17 research outputs found
Pemampatan Tata Teks Berbahasa Indonesia Dengan Metode Huffman Menggunakan Panjang Simbol Bervariasi
Pemampatan data merupakan salah satu upaya untuk memperbesar ruang penyimpanan agar data lebih banyak yang dapat tersimpan atau untuk mempercepat suatu proses pengiriman data. Huffman Coding merupakan salah satu metode pemampatan data yang menggunakan frekuensi atau probabilitas kemunculan suatu simbol atau karakter sebagai acuan pemempatan datanya, terutama berkas teks. Berkas teks memiliki kencenderungan Perulangan yang sama pada bagian kosakatanya. Dari pemrosesan menggunakan metode Huffman akan menghasilkan prefixed-code yang merupakan representasi dari suatu simbol. Prefixed-code terpendek diberikan kesimbol yang memiliki kemunculan tertinggi.Pengujian dilakukan dengan menggunakan panjang simbol 1 sampai 6 karakter dan menggunakan 5 buah berkas berbahasa Indonesia dengan ukuran masing-masing, 2 KB, 4 KB, 6 KB, 8 KB, dan 10 KB.Hasil pengujian menggunakan rasio perbandingan antara besar berkas asli dengan besar berkas keluaran. Salah satu pengujian dilakukan dengan variasi panjang simbol pada berkas teks sebesar 10 KB akan menghasilkan rasio untuk panjang 2 sebesar 52,8% lama proses 39 detik, panjang 3 sebesar 43,5% lama proses 43 detik, panjang 4 sebesar 35,2% lama proses 30 detik, panjang 6 sebesar 28,8% lama proses 28 detik dan panjang 6 sebesar 23,4% lama proses 25 detik. Pengembangan lebih lanjut disarankan agar aplikasi dapat mengenali bentuk berkas teks yang memiliki properti-properti teks yang kompleks
Mencari Akar-akar Persamaan Fungsi Kompleks Menggunakan Algoritma Genetika Paralel
Penelitian ini menyajikan pencarian akar-akar persamaan fungsi kompleks menggunakan algoritma genetika paralel berbasis Message Passing Interface (MPI), penelitian dibuat pada suatu permasalahan teknis untuk kemudian direalisasikan. Kami menjelaskan desain dan implementasi algoritma genetika paralel untuk mencari akar-akar persamaan fungsi kompleks
Guidance System Menggunakan Segmentasi Resnet-50 untuk Kendaraan Listrik Otonom
Kendaraan Listrik Otonom (KLO) merupakan kendaraan yang dilengkapi
dengan kontrol otomatis sehingga dapat berjalan sendiri layaknya dikendalikan oleh
manusia. Salah satu hal yang terpenting dalam pengembangan KLO adalah
Artificial Intelligence (AI) karena dapat beroperasi secara adaptif. AI dalam KLO
digunakan sebagai panduan dalam menjalankan kendali otomatis kendaraan atau
guidance system. Banyak sensor yang digunakan dalam guidance system, seperti
LiDAR, Radar, Kamera Termal, serta Encoder. Permasalahan yang sering terjadi
pada penggunaan kamera biasa adalah apabila terjadi kondisi-kondisi tertentu
seperti adanya kabut, malam hari, dan lain-lain, maka akan mengganggu hasil yang
didapat.
Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan penggunaan kamera termal
karena kamera termal dapat berfungsi dengan baik pada berbagai kondisi
lingkungan dengan visibilitas rendah dan kontras yang tinggi. Contoh visibilitas
rendah yaitu paparan sinar matahari langsung, paparan lampu depan, kabut, dan
asap. Sedangkan contoh kontras yang tinggi adalah kondisi malam hari, bayangan,
matahari terbenam, dan matahari terbit. Kamera termal dapat digunakan untuk
deteksi objek dan segmentasi semantik. Gambar yang diperoleh kamera termal pada
KLO dapat dimanfaatkan untuk mensegmentasikan letak mobil, jalan, pohon,
bangunan, dll pada tiap piksel. Hasil segmentasi jalan lintasan KLO selanjutnya
digunakan untuk menentukan arah steering. Prosesnya berlangsung dengan melalui
pemanfaatan library OpenCV. Proses ini digunakan untuk mengubah segmentasi
jalan menjadi warna putih, sedangkan segmentasi yang lainnya akan berubah warna
menjadi hitam. Karena warna putih bernilai 255, dan warna hitam bernilai 0, maka
dapat dikalkulasikan dan diperoleh perbandingan nilai dari setiap piksel gambar
segmentasi jalan antara badan jalan bagian kanan dan kiri gambar segmentasi jalan.
