165 research outputs found

    Metode Pembelajaran Penelitian dan Penilaian Seni Rupa dari Aspek Cara Wimba

    Get PDF
    Tulisan ini bertujuan untuk mengembangkan wawasan pembelajaran penelitian dan penilian seni rupa dari aspek cara wimba, mengingat penelitian tentang seni khususnya seni rupa sangatlah kompleks untuk itu seni bisa didekati dari berbagai disiplin ilmu tergantung masalah penelitiannya, karena kompleksitas penelitian tentang seni, sehingga kadang-kadang sipeneliti mengalami kesulitan untuk menentukan pendekatan yang digunakan, jenis penelitian dan jenis pendekatan termasuk cara wimba. Dengan pembelajaran penelitian ini diharapkan menambah keragaman selama ini menggunakan metode pendekatan yang umum sebagai mana ilmu lainnya, padahal permasalahan diseni sangat berbeda dengan ilmu lainnya apalagi kalau meneliti seni-seni tradisional. Dalam tulisan ini diungkapkan bahasa rupa tradisi yang menggunakan RWD, sebab pada gambar tradisi seperti relief candi lebih mengutamakan sekuen terdiri dari sejumlah adegan dan obyek-obyek bergerak dalam ruang, pada gambar lebih bercerita pada gesture. Sedangkan pada kelompok gambar tertentu terdapat gambar paling besar atau digambar di atas. Pada bahasa rupa terdapat istilah-istilah pokok, yakni “isi wimba” adalah bentuk obyek yang digambar dan “tata ungkapan” adalah bagaimana susunan cara wimba tersebut sehingga dapat bercerita, dan pesan apa yang ditampilkan dari obyek yang digambar ( isi wimba ) dengan mengamati bagaimana cara menggambarnya (cara wimba). Pada bahasa rupa lebih mudah digunakan, sekaligus mengungkap juga makna simbol didalamnya, sebab pada gambar dan karya tradisi biasanya terdapat beban simbolis yang menyertainya. Kata Kunci : Pembelajaran Penelitian Seni dengan Cara Wimb

    EKSISTENSI ALUMNI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

    Get PDF
    Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui eksistensi atau keberadaan alumni Program Studi Pendidikan Seni Rupa FBS UNY dan untuk mendapatkan data awal sebagai embrio akan dibentuknya Ikatan Alumni Program Studi Pendidikan Seni Rupa., dengan harapan untuk bahan masukan dalam pengembangan Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS UNY. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif . Pengertian deskriptif (Descriptive research). Dengan memanfaatkan sumber data dari survay dengan mengirimkan angket pada alumni Jurusan Pend. Seni Rupa. Dalam pengambilan sampel disesuaikan dengan sampel yang digunakan yaitu dari: data alunus, nara sumber yang dipilih secara proporsional dan purpossive sampling dan hasil pencatatan sumber data historis.Untuk menganalisa data alumni yang masuk, model analisa data, dalam proses ini ada tiga hal utama yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/ verifikasi sebagai suatu yang jalin menjalin pada saat sebelum, selama dan sesudah pengumpulan data berlangsung. Dari hasil penelitian terhadap eksistensi/keberadaan alumni Jurusan Pendidikan Seni Rupa,lulusan tahun 2001 sampai dengan 2005, dari 27 angket yang kembali rata-rata alumni sudah dapat pekerjaan 10 orang pns guru, pns bukan guru 3 orang, Pegawai swasta 9 orang, wiraswasta 2 orang, lain-lain. 3 orang, masa tunggu kurang dari 6 bulan 14 orang, antara 6 s/d 1 th 7 orang, antara 1 s/d 1,5 th 2 orang, antara 1,5 s/d 2 th 1 orang, lebih dari 2 th 3 orang.Pbm dengan dunia kerja sudah sesuai, mata kuliah yang mendukung antara lain komputer, desain grafis dan diskomvi

    PENGEMBANGAN METODE ANALISIS BENTUK DALAM PENGAJARAN SENI LUKIS DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA FBS UNY YOGYAKARTA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode analisis bentuk dalam pengajaran seni lukis bagi mahasiswa Semester V Program Studi Pendidikan Seni Rupa FBS UNY Yogyakarta. Analisis bentuk merupakan studi seni rupa dengan pendekatan yang rasional (intelektual), sehingga diduga mampu membantu mahasiswa dalam berkarya dan berpikir tentang seni lukis. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen-tal semu dengan desain noneguivalent control-group desain, dengan mempertimbangkan kemampuan awal mahasiswa. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa FBS UNY Yogyakarta semester V, sedangkan sampel diambil secara intact berjumlah 32 mahasiswa, terdiri dari 18 mahasiswa Kelas A (sebagai kelompok perla-kuan) dan 14 mahasiswa Kelas B (sebagai kelompok kontrol). Teknik analisis data menggunakan analisis kovariansi untuk membedakan rerata prestasi seni lukis pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, dengan memperhitungkan prestasi seni lukis pada Semester IV). Hasil uji perbedaan rerata menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifi-kan rerata prestasi seni lukis antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (F=4,441, p=o.,043). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa analisis bentuk dapat meningkatkan kemampuan seni lukis mahasiswa

