap 5 jurnal penelitian menunjukan bahwa perawatan luka dengan modern dressing dapat mempercepat penyembuhan luka pasien DM tipe 2 dibandingkan dengan metode konvensional Simpulan dan Saran: Modern dressing sangat efektif dalam penyembuhan luka pasien DM tipe 2. Hasil telaah literatur ini dapat menambah wawasan pasien dan keluarganya dalam memilih metode perawatan luka yang tepat serta dapat diaplikasikan oleh tenaga keperawatan. Penelitian selanjutnya dapat dikembangkan menggunakan modern dressing yang lebih spesifik sesuai dengan derajat luka pasien DM tipe 2

    Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Diabetes Mellitus Type 2: Literature Review

    Get PDF
    Latar Belakang: Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis kompleks ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah atau hiperglikemia, yang terjadi akibat kegagalan sekresi insulin, penurunan sekresi insulin atau resistensi insulin. Kepatuhan minum obat adalah perilaku seseorang meminum obat atau melakukan perubahan gaya hidup (modifikasi gaya hidup) sesuai saran dari tenaga kesehatan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan minum obat pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Metode: Penelusuran literature dilakukan melalui Ebshco dan Pubmed. Keywords yang digunakan dalam bahasa inggris adalah Medication adherence and type 2 diabetes mellitus. Penelusuran dilakukan sampai 2015-2020. Hasil penelusuran didapatkan 78 artikel terdapat 1 artikel yang duplikasi. Dari 77 artikel tersebut sebanyak 57 artikel yang dikeluarkan, kemudian setelah diskrining adalah 20 artikel, dikeluarkan lagi 15 artikel sehingga artikel yang direview adalah sebanyak 5 artikel, yang berfokus pada kepatuhan minum obat pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Hasil: Penelitian menggunakan lima jurnal internasional dan didapatkan hasil yang berbeda-beda, terdapat 2 jurnal yang menunjukan angka kepatuhan yang tinggi dan 3 jurnal lainnya didapatkan hasil yang rendah terhadap kepatuhan pengobatan pada pasien DMT2. Simpulan: Berdasarkan hasil dan pembahasan literture review dari 5 jurnal, penelitian menunjukan hasil bahwa kepatuhan pengobatan pada pasien diabetes mellitus tipe 2, terdapat 2 jurnal yang menunjukan angka kepatuhan yang tinggi dan 3 jurnal lainnya didapatkan hasil yang rendah terhadap kepatuhan pengobatan pada pasien DMT2

    EFEKTIVITAS BERAS MERAH (ORYZA NIVARA) DALAM MENURUNKAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2: LITERATURE REVIEW

    Get PDF
    Latar Belakang: Diabetes Mellitus Tipe 2 adalah penyakit gangguan metabolik yang di tandai oleh kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas atau ganguan fungsi insulin.Diabetes Mellitus Tipe 2 adalah jenis diabetes yang paling banyak (90%) dari semua jenis diabetes.Intervensi diet merupakan manajemen penting bagi pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 dan prediabetes.Mengonsumsi nasi merah memang tidak seenak makan nasi putih.Namun, dengan mengonsumsi nasi beras merah dalam jangka waktu yang lama dapat membantu mengatasi beragam gangguan kesehatan.Beragam manfaat dapat diperoleh dari mengonsumsi beras merah ini, diantaranya yaitu dapat meningkatkan pengaturan tekanan darah, menurunkan resiko diabetes. Beras merah lebih unggul jika dibandingkan dengan beras putih, hal ini karena beras merah banyak mengandung karbohidrat kompleks yang menyebabkan kadar gula darah tidak langsung naik secara drastis, dengan demikian memberi kesempatan kepada tubuh untuk memproduksi insulin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Efektivitas Beras Merah (oryza nivara) Dalam Menurunkan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Metode yang digunakan adalah metode penelitian Esperiment.penelusuranliterature inidilakukan melalui 2 data base yaituEBSCO, dan Google Schoolar. Penelusuran artikel dilakukan dari 1 januari 2013 sampai 30 Agustus 2021. Hasil: sebanyak 5 artikel yang terpilih digunakan dalam penulisan literature. Hasil analisa didapatkan bahwa konsumsi beras merah dapat menurunkan kadar gula darah penderita diabetes mellitus. Simpulan dan Saran: Dari hasil penelitian sebelumnya menunjukan bahwaberas merah efektive dalam menurunkan kadar gula darah penderita diabetes mellitus tipe 2. Hal ini karena kandungan yang ada dalam beras merah mampu menekan kadar gula darah penderita diabetes mellitus tipe 2. Saran: Agar untuk menambah informasi dan mengetahui tentang mengkonsumsi beras merah efektive dalam menurunkan kadar gula darah

    HUBUNGAN POLA TIDUR DENGAN OBESITAS PADA REMAJA DI MAN 1 SLEMAN

    Get PDF
    Latar Belakang: Obesitas adalah suatu keadaan seseorang yang memiliki berat badan yang lebih berat dibandingkan berat badan normalnya. Obesitas disebabkan oleh faktor genetik, makanan cepat saji dan minuman ringan, aktivitas fisik, pola tidur, faktor psikologis, dan sosial ekonomi. Dalam penelitian fokus pada pola tidur, karena semakin baik pola tidur maka semakin rendah resiko terjadinya obesitas. Tujuan: Mengetahui hubungan pola tidur dengan obesitas pada remaja di MAN 1 Sleman. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif korelasional menggunakan metode pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling, sampel berjumlah 40 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner pola tidur dan penilaian IMT. Analisis data menggunakan sperman rank. Hasil: Hasil penelitian tidak terdapat hubungan antara pola tidur dengan obesitas pada remaja di MAN 1 Sleman dengan menggunakan analisis spearman rank diperoleh nilai koefisien p-value 0,401. Nilai koefisien p-value sebesar 0,401 > 0,05 artinya hubungan bersifat negatif. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara pola tidur dengan obesitas pada remaja di MAN 1 Sleman. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat meneliti beberapa faktor yang mempengaruhi obesitas pada remaja
    corecore