Sehingga penelitian ini akan membahas tentang rancang bangun guidance system
penentuan arah steering dengan memanfaatkan hasil segmentasi jalan berdasarkan
informasi yang diperoleh dari kamera termal.
Setelah dilakukan percobaan, guidance system melalui penentuan arah
steering berdasarkan hasil segmentasi jalan menggunakan hasil deploy model FCN-
Resnet-50 berhasil dilakukan melalui beberapa tahapan. Hasil rekomendasi
steering berupa perintah kanan, kiri, dan tengah, serta presentase rekomendasi arah
yang ditampilkan melalui LED dan LCD. Kesalahan pemberian rekomendasi
steering diakibatkan model FCN-Resnet-50 yang digunakan masih banyak terjadi
kesalahan segmentasi
Pengendali Aliran Gas Hidrogen Pada Keluaran Proton Exchange Membrane Fuel Cell Dengan Beban Dinamis,
Energi adalah salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan manusia. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui seperti batu bara dan minyak bumi sekarang sudah mulai berkurang yang diakibatkan pemanfaatan manusia sebagai sumber energi secara belerbihan. Gas hidrogen merupakan sumber energi yang murah dan relatif mudah untuk didapatkan dibandingkan energi alternatif lainnya. Hidrogen memiliki ion elektron yang bisa menghasilkan energi listrik apabila bereaksi dengan oksigen menggunakan alat fuel cell sebagai jembatan dari permasalahan diatas yang merupakan teknologi energi terbarukan yang bersih, aman dan mempunyai kerapatan serta efisiensi energi yang tinggi. Fuel cell dengan membran polimer atau dikenal sebagai Proton Exchange Membrane Fuel Cell (PEMFC) merupakan suatu perangkat elektrokimia yang mengkonversi langsung energi kimia yang terkandung dalam bahan bakar menjadi dua energi yaitu energi panas yang harus dibuang dengan cara didinginkan dengan blower, sedangkan energi listrik yang dihasilkan dimanfaatkan sebagai sumber energi penggerak
Pada penelitian ini digunakan metode pengujian untuk mengetahui bagaimana pengaruh masukan aliran gas hidrogen terhadap keluaran tegangan yang dihasilkan oleh PEMFC. Pada penelitian ini juga diambil data mengenai waktu, hidrogen yang terpakai, tegangan dan arus yang dihasilkan. Variasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah memvariasikan jenis beban yang digunakan untuk mengetahui besarnya hambatan berpengatuh pada tegangan dan arus yang dihasilkan oleh fuel cell, Selain dilakukan perubahan variasi pada beban, dilakukan juga penelitian dengan melakukan variasi tekanan gas hidrogen pada tekanan tertentu. untuk mengetahui bagaimana pengaruhnya antara masukan gas hidrogen dan keluaran pada fuel cell. Didapatkan bahwa Pengaruh tekanan gas hidrogen terhadap tegangan fuel cell, flow dan volume gas hidrogen berbanding lurus. Dengan menggunakan fuel cell jenis PEM maka efisiensi yang didapat disekitar 58-60%. Daya berbanding lurus dengan beban yang digunakan dan semakin tinggi tekanan yang diberikan akan berpengaruh terhadap stack fuel cell yang digunaka
Implementasi Algoritma Kontrol Proportional Integral (Pi) Dc-Dc Flyback Converter Menggunakan Arduino Nano Untuk Fuel Cell
Energi berperan sangat penting dalam kehidupan manusia. Setiap tahun, permintaan akan kebutuhan energi terus meningkat dan mayoritas pembangkitan energi mengunakan bahan bakar seperti fosil (batu bara dan minyak bumi). Sehingga diperlukan sumber energi yang ramah lingkungan. Salah satu sumber energi yang ramah lingkungan adalah fuel cell. Fuel cell adalah perangkat elektro-kimia yang secara langsung mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Fuel cell dianggap sebagai salah satu teknologi yang paling menjanjikan karena efisiensi operasi diantara 40-60%, keandalan, dan kemampuan potensial. Akan tetapi, permasalahan utama pada fuel cell adalah Karakteristik tegangan keluaran fuel cell sangat dipengaruhi oleh perubahan beban yang dihubungkan. Semakin besar arus beban maka akan semakin menurun tegangan keluaran fuel cell. Karakteristik fuel cell seperti ini mengakibatkan