    Analysis of Nucleotide Sequences of the 16S rRNA Gene of Novel Escherichia coli

    Get PDF
    Livestock especially cattle are known as a main reservoir of Escherichia coli O157:H7. This bacterium is considered as a pathogenic agent characterized by producing toxins, which are familiarly known as Shiga-like toxin-1 (Stx1) and Stx2. The aim of this work was to analyse the novel sequence of the 16S rRNA gene of strains isolated in this study in order to know the phylogenetic relationships between these sequences and those between the sequences of bacteria available in databanks. The results of this analysis showed that the strains KL-48(2) and SM25(1) that originated from human and cattle feces, respectively, are closely related among them and with respect to E. coli EDL 933, E. coli Sakai, E. coli ATCC 43894, E. coli O111:H-, E. coli O121:H19, E. coli O104:H4, and Shigella sonnei with more than 99% similarity values

    Fungsi Seni kerajinan Ukir Batu Padas Sukawati II

    Get PDF
    Pengaruh Kolektif Seni Kerajinan Batu Padas Seni kerajinan berkembang dan dilakukan melalui tradisi sosial suatu masyarakat yang berfungsi untuk menopang dan mempertahankan kolektivitas sosial. Seni kerajinan merupakan bagian penting dalam sistem perekonomian masyarakat Sukawati. Peran tersebut menjadikan seni kerajinan itu, memiliki posisi yang unik dalam membentuk identitas masyarakat. Hal ini dapat dilihat melalui sudut pandang perajin yang bersangkutan sebagai penghasil karya seni tersebut, eksistensi seni kearajinan yang terdiri dari beberapa unit usaha baik yang bersifat kelompok maupun perseorangan bergerak dalam jenis usaha yang sama dan jenis produk yang sama pula. Dalam prosesnya dilandasi sifat gotong-royong, tenggang rasa, solidaritas dan loyalitas dalam menjunjung tinggi kehidupan berkelompok. Sifat-sifat ini sangat mewarnai iklim kerja para perajin di Silakarang yang terdiri dari kelompok-kelompok usaha

    STRUKTUR RUPA TOPENG BALI KLASIK

    Get PDF
    Kajian Rupa Topeng Bali Klasik, menggali dan memperkenalkan nilai-nilai lokal tradisional Bali dengan harapan untuk bahan masukan bagi perkembangan Topeng di Indonesia. Sebagai bahan kajian analisa dalam tulisan ini penulis tekankan pada hal-hal yang berkaitan dengan bentuk atau rupa topeng , yaitu menyangkut masalah lambang-lambang yang berhubungan dengan keyakinan pada agama. Dalam pengambilan data disesuaikan dengan permasalahan, data diambil yaitu dari: sumber kepustakaan, nara sumber yang dipilih secara proporsional dan purpossive sampling dan hasil pencatatan sumber data historis, juga pencatatan di lapangan langsung. Hasil yang diperoleh tampak struktur rupa topeng dan wayang Bali Klasik ada suatu persamaan dalam pencitaan bentuk rupa. Unsur-unsur rupa yang dimaksud meliputi : titik garis, bidang, bentuk. Warna, tekstur dan sebagainya. Unsur rupa dalam topeng mengalami puncaknya sejak jatuhnya Majapahit, Tradisi kesenian Jawa Timur yang telah mengalami sintesa berlanjut di Bali dan berakulasi dengan budaya setempat. Sehingga memperkaya kesenian yang ada, topeng tersebut yaitu topeng pajegan, topeng panca, topeng bobondresan. Topeng juga digunakan sebagai media pendidikan sesuai dengan ajaran dan falsafah agama Hindhu. Biasa tokoh yang dimainkan adalah mengambil cerita Mahabratha dan Ramayana. Kata Kunci : Bahasa Rupa Topeng Bali Klasi

