7 research outputs found
POTENSI DAN KADAR NUTRISI IKAN RUCAH YANG DIDARATKAN DI PANTAI AMPENAN, NUSA TENGGARA BARAT
Penelitian ini berfokus pada ikan rucah, hasil samping dari kegiatan penangkapan ikan yang masih menjadi bagian signifikan dari tangkapan nelayan di Pantai Ampenan, Mataram, Nusa Tenggara Barat. Sayangnya, seringkali ikan rucah ini tidak dimanfaatkan secara optimal, sehingga berpotensi menjadi limbah dan menimbulkan risiko pencemaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas ikan rucah yang didaratkan di Pantai Ampenan, Mataram, dengan fokus pada analisis kadar nutrisi. Metode purposive sampling digunakan dalam penelitian ini, dengan analisis yang bersifat deskriptif. Sampel ikan yang diperoleh dari nelayan dianalisis untuk menentukan kadar protein, lemak, dan air. Hasil analisis menunjukkan bahwa kadar protein pada ikan rucah yang didaratkan di Pantai Ampenan, Mataram berkisar antara 71,52% hingga 72,34% untuk fillet, dan 54,80% hingga 70,60% untuk seluruh tubuh. Sedangkan kadar lemak ikan rucah bervariasi antara 0,65% hingga 4,23% untuk fillet, dan 0,96% hingga 6,31% untuk seluruh tubuh.Temuan ini mengindikasikan bahwa ikan rucah memiliki potensi nutrisi yang signifikan, terutama dalam hal kadar protein. Evaluasi ini memberikan wawasan yang berharga terkait potensi pemanfaatan ikan rucah sebagai sumber nutrisi yang bernilai, serta menciptakan pemahaman lebih lanjut terkait dampak lingkungan dan manfaat ekonomis yang dapat diperoleh dari optimalisasi pemanfaatan ikan ini
Sosialisasi dan Pelatihan Budidaya Maggot sebagai Biokonversi Limbah Organik di Desa Tanjung, Lombok Utara
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan Budidaya Maggot sebagai biokonversi limbah organik di Dusun Kandang Kaoq, Desa Tanjung, Lombok Utara. Kegiatan ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu survei dan persiapan bahan, demonstrasi media penetasan telur maggot, dan pendampingan. Metode yang digunakan yaitu ceramah dan diskusi interaktif. Kegiatan ini melibatkan beberapa stakeholder terdiri dari 30 orang masyarakat Dusun Kandang Kaoq, 10 orang mahasiswa KKN Tematik Universitas Mataram, dan 6 orang Dosen Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram. Masyarakat Dusun Kandang Kaoq sangat antusias untuk mengikuti penyuluhan dan sosialisasi budidaya maggot sebagai biokonversi limbah organik. Selain itu, mereka mendapatkan pemahaman baru mengenai peluang dan potensi untuk membudidayakan maggot BSF sebagai alternatif sumber pendapatan tambahan
Sosialisasi Teknik Pembuatan Tepung Ikan pada Pembudidaya Kepiting Bakau di Dusun Madak Belek, Desa Cendi Manik, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat
Sekotong adalah salah satu daerah dengan potensi besar dalam budidaya kepiting bakau. Namun, dalam praktiknya, para pembudidaya sering menghadapi kendala dalam pemanfaatan sumber daya pakan yang efektif dan berkelanjutan. Oleh karena itu, program sosialisasi teknik pembuatan tepung ikan di Desa Sekotong bertujuan untuk memberdayakan para pembudidaya kepiting bakau melalui pengenalan metode efisien dalam pengelolaan pakan, serta peningkatan pengetahuan terkait pemanfaatan sumber daya ikan lokal, khususnya ikan rucah. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah survei kegiatan pendahuluan, pelatihan, workshop, demonstrasi praktis, monitoring dan evaluasi. Kegiatan diikuti oleh beberapa stakeholder: pembudidaya kepiting bakau, dosen dan mahasiswa Unram, dosen dan mahasiswa Unair, serta remaja setempat. Hasil dari kegiatan ini adalah masyarakat pembudidaya kepiting bakau dapat memahami, menjelaskan, dan membuat tepung ikan rucah secara mandiri. Sosialisasi teknik pembuatan tepung ikan di Desa Sekotong, Lombok Barat, telah memberikan dampak positif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pembudidaya kepiting bakau. Untuk menjaga keberlanjutan program, disarankan adanya pengembangan lebih lanjut terhadap jejaring kerjasama antarpetani, serta pendampingan lanjutan dalam menghadapi perubahan lingkungan dan pasar
Penyuluhan Teknik Budidaya Ikan Menggunakan Keramba Jaring Apung di Danau Lebo Kabupaten Sumbawa Barat
Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan menggunakan metode penyuluhan yang disertai dengan demonstrasi. Kegiatan diikuti oleh 42 orang peserta yang berasal dari daerah di sekitar danau Lebo Meraran. Kegiatan penyuluhan dan demonstrasi dilakukan di daerah pinggir danau. Materi penyuluhan yang disampaikan adalah tentang teknik pembuatan keramba, dan teknik budidaya di keramba jaring apung. Sebagai bahan demonstrasi maka disediakan miniatur keramba jaring apung yang dibuat dengan skala sebenarnya untuk ditampilkan pada saat kegiatan berlangsung. Para peserta sangat antusias untuk mengikuti kegiatan ini yang dibuktikan dengan keaktifan para peserta untuk berdiskusi secara terarah tentang topik yang disampaikan oleh pemateri. Hasil dari evaluasi yang dilakukan melalui tes tanya jawab secara langsung diketahui bahwa para peserta dapat mengerti tentang materi yang disampaikan serta berkeinginan untuk mengimplementasikan kegiatan budidaya ikan di keramba
PEMANFAATAN DAUN KETAPANG SEBAGAI SOLUSI PENANGGULANGAN PENYAKIT IKAN HIAS DI LABUAPI, LOMBOK BARAT
Budidaya ikan hias merupakan salah satu kegiatan yang saat ini cukup banyak diminati. Hal ini disebabkan permintaan yang cukup tinggi dan cenderung mudah untuk melakukannya, sebab dapat dilakukan dalam skala rumah tangga. Salah satu masalah yang biasa dihadapi oleh pembudidaya adalah penyakit yang menyerang ikan hias. Ketika ikan hias terkena penyakit maka dapat menyebabkan kematian pada ikan sehingga merugikan bagi pembudidaya. Cara yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan daun ketapang. Daun ketapang diketahui memiliki banyak manfaat, selain sebagai pengatur pH air dapat juga berfungsi untuk mengobati ikan hias yang terkena penyakit akibat serangan dari bakteri. Hal tersebut disebabkan kandungan senyawa fitokimia seperti flavonoid. Selain dari antibakteri daun ketapang juga memiliki kandungan antioksidan yang mampu meningkatkan pertumbuhan ikan hias. Hasil dari pengabdian masyarakat ini mendapatkan respon dan antusias yang sangat baik dari masyarakat terkait pemanfaatan daun ketapang dalam mencegah dan mengobati ikan yang terserang penyakit.
 
Sosialisasi Dan Pelatihan Budidaya Ikan Dalam Ember (BUDIKDAMBER) di Desa Bug-Bug, Lingsar, Lombok Barat
Desa Bug-bug adalah saIah satu desa yang terIetak di Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat dan terletak pada daerah yang dekat dengan pegunungan sehingga memiliki sumber air bersih yang cocok digunakan untuk kegiatan memelihara ikan (budidaya ikan). Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan adalah praktik Budikdamber (budidaya ikan daIam ember). Budikdamber adaIah teknik budidaya ikan ramah Iingkungan yang memanfaatkan ember untuk wadah budidaya ikan serta menggunakan air budidaya untuk tumbuh kembang sayuran yang ditanam. Tujuan sosialisasi dan pelatihan budikdamber ini agar nantinya masyarakat mampu melaksanakan budikdamber secara berkelanjutan dan mencapai tujuan yang diharapkan bagi masyarakat dan ahli budidaya di Desa Bug-bug. PeIaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini diIakukan dengan metode penyuIuhan dan pelatihan yaitu memperkenaIkan dan praktik Iangsung kegiatan budikdamber. Kegiatan pengabdian ini meliputi penyuluhan memperkenaIkan budikdamber, tanya jawab/diskusi, dan pelatihan langsung. Hasil dari pengabdian masyarakat ini yaitu telah dilakukan penyuIuhan dengan materi yang disampaikan berkaitan tentang budikdamber yang diikuti keIompok ibu PKK, karang taruna, dan beberapa mahasiswa Universitas Mataram yang sedang meIaksanakan kegiatan KKN. Setelah itu dilakukan pelatihan langsung pembuatan budikdamber. KesimpuIan pengabdian masyarakat ini adaIah teIah disampaikannya informasi, pengetahuan, dan bimbingan teknis kepada masyarakat di Desa Bug-bug tentang teknoIogi budikdamber
Pengelolaan Lingkungan Pesisir Melalui Gerakan Bersih Pantai Upaya Mengurangi Sampah Lingkungan Pondok Prasi, Kota Mataram
Tujuan kegiatan bersih pantai di Lingkungan Pondok Prasi, Kelurahan Bintaro Kota Mataram adalah untuh menjaga kebersihan Kawasan pesisir, serta menagajak ikut serta masyarakat pesisir untuk menjaga lingkungannya dan berperilaku hidup bersih dan sehat. Kegiatan Bersih Pantai Ini juga mendukung program pemerintah Nomor 83 Tahun 2018 tentang penanganan sampah laut. Kegiatan bersih pantai ini sudah dilaksanakan denngan melibatkan pihak mahasiswa, dosen Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram serta masyarakat Lingkungan Pondok Prasi untuk membersihkan Pesisir Pantai. Sampah-sampah yang dibersihkan didominasi olek plastik kemasan, popok bayi dan kayu yang diduga sampah tersebut berasal dari muara dan daratan yang terakumulasi didaerah pantai Kawasan Lingkungan Pondok Prasi. Sampah plastik dan popok bayi tersebut sulit terurai dan bila dibiarkan terbuang kelautan akan membahayakan organisme dan kehidupan laut dari komoponen mikroplastik tersebut. Kegiatan Pengabdian Pengelolaan Lingkungan Pesisir Melalui Gerakan Bersih Pantai upaya mengurangi sampah Lingkungan Pondok Prasi, Kelurahan Bintaro, Kota Mataram sudah berhasil dilaksanakan dengan baik