sulitnya mempertahankan tegangan keluaran fuel cell pada nilai tertentu yang konstan. Sehingga diperlukan salah satu peralatan elektronika yang dapat menaikkan dan menstabilkan tegangan keluaran pada fuel cell yaitu Dc-Dc flyback converter menggunakan Kontrol PI (Proportional Integral). Penggunaan flyback converter dengan PI controller secara loop tertutup yang dirancang dengan benar mempunyai peran yang sangat penting untuk mengatur PWM pada saklar flyback converter dan memainkan peran yang sangat penting untuk mengontrol tegangan keluaran dari converter. Pada penelitian ini dirancang Dc-Dc flyback converter menggunakan umpan balik tegangan pada tegangan output Dc-Dc flyback converter. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan menganalisis karakteristik kinerja PI controller dalam merugalasi tegangan keluaran Dc-Dc flyback converter. Tahapan perancangan diawali dengan dengan menghitung komponen Dc-Dc flyback converter, verifikasi menggunakan software PSIM, menghitung nilai Kp dan Ki menggunakan metode sintesis langsung dan implmentasi perangkat keras. penelitian ini terdapat dua pengujian pada hasil rancang bangun yaitu pengujian respon flyback converter pada open loop dan close loop yang diberi kontrol PI dengan metode sintesis langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Flyback converter telah berhasil dibuat dan mampu menghasilkan tegangan keluaran yang sesuai dengan tegangan input 24Vdc. konverter mampu menghasilkan tegangan 2-3x dari tegangan input dengan duty cycle 50% dengan rata- rata effisiensi 88,09%. Dari pengujian menggunakan umpan balik tegangan akan terdapat 3 pengujian yaitu variasi setpoint, tegangan input dan beban yang diuji secara statis maupun dinamis. Dc-Dc flyback converter mampu menjaga tegangan keluaran konstan 72 Volt dengan error rata-rata 0,121% dan settling time yang relatif stabil. Maka unjuk kerja dari PI controller dengan Dc-Dc flyback converter dalam meregulasi tegangan keluaran fuel cell dapat merespon perubahan tegangan masukan, beban, dan setpoint secara stabil dan efektif
Analisis Pengaruh Peningkatan Pasokan Oksigen Pada Open Cathode PEMFC (Proton Exchange Membrane Fuel Cell) Dengan Meningkatkan Kadar Oksigen Untuk Mencapai Unjuk Kerja Fuel Cell Yang Optimal.
Unjuk kerja PEMFC sangat bergantung pada tingkat pasokan gas oksigen ke katoda.
Tingkat difusi oksigen melalui lapisan katalis katoda dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
ketebalan dan prositas lapisan, konsentrasi oksigen dalam aliran gas, serta suhu dan tekanan
dari fuel cell. Tingkat dan kualitas pasokan gas oksigen ke katoda memiliki peran penting
dalam unjuk kerja fuel cell. Penelitian ini akan membahas analisa pengaruh peningkatan
pasokan oksigen dengan meningkatkan kadar oksigen ke katoda dan melihat bagaimana
pengaruhnya terhadap unjuk kerja Open Cathode PEMFC.
Penelitian ini menggunakan sistem yang dikhususkan untuk mendukung
pengukuran dan pembacaan nilai kadar oksigen di udara dengan sensor oksigen serta
otomatisasi menggunakan solenoid valve dari tabung gas oksigen murni untuk mencapai
kadar oksigen yang optimal terhadap unjuk kerja Open Cathode PEMEFC. Penelitian akan
dilakukan dengan melakukan beberapa percobaan dengan meningkatkan kadar oksigen yang
ada di sekitar fuel cell yang telah diberi ruang berbentuk kotak dengan ketentuan tekanan
gas hidrogen yang mengalir ke fuel cell bernilai konstan. Kemudian, selang akan mengisi
ruang dengan gas oksigen murni yang telah dicampur dengan udara bebas dari compressor
untuk mendapatkan nilai kadar oksigen yang diinginkan. Tekanan gas oksigen dan udara
bebas dari air compressor ini dikontrol dengan solenoid valve. Nantinya akan diukur
tegangan, arus dan daya keluaran fuel cell dari beberapa percobaan peningkatan kadar
oksigen yang telah dibaca menggunakan sensor oksigen
Analisis Perbandingan Total Harmonic Distortion Diode Rectifier Dengan Dan Tanpa PWM Active Filtering Rectifier.