    KAJIAN BAHASA RUPA TOPENG BALI KLASIK

    Get PDF
    Tulisan ini disusun berdasarkan hasil penelitian terhadap kajian rupa gambar dan tulis seni prasi wayang Bali. Penelitian ini berusaha menggali dan memperkenalkan nilai-nilai lokal tradisional Bali dengan harapan untuk bahan masukan bagi perkembangan komik di Indonesia. Sebagai bahan kajian analisa dalam penelitian ini penulis tekankan pada hal-hal yang berkaitan dengan bentuk atau rupa prasi , yaitu menyangkut masalah isi wimba dan cara wimba. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif . Pengertian deskriptif (Descriptive research). Dengan memanfaatkan sumber data dari karya prasi cerita wayang klasik Bali dan didukung pendapat para responden yang terdiri para seniman seni prasi, juga dari pengamat seni yang paham terhadap permasalahan yang diambil. Dalam pengambilan sampel disesuaikan dengan sampel yang digunakan yaitu dari: sumber kepustakaan, nara sumber yang dipilih secara proporsional dan purpossive sampling dan hasil pencatatan sumber data historis, juga pencatatan di lapangan langsung. . Untuk menganalisa karya digunakan model analisa data, dalam proses ini ada tiga hal utama yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/ verifikasi sebagai suatu yang jalin menjalin pada saat sebelum, selama dan sesudah pengumpulan data berlangsung. Dari hasil penelitian terhadap gambar dan tulis seni prasi wayang ditinjau dari visulisasi bentuk rupa isi wimba terdapat wimba manusia, binatang, pohon-pohonan, bangunan, batu-batuan. Tokoh wimba manusia dibuat menyerupai wayang klasik gaya Kamasan, dengan bentuk dekoratip “tampak khas yang mudah dikenali”. Seni prasi masih terikat dengan aturan-aturan (pakem) wayang dekoratif tradisional. Mengenai cara wimba yang menonjol adalah penggambaran bentuk cara wimba wayang tradisional, yang ada kemiripan dengan wayang klasik gaya Kamasan, terutama tampak dalam gaya ungkap cara wimba yaitu : medium long shot pengambilan obyek dari kepala sampai kaki, ada diperkecil dan ada diperbesar, para tokoh tampak seluruh tubuh, ruang sedikit kosong pada bagian atas. Dari sudut pengambilan tampak sudut wajar (normal angle shot) dan aneka tampak. Penggambaran sekala lebih kecil dari aslinya, penggambaran sudah di stilasi, ekspresif, dekoratif. Cara lihat dari arah kiri ke kanan, kejadiannya mulai dari kiri baru kejadian sebelah kanannya. Penggambaran para tokoh dengan cara aneka tampak (gaya wayang) dilengkapi dengan ragam wimba hias dan wimba atribut, serta ukuran pengambilan dari kepala sampai kaki sebagai salah satu kekuatan cara penggambaran yang menonjolkan gestur (bahasa tubuh, disamping menggambarkan budaya asli Indonesia yang tampak dalam obyeknya

    Aksiologi Lukisan Kaca Srabad Cirebon Relevansinya Terhadap Pendidikan Karakter.

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan aksiologi, makna dan relevansi lukis kaca Srabad Cirebon terhadap pendidikan karakter yang dilihat dari hasil wawancara dan perkembangan yang terjadi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan etnografi. Data yang di peroleh melalui observasi dan dokumentasi. Objek penelitian ini merupakan makna, nilai bentuk lukis kaca Srabad di Kota Cirebon. Sumber data dalam penelitian ini ialah budayawan sejarawan sekaligus pelukis kaca di Kota Cirebon. Teknik pengumpulan data ialah melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta alat pendukung lain yaitu peralatan tulis, mp3, dan kamera foto. Teknik pemeriksaan keabsahan data ialah menggunakan ketekunan pengamatan dan triangulasi. Adapun analisis data dengan tahapan membuat reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian lukisan kaca Srabad Cirebon (1) Lukis kaca Srabad dipengaruhi oleh budaya sebelum Islam. Srabad menjadi suatu bentuk adalah ketika Islam datang, dengan unsur rupa yang pokok adalah adanya tulisan kaligrafi Arab. Tema Srabad seperti Macan Ali, Insan kamil, Banteng Windu serta Srabad yang berbentuk figur wayang juga menjadi perkembangan Srabad dalam adopsi ke seni rupa tradisi yang lebih baru. (2) lukisan kaca Srabad memiliki bentuk yang berisi unsur sistem budaya dari pikiran, konsep, nilai-nilai, dan norma mengandung makna moral, dan keagamaan. (3) Akulturasi budaya dan agama menanamkan cinta kepada Tuhan Yang Maha Esa dan alam semesta. Ruang lingkup pendidikan islam dan ceritera pewayangan pada dasarnya mengacu kepada sumber-sumber yang berada dalam pedoman hidup sebagai motivasi kepada apresian agar melakukan hal-hal yang positif merujuk pada karakter
    corecore