Penggunaan konverter daya saat ini sangat banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari didalam elemen masyarakat. Salah satu aplikasi konverter daya adalah
penyearah. Penyearah dapat berfungsi untuk menyearahkan tegangan AC (Alternating
Current) menjadi tegangan DC (Direct Current). Pada penyearah dapat terjadi harmonisa,
dimana harmonisa dapat menyebabkan terjadinya distorsi tegangan dan arus sehingga
menimbulkan kerugian. Dalam penelitian ini akan dilakukan cara untuk mengurangi besar
total harmonic distortion pada diode rectifier dengan penambahan PWM active filtering
rectifier. Penelitian ini akan disimulasikan menggunakan simulink matlab R2021a. Dalam
penelitian ini akan ditampilkan hasil simulasi dan analisisnya respon serta total harmonic
distortion pada diode rectifier dengan dan tanpa PWM active filtering rectifier dengan
perubahan besaran resistor pada sisi beban. Pada topologi diode rectifier dengan
penambahan PWM active filtering rectifier akan menggunakan kontrol dual closed loop
yang digunakan untuk mengontrol arus dan tegangan pada rangkaian. Hasil pada penelitian
ini menunjukkan bahwa pada topologi diode rectifier memiliki besaran total harmonic
distortion arus yang tidak memenuhi standar yaitu diatas 5% dan dengan adanya
penambahan PWM active filtering rectifier ini membuktikan bahwa total harmonic
distortion arus sudah memenuhi standar, yaitu dibawah 5%. Pada penelitian ini juga
membuktikan bahwa semakin besar beban yang dimiliki oleh sebuah rangkaian penyearah
dapat menyebabkan semakin besarnya total harmonic distortion arus yang terdapat pada
rangkaian penyearah
Penerapan Geofencing Sebagai Sistem Pengawasan Pasien
Fungsi pengawasan merupakan hal yang sangat penting dalam sistem keamanan. Fungsi
pengawasan berperan penting dalam menjaga posisi suatu objek. Dalam dunia medis
pengawasan dapat memberikan dampak yang sangat besar terutama dalam kasus penyakit
dengan tingkat penularan yang tinggi. Dalam kasus seperti ini biasanya akan dilakukan
karantina terhadap orang yang terjangkit penyakit atau orang yang disinyalir terjangkit
penyakit tersebut guna mencegah penularan. Dalam proses karantina, pengawasan berperan
penting guna menjaga posisi orang-orang yang sedang dalam masa karantina tetap berada
pada zona yang diizinkan. Untuk memastikan posisi orang-orang yang sedang dalam masa
karantina tetap berada pada lokasi yang diizinkan dapat digunakan device untuk mendeteksi
lokasi orang-orang tersebut dan memberi peringatan apabila ada orang yang keluar dari
wilayah yang diizinkan.
Pada penelitian kali diterapkan geofencing untuk fungsi pengawasan. Dengan
diterapkannya geofencing proses pengawasan akan lebih mudah karena geofencing dapat
mendeteksi dan memberi peringatan apabila ada yang keluar dari wilayah yang diizinkan.
Penerapan geofencing pada sistem pengawasan dapat membantu proses pengawasan
karena geofencing dapat mendeteksi objek yang keluar dari wilayah geofence. Pada
penelitian ini digunakan serverless database, untuk pengembangan selanjutnya dapat
digunakan database dengan server sehingga keamanan data lebih baik dan pengolahan data
sensor dapat dilakukan di server sehingga dapat meringankan kerja device. Untuk
pengembangan lebih lanjut juga dapat dikembangkan sistem catu daya pada Geofencing
Device dikarenakan pada penelitian ini catu daya sensor menggunakan NodedMCU dengan
tegangan 3,3V, tegangan tersebut merupakan tegangan kerja minimal dari sensor sehingga
apabila tegangan NodeMCU turun dapat menyebabkan sensor tidak aktif
Rancang Bangun Interkoneksi Rangkaian berbasis Crossbar Switch dan Aplikasi Web
Breadboard sering digunakan dalam prototipe elektronika terdiri dari pin-pin yang berisi titik-titik yang saling berhubungan. Untuk menghubungkan titik, kabel jumper sering digunakan. Struktur ini memiliki kemiripan dengan struktur crossbar switch. Struktur crossbar switch terdiri barisan vertikal dan horizontal dengan relay pada persimpangan barisan. Umumnya barisan crossbar switch digunakan sebagai masukan dan keluaran. Namun barisan pada rancang bangun ini digunakan sebagai pin I/O dan jalur penghububung. Barisan vertikal crossbar switch akan menjadi titik-titik pada pin breadboard sedangkan barisan horizontal crossbar switch akan menjadi kabel jumper. Crossbar switch akan dikendalikan menggunakan aplikasi berbasis web dan menggunakan protokol komunikasi websocket sehingga dapat membentuk aplikasi realtime. Untuk membuat aplikasi web dapat diakses melalui publik, aplikasi dapat diletakkan pada hosting atau sejenisnya. Selain diletakkan pada hosting, aplikasi dapat menggunakan layanan tunnel proxy dari ngrok untuk mendapatkan URL sementara.
Pada rancang bangun ini terdiri menjadi dua perancangan antara lain perancangan alat dan aplikasi. Perancangan alat terbagi menjadi empat bagian antara lain perancangan modul crossbar switch, modul pengendali, alur komunikasi, dan halaman konfigurasi. Modul crossbar switch terdiri kumpulan relay BL1555 yang dikendalikan oleh addressable latch 74HC259. Untuk membaca data pada addressable latch, data selector 74HC151 digunakan. Baik 74HC259 maupun 74HC151, keduanya diberikan alamat jalur. Untuk mengendalikan keduanya, decoder alamat I/O 74HC138 digunakan. Sinyal kontrol decoder, alamat I/O, dan alamat jalur diberikan oleh modul pengendali. Modul kendali terdiri dari flip flop 74HC175, decoder 74HC138, dan level logic translator TXS0108. Flip flop akan menyediakan alamat I/O dan jalur sedangkan decoder akan menyediakan sinyal kontrol. Level logic translator digunakan untuk komunikasi data antara keluarga 74HC dengan ESP32 sebagai mikrokontroller. ESP32 digunakan karena terdapat WiFi dan SPIFFS. SPIFFS digunakan untuk penyimpanan konfigurasi dan halaman konfigurasi. Halaman konfigurasi ini memudahkan pengguna dalam mengubah WiFi dan alamat websocket. ESP32 akan berkomunikasi dengan aplikasi pada sever menggunakan JSON. Aplikasi dirancang menggunakan bahasa javascript dengan teknologi MERN. Perancangan aplikasi terbagi menjadi lima bagian antara lain kendali alat, halaman pengaturan alat, halaman pengendalian alat, halaman visualisasi komponen, dan penggunaan tunnel proxy. Kendali alat akan memantau koneksi dan menyimpan data yang dikirimkan dari alat. Halaman pengaturan alat terdiri dari pengaturan alamat alat dan konfigurasi ADC pada alat. Halaman pengendalian alat berfungsi untuk mengendalikan crossbar switch dan mencatat hasil pengukuran ADC. Sedangkan halaman visualisasi komponen berisi penyajian data rangkaian crossbar switch dalam bentuk komponen-komponen.
Pada saat awal alat dihidupkan, data 74HC259 berlogika rendah dengan tegangan 2.6mV yang membuat resistansi internal seluruh relay BL1555 berada pada open loop. Saat diberi tahapan penyambungan, data 74HC259 berlogika tinggi dengan tegangan 5.03V β 5.09V dan membuat resistansi antara IO dan jalur dengan sebuah relay BL1555 menjadi 0.2Ohm β 0.3Ohm adapun resistansi antar IO melewati dua relay tercatat 0.9Ohm